Laporan Kasus
Laporan Kasus
RSUD SANJIWANI
GIANYAR
DEFINISI
Aterm
KPD
Insiden :
6% - 12% di Dunia
4,5% - 7,6% di Indonesia
Preterm
Tanda
Inpartu
ETIOLOGI MELEMAHNYA
SELAPUT KETUBAN
Infeksi
Defisiensi vit.C
Faktor selaput ketuban
Umur dan paritas
Sosio-ekonomi
PATOGENESIS
Anamnesis :
Kapan keluarnya cairan, warna dan baunya.
Adakah partikel-partikel dalam cairan (lanugo dan verniks).
Inspekulo
: bila fundus uteri ditekan atau bagian terendah
digoyangkan, keluar cairan dari osteum uteri internum (OUI).
Pemeriksaan dalam:
Ada cairan dalam vagina.
Selaput ketuban sudah pecah.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan KPD dengan kehamilan aterm dan mendekai
aterm ( 35 Minggu) berdasarkan prosedur tetap RSUD Sanjiwani
adalah:
Diberikan antibiotik profilaksis
Observasi temperatur rektal setiap 4 jam
Menilai Pelvic Score
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: HB
No CM
: 510217
Umur
: 28 tahun
Agama
: Kristen Protestan
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Alamat
: Pombola Sumba Barat
MRS
: 13 Maret 2016
Keluar MRS
: 15 Maret 2016
ANAMNESIS
Keluhan utama
Keluar
air pervaginam
ANAMNESIS
Riwayat menstruasi
Menarche
:13 tahun
Siklus mens :30 hari (lama 4 hari, 60 ml)
HPHT
:13 Juni 2015
Taksiran partus :20 Maret 2016
ANAMNESIS
Riwayat obstetri
Abortus
Sex/
Hamil
Ke:
1.
Umur
Berat
Keha
Badan
milan Lahir
Hamil
ini
Umur
Cara
Persa
linan
Penolong
Tempat
Persalinan
persalinan
Lahir
Hidup/
Ya
Tdk
Mati
Riwayat kontrasepsi
Pasien
ANAMNESIS
Riwayat Pernikahan
Pasien
belum menikah
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Keadaan
umum : Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda Vital
: Tekanan darah 120/80 mmHg
Nadi
: 80x / menit
Napas
: 20x / menit
Suhu Axilla
: 37,3 oC
Suhu Rektal : 37,5 oC
Berat badan : 52 kg
Tinggi badan : 147 cm
IMT
: 24,06 kg/m2
PEMERIKSAAN FISIK
Status General
Mata
PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetri
Abdomen
Vagina
Inspeksi
Keluar cairan pervaginam
Inspekulo
Flx(-), fl (-), cairan jernih keluar dari ostium uteri
internum
Tes lakmus (+)
VT (Pk. 16.00 WITA)
Pembukaan 1 jari, effacement 25%, mid medial,
ketuban (-) jernih, teraba kepala, denominator belum
jelas, penurunan Hodge I, tidak teraba bagian kecil /
tali pusat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
: 7,7 x103/uL
: 10,3 gr/dL
: 29,8%
: 182 x103/uL
Urinalisis (13/03/2016)
Sedimen
leukosit : 1-3
: 300 / 900
USG 13/03/2016
Janin
T/H
AVE 38W
EDD 28/3/2016
EFW 3150 gram
SDP 1,8
Plasenta fundus corpus anterior grade II
DIAGNOSIS
G1P0000, UK 39 minggu T/H + KPD
PS : 3
PBB : 3150 gram
TINDAKAN
Terapi
MRS
Ekspektatif
pervaginam
Amoxicillin
Monitoring
Observasi
3x500mg
Keluar air
pervaginam
sejak pk
15.00 WITA
Nyeri perut
hilang timbul
(-)
Gerak anak
(+)
St Present
TD 120/80 mmHg, N
80x/mnt, RR 22x/mnt, Trec
37,5oC
St. General
dbn
St. Obstetrik
Abdomen :
TFU 32 cm, Distensi (-),
Bising usus (+)
Kontraksi uterus (-)
DJJ 146x/menit
Vagina
:
Keluar cairan pervaginam
Flx (-), Fl (-), cairan jernih
keluar dari OUI
VT
:Pembukaan 1
jari, effacement 25%, mid
medial, ketuban (-) jernih,
teraba kepala, denom belum
jelas, penurunan H I, ttb
bagian kecil / tali pusat
G1P0000 39
minggu T/H +
KPD, PS: 3
P
Pdx
DL, BT/CT, UL
Tx
MRS
Ekspektatif
pervaginam
Amoxicillin
3x500mg
Mx
Keluhan, vital
sign, his, djj,
tanda inpartu, dan
Trec tiap 4 jam
Nyeri perut
hilang timbul
(-)
Gerak anak
(+)
O
St Present
TD 120/80 mmHg, N
80x/mnt, RR 22x/mnt, Trec
37,4oC
St. General
dbn
St. Obstetrik
Abdomen :
TFU 32 cm, Distensi (-),
Bising usus (+)
Kontraksi uterus (-)
DJJ 146x/menit
A
G1P0000 39
minggu T/H +
KPD, PS: 3
P
Tx
Ekspektatif
pervaginam
Amoxicillin
3x500mg
Mx
Keluhan, vital
sign, his, djj,
tanda inpartu, dan
Trec tiap 4 jam
Nyeri perut
hilang timbul
(-)
Gerak anak
(+)
O
St Present
TD 120/80 mmHg, N
80x/mnt, RR 22x/mnt, Trec
37,5oC
St. General
dbn
St. Obstetrik
Abdomen :
TFU 32 cm, Distensi (-),
Bising usus (+)
Kontraksi uterus (-)
DJJ 140x/menit
A
G1P0000 39
minggu T/H +
KPD, PS: 3
P
Tx
Ekspektatif
pervaginam
Amoxicillin
3x500mg
Mx
Keluhan, vital
sign, his, djj,
tanda inpartu, dan
Trec tiap 4 jam
Nyeri perut
hilang timbul
(+)
Gerak anak
(+)
St Present
TD 120/80 mmHg, N
80x/mnt, RR 22x/mnt
St. General
dbn
St. Obstetrik
Abdomen :
Kontraksi uterus (+) 2-3x/10
menit ~ 30-35
DJJ 146x/menit
Vagina
:
Cairan (+)
VT (Pk. 02.30 WITA):
Pembukaan 4 cm, effacement
50%, ketuban (-) jernih,
teraba kepala, denom UUK
kiri melintang, penurunan
H I, ttb bagian kecil / tali
pusat.
G1P0000 39
minggu T/H +
PK I (keluar
air)
P
Tx
Ekspektatif
pervaginam
Amoxicillin
3x500mg
Mx
Kelola sesuai
dengan partograf
WHO
Nyeri perut
hilang timbul
(+)
Gerak anak
(+)
St Present
TD 120/80 mmHg, N
80x/mnt, RR 22x/mnt
St. General
dbn
St. Obstetrik
Abdomen :
Kontraksi uterus (+) 3-4x/10
menit ~30-35
DJJ 142x/menit
Vagina
:
Cairan (+)
VT (Pk. 06.30 WITA):
Pembukaan 8 cm, effacement
75%, ketuban (-) jernih,
teraba kepala, denom UUK
anterior, penurunan H II, ttb
bagian kecil / tali pusat
G1P0000 39
minggu T/H +
PK I (keluar
air)
P
Tx
Ekspektatif
pervaginam
Amoxicillin
3x500mg
Mx
Kelola sesuai
dengan partograf
WHO
Pasien ingin
meneran
St Present
TD 120/80 mmHg, N
80x/mnt, RR 22x/mnt
St. General
dbn
St. Obstetrik
Abdomen :
Kontraksi uterus (+) 4-5x/10
menit ~40-45
DJJ 146x/menit
Vagina
:
VT (Pk. 07.45 WITA):
Pembukaan lengkap, ketuban
(-) jernih, teraba kepala,
denom UUK anterior,
penurunan H III+, ttb bagian
kecil / tali pusat.
G1P0000 39
minggu T/H +
PK II
Tx
Pimpin persalinan
Mx
KU, VS, His, DJJ
Pk. 08.20
TENSI
NADI
TINGGI FUNDUS
KONTRAKSI
PERDA-
KANDUNG
(mmHg)
(kali/mnt)
UTERI
UTERUS
RAHAN
KEMIH
100/70
80
2 jari bawah
(+) baik
(-) Tidak
Kosong
pusat
Pk. 08.35
110/70
80
2 jari bawah
Aktif
(+) baik
pusat
Pk. 08.50
110/70
80
2 jari bawah
110/70
80
2 jari bawah
(+) baik
110/70
80
2 jari bawah
(+) baik
110/70
80
2 jari bawah
pusat
Kosong
(-) Tidak
Kosong
Aktif
(+) baik
pusat
Pk. 10.05
(-) Tidak
Aktif
pusat
Pk. 09.35
Kosong
Aktif
pusat
Pk. 09.05
(-) Tidak
(-) Tidak
Kosong
Aktif
(+) baik
(-) Tidak
Aktif
Kosong
FOLLOW UP RUANGAN
Pk 16.00 WITA (13/03/2016)
S
Nyeri luka
jahitan (+)
O
St Present
TD 120/80 mmHg, N
80x/mnt, RR 22x/mnt, Tax
36,5oC
St. General
Mata anemi -/-, ikterus -/Thorax
: cor/pulmo dbn
Ekstremitas : Hangat (+),
edema (-)
St. Obstetrik
Abdomen :
TFU 2 jari bawah pusat
Distensi (-), Bising usus (+)
Kontraksi uterus (+) baik
Vagina
:
perdarahan aktif (-), lokia
rubra (+)
P1001 post
partum hari ke
1
Tx :
BPL
Amoxicillin tab
500 mg 3x1
Paracetamol
tab 500 mg
3x1
Metil
ergometrin tab
0,125 mg 3x1
Na diklofenak
tab 50 mg 2x1
Imbion tab 2x1
Monitoring:
Keluhan, Vital
Sign, Pendarahan
KIE
Kontrol poli
tanggal 22 Maret
2016
PEMBAHASAN
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
TEORI
Teori Pasien mengeluh keluar
air dari vagina yang bisa
berlangsung tiba-tiba
Teori Normalnya ketuban
berwarna jernih dan berbau
amis dan mengandung partikel
vernix caseosa dan lanugo
Teori Normal selaput
ketuban pecah pada akhir kala I
atau awal kala II persalinan
KASUS
Mengeluh keluar air pervaginam
secara tiba-tiba yang tidak
dapat ditahan volume banyak.
Karkteristik cairan : jernih,
tidak berbau
Keluhan nyeri perut hilang
timbul dan keluar lendir
bercampur darah dari kemaluan
disangkal tidak ada tanda
tanda impartu
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
TEORI
Inspeksi keluar cairan
pervaginam
Inspekulo cairan keluar dari
osteum uteri internum (OUI).
Vaginal toucher Ada cairan
dalam vagina dan selaput
ketuban sudah pecah
Tanda-tanda impartu (-)
KASUS
Inspeksi keluar cairan dari
vagina berupa air ketuban
Inspekulo tampak keluar
cairan dari OUI.
Vaginal toucher selaput
ketuban sudah tidak dapat
teraba disertai keluar cairan
jernih
His (-), pembukaan servix 1 cm
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TEORI
Cairan ketuban bersifat basa
(pHnya sekitar 7,1 - 7,3)
sehingga apabila cairan ketuban
diteteskan pada kertas lakmus
merah akan terjadi perubahan
warna menjadi biru karena sifat
basanya
Secara mikroskopik terlihat
vernix caseosa dan lanugo
KASUS
Tes lakmus didapatkan hasil
positif hal ini berarti bahwa
cairan tersebut bersifat basa
yang sesuai dengan
karakteristik cairan ketuban
Mikroskopik tidak dikerjakan
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
FAKTOR PREDISPOSISI
Pemeriksaan fisik
Frekuensi nadi pasien dalam
batas normal (88x/menit)
Trec 37,5oC
DJJ dalam batas normal
(140x/menit)
Air ketuban yang keluar
berwarna jernih dan tidak
berbau
Pemeriksaan penunjang
WBC 7,7x103/uL
PENATALAKSANAAN
Langkah-langkah:
Pastikan diagnosis
Tentukan umur kehamilan
Evaluasi infeksi
Evaluasi kesejahteraan janin
Evaluasi tanda inpartu
KPD
Aterm
Infeksi (-)
(+) baik, tidak ada gawat janin
Tanda inpartu (-)
PENATALAKSANAAN
TEORI
Diberikan antibiotika profilaksis:
Ampisilin 4x1 g IV
KASUS
Amoxicillin 3x500mg
PENATALAKSANAAN
TEORI
Observasi temperatur rektal setiap 4
jam >37,6 C terminasi
KASUS
KASUS
Trec
Trec tiap
tiap 44 jam
jam tidak
tidak lebih
lebih dari
dari
37,6
37,6ooCC
PROGNOSIS
TEORI
Pada ibu:
Waspadai risiko
terjadinya sepsis
postpartum dan
perdarahan
postpartum
Pada bayi:
Waspadai risiko
terjadinya sepsis dan
pneumonia
KASUS
Sudah dilakukan
keluhan dan suhu
4 jam
Telah diberikan
profilaksis berupa
3x500 gr (po)
monitoring
rectal tiap
antibiotik
amoxicillin
Tidak
terjadi
infeksi
intrauterine
Lahir bayi spontan belakang
kepala, BBL 2900 gram, PB 49
cm, segera menangis, kulit
kemerahan, A-S 8-9 (vigorous)
SIMPULAN
TERIMA KASIH