Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN PEMERINTAH 10, 11, 12,

13
KELOMPOK 4
RESKY NURUN RIDHA
NURFADILA
KIKI REZKI APRILIANA AZIS
NOVA PUSPITA SARI
WULANDARI
DEVY RAHMAN
OFIN SUWARNI HALIM
MARINI HARDJONO
AWAME LATUCONSINA

PAKET KEBIJAKAN EKONOMI KE 10


Melindungi usaha kecil,rakyat sejahtera.
Daftar negatif investasi (DNI) yaitu daftar bidang
usaha yang tetutup dan bidang usaha yang terbuka
dengan persyaratan di bidang penanaman modal.
1. Melindungi usaha mikro, kecil, menengah dan
koperasi (UMKMK)
2. Memotong mata rantai pemusatan ekonomi pada
kelompok tertentu
3. Harga harga menjadi murah (misalnya obat dan alat
kesehatan)
4. Memperluas lapangan kerja
5. Memperkuat usaha kecil untuk berkopetisi

PAKET KEBIJAKAN EKONOMI KE 11


Dana investasi real estate (DIRE)
1. Penerbitan regulasi fasilitas pajak
penghasilan final berupa pemotongan
hingga 0,5% dari tarif normal 5% kepada
perusahaan yang menerbitkan DIRE .
2. Penerbitan regulasi penurunan tarif BPHTB
dari maksimum 5% menjadi 1% bagi tanah
dan bangunan yang menjadi aset DIRE.
3. Penerbitan peraturan daerah (perda) bagi
daerah yang berminat untuk mendukung
pelaksanaan DIRE. Didaerahnya.

Stimulasi meningkatkan daya saing ekspor UMKM


1. Menyediakan fasilitas pembiayaan eksor lengkap
terpadu
2. Menetapkan tingkat suku bungan sebesar 9%
3. Menetapkan batas maksimal pmbiayaan
a. KURBE mikro max Rp 5 miliar
b. KURBE kecil max Rp 25 miliar
c. KURBE menengah max Rp 50 miliar
4. Jangka waktu KURBE 3 tahun untuk KMKE atau 5
tahun untuk KIE

Pengembangan industri kefarmasian dan alat


kesehatan
1. Menyusun road map dan action plan
pengembangan industri farmasi dan alkes ;
2. Pengembngan riset sediaan ;
3. Mendorong investasi industri ;
4. Peningkatan kapasitas kelembagaan
5. Penyusunan kebijakan perdagangan dalam
negeri dan luar negeri
6. Penyusunan kebijakan fiskal idustri.

Pengendalian risiko untuk mempelancar arus barang di


pelbuahan
1. Semua kementrian /lembaga wajib mengembangkan fasilitas
permohonan perizinan secara tunggal melalui portal
indonesia national single window ( INSW)
2. Penerapan identitas tunggal dan penyatuan informasi pelaku
usaha dalam kegiatan ekspor impor.
3. Meluncurkan model single risk management dalam platform
single submission antar BPOM dengan bea dan cukai
.dwelling time turun dari 4,7 hari menjadi sekitar 3,7 hari
pada bulan agustus 2016.
4. Perluasan penerapan single risk management pada agustus
2016.targetnya akhir tahun dwelling time menjadi 3,5 hari
secara secara nasional .
5. Menetapkan single risk management secara penuh pada
keseluruhan kementrian /lembaga .targetnya tingkat
kepatuhan indonesia terhadap WTO menjadi 70% dan
dwelling time kurang dari 3 hari (tahun 2017)

PAKET KEBIJAKAN EKONOMI KE 12

Izin bangunan mudah , penyelesaian usaha pun pasti


1. Sebelumnya pendirian bangunan perlu 17 prosedur ,
210 hari dan biaya Rp 86 juta. Kini ,14 prosedur ,52
hari dan biaya Rp 70 jt.
2. Sebelumnya pembayaran pajak memlalui 54 kali.
Kini ,cukup 10 kali dengan sistem online.
3. Sebelumnya pendaftaran properti melewati 5 prosedur
,25 hari dan biaya 10,8% dari nilai properti . kini
,tinggal 3 prosedur 7 hari dan biaya 8,3% dari nilai
properti;
4. Sebelumnya ,penegakan kontrak . belum diatur
(estimasi 471 hari).kini ,cukup 8 prosedur dan 28 hari.
Kecuali ada banding.

Peringkat kemudahan berusaha indonesia pada


peringkat 109 dari 189 negara , dan
pemerintah berusaha meningkatkan hingga
posisi 40.
1. Total jumlah prosedur dari 94 prosedur ,
dipangkas menjadi 49 prosedur .
2. Total perizinan dari 9 izin,dipotog menjadi 6
izin;
3. Jumlah waktu dari 1.566 hari ,kini dipersigkat
menjadi 132 hari.( perhitungan total waktu
belum menghitung jumlah hari dan biaya
perkara pada indikator resolving insolvency)

Prosedur usaha cepat modal awal UMKM


bebas
1. Sebelumnya,memulai usaha perlu 13
prosedur , 47 hari dan biaya Rp 6,8 -7,8
juta. Kini ,7 prosedur ,10 hari dan biaya Rp
2,7 juta. (izin UMKM cukup SIUP ,tanda
daftar perusahaan (TDP) dan akta
pendirian)
2. Sebelumnya modal awal UMKM Rp 50
juta. Kini , berdasarkan kesepakatan (pp
No. 7 tahun 2016)

PAKET KEBIJAKAN EKONOMI KE 13


Perumahan untuk masyarakat
berpenghasilan rendah menuju target
pembangunan satu juta rumah.
Mempercepat penyedian rumah bagi
masyarakat berpenghasilan rendah
dengan menyederhanakan persturan
,mengurangi dan mempercepat proses
perizinan ,serta menurunkan biaya untuk
pembangunan perumahan rakyat dibawah
lima hektar.

Tingkat kepemilikan rumah 3,1


juta rumah tangga memiliki
rumah tangga memiliki rumah
lebh dari satu.
11,8 juta rumah tangga tidak
memiliki rumah sama sekali

1. Mempercepat proses dan tahapan


perizinan .33 perizian , kini 11
perizinan. Dan 769-981 hari ,kini 44
hari;
2. Menghilangkan 7 perisinan;
3. Mengabugkan perizinan ;
4. Menurunkan biaya untuk
pengurusan perizinan sebesar 70%

Anda mungkin juga menyukai