Anda di halaman 1dari 7

Analisa Kegagalan

Kegiatan analisa kegagalan ditujukan untuk mengetahui penyebab


terjadinya kerusakan yang spesifik dari material, peralatan,
perlengkapan, dan instalasi pabrik serta untuk menentukan
tindakan pencegahan agar kerusakan tidak terulang.
Manfaat dari analisis kegagalan ini dalam jangka pendek
diharapkan dapat memperbaiki desain, proses dan metode
fabrikasi peralatan. Untuk jangka panjang digunakan dalam rangka
pengembangan material dan sebagai metoda terkini, untuk
evaluasi dan memperkirakan unjuk kerja material, serta untuk
memperbaiki sistem pemeliharaan.
Kegiatan analisa kegagalan didukung oleh laboratorium uji logam,
laboratorium uji metalografi, laboratorium uji kimia dan uji tak
rusak,
serta
pemeriksaan
olehScanning
Electron
Microscope(SEM),Energy Dispersive Spectrometry(EDS) dan
analisa tegangan yang menggunakan metoda elemen hingga.

Rekayasa Keandalan Produk


Tiap produk, apapun jenisnya, pasti akan mengalami kegagalan.
Banyak hal yang mempengaruhi dan beragam pula mekanisme
yang menyebabkan terjadinya kegagalan tersebut. Umumnya,
kegagalan ini akan menyebabkan banyak sekali ketidaknyamanan sebagai tambahan terhadap dampak ekonomisnya. Tak
sedikit pula, beberapa dari kegagalan ini meningkatkan perhatian
terhadap keselamatan manusia, terlepas dari ada atau tidaknya
Namun,
banyak
kegagalan
yang akibatnya lebih signifikan dari
kecelakaan
fatalpula
yang
diakibatkannya.
sekedar dampak ekonomis dan keselamatannya. Contoh terakhir
yang cukup baik adalah meledaknya pesawat ruang angkasa
Challenger beberapa tahun yang lalu. Meledaknya Challenger ini
diakibatkan oleh kegagalan dari komponen rubber O-rings yang
digunakan untuk melapisi keempat bagian dari booster rockets.
Kegagalan komponen ini berawal dari temperatur dibawah titik
beku sebelum peluncuran yang berkontribusi terhadap kegagalan
dimaksud dengan membuat rubber menjadi mengkerut.

Dari ilustrasi dan contoh diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa


dampak dari kegagalan produk dan sistem bervariasi dari
ketidak-nyamanan dan biaya yang kecil terhadap kecelakaan
manusia, kerugian ekonomis yang signifikan, sampai pada
kematian.
Berbagai penyebab dari kegagalan ini mencakup engineering
design yang buruk, konstruksi atau proses manufaktur yang
salah, human error, perawatan yang jelek, pengujian dan
inspeksi yang tidak mencukupi, penggunaan yang tidak tepat,
dan kurangnya proteksi terhadap tekanan lingkungan yang
berlebihan.
Dengan hukum yang telah ada dan berbagai keputusan
pengadilan
maka
pihak manufaktur
paling
Hal ini yangterbaru,
akhirnya
mengarah
pada kondisidianggap
bahwa engineer
bertanggung
jawab
karena desain
telah produk
gagal mempertimbangkan
yang berwenang
terhadap
harus memasukkan
dengan
tepat
keamanan
(safety)
dan
keandalan
(reliability) dari
faktor keandalan sebagai salah satu kriteria desainnya.
produk yang dihasilkan.

Konsep Dasar Keandalan


Suatu produk dikatakan memiliki nilai sebagai akibat dari utilitas
atau performansinya dalam memenuhi suatu kebutuhan atau
permintaan dari konsumen. Beberapa faktor yang berkontribusi
terhadap nilai yang tinggi bagi suatu produk adalah versatilitas,
kemudahan penggunaan, keamanan, estetika, dan keandalannya.
Keandalan (reliability) didefinisikan sebagai probabilitas bahwa
suatu komponen atau sistem akan melakukan fungsi yang
diinginkan sepanjang suatu periode waktu tertentu bilamana
digunakan pada kondisi-kondisi pengoperasian yang telah
ditentukan. Atau dalam perkataan yang lebih singkat, keandalan
merupakan
dari ketidak-gagalan
terhadap waktu.
Menentukanprobabilitas
keandalan
dalam
pengertian
operasional
mengharuskan definisi diatas dibuat lebih spesifik.
Pertama, harus ditetapkan definisi yang jelas dan dapat diobservasi
dari suatu kegagalan. Berbagai kegagalan ini harus didefinisikan
relatif terhadap fungsi yang dilakukan oleh komponen atau sistem.

Kedua, unit waktu yang menjadi referensi dalam penentuan


keandalan harus diidentifikasikan dengan tegas. Sebagai contoh,
interval waktu yang ditentukan mungkin didasarkan pada waktu
kalender atau jam, jam pengoperasian, atau dalam siklus
operasional. Dalam beberapa kasus, keandalan tidak didefinisikan
terhadap waktu namun terhadap ukuran lainnya, misalnya
kilometer yang telah ditempuh. Untuk sistem produksi, kegagalan
bisa didefinisikan dalam terminologi unit atau batch yang
Ketiga, komponen atau sistem yang diteliti harus diobservasikan
diproduksi
pada performansi normal. Ini mencakup beberapa faktor seperti
beban yang didesain, lingkungan, dan berbagai kondisi
pengoperasian.

Rekayasa Keandalan dari Produk


Rekayasa keandalan (reliability engineering) berupaya untuk
melakukan studi, karakterisasi, pengukuran, dan analisis terhadap
berbagai kegagalan dan aktivitas perbaikan-kembali dari komponen
atau sistem dalam rangka meningkatkan penggunaan
operasionalnya. Peningkatan ini dilakukan melalui design life,
eliminasi atau reduksi kemungkinan munculnya berbagai kegagalan
dan resiko keselamatan, yang karenanya akan meningkatkan waktu
pengoperasian yang tersedia.

Bilamana diaplikasikan terhadap produk, beberapa tahapan yang


perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
Penguraian dari struktur produk berdasarkan pendekatan terhadap
berbagai fungsi yang harus dilakukan oleh produk, subsistem, dan
tiap komponennya. Ini diilutrasikan melalui konstruksi dari Function
Block Diagram (FBD). Tahapan ini akan secara definitif menjelaskan
pengertian operasional dari kegagalan.
Penguraian dari arsitektur produk dalam bentuk komposisional dari
konfigurasi berbagai komponen, secara serial atau paralel, yang
membentuk produk bersangkutan. Ini selanjutnya akan dituangkan
secara diagramatis dalam Reliability Block Diagram (RBD).
Asesmen terhadap tingkat keandalan dari tiap komponen (reliability
estimation) yang berdasarkan RBD pada tahapan sebelumnya akan
menghasilkan estimasi dari tingkat keandalan produk (reliability
prediction).
Upaya peningkatan keandalan dari produk akan dilakukan dengan
analisis statistikal terhadap karakteristik kegagalan pada tiap
tahapan bathtub curve nya, yang kemudian bisa dioptimasi secara
stokastik atau dengan simulasi monte-carlo.
Perwujudan peningkatan ini bisa saja mengarah pada perlu
diubahnya engineering design dari produk bersangkutan atau
bahkan pada arsitektur produk tersebut. Ini tentu saja perlu dikaji
kembali berdasarkan kelayakan secara teknis dan ekonomisnya.

TANKS

Anda mungkin juga menyukai