Anda di halaman 1dari 15

LANSIA DI PANTI JOMPO

KELOMPOK 1 :

KELSA WILANTARI 131000006


BALQIS NURMAULI DAMANIK 131000014
MUTIA RESPATI131000017
YULIA ANNISA TANJUNG 131000050
SARAH MUTIA 131000126
NUR INA SUPRIANI PILIANG 131000621
MELATI INDAH MUSTIKA 131000651
HUSNA NASUTION 131000652
FAHMALIZA 131000654
RISYA SEPRIA ALFARAH 131000658

PERKEMBANGAN LANSIA DI INDONESIA


Deputi BKKBN dan Sudibyo Alimoeso mengatakan
para lanjut usia (lansia) potensial di Indonesia masih
terbilang banyak.
Lansia bisa dikembangkan secara individu maupun
dalam kelompok-kelompok atau wadah yang mereka
inginkan.
Ketentuan untuk memenuhi hak lansia diatur dalam
Pasal 42 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia

PENGERTIAN LANSIA
Menurut UU No. 4 tahun 1965, Bab 1 pasal 1 adalah
setiap orang yang berhubungan dengan lanjut usia
tidak mempunyai atau tidak berdaya guna mencari
nafkah untuk keperluan pokok bagi hidupnya seharihari.
Keputusan Menteri Sosial RI No.HUK, 3-1-50/107
tahun 1971. seseorang dikatakan jompo setelah yang
bersangkutan mencapai umur 55 tahun,tidak
mempunyai atau tidak percaya guna mencari nafkah
dari orang lain.

KLASIFIKASI LANSIA
1. Pralansia (prasenilis)
Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun.
2. Lansia
Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
3. Lansia resiko tinggi
Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih / seseorang yg berusia
60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan( Depkes RI, 2003 )
4. Lansia Potensial
Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan atau kegiatan
yang dapat menghasilkan barang/jasa.( Depkes RI, 2003 )
5. Lansia tidak potensial
Lansia tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung
padabantuan orang lai. ( Depkes RI, 2003 )

KARAKTERISTIK LANSIA
Menurut Budi Anna keliat (1999), lansia memiliki Karakteristik
sebagai berikut :
1. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan
Pasal 1 ayat (2) UU No.13 tentang kesehatan).
2. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari
rentang sehat sampai sakit, dari kebutuhan
biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi
adaptif maupun kondisi maladaptif.
3. Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi.

TIPE LANSIA

Beberapa tipe pada lansia bergantung pada karakter, pengalaman


hidup, lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial, dan ekonominya
(Nugroho, 2000).
Tipe tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Tipe arif bijaksana
2. Tipe mandiri
3. Tipe tidak puas
4. Tipe pasrah
5. Tipe bingung
6. Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder,
menyesal, pasif, dan acuh tak acuh.

PENGERTIAN PANTI JOMPO


Tempat dimana tempat berkumpulnya orang orang
lanjut usia yang baik secara sukarela ataupun diserahkan
oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya,
dimana tempat ini ada yang dikelola oleh pemerintah
maupun pihak swasta

KENYAMANAN PANTI JOMPO


Undang - Undang RI No. 28 Tahun 2002 tentang Persyaratan
Kendala Bangunan Gedung, Paragraf 4 pasal 26 yaitu ayat (1)
Persyaratan kenyamanan bangunan gedung sebagaimana
dimaksud dalam pasal 16 ayat (1) sampai dengan ayat (6)
meliputi:
kenyamanan ruang gerak, dan hubungan antar ruang
kondisi udara dalam ruang
Pandangan
tingkat getaran dan tingkat kebisingan.

KEUNTUNGAN TINGGAL DI PANTI JOMPO


Perawatan dan perbaikan wisma dan perlengkapannya
dikerjakan oleh lembaga;
Makanan mudah didapat dengan biaya yang memadai;
Dapat berhubungan dengan teman seusia yang mempunyai
minat dan kemampuan yang sama;
Kesempatan yang besar untuk dapat diterima secara temporer
oleh teman seusia dari pada orang yang lebih muda;
Menghilangkan kesepian karena orang-orang disitu dapat
dijadikan teman;
Perayaan hari libur bagi mereka yang tidak mempunyai
keluarga tersedia disini;

KERUGIAN TINGGAL DI PANTI JOMPO


Lebih mahal daripada tinggal dirumah sendiri;
Pilihan makanan terbatas dan seringkali diulang-ulang;
Berhubungan dekat dan menetap dengan beberapa orang yang
tidak menyenangkan;
Letaknya seringkali jauh dari tempat pertokoan, hiburan dan
organisasi masyarakat;
Tempat tinggalnya cenderung lebih kecil daripada rumah yang
dulu.

MASALAH YANG SERING DIHADAPI

Lansia yang tinggal di panti umumnya kurang merasa hidup bahagia, banyak lansia
yang merasa kesepian.
Lansia yang tinggal di panti merasa sedih karena keterbatasan ekonomi, meskipun
kebutuhan mereka sehari-hari terpenuhi;
Lansia yang tinggal di panti tercukupi kebutuhan fisik (pangan, sandang dan papan)
namun mereka tetap merindukan dapat menikmati sisa hidupnya dengan tinggal
bersama keluarga;
Lansia yang tinggal di panti, pada umumnya adalah lansia terlantar yang jauh dari
anak dan cucu, akan cenderung kurang dapat memaknai hidup.
Lansia yang tinggal di panti cenderung merasa kurang bebas menentukan pilihan
dalam hidupnya.
Para lansia yang tinggal di panti kurang beraktifitas, baik aktifitas fisik maupun
aktifitas kognitif dan juga kurang aktif berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat;
Lansia penghuni panti banyak yang mengalami underweight (penurunan berat
badan);
Beberapa hasil penelitian di luar negeri menunjukkan bahwa lansia yan tingga di
panti lebih beresiko mengalami gangguan kognitif.

PENYEBAB MASALAH
Masalah Umum yang Unik Bagi Lanjut Usia menurut Maryam,
(2008) adalah :
Keadaan fisik lemah dan tak berdaya, sehingga harus
tergantung pada orang lain;
Status ekonomi, sehingga berpengaruh dalam menentukan
kondisi hidup yang sesuai dengan perubahan status ekonomi
dan kondisi fisik;
Menjadi korban atau dimanfaatkan oleh para penjual obat dan
kriminalitas karena mereka tidak sanggup lagi untuk
mempertahankan diri.

ALTERNATIF SOLUSI
Perawat atau pengelola panti membantu lansia untuk
mengekspresikan perasaannya dan bersama-sama menggali
persepsi lansia (Tamher & Noorkasiani, 2009);
Rancangan intervensi sosial perlu dilakukan dalam mengatasi
masalah kesepian dan kepuasan hidup di panti jompo
(Yuwanto & Pratidina, 2013);
Melaksanakan kegiatan dan aktivitas bersama-sama dengan
para penghuni panti jompo dan usahakan bahwa dalam
kegiatan tersebut terjadi interaksi antar penghuni panti
(sesama lansia) (Yuwanto & Pratidina, 2013)

DAFTAR PUSTAKA
Maryam, R. (2008). Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika
Rianto, Adi . (2004). Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut oleh masyarakat di Propinsi
Jawa Timur. Bandung: Depkes Bandung
Rosita. (2012). Stressor Sosial Biologi Lansia Panti Wredha Usia dan Lansia Tinggal
Bersama Keluarga. BioKultur, Vol.I/No.1 hal. 43-52.
Sutikno. Ekawati. (2011). Hubungan fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia.
Surakarta: Universits Sebelas Maret
Wreksoatmodjo, B. R. (2013). Perbedaaan karakteristik lanjut usia yang tinggal di
keluarga dengan yang tinggal dipanti di Jakarta Barat, Vol. 40. No. 10. Jakarta :
bagian neurologi, fakultas kedokteran universitas atmajaya, Jakarta, Indonesia
http
://www.academia.edu/9364924/perbedaan_permasalahan_lansia_yang_tinggal_denga
n_keluarga
http://
download.portalgaruda.org/article.php?article=185930&val=6444&title=KEHI
DUPAN%20LANSIA

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai