Anda di halaman 1dari 87

PRESENTASI

DIREKTUR
Jakarta.....

Cakupan Presentasi meliputi


1

Profile RSUD Cengkareng

Pengorganisasian Mutu & Keselamatan


pasien
Upaya Peningkatan Mutu dan
keselamatan pasien

3
4

Pencapaian MDGs
2

PROFILE RSUD
CENGKARENG
3

Gambaran umum
Terletak di Jl. Kamal Raya Cengkareng Timur Jakarta Barat,luas lahan
25.316m, luas bangunan 35.700 Diresmikan pada tanggal 20 Mei
2003 sebagai Unit Swadana oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso Tahun
2005-2006 sebagai persero
Tahun 2007 2009 Berdasarkan Pergub Nomor 250 tahun 2007 RS
Cengkareng menjadi UPT Dinas Kesehatan dengan menerapkan PPK
BLUD secara penuh
Tahun 2009 Sekarang Penerapan klasifikasi RSUD kelas B Non
Pendidikan
dari
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
342/MENKES/SK/V/2009. Penetapan RSUD Cengkareng menjadi LTD
dan dilantiknya pejabat Direktur RSUD Cengkareng.
RS Rujukan Tingkat ke2 dalam regionalisasi sistem rujukan pelayanan
kesehatan (PerGub Prov DKI Jakarta No. 189 Th. 2015)
4

FASILITAS GEDUNG
A2
E

E
D
C F

A3

A2
A3

G
A1
B

G
5

VISI DAN MISI

Visi
Menjadi Rumah Sakit Terbaik di Indonesia Dan Terdepan
di Asia Tenggara Tahun 2020

Misi
Memberikan Pelayanan Prima Kepada Seluruh Lapisan
Masyarakat
Mengembangkan Manajemen Rumah Sakit Yang
Profesional
6

TATA NILAI, MOTTO DAN MAKNA


Tata Nilai

Integritas

Objektifitas

Unjuk Kerja Tinggi

Loyalitas

Kemitraan

Motto
Upaya Terbaik Kami Untuk Kesehatan Anda
Makna
Sahabat Hidup Sehat Berkualitas
7

DATA KEPEGAWAIAN
Jenis Kepegawaian
Profesi

Non PNS
PNS

CPNS

Total PNS
& Non
PNS

Tetap

Kontrak

PHL

Jmlh

102

22

368

433

35

46

31

31

34

38

Perawat

58

244

Perawat Gigi

Bidan

28

Refractionist

Penata Anastesi

Analis Keshatan

26

Apoteker

Asist. Apoteker

30

Bank Darah

Rehab Medik

Terapi Wicara

Radiografer

10

10

Gizi

Dr. Umum

13

20

29

Dr. Gigi

1
1

0DATA DESEMBER 2015

POLIKLINIK SPESIALIS
Urologi
Bedah Umum
Bedah anak
Bedah Saraf

Bedah
Onkologi
Penyakit
Dalam

Psikologi
Bedah Orthopedi
Psikiatri

Kulit Kelamin

Mata

THT

Gigi dan Mulut


Tumbuh Kembang

Kebidanan dan

Neurologi

kandungan
Gizi dan Edukasi

Anak

Anak

Anastesi

Imunisasi

Jantung

Poli Akupunktur
Rehabilitasi Medik

Paru

10

KAPASITAS TEMPAT TIDUR


2014

2015

2016

Kelas 3

199

208

211

Kelas 2

28

32

43

Kelas 1

12

22

20

Kelas Utama & VIP

14

14

13

Non Kelas

97

84

93

350

360

380

JUMLAH

11

LAYANAN UNGGULAN
HEMODIALISA
Beroperasi sejak tahun
2004
32 Unit Pelayanan
Hemodialisa
Target akhir tahun
2017 menjadi 40 Unit
Rata-rata 45 tindakan
Hemodialisa per hari
Ruang pelayanan luas
& nyaman

12

cathlab

KATETERISASI JANTUNG
Pelayanan Tindakan :
Kateterisasi / Penyadapan Jantung
(dewasa & anak)
Pemasangan Stent Jantung
Pemasangan Alat Pacu Jantung
Pericardial Tapping (Punksi
Pericardial)

13

KEMOTHERAPY

UAP/NSTEMI
N = 294
(68.1%)

Pelayanan Kemotherapy sudah berjalan sejak tahun 2014 untuk


pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan. Mempunyai Tim
Kemotherapy yang terdiri dari Dokter Spesialis dari berbagai
disiplin ilmu dan diketuai oleh Dokter Spesialis Bedah Onkologi.
14

PONEK
Pelayanan PONEK 24 jam, terintegrasi
kedaruratan kebidanan dan neonatus,
mempunyai 2 tim ponek yang sdh
bersertifkat dari JNPK PONEK.
Menjadi tempat penilaian untuk
peserta pelatihan dari JNPK , dan
sudah mendapat nilai 84,3 .
UAP/NSTEMI
N = 294
(68.1%)

STEMI
N = 134
(34%)

REPERFUSI
N = 70
(52.3%)

FIBRINOLYSIS
N = 52
(74.3%)

TANPA
REPERFUSI
N = 64
(47.7%)

PRIMARY PCI
N = 18
(25.7%)

15

BOR
85.37
78.25

87.42
82.73

88.92
79.77

84.88
79.84

83.67
78.56

BOR Tahun 2015

77.55
74.61

77.16
70.86

83.33
77.34

80.15
76.84

80.12
76.37

BOR Tahun 2016

16

PENGORGANISASIAN MUTU &


KESELAMATAN PASIEN
17

DASAR KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN


PASIEN RSUD CENGKARENG

UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit :


PASAL 36 Setiap Rumah Sakit harus menyelenggarakan tata
kelola Rumah Sakit dan Tata Kelola Klinis yang baik
PASAL 40 Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah
Sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3
(tiga) tahun sekali
Keputusan Direktur No. 98 Tahun 2014 tentang Kebijakan
Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng

SK Direktur RSUD Cengkareng No. 77 Tahun 2016 tentang


Komite Mutu dan Keselamatan Pasien

18

TUJUAN PMKP
KHUS
UMUM
US
Mendorong
pelaksanaan
kegiatan
pelayanan
kepada
pasien yang
memenuhi
standar
pelayanan,
keselamatan
pasien dan
memberikan
kepuasan
kepada
pasien.

Memastikan bahwa pelayanan diberikan sesuai dengan


standar pelayanan medis dan keperawatan

Menjamin pemberian pelayanan sesuai dengan


standar pelayanan medik, keselamatan pasien dan
dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan
kebutuhan pasien.
Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan,
keselamatan pasien dan kinerja melalui peningkatan
kemampuan pemberian pelayanan kesehatan.
Tersusunnya sistem monitoring pelayanan RSUD
Cengkareng melalui indikator mutu pelayanan
rumah sakit

19

STRUKTUR KOMITE MUTU & KESELAMATAN


RUMAH SAKIT
DIREKTUR
SEKRETARIS

SUB KOMITE
MUTU

KOMITE MUTU DAN


KESELAMATAN PASIEN

SUB KOMITE
KESELAMATAN
PASIEN

SUB KOMITE
MANAJEMEN
RISIKO
20

SISTEM PENINGKATAN MUTU

Standar
Disesuaikan
dengan :
1.Peraturan Menteri
Kesehatan
2.Ketetapan RS

EVALUASI
KINERJA

21

PROSES PENINGKATAN MUTU

22

DESIGN MUTU
STANDARISASI
PROSES ASUHAN
KLINIS

PEMANTAUAN
INDIKATOR MUTU

23

UPAYA PENINGKATAN MUTU &


KESELAMATAN PASIEN
24

PEMANTAUAN INDIKATOR

INDIKATOR MUTU
RS
PEMILIHAN
INDIKATOR

TETAPKAN
FREKUENSIN
YA

PENGUMPULAN DATA

METODE
STATISTIK

ANALISIS DATA
VALIDASI DATA
LAPORAN &
REKOMENDASI

DIBANDINGKAN:
- DI DALAM RS /
TREND
-- DENGAN RS LAIN
-- DENGAN STANDAR

TINDAK LANJUT
25

PENETAPAN AREA PRIORITAS


Area Prioritas

High Risk

High Volume

Problem Prone

(Nilai x Bobot = Skor


Rentang Nilai = 1 5
Bobot = 50

(Nilai x Bobot = Skor


Rentang Nilai = 1 5
Bobot = 30

(Nilai x Bobot = Skor


Rentang Nilai = 1 5
Bobot = 20

Jumlah

ICU
IGD
IBS

50

200

30

60

20

80

340

50

200

30

120

20

80

400

50

200

30

120

20

80

400

RAWAT INAP

50

250

30

120

20

100

470

RAWAT JALAN
FARMASI
LABORATORIUM
RADIOLOGI
REKAM MEDIK
REHABILITASI MEDIK
SANITASI
GIZI
LAUNDRY
CSSD
IPSRS
KEUANGAN

50

150

30

120

20

60

330

50

200

30

120

20

60

380

50

200

30

120

20

80

400

50

100

30

90

20

60

250

50

100

30

120

20

60

280

50

150

30

90

20

60

300

50

100

30

60

20

40

200

50

150

30

120

20

60

330

50

50

30

90

20

20

160

50

200

30

60

20

60

320

50

150

30

120

20

80

350

50

200

30

90

20

60

350

26

LINIS

CAPAIAN INDIKATOR MUTU


10 INDIKATOR MUTU AREA KLINIS

27

No

LINIS

Indikator

1 IAK 01 (ASSESMEN PASIEN)


IAK 02 (PELAYANAN LABORATORIUM)
2
3 IAK 03 (PELAYANAN RADIOLOGI)
IAK 04 (PROSEDUR BEDAH) JCI's ILM VII PC-02
4
IAK 05 (PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA & OBAT
LAINNYA ) JCI's ILM 1 AMI-1
5

Judul Indikator Kunci


Assesmen awal medis dalam 24 jam pada pasien Rawat Inap
Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium pemeriksaan cito
kimia darah dan atau hema 1 120 menit
Kejadian kegagalan pelayanan rontgen (kerusakan foto)
Prophylactic antibiotics received one hour prior to surgical
incision for knee arthroplasty patients
Pemberian aspirin pada pasien AMI dalam waktu 24 jam setelah
masuk rumah sakit (Aspirin received within 24 hours of arrival to
the hospital for patients having an acute myocardial infarction
(AMI).

IAK 06 (MEDICATION ERROR) DAN KEJADIAN Angka kejadian kesalahan pemberian obat
6 NYARIS CEDERA (KNC) )
IAK 07 (PENGGUNAAN ANESTESI DAN SEDASI) Prosedur pelaksanaan informed consent pra-anasthesi;
7
kelengkapan pengisian formulir informed consent
IAK 08 (PENGGUNAAN DARAH DAN PRODUK Tersedianya permintaan darah rutin untuk pasien terlayani
8 DARAH)
dalam waktu 24 jam
IAK 09 (KETERSEDIAAN, ISI DAN
Kelengkapan catatan laporan operasi
9 PENGGUNAAN REKAM MEDIS PASIEN)
IAK 10 (PPI, SURVEILANS DAN PELAPORAN)
Angka kejadian Ulkus Decubitus yang didapat di RS : Pressure
Ulcer Prevalence (Hospital-Acquired) = sesuai dengan I-NSC-2
pada JCI International Library Of Measures
10
28

IAK
1
100%

20.34%

100%

23.80%

Assesmen Awal Medis Dalam 24 Jam


Pada Pasien Rawat Inap

100%

31.04%

100%

28.89%

100%

25.03%

Persentase

100%

24.47%

100%

22.13%

100%

25.10%

100%

26.79%

Standar

ANALISA
ANALISA :: Terjadi
Terjadi peningkatan
peningkatan kepatuhan
kepatuhan mengisi
mengisi asesmen
asesmen

medis
medis dalam
dalam waktu
waktu 11 X
X 24
24 jam.Pada
jam.Pada awal
awal penggunaan
penggunaan Asesmen
Asesmen
Medis
Medis ini
ini cukup
cukup banyak
banyak kendala,
kendala, diantaranya
diantaranya DPJP
DPJP baru
baru datang
datang
lebih
lebih dari
dari 11 X
X 24
24 jam
jam sejak
sejak pasien
pasien masuk
masuk kamar
kamar perawatan,
perawatan, saat
saat
ini
ini di
di buat
buat kebijakan
kebijakan bahwa
bahwa pengisian
pengisian Asesmen
Asesmen Medis
Medis boleh
boleh di
di
delegasikan
ke
dokter
umum,
namun
tetap
diverifikasi
oleh
DPJP,
delegasikan ke dokter umum, namun tetap diverifikasi oleh DPJP,
untuk
untuk itu
itu ,, kami
kami melakukan
melakukan perbaikan
perbaikan menggunakan
menggunakan metode
metode
PDCA
.
PDCA .

PLAN
Kami berencana : Meningkatkan kepatuhan
pengisian asemen medis dalam waktu 1 X 24 jam
DO
Kami mengamati pengaruh yang disebabkan faktor
manusia dan faktor lingkungan
STUDY
Kami Mempelajari bahwa
Rendahnya kepatuhan pengisian Asesmen Medis
disebabkan karena ketidak tahuan DPJP, adanya DPJP
yang tidak visit tiap hari.
ACT
Kami merekomendasi bahwa
Harus dilakukan sosialisasi ulang tentang penting nya
pengisian Asesmen medis oleh DPJP.
29

IAK
2

Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium


Pemeriksaan Cito Kimia Darah dan Atau Hema 1
120 Menit

30

IAK
3

Kejadian Kegagalan Pelayanan Rontgen


(Kerusakan Foto)

31

IAK
4

Prophylactic antibiotics received one hour prior


to surgical incision for knee arthroplasty patients

IAK
5

Pemberian aspirin pada pasien AMI dalam waktu 24 jam


setelah masuk rumah sakit (Aspirin received within 24
hours of arrival to the hospital for patients having an
acute myocardial infarction (AMI).

32

IAK
6

Angka Kejadian Kesalahan Pemberian


Obat

33

IAK
7

Prosedur Pelaksanaan Informed Consent Pra


Anastesi, Kelengkapan Pengisian Formulir
Informed Consend
Persentase

100%

100%

100%

100%

100%

Standar

100%

100%

100%

100%
78.75%

32.50%

35.62%

37.50%
30.00%

25.71%

44.59%
28.05%
32.47%

34

IAK
8

Tersedianya Permintaan Darah Rutin Untuk Pasien


Terlayani Dalam Waktu 24 Jam

35

IAK
9

Kelengkapan Catatan Laporan Operasi

36

IAK
10

Angka kejadian Ulkus Decubitus yang didapat di RS :


Pressure Ulcer Prevalence (Hospital-Acquired) = sesuai
dengan I-NSC-2 pada JCI International Library Of Measures

37

CAPAIAN INDIKATOR MUTU


9 INDIKATOR AREA MANAJEMEN

38

No

Indikator

IAM 1 (Pengadaan rutin peralatan


kesehatan dan obat penting untuk
memenuhi kebutuhan pasien)
IAM 2 (Pelaporan aktivitas yang diwajibkan
oleh peraturan perundang-undangan)
IAM 3 (Manajemen Risiko)
IAM 4 (Manajemen Penggunaan Sumber
Daya)
IAM 5 (Harapan dan Kepuasan Pasien dan
Keluarga)
IAM 6 (Harapan dan Kepuasan Staf)
IAM 7 (Demografi Pasien dan Diagnosis
Klinis)
IAM 8 (Manajemen Keuangan)
IAM 9 (Pencegahan dan pengendalian dari
kejadian yang dapat menimbulkan masalah
bagi keselamatan pasien, keluarga pasien
dan staf)

2
3
4
5
6
7
8
9

Judul Indikator Kunci


Angka Kejadian Kekurangan Stok Obat AMI :
Streptokinase di Logistic Farmasi
Laporan surveilance 18 penyakit menular
Angka Kejadian Terpajan
Utilisasi peralatan kedokteran canggih; cathlab
Kepuasan pasien rawat inap
Turn over pegawai
Laporan 10 besar penyakit
Cost Recovery Rate
Kegiatan Penyuluhan kesehatan tentang kebersihan
tangan ( 6 langkah cuci tangan ) di rawat jalan
39

IAM
1

Angka Kejadian Kekurangan Stok Obat AMI :


Streptokinase di Logistic Farmasi

40

IAM
2

Laporan Surveilance 18 Penyakit Menular

41

IAM
3

Agka Kejadian Terpajan

42

IAM
4

Utilisasi Peralatan Kedokteran Canggih Cathlab

43

IAM
5

Kepuasan Pelanggan Rawat Inap


Persentase

98.90%

90%

Standar

98.13%

98.51%

98.62%

99.02%

99.09%

98.80%

98.74%

98.68%

90%

90%

90%

90%

90%

90%

90%

90%

44

IAM
6

Angka Turn Over Pegawai


Standar

45

IAM
7

Laporan 10 Besar Penyakit

46

IAM
8

Cost Recovery Rate

84.24%

81.13%

80.70%

80.43%

80.66%

47

IAM
9

Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Tentang


Kebersihan Tangan
(6 langkah cuci tangan) di Rawat Jalan

48

CAPAIAN INDIKATOR MUTU


6 INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN

49

No
1
2
3
4
5

Indikator
Ketepatan Identifikasi pasien
Peningkatan Komunikasi yg
efektif
Peningkatan keamanan obat
yang perlu diwaspadai
Kepastian tepat lokasi, tepat
prosedur, tepat pasien operasi.
Pengurangan infeksi terkait
pelayanan kesehatan

6 Pengurangan risiko jatuh

Judul Indikator Kunci


Pemasangan gelang identitas pasien
Stempel Konfirmasi terisi lengkap
Kejadian efek samping pemberian elektrolit
konsentrat
Angka Kepatuhan Melakukan Time Out
Dalam Prosedur Pembedahan
Rata-rata kepatuhan petugas dalam
melaksanakan cuci tangan (5 moments
hand hygiene)
Reasessment resiko jatuh pada pasien
dengan resiko jatuh tinggi
50

ISK
P1

Pemasangan Gelang Identitas Pasien


Persentase

100%

71.05%

100%

74.19%

100%

76.21%

100%
79.87%

Standar

100%
84.93%

100%
89.30%

100%
90.48%

100%
94.99%

51

ISK
P2

Stempel Konfirmasi Terisi Lengkap


Persentase

100%

5.13%

100%

5.85%

100%

7.71%

Standar

100%

100%

100%

100%

100%

8.50%

10.68%

12.48%

13.33%

14.78%

52

ISK
P3

Kejadian Efek Samping Pemberian Elektrolit


Konsentrat

2.4%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%
53

ISK
P4

Angka Kepatuhan Melakukan Time Out


Dalam Prosedur Pembedahan
Persentase

100%

75%

100%

77%

100%

81%

100%

82%

Standar

100%

82%

100%

82%

100%

82%

100%

89%

54

ISK
P5

Rata-rata Kepatuhan Petugas Dalam


Melaksanakan
Cuci Tangan

55

ISK
P6

Reasessment Risiko Jatuh Pada Pasien


Dengan Risiko Jatuh Tinggi
Persentase

100%

100%

100%

100%

Standar

100%

100%

100%

100%

45%

16%

17%

19%

25%

28%

32%

35%

56

INDIKATOR ILM
5 INDIKATOR INTERNATIONAL LIBRARY OF
MEASURE

57

No
1

2
3
4
5

Indikator

Judul Indikator Kunci

IAK 04 (PROSEDUR BEDAH) JCI's


Prophylactic antibiotics received one hour prior to
ILM VII PC-02
surgical incision for knee arthroplasty patients
IAK 05 (PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA Pemberian aspirin pada pasien AMI dalam waktu
& OBAT LAINNYA ) JCI's ILM 1 AMI-1 24 jam setelah masuk rumah sakit (Aspirin
received within 24 hours of arrival to the hospital
for patients having an acute myocardial infarction
(AMI).
IAK 10 (PPI, SURVEILANS DAN
PELAPORAN) JCI's ILM I-NSC-2
I-NSC-4 pada JCI International
Library Of Measures
International Library Of Measures

Angka kejadian Ulkus Decubitus yang didapat di


RS : Pressure Ulcer Prevalence (Hospital-Acquired)
Pasien jatuh : Patient Falls
Patients with elective vaginal deliveries or
elective cesarean sections at >= 37 and < 39
weeks of gestation completed
58

KESELAMATAN PASIEN

59

PENCATATAN DAN PELAPORAN IKP

KPC

60

ALUR PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


UNIT

INSIDEN
KNC/KTD

TANGAN
I
SEGERA

ATASAN
LANGSUNG
LAPORAN
KEJADIAN
(2X24
JAM)

DIREKS
I

KKP
PERSI

LAPORA
N

LAPORA
N

ATASAN
LANGSUN
G
GRADI
NG
BIRU
HIJAU
INVESTIGA
SI
SEDERHAN
A

FEED
BACK
KE
UNIT

TIM KP
RS

REKOMEND
ASI

MERAH
KUNING

LAPORAN
KEJADIAN
HASIL
IVESTIGASI

ANALISA
REGRADIN
G

RC
A

PEMBELAJAR
AN
REKOMENDA
SI

61

ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

SENTIN
EL

RCA

KTD

MERAH &
KUNING
RISK
GRADING

KNC

BIRU &
HIJAU
INVESTIG
ASI
SEDERHA
NA

62

LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


TAHUN 2015 - Okt 2016

20

14

3
1
0
63

LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN GRADING


RISK
22

13

64

MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN


CLINICAL PATHWAY
PENETAPAN FOKUS AREA KLINIS

65

High Risk

Pelayanan
Prioritas

AMI
DHF
GE
KATARAK
PJK
PNEUMONIA
ABORTUS
STROKE
TB PARU
SECTIO CESARIA

High Volume

High Cost

(Nilai x Bobot =
(Nilai x Bobot =
(Nilai x Bobot =
Skor
Skor
Skor
Rentang Nilai = 1 Rentang Nilai = 1 Rentang Nilai = 1
5
5
5
Jumlah
Bobot = 50
Bobot = 30
Bobot = 20

5
4
4
4
4
3
4
4
4
4

50
50
50
50
50
50
50
50
50
50

250
200
200
200
200
150
200
200
200
200

4
4
4
4
3
4
4
4
2
4

30
30
30
30
30
30
30
30
30
30

120
120
120
120
90
120
120
120
60
120

5
4
4
5
4
4
4
4
3
4

20
20
20
20
20
20
20
20
20
20

100
80
80
100
80
80
80
80
60
80

470
400
400
420
370
350
400
400
320
400

Pemilihan Clinical Pathway


apendicitis karena rumah sakit
menilai prosedur bedah
apendicitis memiliki varian
terapi yang cukup banyak

66

FOKUS AREA KLINIS


No
1
2
3
4
5

FOKUS AREA KLINIS


AKUT MIOKARD INFARK
GASTROENTRITIS AKUT
DENGUE HAEMORAGIC
FEVER
APENDICITIS
KATARAK

SPM
JANTUNG
ANAK
PENYAKIT
DALAM
BEDAH UMUM
MATA

67

LENGTH of STAY
Persentase

100%
81.00%

100%

100%

Standar

100%
86.00%

100%
96.40%

85.20%
65.40%

68

Pemantauan Manajemen Risiko Klinis


PROSES MANAJEMEN RISIKO
Menetapkan lingkup
Manajemen risiko
Kajian risiko (risk assessment)
Identifikasi risiko
Komunikasi
dan
Konsultasi
pada
stakeholders

Analisis risiko
Evaluasi risiko
tdk

Monitoring,
audit
dan
Tinjauan
(review)
Dukungan
internal

ya
Tindakan/treatment
terhadap
risiko
69

RISK REGISTER RSUD


CENGKARENG
KATEGORI RISIKO
NO
Pelayanan lama di IGD pada
pemeriksaan penunjang (laboratorium)
karena sistim komputer lama dan masih
1 manual
Stok obat sering kosong

SKOR RANKIN
DAMPA FREKUE
RISIK
G
PENGENDALIAN RISIKO
K
NSI
O
RISIKO
4

20

16

Penggantian server dan


Ka.Inst
pengadaan LIS (Laboratorium Laboratoriu
Information System
m

Memperbaiki sistem
pengadaan, Perencanaan
pembelian obat yang
disesuaikan dengan kondisi
saat ini

Penggantian server,
penambahan kapasitas
KSP SIM
jaringan, revitalisasi jaringan

2
Jaringan Komputer bermasalah (lambat),
Server bekerja kurang maksimal karena
belum pernah mengalami penggantian,
3 Mesin server mati dan SIM error
Set alat operasi rusak/ hilang/ kurang
karena tidak ada serah terima alat kotor
4
Tempat tidur pasien yg tidak sesuai
dengan jumlah pasien IGD
5

16

Penanggun
g jawab
risiko

16

15

Ka.Inst
Farmasi

Ka. Inst
Penerapan SPO serah terima
Penunjang
alat kotor
Khusus
Ka.Inst
Perluasan IGD, dan
Gawat
penambahan tempat tidur
Darurat 70

PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI

71

PROGRAM PPI
1. Melaksanakan surveillance
2. Investigasi Kejadian Luar BIasa
3. Melakukan Infection Control Risk Assessment (ICRA)
4. Monitoring strerilisasi
5. Monitoring laundry dan linen
6. Monitoring peralatan kedaluwarsa
7. Monitoring pembuangan sampah infeksius, cairan tubuh dan darah
8. Pencatatan dan pelaporan tertusuk jarum
9. Monitoring kegiatan makanan
10.Monitoring pembongkaran, pembangunan dan renovasi
11.Monitoring pelaksanaan isolasi pasien
12.Monitoring Hand Hygiene
13.Monitoring kepatuhan penggunaan APD
14.Meningkatkan dan mengembangkan SDM

72

HASIL SURVEILANCE
0.28

0.22

0.17

0.13
0.11

0.07

0.00

0.00
PLEBITIS

IADP

0.00
VAP

ISK

ILO

DEKUBITUS

73

PENCAPAIAN MDGs
74

TB DOTS

75

PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TB


KEGIATAN TB DOTS
1. Pembentukan tim TB DOTS
2. Membuat program kerja
3. Melaksanakan Kebijakan, Pedoman dan SPO
untuk pelayanan TB DOTS
4. Pelayanan TB DOTS
5. Pencatatan dan pelaporan
6. Evaluasi
76

MDGs : TB DOTS
Indikator yang di evaluasi :
penjaringan suspek TB
proporsi penemuan suspek dengan BTA (+) : 5-15 %
angka konversi (Convertion Rate) TB BTA (+): > 80 %
angka kesembuhan (Cure Rate) TB BTA (+) : > 85 %
angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) TB BTA (+) : > 85 %
angka keberhasilan rujukan
angka default : < 5 %

77

Hasil Pengobatan TB 2015

Indikator
85%

78

PONEK

79

PELAYANAN PONEK
PONEK 24 Jam dgn dokter spesialis Obsgyn+Anak+Anestesi
Poli ObGyn dan KB oleh Spesialis Kebidanan & Kandungan
Poli Anak oleh Spesialis Anak
Perawatan Neonatal Level I : rawat gabung, II : Peristi, III :
Intensif Neonatal
Perawatan intensif maternal
Kesiapan kamar operasi 24 jam untuk PONEK

80

HASIL KEGIATAN PONEK


JANUARI 2015 OKTOBER 2016

81

ANGKA KEMATIAN IBU & BAYI


JANUARI 2015 OKTOBER 2016

82

HIV - AIDS

83

KEGIATAN
Pembentukan TIM HIV-AIDS
Pembuatan program kerja
Melaksanakan kebijakan,
pedoman dan SPO untuk
pelayanan HIV/AIDS
Pencatatan dan Pelaporan
84

Data VCT/PITC Tahun


2016

April

Mei

Juni

Juli

Agustus Septem
ber

Test HIV
Terima
Hasil
Reaktif

85

Kunjungan ARV Tahun


2016

April

Mei

Juni

Juli

Agustu
s

Septem
ber

Pasien
Baru
Total
Pasien

86

Terima kasih
87

Anda mungkin juga menyukai