Anda di halaman 1dari 45

KUNTA

KSAP

Akuntansi Aset Tetap


Buletin Teknis 15

KSAP

Materi Bahasan

1.

Dasar Hukum, Definisi dan Klasifikasi

2.

Pengakuan dan Pengukuran

3.

Penilaian Awal Aset Tetap

4.

Komponen Biaya

5.

Perolehan Secara Gabungan

6.

Pertukaran Aset

7.

Pengeluaran Setelah Perolehan

8.

Penilaian Kembali

9.

Aset Donasi, Aset Bersejarah, Aset Infrastruktur dan Aset Militer

10.

Kasus-kasus Kepemilikan Tanah dan Penyajiannya Dalam Laporan


Keuangan

11.

Tanah Wakaf

12.

Variasi Pencatatan Penyelesaian KDP

13.

Renovasi

14.

Penghentian/Pelepasan Aset Tetap

15.

Pengungkapan

KSAP

Dasar Hukum

Lampiran I PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar


Akuntansi Pemerintahan (SAP):
PSAP 07 tentang Akuntansi Aset Tetap,
PSAP 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Buletin Teknis SAP No. 15 tentang Akuntansi Aset Tetap

KSAP

Definisi Aset Tetap

Aset Tetap adalah aset berwujud yang


mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua
belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan
pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum.
PSAP 07 tidak diterapkan untuk:
Hutan dan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui (regenerative natural resources)
Kuasa pertambangan, eksplorasi dan
penggalian mineral, minyak, gas alam dan
sumber daya alam serupa yang tidak dapat
diperbaharuhi (non-regenerative natural
resources)

KSAP

Klasifikasi Aset Tetap

Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap


ialah tanah yang diperoleh dengan maksud untuk
dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah
dan dalam kondisi siap dipakai
Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan
kendaraan bermotor, alat elektonik, inventaris
kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya
signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12
belas)
dan dalam
kondisi
siap pakai
(dua
Gedung
danbulan
bangunan
mencakup
seluruh
gedung dan bangunan yang diperoleh dengan
maksud untuk dipakai dalam kegiatan
operasional pemerintah dan dalam kondisi siap
dipakai
Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan,
irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh
pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh
pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai
Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang
tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok
aset tetap di atas, yang diperoleh dan
dimanfaatkan untuk kegiatan operasional
dan dalam
kondisimencakup
siap dipakai
pemerintah
Konstruksi dalam
pengerjaan
aset
tetap yang sedang dalam proses pembangunan
namun pada tanggal laporan keuangan belum
selesai seluruhnya
Aset tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional pemerintah tidak
5memenuhi definisi aset tetap dan harus disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan
nilai tercatatnya

Tanah

Peralatan dan
Mesin
Gedung dan
Bangunan

Jalan, Irigasi, dan


Jaringan
Aset Tetap
Lainnya

Konstruksi dalam
Pengerjaan

KSAP
Aset

Pengakuan Aset Tetap

Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa


depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur
dengan handal;
Kriteria suatu aset diakui sebagai aset tetap:
a)Berwujud;
b)Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan;
c) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
d)Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi
normal entitas; dan
e)Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk
digunakan.
)Pengakuan aset tetap akan andal bila aset tetap telah
diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan
atau pada saat penguasaannya berpindah.
6

KSAP

Pengukuran Aset Tetap

Aset tetap dinilai dengan biaya


perolehan
Aset tetap yang tidak diketahui
harga perolehannya disajikan
dengan nilai wajar pada saat
perolehan

KSAP
Biaya
perolehan

Pengukuran Aset Tetap


Aset tetap
diperoleh
dengan
pembelian
Aset tetap
diperoleh
dengan
membangun
sendiri

Nilai wajar

Aset tetap
diperoleh
dengan cara
lain, misalnya
hibah

Harga beli + seluruh


biaya yang dikeluarkan
sampai dengan aset
siap digunakan/dipakai

Biaya Langsung =
tenaga kerja + bahan
baku
Biaya tidak langsung
= Biaya perencanaan
dan pengawasan,
perlengkapan, sewa
peralatan, dll

Nilai tukar aset secara


wajar

KSAP

Penilaian Awal Aset Tetap

Penilaian awal aset tetap harus diukur


berdasarkan biaya perolehan
Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa
nilai, biaya aset tersebut adalah
sebesar nilai wajar pada saat aset
tersebut diperoleh
Untuk penyusunan neraca awal suatu
entitas, biaya perolehan aset tetap
adalah nilai wajar pada saat neraca
awal tersebut disusun.
9

KSAP

Komponen Biaya

Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau
konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset
tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja
untuk penggunaan yang dimaksudkan.
Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung:

Biaya persiapan tempat


Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan
dan bongkar muat (handling cost)
Biaya pemasangan (instalation cost)
Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur
Biaya konstruksi

Biaya Administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan


suatu komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut
tidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya
perolehan aset atau membawa aset ke kondisi kerjanya.

Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksi serupa tidak


10merupakan bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut
perlu untuk membawa aset ke kondisi kerjanya

KSAP
TANAH

PERALATAN
DAN MESIN

GEDUNG DAN
BANGUNAN

JALAN, IRIGASI
DAN JARINGAN

ASET TETAP
LAINNYA
11

Komponen Biaya
Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan
Biaya perolehan mencakup:
Harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, Biaya yang dikeluarkan
dalam rangka memperoleh hak, Biaya pematangan, penimbunan, dan biaya
lainnya yang dikeluarkan maupun yang masih harus dikeluarkan sampai
tanah tersebut siap pakai
Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang
dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan
Biaya perolehan PM menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dan yang
masih harus dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut
sampai siap pakai
Biaya perolehan meliputi:
Harga pembelian, Biaya pengangkutan, Biaya instalasi, Serta biaya langsung
lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin
tersebut siap untuk digunakan
Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan dan yang mas masih harus dikeluarkan untuk memperoleh gedung
dan bangunan sampai siap pakai
Biaya perolehan meliputi:
Harga pembelian atau biaya konstruksi, Biaya pengurusan IMB, notaris dan
pajak
Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh biaya
yang dikeluarkan dan masih harus dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan
bangunan sampai siap pakai.
Biaya perolehan meliputi:
Biaya perolehan atau biaya konstruksi, dan Biaya-biaya lain yang dikeluarkan
sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai
Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut
sampai siap pakai

KSAP Perolehan Secara Gabungan


Biaya perolehan dari masing-masing aset
tetap yang diperoleh secara gabungan
ditentukan dengan mengalokasikan harga
gabungan tersebut berdasarkan
perbandingan nilai wajar masing-masing
aset yang bersangkutan.

12

KSAP

Pertukaran Aset

Biaya suatu aset tetap yang diperoleh melalui


pertukaran yang tidak serupa atau aset lainnya
diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh
yaitu nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset yang
dilepas setelah disesuaikan dengan jumlah setiap
kas atau setara kas dan kewajiban lain yang
ditransfer/diserahkan.
Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran
atas suatu aset yang serupa yang memiliki manfaat
yang serupa dan memiliki nilai wajar yang serupa.
Suatu aset tetap juga dapat dilepas dalam
pertukaran dengan kepemilikan aset yang serupa.
Dalam keadaan tersebut tidak ada keuntungan dan
kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya aset
yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat
(carrying amount) atas aset yang dilepas.

13

KSAPPengeluaran Setelah Perolehan

Pengeluaran setelah perolehan awal suatu


aset tetap yang memperpanjang masa
manfaat atau yang kemungkinan besar
memberi manfaat ekonomi di masa yang
akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu
produksi, atau peningkatan standar
kinerja, harus ditambahkan pada nilai
tercatat aset yang bersangkutan.

KSAPPengeluaran Setelah Perolehan


Pengeluaran tersebut dapat dikategorikan sebagai
Belanja Modal jika memenuhi persyaratan:
Pengeluaran tersebut mengakibatkan bertambahnya masa
manfaat, kapasitas, kualitas dan volume aset yang telah
dimiliki
DAN
Pengeluaran tersebut memenuhi batasan minimal nilai
kapitalisasi aset tetap/aset lainnya

15

KSAPPenilaian Kembali (Revaluation)

Penilaian kembali atau revaluasi aset


tetap pada umumnya tidak
diperkenankan karena SAP menganut
penilaian aset berdasarkan biaya
perolehan atau harga pertukaran.
Penyimpangan dari ketentuan ini
mungkin dilakukan berdasarkan
ketentuan pemerintah yang berlaku
secara nasional.
Selisih antara nilai revaluasi dengan
nilai tercatat dibukukan dalam akun
ekuitas.

16

KSAP

17

Aset Donasi

Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan


(donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar pada
saat perolehan.
Perolehan suatu aset tetap yang memenuhi
kriteria perolehan aset donasi, maka
perolehan tersebut diakui sebagai pendapatan
operasional

Aset Bersejarah (Heritage Assets)


KSAP

18

Aset bersejarah merupakan aset tetap yang


dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah yang
karena umur dan kondisinya aset tetap
tersebut harus dilindungi oleh peraturan
yang berlaku dari segala macam tindakan
yang dapat merusak aset tetap tersebut
Diungkapkan dalam CaLK tanpa nilai
Beberapa aset bersejarah juga memberikan
potensi manfaat lainnya kepada pemerintah
selain nilai sejarahnya, misalnya untuk
ruang perkantoran. Untuk kasus tersebut,
aset ini akan diterapkan prinsip-prinsip yang
sama seperti aset tetap lainnya.

KSAP

19

Aset Infrastruktur

Karakteristik aset infrastruktur:


Merupakan bagian dari satu sistem atau
jaringan
Sifatnya khusus dan tidak ada alternatof
lain penggunaannya
Tidak dapat dipindah-pindahkan, dan
Terdapat batasan-batasan untuk
pelepasannya
Aset infrastruktur memenuhi definisi aset
tetap dan harus diperlakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip yang ada pada PSAP No. 07
Contoh dari aset infrastruktur adalah
jaringan, jalan dan jembatan, sistem
pembuangan, dan jaringan komunikasi

KSAP

Aset Militer

Peralatan militer, baik yang umum


maupun khusus, memenuhi definisi
aset tetap dan harus diperlakukan
sesuai dengan prinsip-prinsip yang
ada pada PSAP 07.

20

KSAP

Kasus-kasus Kepemilikan Tanah dan


Penyajiannya Dalam Laporan Keuangan

1
Dikuasai dan/atau digunakan
oleh pemerintah namun
belum ada bukti kepemilikan
yang sah
2
Tanah dimiliki oleh
pemerintah, namun dikuasai
dan/atau digunakan oleh
pihak lain
3
Tanah dimiliki oleh suatu
entitas pemerintah, namun
dikuasai dan/atau digunakan
oleh entitas pemerintah yang
lain
4
Perlakuan tanah yang masih
dalam sengketa atau proses
pengadilan
21

Tanah tersebut tetap harus dicatat dan


disajikan sebagai aset tetap tanah pada
neraca pemerintah.
Diungkapkan secara memadai dalam
CaLK
Tanah tersebut tetap harus dicatat dan
disajikan sebagai aset tetap tanah pada
neraca pemerintah
Diungkapkan secara memadai dalam
CaLK bahwa tanah tersebut dikuasai
pihak lain
Dicatat dan disajikan pada neraca
entitas pemerintah yang mempunyai
bukti kepemilikan, serta diungkapkan di
CaLK.
Entitas pemerintah yang menguasai
dan/atau menggunakan tanah cukup
mengungkapkan tanah tersebut secara
memadai dalam CaLK
2
1
=
dan

KSAP

Tanah Wakaf

Tanah yang digunakan/dipakai oleh instansi


pemerintah yang berstatus tanah wakaf tidak
disajikan dan dilaporkan sebagai aset tetap
tanah pada neraca pemerintah, melainkan
cukup diungkapkan secara memadai pada
CaLK.

22

Variasi Pencatatan Penyelesaian KDP


KSAP
No.

Pembangunan
Aset

Berita Acara
Penyelesaian
Pekerjaan (BAPP)

Pemanfaatan
Aset

Penyajian

1.

Selesai

Sudah diperoleh

Sudah
dimanfaatkan

Aset Tetap

2.

Selesai

Sudah diperoleh

Belum
dimanfaatkan

Aset Tetap

3.

Selesai

Belum diperoleh

Sudah
dimanfaatkan

KDP

4.

Selesai sebagian

Belum diperoleh

Sebagian sudah
dimanfaatkan

KDP

5.

Selesai sebagian, karena sebab tertentu (misalnya terkena


bencana alam/force majeur) aset tersebut hilang, maka
penanggung jawab aset tersebut membuat pernyataan hilang

KDP dapat
dihapuskan

6.

Belum selesai

KDP

23

BAST sudah ada

KSAP

Renovasi Aset Tetap

Renovasi
aset tetap
milik
sendiri

Merupakan perbaikan aset tetap dilingkungan satuan kerja pada K/L


yang memenuhi syarat kapitalisasi.
Dicatat sebagai penambah nilai perolehan aset tetap terkait.
Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum
selesai dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum
diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP

Renovasi
aset tetap
bukan
milik-dalam
lingkup
entitas
pelaporan

Apabila renovasi telah selesai sebelum tanggal pelaporan akan


dibukukan sebagai aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di
neraca sebagai kelompok aset tetap.
Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum
selesai dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum
diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP.
Pada akhir tahun anggaran, aset renovasi ini seyogyanya diserahkan
pada pemilik

Renovasi
aset tetap
bukan
milik-di luar
lingkup
entitas
pelaporan

Apabila renovasi telah selesai dilakukan sebelum tanggal pelaporan


akan dibukukan sebagai aset tetap lainnya-aset renovasi dan
disajikan di neraca sebagai kelompok aset tetap.
Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum
selesai dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum
diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP.
Pada akhir masa perjanjian pinjam pakai atau sewa, aset renovasi ini
seyogyanya diserahkan pada pemilik

24

KSAP

Penghentian/Pelepasan

Penghentian Penggunaan Aset Tetap:


Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan
aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset
tetap dan harus dipindahkan ke pos aset
lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika
dilepaskan atau bila aset secara permanen
dihentikan penggunaannya dan tidak ada
manfaat ekonomi masa yang akan datang.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan
atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca dan
diungkapkan dalam CaLK.

25

KSAP

Penghentian/Pelepasan

Penghentian Penggunaan Aset Tetap:


Contoh:
Sebuah mobil yang dibeli pada tanggal 1 Maret 20X6
dengan harga Rp200.000.000 rusak berat tertimpa
runtuhan bangunan karena bencana alam gempa bumi
pada bulan Agustus tahun 20X9. Pada akhir bulan
Agustus 20X9 telah ada penetapan dari bahwa mobil
yang rusak berat tersebut dihentikan dari penggunaan
aktif untuk selanjutnya diproses penghapusannya
sesuai dengan ketentuan.
Pada tanggal 10 Oktober 20X9 telah diterbitkan
penetapan dari entitas yang berwenang sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD bahwa mobil yang rusak berat tersebut
dapat dikeluarkan dari neraca. Nilai buku mobil pada
saat kena gempa bumi adalah sebesar Rp80.000.000
26

KSAP

Penghentian/Pelepasan

Penghentian Penggunaan Aset Tetap:


Contoh:
Jurnal untuk mencatat reklasifikasi dari Aset Tetap menjadi Aset Lainnya pada tanggal 30
Agustus 20X9:
Uraian

Tanggal
30/08/20X9

Aset Lainnya
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Peralatan dan Mesin
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya

Debet

Kredit

200.000.000
120.000.000
200.000.000
120.000.000

Jurnal untuk mengeluarkan Aset Lainnya dari neraca pada tanggal 10 Oktober 20X9:
Uraian

Tanggal
30/08/20X9

Beban Non Operasional


Akumulasi Penyusutan Aset Aset Lainnya
Aset Lainnya

27

Debet

Kredit

80.000.000
120.000.000
200.000.000

KSAP

Penghentian/Pelepasan

Pelepasan Aset:

Pelepasan aset tetap di lingkungan pemerintah lazim disebut sebagai


pemindahtanganan. Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
di bidang pengelolaan BMN/BMD, pemerintah dapat melakukan
pemindahtanganan BMN/BMD yang di dalamnya termasuk aset tetap
dengan cara: dijual, dipertukarkan, dihibahkan; atau dijadikan
penyertaan modal negara/daerah.
Apabila suatu aset tetap dilepaskan karena dipindahtangankan, maka
aset tetap yang bersangkutan harus dikeluarkan dari neraca.
Aset tetap yang dilepaskan melalui penjualan, dikeluarkan dari neraca
pada saat diterbitkan risalah lelang atau dokumen penjualan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
Aset tetap yang dihibahkan, dikeluarkan dari neraca pada saat telah
diterbitkan berita acara serah terima hibah oleh entitas sebagai
tindak lanjut persetujuan hibah.
Aset tetap yang dipindahtangankan melalui mekanisme penyertaan
modal negara/daerah, dikeluarkan dari neraca pada saat diterbitkan
penetapan penyertaan modal negara/daerah
28

KSAP

Penghentian/Pelepasan

Aset Tetap Hilang:

Aset tetap hilang harus dikeluarkan dari neraca setelah diterbitkannya


penetapan oleh pimpinan entitas yang bersangkutan berdasarkan
keterangan dari pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan. Terhadap aset tetap yang hilang, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan perlu dilakukan proses untuk
mengetahui apakah terdapat unsur kelalaian sehingga mengakibatkan
adanya tuntutan ganti rugi.

Aset tetap hilang dikeluarkan dari neraca sebesar nilai buku. Apabila
terdapat perbedaan waktu antara penetapan aset hilang dengan
penetapan ada atau tidaknya tuntutan ganti rugi, maka pada saat aset
tetap dinyatakan hilang, entitas melakukan reklasifikasi aset tetap hilang
menjadi aset lainnya (aset tetap hilang yang masih dalam proses
tuntutan ganti rugi).

Selanjutnya, apabila berdasarkan ketentuan perundang-undangan


dipastikan terdapat tuntutan ganti rugi kepada perorangan tertentu,
maka aset lainnya tersebut direklasifikasi menjadi piutang tuntutan ganti
rugi. Dalam hal tidak terdapat tuntutan ganti rugi, maka aset lainnya
tersebut direklasifikasi menjadi beban.
29

KSAP

Pengungkapan

Laporan Keuangan harus mengungkapkan


untuk masing-masing jenis aset tetap sbb:
(a)Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai
tercatat (carrying amount);
(b)Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
yang menunjukkan:
(1)
(2)
(3)
(4)

Penambahan;
Pelepasan;
Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;
Mutasi aset tetap lainnya.

(c) Informasi penyusutan, meliputi:


(1) Nilai penyusutan;
(2) Metode penyusutan yang digunakan;
(3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
(4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan
akhir periode;
30

KSAP

Pengungkapan

Laporan keuangan juga harus mengungkapkan:


a. Eksistensi dan batasan hak milik atas aset
tetap;
b. Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang
berkaitan dengan aset tetap;
c. Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap
dalam konstruksi; dan
d. Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.

31

PEMBELIAN ASET TETAP


Aset tetap yang dibeli akan dicatat sebagai aset dan
kas yang dikeluarkan untuk membayar. Transaksi ini
akan dicatat dalam LRA sebagai belanja modal.
Atas peralatan akan dibuat jurnal penyusutan
Pada tanggal 2 Juni 20X2 dibeli peralatan sebesar 50.000.000.
Pada 31 Desember beban depresiasi 5.000.000
Tangg
al

Finansial

Anggaran

2 Juni
20x2

Peralatan
Kas

50.000.00 Belanja Modal


0
Perubahan SAL
50.000.00
0

31 Des

Beban penyusutan
Akumulasi
penyusutan

5.000.000 Tidak dicatat


5.000.000

50.000.00
0
50.000.00
0

ASET TETAP - SKPD

Tanggal 9 Juni 20X5 BUD menerbitkan SP2D LS Barang untuk pembelian kendaraan
dinas senilai Rp400.000.000
Tanggal 15 Juni 20X5 menerima hibah peralatan dari aktivitas CSR BUMN senilai
200.000.000.
Tanggal 29 Juni melakukan pelelangan aset tetap. Peralatan dijual seharga Rp
20.000.000, peralatan tersebut harga perolehannya 80.000.000 dan telah
disusutkan semuanya. Kendaraan dijual dengan harga Rp 50.000.000, harga
perolehan 200.000.000, akumulasi penyusutan 125.000.000
Tanggal 30 Juni 20X5 mengakui beban depresiasi peralatan sebesar 50.000.000
Tanggal
Finansial
Anggaran
9 Juni
20X5

Kendaraan
RK PPKD

400.000.000
400.000.000

Belanja Modal
Perubahan SAL

400.000.000
400.000.000

15 Juni
20X5

Peralatan
Pendapatan hibah

200.000.000
200.000.000

29 Juni
20X5

Kas
Akumulasi Penyusutan
Surplus penjualan
aset
Peralatan

20.000.000
80.000.000
20.000.000
80.000.000

Perubahan SAL
Pendapatan lainlain

20.000.000
20.000.000

29 Juni
20X5

Kas Bend Penerimaan


Akumulasi Penyusutan
Defisit penjualan aset
Kendaraan

50.000.000
125.000.000
25.000.000
200.000.000

Perubahan SAL
Pendapatan lainlain

50.000.000
50.000.000

30 Juni
20X5

Beban Penyusutan
Akumulasi

50.000.000
50.000.000

SURPLUS/DEFISIT PENJUALAN
ASET
Penjualan aset dalam LRA akan dicatat
sebesar nilai kas yang diterima dari
penjualan tersebut.
Dalam LO transaksi tersebut akan dicatat
debit kas, akumulasi depresiasi, kredit
aset yang dijual, selisihnya akan dicatat
sebagai kredit surplus penjualan aset
(keuntungan) atau debit defisit penjualan
aset (kerugian)
Untuk pelepasan aset, akan diakui defisit
pelepasan aset sebesar selisih nilai aset
dan akumulasi depresiasi.

PENJUALAN ASET TETAP


Aset tetap yang dijual akan dicatat kas yang
diterima, aset yang dijual dihapuskan dari
pembukuan nilai aset dan akumulasinya. Dalam LRA
akan dicatat sebagai penerimaan pendapatan lain
sebesar kas yang diterima
Pada tanggal 30 Desember 20X2 dijual peralatan sebesar
10.000.000. Pada tanggal penjualan saldo peralatan 50.000.000,
akumulasi penyusutan sebesar 30.000.000

Tgl
2 Juni
20x2

Finansial

Anggaran

Kas
10.000.000
Perubahan SAL
Akumulasi
30.000.000
Pendapatan lain-lain
penyusutan
10.000.000
Defisit penjualan aset
50.000.000
Peralatan

10.000.00
0
10.000.00
0

PENJUALAN ASET
Pada 2 Januari 20X2, entitas melakukan penjualan peralatan
dengan harga 70.000.000. Berdasarkan catatan yang ada, nilai
perolehan aset sebesar 400.000.000 dan akumulasi depresiasi
sebesar 350.000.000
Tangg
al
2 Januari
20X2

Finansial
Kas
Akumulasi Depresiasi
Peralatan
Surplus penjualan
aset - LO

Anggaran

70.000.000
Perubahan SAL
350.000.000
Pendapatan
400.000.000 lain
20.000.000

70.000.000
70.000.000

PENJUALAN ASET
Pada 2 Januari 20X2, entitas melakukan penjualan peralatan
dengan harga 40.000.000. Berdasarkan catatan yang ada, nilai
perolehan aset sebesar 300.000.000 dan akumulasi depresiasi
sebesar 240.000.000
Tanggal
2 Januari
20X2

Finansial
Kas
Akumulasi Depresiasi
Defisit penjualan aset
peralatan
Peralatan

Anggaran
40.000.000
240.000.000
20.000.000
300.000.000

Perubahan SAL
Pendapatan lain

40.000.000
40.000.000

JURNAL PENGELUARAN &


PENYELESAIAN KDP
Pada 30 Desember 20X0 SKPD ABC melakukan pengeluaran untuk
KDP berbentuk gedung sebesar 700juta. Pada 30 Desember 20X1
pengeluaran untuk pembangunan sebesar 500juta. Pada 30 Juni
pengeluaran 300 juta dan gedung diserahterimakan dan mulai
digunakan. Depresiasi 20 tahun.

Tanggal

30/12/20X0

Finansial

KDP
Kas

30/12/20X1

KDP
Kas

30/6/20X2

KDP
Kas

30/6/20X2

Aset Tetap
KDP

31/12/20X2

Beban dep.
Ak. Dep

Anggaran

700.000.000
700.000.000
500.000.000
500.000.000
300.000.000
300.000.000
1.500.000.000

Belanja Modal
Perubahan SAL
Belanja Modal
Perubahan SAL
Belanja Modal
Perubahan SAL
Tidak ada jurnal

1.500.000.000
75.000.000
75.000.000

Tidak ada jurnal

700.000.000
700.000.000
500.000.000
500.000.000
300.000.000
300.000.000

BIAYA PENYUSUTAN
Penyusutan adalah alokasi biaya atas penggunaan
aset tetap penyesuaian nilai akibat
pemanfaatan dari suatu aset.
Metode penyusutan yang dapat digunakan:
Metode garis lurus
Metode saldo menurun ganda
Metode unit produksi

Akumulasi Penyusutan disajikan sebagai


pengurang aset di neraca.
Beban penyusutan identik dengan beban
pemakaian aset tetap
Beban penyusutan beban LO tidak ada dalam
LRA

REKONSILIASI DATA
PENYUSUTAN
Kenaikan akumulasi penyusutan = beban
penyusutan jika dalam periode tersebut tidak
terdapat penjualan / pelepasa aset.
Rekonsiliasi data :
akumulasi penyusutan awal periode
+/+ beban penyusutan
-/- akumulasi penyusutan aset yang dijual /
dilepaskan
= akumulasi penyusutan akhir periode
Beban depresiasi = akumulasi penyusutan akhir
periode akumulai penyusutan awal periode +
akumulasi penyusutan barang yang terjual

REKONSILIASI DATA ASET TETAP


Dalam Akrual aset tetap akan dicatat dalam LRA
sebagai belanja modal dan akan dicatat dalam siklus
akuntansi sebagai penambah aset tetap.
Dalam akhir periode harus dilakukan rekonsiliasi :

Aset tetap akhir periode = Aset tetap awal +


penambahan
Penambahan = pembelian (belanja modal) + hibah
aset dari pihak lain
Pengurangan = penjualan aset tetap + aset yang
dihibahkan kepada pihak lain + aset yang dihapuskan.
Jika terjadi penjualan aset harus dihitung keuntungan
atau kerugian penjualan aset = harga jual aset
(harga perolehan aset yang dijual akumulasi
depresiasi yang telah diakui).
Jika aset dihapuskan juga haru dihitung keuntungan /
kerugiannya. Jika nilai aset yang dihapuskan tidak nol
maka akan muncul kerugian.

BIAYA PENYISIHAN PIUTANG


Penyisihan piutang adalah penyisihan atas jumlah
piutang yang kemungkinan tidak tertagih di masa
depan.
Aset merupakan manfaat masa depan yang akan
mengalir ke entitas, sehingga jika piutang
kemungkinan tidak dapat ditagih akan dilakukan
penyisihan.
Besarnya piutang ditetapkan dalam kebijakan
akuntansi yang mengacu regulasi yang ada.
Penyisihan piutang hanya membuat nilai aset agar
menceriminkan nilai yang dapat direalisasi, namun
entitas tetap berupaya untuk melakukan
penagihan atas piutang yang telah disisihkan.
Untuk proses penghapusan piutang, mengikuti
regulasi yang berlaku.

ILUSTRASI - PENYESUAIAN

Entitas membeli peralatan awal 2013 sebesar 1000 juta,


masa manfaat 5 tahun.
1 Jan 2015 akumulasi penyusutan = 400 koreksi
Koreksi kesalahan//kebijakan
400
Akumulasi penyusutan
400
Beban penyusutan
200
Akumulasi penyusutan
200
Beban penyusutan 200 LO
Koreksi kesalahan 400 LPE
Akumulasi penyusutan 600 Neraca

Entitas membeli peralatan awal 2009 sebesar 100 juta, masa


manfaat 5 tahun.
1 Jan 2015 akumulasi penyusutan = 100 koreksi
Koreksi kesalahan//kebijakan
100
Akumulasi penyusutan
100
Koreksi kesalahan 100 LPE
Akumulasi penyusutan 100 Neraca

ILUSTRASI

Entitas memiliki peralatan dan tahun perolehan berikut ini:


Aset

Nilai

Masa
manfaat

Tahun

40.000

40

2005

10

1.000

10.000

10.000

20

2008

500

3.500

2.000

10

2012

200

600

1.500

2010

300

1.500

1.600

2013

400

800

2.400

16.400

TOT

Terlewa
Beban
Akumula
t
Depresia
si
si
Depresia
si
1/1/2015

Entitas memiliki peralatan dan tahun perolehan berikut ini:


Beban Penyusutan
2.400
Koreksi kesalahan/kebijakan
16.400
Akumulasi penyusutan
18.800

TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN BAPAK IBU
SEKALIAN
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP)
Gedung Prijadi Praptosuhardjo III, Lt. 2, Kementerian
Keuangan
Jl. Budi Utomo No. 6, Jakarta
Telepon/Fax (021) 352 4551
website : www.ksap.org
Email: webmaster@ksap.org

45

Anda mungkin juga menyukai