Anda di halaman 1dari 9

AKAD MUSYARAKAH

KELOMPOK 7
NURMALINDA (02320140339)
USNUL PATIMAH (02320140340)
TRISYA RAHMADANTY (02320140345)
RABIA (02320140453)
OFIN SUWARNI HALIM (02320140519)

AKUNTANSI SYARIAH

PENGERTIAN AKAD MUSYARAKAH


Secara bahasa yaitu al-syirkah berarti al-ikhtilath
(percampuran) atau persekutuan dua orang atau
lebih, sehingga antara masing-masing sulit
dibedakan atau tidak dapat dipisahkan. Istilah
lain dari musyawarah adalah sharikah atau
syirkah atau kemitraan.
PSAK No.106 mendefinisikan musyawarah
sebagai akad kerja sama antara dua pihak atau
lebih untuk suatu usaha tertentu, di mana
masing-masing pihak memberikan konstribusi
dana dengan ketentuan bahwa keuntungan di
bagi berdasarkan kesepakatan sedangkan
kerugian berdasarkan porsi konstribusi dana.

JENIS AKAD MUSYARAKAH

1. Berdasarkan Ulama
Fikih
a. Syirkah Al Milk
(kepemilikan bersama)
b. Syirkah Aluqud
(kontrak/kesepakatan)
Syirkah aluqud dapat
dibagi menjadi :
Syirkah Abdan (syirkah
fisik),
Syirkah Wujuh
Syirkah Inan (negosiasi)
Syirkah Mufawwadhah
(kerjasama )

2. Berdasarkan
Pernyataan
Standar
Akuntansi
Keuangan (PSAK)
Musyarakah
Permanen
Musyarakah
Menurun
/Musyarakah
Mutanaqisah

DASAR SYARIAH
Sumber Hukum Akad Musyarakah

1. Al-Quran
Maka mereka
berserikat pada
segitiga. (QS 4:12)
Dan sesungguhnya
kebanyakan dari orangorang yang berserikat
itusebagian mereka
beruat zalim kepada
sebagian yang lain
kecuali orang yang
beriman dan
mengerjakan amal
saleh. (QS 38.24)

2. As-Sunah
Hadis Qudsi : Aku (Allah)
adalah pihak ketiga dari dua
orang yang bersertifikat,
sepanjang salah seorang dari
keduanya tidak berkgianat
terhadap lainnya. Apabila
seseorang berkhianat
terhadap lainnya maka Aku
keluar dari keduanya. (HR
Abu Dawud dan Al-Hakim
dari Abu Hurairah)
Pertolongan Allah tercurah
atas dua pihak yang
bersertifikat, sepanjang
keduanya tidak saling
berkhianat. (HR Muslim)

Rukun dan Ketentuan


Syariah dalam Akad
Musyarakah
Unsur-unsur yang harus
ada dalam akad
musyarakah atau rukun
musyarakah ada empat,
yaitu:
1. Pelaku terdiri atas para
mitra
2. Objek musyarakah
berupa modal dan kerja
3. Ijab Kabul/ serah
terima
4. Nisbah keuntungan

Berakhirnya Akad
Musyarakah
Akad musyarakah
akan berakhir, jika:
1. Salah seorang
mitra
menghentikan
akad.
2. Salah seorang
mitra meninggal
atau hilang akal.
3. Modal musyarakah
hilang/habis.

PENETAPAN NISBAH DALAM AKAD


MUSYARAKAH

Nisbah dapat ditentukan melalui dua cara, yaitu:


1. Pembagian keuntungan proporsional sesuai modal
Dengan cara ini, keuntungan harus di bagi di antara
para mitra secara proporsional sesuai modal yang
disetorkan, tanpa memandang apakah jumlah
pekerjaan yang dilaksanakan oleh para mitra sama
ataupun tidak sama.
2.

Pembagian keuntungan tidak proporsional dengan


modal.
Dengan cara ini, dalam penentuan nisbah
yang dipertimbangkabukan hanya modal yang
disetorkan, tapi juga tanggung jawab, pengalaman,
kompetensi atau waktu kerja yang lebih panjang.

PERLAKUAN AKUNTANSI (PSAK 106)

Perlakuan akuntansi untuk transaksi


musyarakah akan dilihat dari dua sisi
pelaku yaitu mitra aktif dan mitra pasif.
mitra aktif adalah pihak yang mengelolah usaha musyarakah baik

Akuntansi untuk Pengelola


Dana
Akuntansi
untuk
pengola
musyarakah dilakukan oleh mitra
aktif
atau
pihak
yang
mewakilinya. Dalam ilustrasi ini
pencatatan
akuntansi
untuk
usaha musyarakah dilakukan oleh
pihak
ketiga
terpisah
dari
pencataan akuntansi mitra aktif.

Anda mungkin juga menyukai