Anda di halaman 1dari 12

GIPSUM

Nama Kelompok

Skenario

Pertanyaan

Pembahasan no. 1
Model studi : model yang digunakan
dalam membantu rencana perawatan.
Menggunakan gypsum yang memilki
kekerasan yang lebih rendah.
Model kerja : model yang digunakan
sebagai media pembuatan gigi tiruan
yang dilakukan 2 kali pengecoran
karena masing masing fungsinya yang
berbeda dalam pembuatan gigi
protesa.

Pembahasan no. 2

Bahan dasar:
- Gipsum merupakan mineral alami yang telah digunakan
sebagai model gigi tiruan sejak 1756. Gips yang digunakan
pada kedokteran gigi merupakan gips yang berbasis kalsium
sulfat dihidrat (CaSO4 . 2H2O) yang dipanaskan pada suhu
110 derajat 130 derajat celcius, sehingga terbentu kalsium
sulfat hemihidrat (CaSO4 . H2O).
- Model studi : menggunakan model plaster/tipe II, dimana
gips tipe ini digunakan pada tahap laboratoris. Gips tipe II
dihasilkan dari gips yang dipanaskan pada suhu 110 120
derajat celcius sehingga menghasilkan senyawa hemihidrat. Jarak antara partikel yang besar yang
menyebabkan reaksi pengerasan memerlukan banyak air.
- Model kerja : menggunakan dental stone tipe III. Gips tipe
ini dipanaskan pada suhu 125 derajat celcius dibawah
tekanan atmosfer sehingga mengalami dehidrasi dan
kandungan airnya akan berkurang. Setelah melalui proses
dehidrasi, maka akan menghasilkan senyawa -hemihidrat
yang lebih keras, kecil, dan seragam.

Pembahasan no. 3
Karena memang berbeda sesuai kebutuhan, model
studi menggunakan gypsum yang memiliki
kekerasan yang lebih rendah karena model studi
hanya digunakan dalam membantu rencana
perawatan. Sedangkan, model kerja digunakan
sebagai media pembuatan gigi tiruan
penuh/sebagian.
Ada juga faktor lain yang membuatnya berbeda,
yaitu metode yang dilakukan untu mengubah
ukuran dan bentuk partikel gips yang dilakukan
sehingga terdapat perbedaan jumlah air yang
digunakan untuk mengubah kristalisasi kalsium
sulfat hemihidrat menjadi dehidrat. Hal ini
menyebabkan perbedaan kekuatan kompresi dari
kedua masing-masing gips.

Pembahasan no. 4

Jenis jenis Gips berdasarkan spesifikasi ADA nomor 25:


-Plaster gips (Tipe I) / Impression Gips
-Plaster model (tipe II)
-Plaster model (tipe III)
-High strength (tipe IV)
-High strength, high expansion (tipe V)
Kegunaan :
-Tipe I : untuk mencetak daerah edentulous dan
perbaikan gigi tiruan
-Tipe II : untuk membuat model studi
-Tipe III : untuk membuat model kerja
-Tipe IV : untuk membuat die
-Tipe V : untuk membuat die

Pembahasan no. 5

Pembahasan no. 6
-Semakin tinggi w/p ratio, semakin tinggi juga setting time
-Jika air yang di tambahkan terlalu banyak, bahan menjadi
lebih mudah dituang ke dalam mould
-Air panas akan membuat gips lebih mudah setting
dibandingkan dengan air dingin
-Menurut Hasan RH, dkk. (2005), rasio w/p yang diperlukan
dalam pencampuran gips lebih besar dibandingkan dengan
kebutuhan air dalam reaksi kimia gips sehingga setelah
selesainya reaksi kimia gips masih akan terdapat kelebihan
air yang mempengaruhi kekuatan gips yang dinamakan
dengan kekuatan basah (1 jam setelah pengadukan)
-Semakin banyak air, manipulasi akan lebih mudah
-Semakin banyak air, daya alir lebih cepat, namun
membutuhkan waktu yang lama dalam proses pengerasan
-Semakin banyak air, kekuatan gips menurun

Pembahasan no. 7

Pembahasan no. 8
Faktor yang mempengaruhi setting time:
Faktor yang dikontrol oleh operator
1. Ratio w/p
2. Kecepatan mengaduk
3. Suhu
4. Kelembaban
5. Pengaruh cairan
Faktor yang dikontrol oleh pabrik:
1. Impurities : memperpanjang setting time
2. Kehalusan partikel
3. Retarder, ex: borax
4. Accelerator, ex: potassium sulfat

Anda mungkin juga menyukai