Anda di halaman 1dari 43

KEJANG DEMAM

OLEH : dr. Melia


Tiarani
Dokter Pembimbing : dr. Cut Meutia Aisywani,
Sp.A, Msi, Med
Dokter Pendamping : dr. Nila Mulyani
1

KEJANG
Lepasnya

muatan
listrik
berlebihan di sel neuron otak
yang terganggu fungsinya akibat
kelainan
anatomi,
fisiologi,
biokimia atau gabungannya
Kejang
disertai
demam
merupakan masalah yang cukup
sering dijumpai
Kejang disertai demam belum
tentu kejang demam
2

KLASIFIKASI KEJANG
TETANI
NON
CEREBRAL

TETANUS
KERACUNAN
BOTULISME

KEJANG

AKUT
SESAAT

TONIK

CEREBRAL
KRONIK
BERULANG

EPILEPSI

KLONIK
MYOKLONI
K

EKSTRA
KRANIAL

KEJANG
DEMAM
SEDERHANA
KEJANG
DEMAM
KOMPLEKS
MENINGITIS

AKUT
SESAAT

INTRA
KRANIAL

INFEKSI

ENSEFALITIS

GANGGUAN
METABOLIK

MENINGOEN
SEFALITIS

IMBALANCE
ELEKTROLIT
KELAINAN
JANTUNG

KEJANG DEMAM
Kejang

yang terjadi akibat demam


(suhu rektal diatas 38C) tanpa
adanya infeksi susunan saraf pusat
(SSP) atau gangguan elektrolit
akut, disebabkan oleh proses
ekstrakranial
Terjadi pada usia 6 bulan hingga 5
tahun.
Tidak ada riwayat kejang tanpa
demam sebelumnya

EPIDEMIOLOGI

PREVALENSI
Prevalensi

kejang demam di Amerika


Serikat 2-5%, 70-75% kejang demam
sederhana, 20-25% kejang demam
kompleks, 5% kejang demam
simptomatik
Prevalensi Kejang demam di Indonesia
tahun 2005-2006 mencapai 2-4 %
Prevalensi kejang demam anak yang
dirawat di RSUDZA Banda Aceh tahun
2008-2009 sebanyak 110 anak (7,4%)
dari 1473 anak yang dirawat inap.
7

KLASIFIKASI KEJANG DEMAM


KEJANG DEMAM
SEDERHANA

Umum
(tonik atau
klonik)
Durasi < 15
menit
Kejang tidak
berulang dalam
24 jam

KEJANG DEMAM KOMPLEKS

Kejang

Kejang

Fokal
Durasi > 15 menit
Dapat terjadi
berulang dalam
24 jam
8

FAKTOR RISIKO

10

KRITERIA DIAGNOSIS
Kejang

didahului oleh demam


Sebelum dan setelah kejang anak
sadar, selama kejang anak tidak
sadar
Pemeriksaan cairan serebrospinalis
dalam batas normal

11

MANIFESTASI KLINIK
Anamnesis

Adanya
kejang,
jenis
kejang,
kesadaran, lama kejang
Suhu sebelum/saat kejang, frekuensi
dalam 24 jam, interval, keadaan anak
pasca kejang, penyebab demam di luar
infeksi susunan saraf pusat
Riwayat perkembangan, riwayat kejang
demam dan epilepsi dalam keluarga
Singkirkan penyebab kejang yang lain

12

Pemeriksaan

Fisik
Kesadaran, suhu tubuh, tanda rangsang
meningeal,tanda peningkatan tekanan
intra kranial dan tanda infeksi diluar SSP
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium (Darah


lengkap,
Gula
darah,
elektrolit,
urinalisis)
Lumbal Pungsi
EEG
CT-Scan/ MRI Kepala

13

PENATALAKSANAAN
Prinsip Penanganan kejang demam
terdiri dari
3 hal :
Mengatasi kejang fase akut
Mengatasi demam, mencari, dan
mengobati penyebab demam
Pengobatan profilaksis terhadap
berulangnya kejang demam
14

ATASI KEJANG FASE


AKUT

15

Pemberian

Obat Saat Demam

Antipiretik
Paracetamol 10-15 mg/kgBB/kali, atau
Ibuprofen 5-10 mg/kgBB/kali
Antikonvulsan
Diazepam oral 0,3 mg/kgBB tiap 8 jam,
atau
Diazepam rektal 0,5 mg/kgBB tiap 12 jam
bila T > 38C
Pengobatan Rumatan
Valproic acid 15-40 mg/kgBB/hari dalam 2-3
dosis
Phenobarbital 3-4 mg/kgBB/hari dalam 1-2
dosis

16

PENCEGAHAN
Segera

memberi obat penurun panas


Kompres air biasa atau hangat yang
diletakkan di ubun-ubun bila masih
membuka,
leher,
ketiak,
perut,
selangkangan paha dan lipatan lutut
Beri anak banyak minum dan makan
makanan berkuah atau buah-buahan
yang banyak mengandung air
Jangan selimuti anak dengan selimut
tebal kecuali saat menggigil sambil
dikomprea
hangat,
setelah
tidak
menggigil, selimut dilepas
17

PROGNOSIS
Pada

kejang demam sederhana,


prognosis baik
Tidak
dilaporkan
adanya
kecacatan atau kematian
Tidak
menimbulkan
gangguan
kognitif dan kepandaian
Pada kejang demam kronik dan
berulang dapat menjadi pencetus
epilepsi
18

KASUS

19

IDENTITAS PASIEN
Nama

: An. SZA
Tempat & tgl lahir
: Sabang, 17
September 2013
Usia : 2 tahun 3 Bulan
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Jurong Bay Pass
Anak ke : 2 dari 2 bersaudara
Tanggal MRS :04/12/2015/Pukul 11.00
WIB
20

ALLO ANAMNESIS
(Oleh Ibu Pasien)

21

Keluhan Utama : Kejang


Pasien datang dengan keluhan kejang 1 kali
2 menit 1 jam SMRS, kejang terjadi seluruh
tubuh dengan mata melirik ke atas, kedua
tangan dan kaki kaku, sebelum dan sesudah
kejang anak sadar dan saat anak kejang anak
tidak sadar. Saat kejang, anak panas tinggi
dan demam terjadi sejak 3 hari yang lalu,
tidak menggigil. Anak sudah diberi obat
penurun panas namun tidak berkurang dan
dibawa ke IGD. Batuk pilek (+) sejak 1
minggu yang lalu, batuk berdahak, dahak
berwarna putih. Nyeri telan (+). Mual (+) dan
muntah (+) 2 kali saat makan, Nafsu makan
menurun, mencret (-), perut kembung (-),
22
anak BAK saat di IGD.

23

24

Riwayat Pemberian Makan

0 6 Bulan : ASI dan Susu Formula


6 8 Bulan : ASI, Susu Formula, Nasi tim
saring, buah
8-10 Bulan : ASI, Susu Formula, Nasi tim kasar,
buah, biskuit
10-12 Bulan : ASI, Susu Formula, Nasi tim
utuh,buah, biskuit
12 Bulan-Sekarang : Susu Formula (4x200 cc),
Makanan keluarga (3 kali sehari
yaitu pagi,siang, malam, tidak
mau sayur), buah (pisang dan
apel), biskuit dan snack
Kesan : Kuantitas Cukup, Kualitas Kurang

25

Riwayat Imunisasi
BCG
: 1x bulan ke 0
Polio
: 4x bulan ke 0,2,4,6,24
Hepatitis B : 3x bulan ke 0,1,6
DPT
: 3x bulan ke 2,4,6
Campak
: 1x bulan ke 9
Kesan : Imunisasi dasar lengkap
Imunisasi tambahan tidak
dilakukan
26

Riwayat Tumbuh Kembang


Antropometri(Bbbulan lalu=10 Kg,BBs = 10
kg,TB=82cm)
BB/U = 10 kg /12 kg x 100% = 83%
Gizi
Baik
TB/U = 82 cm/85 cm x 100% = 96%
Baik
BB/TB = 10 kg/11 kg x 100% = 90%
Baik
Kesan : Status gizi baik, flat growth
Motorik kasar : Dapat melompat dengan satu kaki
bisa berjalan dari tumit ke tumit
Motorik halus : Dapat menggambarkan objek.
Personal sosial : Dapat berpakaian dan menggosok
gigi tanpa bantuan
Bahasa : Dapat membuat kalimat satu, dua atau27

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan

Umum : Kurang aktif


Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
Suhu
: 38,9 0C di aksila
Denyut
nadi
:122x/menit,irama
teratur,kuat angkat
Frekuensi napas : 30 x/menit, irama
normal

28

STATUS GENERALIS
Kepala

: Normochepali (LK=50 cm), UUB sudah


menutup, Nervus kranialis dalam batas normal

Rambut

: Warna hitam, Distribusi merata, tidak


mudah dicabut

Mata

:Cekung (-/-), Sklera ikterik (-/-), konjungtiva


anemis (+/+), pupil isokor 3mm/3mm, refleks
pupil (+/+) N, Refleks kornea (+/+) N, Refleks bulu
mata (+/+) N

Hidung :

Deviasi septum (-), sekret (-),Perdarahan (-),


Tanda peradangan (-), Nafas Cuping Hidung (-)
29

Telinga

: Serumen (-/-), Sekret (-/-), hiperemis


(-/-), nyeri tekan tragus(-/-)

Mulut

: Bibir kering (+) stomatitis (-), lidah


kotor (-)

Faring

: hiperemis (+)

Tonsil

: T2/T2,Hiperemis (+)

Leher

: Kelenjar getah bening dan tiroid tidak


membesar, Kaku kuduk (-)
30

Thorax :
Paru
Inspeksi :
Gerakan
dinding
dada
simetris, retraksi (-), Iga gambang (-)
Palpasi : Vokal fremitus sama antara
kanan
dan kiri paru, fremitus
taktil sama
antara kanan dan
kiri paru
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi:
Vesikuler pada seluruh
lapang paru, ronki (-/-), wheezing (-/-)
31

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis terlihat pada
ICS V
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS
V
Perkusi : Tidak dilakukan.
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II
murni
reguler, murmur (-),
gallop(-)
32

Abdomen
Inspeksi

: Perut tampak datar. Ruam (-)

Auskultasi

: Peristaltik usus (+) @3x/mnt

Palpasi

: Nyeri tekan (-), Turgor kulit


kembali cepat

Perkusi

: Timpani di ke 4 kuadran
abdomen
33

Urogenital

: Dalam Batas Normal


Ekstremitas
EKSTREMITAS

SUPERIOR

INFERIOR

Akral Dingin

-/-

-/-

Sianosis

-/-

-/-

< 2 detik

< 2 detik

+/+ N

+/+ N

CRT
Refleks Fisiologis
Refleks Patologis
Tonus

-/+/+ N

+/+ N

Klonus

-/-

Tanda Rangsang
Meningeal

-/34

LABORATORIUM
Tanggal

4 Desember
2015
5/12/2015
Rujukan

Pemeriksaan

4 /12/ 2015

Hb

10,3

10,3

11,0-17,9 g/dl

Leukosit

23.900

19.300

6,0-10,0 (103)

Ht

30,7%

31,9 %

20-70%

Trombosit

410.000

318.000

100-300(103)

MCV

68,6

73,8

75,0-118

MCH

23,0

23,8

23,2-38,7

MCHC

335

322

319,0-370
35

DIAGNOSIS
1. Diagnosis Utama
Observasi Kejang dd/ 1. Kejang Demam
Sederhana
2. Ensefalitis
3. Meningoensefalitis
2. Diagnosis Penyerta
Tonsilofaringitis
Hiperpireksia
Anemia Hipokrom Mikrositer
36

DIAGNOSIS KERJA
Kejang

Demam Sederhana
Tonsilofaringitis
Hiperpireksia
Anemia Hipokrom
mikrositer

37

TERAPI YANG DIBERIKAN


O2

2 L/menit (k/p)
Diit MB TKTP
IVFD 2:1 40 tts/menit (mikro)
Inj. Cefotaxime 400 mg/12 jam
Inj. Norages 100 mg/8jam bila T 38.5 0C
Inj. Ranitidin amp/ 12 jam
Inj. Fenobarbital 75 mg IM Extra
Paracetamol drop 4-6 kali
Ambroxol sirup 3 x 1 Cth
Multivitamin sirup 2 x 1 Cth
Pulvis (diazepam 1 mg dan vit. B6 10 mg) 3 x 1
Jika kejang berulang masukkan stesolid supp 10
mg
38

PROGRAM
Evaluasi

keadaan umum, tanda


vital dan kejang berulang
Pantau akseptabilitas diit

39

FOLLOW UP
Tanggal/Jam
S
O
05/12/2015 Panas (+) berkurang, Ku :
kejang (-), mual dan lemah,
muntah (-),batuk
kurang
(+), pilek (-), rewel aktif
(+), nafsu makan
HR : 114x/i
kurang,
RR : 26x/i.
T : 37,6

A
-Pasca Kejang
demam
sederhana
-Tonsilofaringitis
(perbaikan)
- Pasca
Hiperpireksia

P
O2(k/p)
Diit MB TKTP
IVFD 2:1 40 tts/menit
(mikro)
Inj. Cefotaxime 400
mg/12 jam
Inj. Norages 100
mg/8jam bila T 38.5
0
C
Inj. Ranitidin amp/
12 jam
Paracetamol drop 4-6
kali/
Ambroxol sirup 3 x 1
Cth
Multivitamin sirup 2 x
1 Cth
Pulvis (diazepam 1
mg dan vit. B6 10 mg)
3x1
Jika kejang
berulang masukkan
stesolid supp 10 mg
40

06/12 Panas (+), kejang


/2015 (-), mual dan
muntah (-), nafsu
makan kurang,
Batuk (+)

Ku:memb
aik
N : 110x/i
RR : 24x/i
T : 37,8

-Pasca Kejang
demam
sederhana
Tonsilofaringiti
s (perbaikan)
- Pasca
Hiperpireksia

O2(k/p)
Diit MB TKTP
IVFD 2:1 40
tts/menit (mikro)
Inj. Cefotaxime
400 mg/12 jam
Inj. Norages 100
mg/8jam bila T
38.5 0C
Inj. Ranitidin
amp/ 12 jam
Paracetamol drop
4-6 kali/
Ambroxol sirup 3 x
1 Cth
Multivitamin sirup
2 x 1 Cth
Pulvis (diazepam 1
mg dan vit. B6 10
mg) 3 x 1
Jika kejang
berulang
masukkan stesolid
supp 10 mg
- Besok pagi cek 41

07/12 Panas (-), kejang (-),


/2015 mual dan muntah
(-), nafsu makan
membaik, Batuk (+)

Ku:memb
aik
N : 112x/i
RR :24x/i
T : 37,1

-Pasca Kejang
demam
sederhana
Tonsilofaringitis
(perbaikan)
- Pasca
Hiperpireksia

-Orang tua pasien


menolak untuk cek
ulang darah rutin
-Pasien rawat jalan
-Edukasi saat
pulang
Terapi ganti oral :
-Cefixime 2x cthI
-Paracetamol sirup
4-6 Cth I (k/p)
-Ambroxol sirup
3x1 Cth
-Multivitamin sirup
2x1 cth

42

TERIMA KASIH

43

Anda mungkin juga menyukai