Anda di halaman 1dari 22

Faktor Risiko CVD

(cardiovascular disease)
Hipertensi*
Merokok
Obesitas* (BMI >30 kg/m2)
Physical inactivity
Dislipidemia*
Diabetes mellitus*
Microalbuminuria atau perkiraan GFR <60 ml/min
Usia (L >55 thn, P >65 thn)
Riw. Keluarga dgn PJK dini ( L < 55th, P <65 th )

*Komponen metabolic syndrome.

ses of Death : Distribution of Cardiovascular deaths in developed, developing and in Indone


1985, 1990, 1997
1985

1990

1997

Developed
World*
Developing
World*
HHS

HHS =House Hold Surveys, * WHO Geneva. The world health report 1998. Life in the 21 st century a vision fo
Cardiovascular

Non Cardiovascular

Sumber: Kusmana D, Disertasi 2002

Prevalensi hipertensi di Indonesia


No

Prevalensi dalam persentase

Lokasi

Pria

Wanita

Total

4.3

6.3

5.3

6.2

8.0

7.3

Sumatra
1.

Arun, Aceh

rural (Sumatra Utara)

2.

Padang

3.

Silungkang

rural (Sumatra Barat)

24.2

17.4

19.4

4.

Pakan Baru

rural (Sumatra tengah)

10.3

8.8

9.5

14.6

13.7

14.2

5.0

10.9

8.6

1.7

1.7

1.7

urban (Sumatra Barat)

Jawa Barat
1.

Jakarta

urban

2.

Sukabumi

3.

Cengkareng

rural/urban
rural/urban
Jawa Tengah

1.

Semarang

urban

7.5

10.9

9.3

2.

Unggaran

rural

0.9

2.7

1.8

3.

Mororejo

coastal

6.0

6.6

5.5

6.1

4.3

0.65

0.62

0.65

7.09

7.86

7.62

Kalimantan
1.

Kalimantan tengah

2.

Kalimantan Timur

rural/urban
urban
Irian Jaya

1.

Balim

rural

Rata-rata

1.1

K E S IN T AS A N

1.0

.9

.8

Tekanan darah
Tingkat-3

.7

Tingkat-2
Tingkat-1

.6

Normal tinggi

.5

Normal

-2

10

12

14

WAKTU (TAHUN)

.7

RA S IO B A H A YA

.6
.5
.4
.3

Tekanan darah
.2

Tingkat-3
Tingkat-2

.1

Tingkat-1

0.0

Normal tinggi
Normal

-.1
0

WAKTU (TAHUN)

10

12

14

Gambar 4.8.3.
Kurva kesintasan dan
rasio bahaya tekanan
darah
hubungannya dengan
kematian kardiovaskular

Teknik Pengukuran Tekanan Darah


Di Klinik

Dua kali ukur, selang 5 menit, posisi


duduk di kursi. Kalau perlu periksa
pada lengan yang lain.

Ambulatory BP
monitoring

Untuk evaluasi white-coat


hypertension.

Pengukuran sendiri

Memberi informasi ttg respon thd


pengobatan, memperbaiki
kepatuhan dan evaluasi white-coat
hypertension.

Pengukuran tekanan darah di klinik


Dengan cara auskultasi, menggunakan alat yang dikalibrasi dan
divalidasi dengan baik.
Pasien harus duduk tenang di kursi 5 menit (bukan pada tempat tidur),
kaki menginjak lantai, dan lengan berada setinggi jantung.
Ukuran cuff harus tepat (2/3 panjang lengan atas)
Lakukan minimal 2 kali pengukuran.
Beritahukan kepada pasien dan tulis hasil pemeriksaan.

Target Organ Damage


Heart

Left ventricular hypertrophy


Angina or prior myocardial infarction
Prior coronary revascularization
Heart failure

Brain
Stroke or transient ischemic attack

Chronic kidney disease


Peripheral arterial disease
Retinopathy

?
MERUBAH PARADIGMA
PENCEGAHAN DAN PENGONTROLAN CVD DARI
MENGOBATI SUATU FAKTOR RISIKO SAJA

MENJADI

TATALAKSANA RISIKO KARDIOVASKULAR


SECARA MENYELURUH

Protokol untuk Konseling Diet dan Aktifitas Fisik


(oleh tenaga non-medik)

Modifikasi gaya hidup


Modifikasi

Penurunan berat badan

Rata-rata penurunan
TDS
520 mmHg/10 kg turun BB

DASH eating plan

814 mmHg

Diet rendah garam

28 mmHg

Aktifitas fisik/olahraga

49 mmHg

Mengurangi konsumsi
alkohol

24 mmHg

Compelling Indications for


Individual Drug Classes
Compelling Indication

Pilihan terapi awal

Penelitian :

Heart failure

THIAZ, BB, ACEI, ARB,


ALDO ANT

ACC/AHA Heart Failure


Guideline, MERIT-HF,
COPERNICUS, CIBIS,
SOLVD, AIRE, TRACE,
ValHEFT, RALES

Postmyocardial
infarction

BB, ACEI, ALDO ANT

ACC/AHA Post-MI
Guideline, BHAT,
SAVE, Capricorn,
EPHESUS

High CAD risk

THIAZ, BB, ACE, CCB

ALLHAT, HOPE,
ANBP2, LIFE,
CONVINCE

Compelling Indications for


Individual Drug Classes
Compelling Indication

Pilihan terapi awal

Penelitian:

Diabetes

THIAZ, BB, ACE, ARB,


CCB

NKF-ADA Guideline,
UKPDS, ALLHAT

Chronic kidney disease

ACEI, ARB

NKF Guideline,
Captopril Trial,
RENAAL, IDNT, REIN,
AASK

Recurrent stroke
prevention

THIAZ, ACEI

PROGRESS

Tujuan terapi hipertensi :


Menurunkan mortalitas dan morbiditas karena CVD dan renal
BP <140/90 mmHg atau BP <130/80 mmHg pada pasien
dengan DM atau penyakit ginjal kronis.
Kejar target SBP, terutama pada usia > 50 tahun.

Follow-up dan Pemantauan


Pasen harus dikontrol dan obatnya disesuaikan hingga target TD
tercapai.
Kontrol harus lebih sering pada penderita hipertensi st 2 atau
dengan kondisi penyakit penyerta atau komplikasi.
Serum potassium dan kreatinin dipantau 1-2 kali pertahun.

Follow-up dan Pemantauan


Setelah TD terkontrol dan stabil, follow-up tiap 3-6 bulan.
Penyakit penyerta, seperti gagal jantung, penyakit lain seperti DM, dan
kondisi yang memerlukan pemeriksaan laboratorium memerlukan
follow-up yang lebih sering.

Penyebab Hipertensi Tak terkontrol /


Resisten
Cara pengukuran tidak tepat.
Asupan garam yang berlebihan.
Terapi diuretik tidak adekuat.
Pengobatan :
Dosis tak adekuat.
Aksi dan interaksi obat (mis : dg NSAID, simpatomimetik,
kontrasepsi oral)
Obat-obat bebas (OTC) dan suplemen jamu.
Asupan alkohol berlebihan.
Penyebab hipertensinya.

Anda mungkin juga menyukai