KEJANG
Lepasnya
muatan
listrik
berlebihan di sel neuron otak
yang terganggu fungsinya akibat
kelainan
anatomi,
fisiologi,
biokimia atau gabungannya
Kejang
disertai
demam
merupakan masalah yang cukup
sering dijumpai
Kejang disertai demam belum
tentu kejang demam
2
KLASIFIKASI KEJANG
TETANI
NON
CEREBRAL
TETANUS
KERACUNAN
BOTULISME
KEJANG
AKUT
SESAAT
TONIK
CEREBRAL
KRONIK
BERULANG
EPILEPSI
KLONIK
MYOKLONI
K
EKSTRA
KRANIAL
KEJANG
DEMAM
SEDERHANA
KEJANG
DEMAM
KOMPLEKS
MENINGITIS
AKUT
SESAAT
INTRA
KRANIAL
INFEKSI
ENSEFALITIS
GANGGUAN
METABOLIK
MENINGOEN
SEFALITIS
IMBALANCE
ELEKTROLIT
KELAINAN
JANTUNG
KEJANG DEMAM
Kejang
EPIDEMIOLOGI
PREVALENSI
Prevalensi
Umum
(tonik atau
klonik)
Durasi < 15
menit
Kejang tidak
berulang dalam
24 jam
Kejang
Kejang
Fokal
Durasi > 15 menit
Dapat terjadi
berulang dalam
24 jam
8
FAKTOR RISIKO
10
KRITERIA DIAGNOSIS
Kejang
11
MANIFESTASI KLINIK
Anamnesis
Adanya
kejang,
jenis
kejang,
kesadaran, lama kejang
Suhu sebelum/saat kejang, frekuensi
dalam 24 jam, interval, keadaan anak
pasca kejang, penyebab demam di luar
infeksi susunan saraf pusat
Riwayat perkembangan, riwayat kejang
demam dan epilepsi dalam keluarga
Singkirkan penyebab kejang yang lain
12
Pemeriksaan
Fisik
Kesadaran, suhu tubuh, tanda rangsang
meningeal,tanda peningkatan tekanan
intra kranial dan tanda infeksi diluar SSP
Pemeriksaan Penunjang
13
PENATALAKSANAAN
Prinsip Penanganan kejang demam
terdiri dari
3 hal :
Mengatasi kejang fase akut
Mengatasi demam, mencari, dan
mengobati penyebab demam
Pengobatan profilaksis terhadap
berulangnya kejang demam
14
15
Pemberian
Antipiretik
Paracetamol 10-15 mg/kgBB/kali, atau
Ibuprofen 5-10 mg/kgBB/kali
Antikonvulsan
Diazepam oral 0,3 mg/kgBB tiap 8 jam,
atau
Diazepam rektal 0,5 mg/kgBB tiap 12 jam
bila T > 38C
Pengobatan Rumatan
Valproic acid 15-40 mg/kgBB/hari dalam 2-3
dosis
Phenobarbital 3-4 mg/kgBB/hari dalam 1-2
dosis
16
PENCEGAHAN
Segera
PROGNOSIS
Pada
KASUS
19
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. SZA
Tempat & tgl lahir
: Sabang, 17
September 2013
Usia : 2 tahun 3 Bulan
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Jurong Bay Pass
Anak ke : 2 dari 2 bersaudara
Tanggal MRS :04/12/2015/Pukul 11.00
WIB
20
ALLO ANAMNESIS
(Oleh Ibu Pasien)
21
23
24
25
Riwayat Imunisasi
BCG
: 1x bulan ke 0
Polio
: 4x bulan ke 0,2,4,6,24
Hepatitis B : 3x bulan ke 0,1,6
DPT
: 3x bulan ke 2,4,6
Campak
: 1x bulan ke 9
Kesan : Imunisasi dasar lengkap
Imunisasi tambahan tidak
dilakukan
26
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan
28
STATUS GENERALIS
Kepala
Rambut
Mata
Hidung :
Telinga
Mulut
Faring
: hiperemis (+)
Tonsil
: T2/T2,Hiperemis (+)
Leher
Thorax :
Paru
Inspeksi :
Gerakan
dinding
dada
simetris, retraksi (-), Iga gambang (-)
Palpasi : Vokal fremitus sama antara
kanan
dan kiri paru, fremitus
taktil sama
antara kanan dan
kiri paru
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi:
Vesikuler pada seluruh
lapang paru, ronki (-/-), wheezing (-/-)
31
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis terlihat pada
ICS V
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS
V
Perkusi : Tidak dilakukan.
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II
murni
reguler, murmur (-),
gallop(-)
32
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
: Timpani di ke 4 kuadran
abdomen
33
Urogenital
SUPERIOR
INFERIOR
Akral Dingin
-/-
-/-
Sianosis
-/-
-/-
< 2 detik
< 2 detik
+/+ N
+/+ N
CRT
Refleks Fisiologis
Refleks Patologis
Tonus
-/+/+ N
+/+ N
Klonus
-/-
Tanda Rangsang
Meningeal
-/34
LABORATORIUM
Tanggal
4 Desember
2015
5/12/2015
Rujukan
Pemeriksaan
4 /12/ 2015
Hb
10,3
10,3
11,0-17,9 g/dl
Leukosit
23.900
19.300
6,0-10,0 (103)
Ht
30,7%
31,9 %
20-70%
Trombosit
410.000
318.000
100-300(103)
MCV
68,6
73,8
75,0-118
MCH
23,0
23,8
23,2-38,7
MCHC
335
322
319,0-370
35
DIAGNOSIS
1. Diagnosis Utama
Observasi Kejang dd/ 1. Kejang Demam
Sederhana
2. Ensefalitis
3. Meningoensefalitis
2. Diagnosis Penyerta
Tonsilofaringitis
Hiperpireksia
Anemia Hipokrom Mikrositer
36
DIAGNOSIS KERJA
Kejang
Demam Sederhana
Tonsilofaringitis
Hiperpireksia
Anemia Hipokrom
mikrositer
37
2 L/menit (k/p)
Diit MB TKTP
IVFD 2:1 40 tts/menit (mikro)
Inj. Cefotaxime 400 mg/12 jam
Inj. Norages 100 mg/8jam bila T 38.5 0C
Inj. Ranitidin amp/ 12 jam
Inj. Fenobarbital 75 mg IM Extra
Paracetamol drop 4-6 kali
Ambroxol sirup 3 x 1 Cth
Multivitamin sirup 2 x 1 Cth
Pulvis (diazepam 1 mg dan vit. B6 10 mg) 3 x 1
Jika kejang berulang masukkan stesolid supp 10
mg
38
PROGRAM
Evaluasi
39
FOLLOW UP
Tanggal/Jam
S
O
05/12/2015 Panas (+) berkurang, Ku :
kejang (-), mual dan lemah,
muntah (-),batuk
kurang
(+), pilek (-), rewel aktif
(+), nafsu makan
HR : 114x/i
kurang,
RR : 26x/i.
T : 37,6
A
-Pasca Kejang
demam
sederhana
-Tonsilofaringitis
(perbaikan)
- Pasca
Hiperpireksia
P
O2(k/p)
Diit MB TKTP
IVFD 2:1 40 tts/menit
(mikro)
Inj. Cefotaxime 400
mg/12 jam
Inj. Norages 100
mg/8jam bila T 38.5
0
C
Inj. Ranitidin amp/
12 jam
Paracetamol drop 4-6
kali/
Ambroxol sirup 3 x 1
Cth
Multivitamin sirup 2 x
1 Cth
Pulvis (diazepam 1
mg dan vit. B6 10 mg)
3x1
Jika kejang
berulang masukkan
stesolid supp 10 mg
40
Ku:memb
aik
N : 110x/i
RR : 24x/i
T : 37,8
-Pasca Kejang
demam
sederhana
Tonsilofaringiti
s (perbaikan)
- Pasca
Hiperpireksia
O2(k/p)
Diit MB TKTP
IVFD 2:1 40
tts/menit (mikro)
Inj. Cefotaxime
400 mg/12 jam
Inj. Norages 100
mg/8jam bila T
38.5 0C
Inj. Ranitidin
amp/ 12 jam
Paracetamol drop
4-6 kali/
Ambroxol sirup 3 x
1 Cth
Multivitamin sirup
2 x 1 Cth
Pulvis (diazepam 1
mg dan vit. B6 10
mg) 3 x 1
Jika kejang
berulang
masukkan stesolid
supp 10 mg
- Besok pagi cek 41
Ku:memb
aik
N : 112x/i
RR :24x/i
T : 37,1
-Pasca Kejang
demam
sederhana
Tonsilofaringitis
(perbaikan)
- Pasca
Hiperpireksia
42
TERIMA KASIH
43