Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN

KEPERAWATAN
ABORTUS
Oleh :
Kelompok II

LATAR BELAKANG
Setiap tahun 42 juta perempuan dengan kehamilan yang
tidak diinginkan memilih aborsi, dan lima puluh persen
prosedur ini, 20 juta yang tidak aman. Aborsi tidak aman
didefinisikan sebagai suatu prosedur untuk mengakhiri
sebuah kehamilan yang tidak diinginkan yang dilakukan baik
oleh orang yang tidak memiliki keterampilan yang diperlukan
atau di lingkungan yang tidak sesuai dengan standar medis
minimal atau keduanya. Pakistan adalah salah satu dari
enam negara di mana lebih dari 50% dari kematian semua ibu
di dunia terjadi. Ini Diperkirakan 890.000 aborsi induksi
dilakukan setiap tahun di Pakistan, dan memperkirakan
tingkat aborsi tahunan dari 29 per 1.000 perempuan berusia
15-49. (The horror of unsafe abortion: case report of a life
threatening complication in a 29-year old woman.2013)

PENGERTIAN
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi
pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram (Mansjoer,Arif. 2001)
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat
hidup didunia luar, tanpa mempersoalkan penyebabnya. Bayi
baru mungkin hidup di dunia luar bila berat badannya telah
mencapai >500 gr atau umur kehamilan >20 minggu.Aborsi
adalah terminasi kehamilan yang tidak diinginkan melalui
metode obt-obatan atau bedah.(Carole Hamilton.2009)
Definisi
abortus
(aborsi,abortion)
adalah
berakhirnya
kehamilan melalui cara apapun sebelum janin mampu
bertahap hidup. (Sulaiman. 2003)

KLASIFIKASI ABORTUS
1. Abortus spontan adalah keluarnya hasil konsepsi tanpa
intervensi medis maupun mekanis.
2. Abortus
buatan,
abortus
provocatus
(disengaja,
digugurkan)
Abortus buatan menurut kaidah ilmu (abortus provocatus
artificialis atau abortus therapeuticus). Indikasi abortus untuk
kepentingan ibu, misalnya penyakit jantung, hipertensi esensial,
dan karsinoma serviks.Keputusan ini ditentukan oleh tim ahli
yang terdiri dari dokter, ahli kebidanan, penyakit dalam dan
psikiatri, atau psikolog.
Abortus buatan criminal (abortus provocatus criminalis) adalah
pengguguran kehamilan tanpa alas an medis yang sah atau oleh
orang yang tidak berwenang dan dilarang oleh hokum atau
dilakukan oleh yang tidak berwenang.Kemungkinan adanya
abortus provocatus criminalis harus dipertimbangkan bila
ditemukan abortus febrilis.

Lanjutan
Bahaya abortus buatan harus
diperhatikan :
Infeksi
Infertilitas sekunder
Kematian
(Cunningham,F.Gary. 2006)

ETIOLOGI
Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab
yaitu :
1. Faktor Pertumbuhan Hasil Konsepsi.
2. KelainanPada Plasenta
3. Penyakit Ibu
4. KelainanYang Terdapat Dalam Rahim
5. Hubungan seksual yang berlebihan sewaktu
hamil, sehingga menyebabkanhiperemia dan
abortus.
6. Penyebab Dari Segi Janin
(Morgan, Geri dan Carole Hamilton.2009)

MANIFESTASI KLINIS
Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu.
Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah
kesadaran menurun, tekanan darah normal atau
menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil,
suhu badan normal atau meningkat
Perdarahan pervaginam mungkin disertai dengan
keluarnya jaringan hasil konsepsi
Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis,
sering nyeri pingang akibat kontraksi uterus
Pemeriksaan ginekologi :
Inspeksi Vulva
Inspekulo
Colok vagina

PATOFISIOLOGI
Pada awal abortus
terjadi perdarahan
desiduabasalis, diikuti
dengan nerkrosis
jaringan sekitar yang
menyebabkan hasil
konsepsi terlepas dan
dianggap benda asing
dalam uterus.Kemudian
uterus berkontraksi
untuk mengeluarkan
benda asing tersebut.

GAMBARAN KLINIS
Abortus iminens (keguguran mengancam)
Abortus insipiens (keguguran berlangsung)
Abortus inkompletus (keguguran tidak
lengkap)
Abortus kompletus (keguguran lengkap)
Abortus tertunda (missed abortion)
(keguguran berulang)
(Sulaiman, dkk. 2003)

PEMERIKSAAN
Riwayat: Selain riwayat rutin, informasi berikut diperlukan:

Riwayat menstruasi,
Metode kontrasepsi sebelumnya.
Metode yang digunakan pada waktu konsepsi.
Metode kontrasepsi yang akan datang, yang diinginkan.
Masalah abdomen atau panggul termasuk pembedahan.
Obat-obatan yang baru-baru ini digunakan. Termasuk obat-obatan yang
dijual bebas dan obat-obatan penenang, seperti yang direseepkan.
Terdapat alergi atau intoleransi obat. Termasuk daftar anestesi,
analgesik, dan obat-obatan lain yang mungkin digunakan.

Pemeriksaan klinis: Lakukan pemeriksaan fisik yang menyeluruh.


Uji laboratorium
Evaluasi ultrasonografi (USG)
(Sujiyatini. 2009)

Komplikasi Post Abortus


Infeksi
Produk konsepsi yang tertinggal: Abortus
inkomplet
Perdarahan
Anjurkan pasien untuk diperiksadilakukan uji Hb/Ht
Kehamilan ektopik yang tidak
terdiagnosis
(Sujiyatini. 2009)

ATALAKSANAAN
Bila kehamilan utuh, ada tanda kehidupan janin,
dapat dilakukan bed rest selama 3x24 jam dan
pemberian preparat progesteron bila ada
indikasi (bila kadar <5-10 nanogram).
Istirahat baring agar aliran darah ke uerus
bertambah dan rangsang mekanik berkurang
Periksa denyut nadi dan suhu badan
Tes kehamilan dapat dilakukan. Bila hasil
negatif, ungkin janin akan mati, pemeriksaan
USG untuk menentukan apakah janin masih
hidup
Berikan obat penenang
Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C
Bersihkan vulva
(Morgan, Geri.2003)

PENGKAJIAN
Biodata
Keluhan utama : Kaji adanya
menstruasi tidak lancar dan adanya
perdarahan pervagina berulang.
Riwayat kesehatan
Pola aktivitas sehari-hari
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Devisit Volume Cairan b.d perdarahan
2. Risiko syok hemoragik berhubungan
dengan perdarahan pervagina
3. Gangguan Aktivitas b.d nyeri,
kelemahan, penurunan sirkulasi
4. Nyeri akut berhubungan dengan
kontraksi uterus ditandai dengan
pasien mengeluh nyeri pada perut,
terasa kram, terasa ada tekanan pada
punggung, pasien tampak meringis
5. Risiko infeksi berhubungan dengan
penurunan hemoglobin dan granulosit,
perdarahan, kondisi vulva lembab
6. Cemas b.d kurang pengetahuan
7. Berduka berhubungan dengan
kehilangan janin ditandai dengan
pasien mengeluh sedih kehilangan
kehamilannya.
(Sujiyatini, dkk. 2009)

VENSI

1. Devisit Volume Cairan


berhubungan dengan
perdarahan
Tujuan: Tidak terjadi
devisit volume cairan,
seimbang antara intake
dan output baik jumlah
maupun kualitas.
Kaji kondisi status
hemodinamika
Ukur pengeluaran harian
Berikan sejumlah cairan
pengganti harian
Evaluasi status
hemodinamika

2. Risiko syok hemoragik


berhubungan dengan
perdarahan pervagina
Tujuan: syok tidak terjadi.
Observasi Keadaan Umum
pasien
Observasi tanda tanda vital
Observasi kesadaran pasien
Observasi tanda-tanda
perdarahan, jumlah, warna,
adanya stolsel/gumpalan
Kolaborasi dalam
pemberian cairan fisiologis

3. Gangguan Aktivitas b.d kelemahan, nyeri,


penurunan sirkulasi
Tujuan: klien dapat melakukan aktivitas tanpa
adanya komplikas
Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas
Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi
uterus/kandung
Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan
aktivitas sehari-hari
Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai
dengan kemampuan/kondisi klien
Evaluasi perkembangan kemampuan klien
melakukan aktivitas

4. Nyeri berhubungan dengan kontraksi


uterus
Tujuan: nyeri berkurang atau terkontrol
Kaji tingkat nyeri pasien
Observasi tanda vital.
Terangkan nyeri yang diderita klien dan
penyebabnya
Ajarkan metode distraksi
Kolaborasi dalam pemberian analgetik

5. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin dan


granulosit, perdarahan kondisi vulva lembab
Tujuan: tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan.
Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau
Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa
perdarahan
Lakukan pemeriksaan biakan pada dischart
Lakukan perawatan vulva
Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksi
Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama
se;ama masa perdarahan

6. Cemas s.d kurang pengetahuan


Tujuan: tidak terjadi kecemasan, pengetahuan
klien dan keluarga terhadap penyakit meningkat
Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan
keluarga terhadap penyakit
Kaji derajat kecemasan yang dialami klien
Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan
Asistensi klien menentukan tujuan perawatan
bersama
Terangkan hal-hal seputar aborsi yang perlu
diketahui oleh klien dan keluarga

7. Berduka berhubungan dengan


kehilangan janin ditandai dengan
pasien mengeluh sedih kehilangan
kehamilannya.
Tujuan: tidak terjadi kecemasan,
pengetahuan klien dan keluarga
terhadap penyakit meningkat
Kaji tingkat pengetahuan/persepsi
klien dan keluarga terhadap penyakit.
Kaji derajat kecemasan yang dialami
klien.
Bantu klien mengidentifikasi penyebab
kecemasan.
Asistensi klien menentukan tujuan
perawatan bersama
Terangkan hal-hal seputar aborsi
yang perlu diketahui oleh klien dan
keluarga

EVALUASI
1. Tidak terjadi deficit volume cairan, seimbang
antara intake dan output baik jumlah maupun
kualitas.
2. Tidak terjadi syok pada klien dan berhentinya
pendarahan
3. Klien dapat melakukan aktifitas tanpa adanya
komplikasi
4. Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang
dialami
5. Tidak terjadi infeksi selama perawatan
perdarahan
6. Tidak terjadinya kecemasan klien dan keluarga
7. Klien merasa tenang

DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita
Selekta Kedokteran. Jakarta: EGC
Cunningham,F.Gary dkk. 2006.
Obstetri Williams.Jakarta.EGC
Morgan, Geri dan Carole
Hamilton.2009. Obstetri dan
Ginekologi Panduan Praktik Edisi.
Jakarta.EGC. terj.Rusi M Syamyin
Ramona P.Kapoh
Sujiyatini, dkk. 2009. Asuhan
Patologi Kebidanan Plus Contoh
Asuhan Kebidanan. Jogjakarta:
Nuha Medika.
Satraiwinata, Sulaiman, dkk.
2003. Obstetri Patologi Edisi 2.

THANKS

Anda mungkin juga menyukai