Anda di halaman 1dari 29

Implementasi Critical Care

Pada Pasien Dialisis


Oleh:
Endro Haksara, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Grasia Hotel
Semarang, 30 Juli
2016

BACKGROUND
CRITICAL CARE

Apply
theorie
s

Filosofy
CPD

LOS

Professiion
al nursing
practice

CARE COST
MORBIDITY
MORTALIT
Y

EBN

Resear
ch

Scope critical care nursing


The
critically
ill patient

The
criticalcare
environm
ent

Scope
critical care
nursing
(AACN/
American
Association
Of Critical
Care)

The
criticalcare
nurse

Tujuan keperawatan intensif sesuai Standar


Pelayanan Keperawatan di unit perawatan
intensive:
1. Menyelamatkan nyawa
2. Meningkatkan kualitas hidup pasien dan
mempertahankan kehidupan
3. Mengoptimalkan kemampuan fungsi
organ tubuh pasien
4. Mengurangi angka kematian dan
kecacatan pasien kritis dan mempercepat
proses penyembuhan pasien

Dyalisis in critical ill


AKI (Akute Kidney Injury) adalah
penurunan fungsi ginjal yang cepat
dan ditandai dengan penurunan
Laju filtrasi Glomerulus (LFG) dan
berakibat penurunan pembuangan
produk nitrogen, hilangnya regulari
air,elektrolit dan asam basa.

AKI
SURVIVALITAS

REVERSIBILITAS

CKD

MORTALITAS
45-75%
KETEPATAN
DIAGNOSIS
TERAPI
MANAJEMEN

Mortality by AKI

RRT

NO
RRT

Clermont, G et al. Kidney International 2002; 62: 986-996

Secara garis besar penyebab AKI dalam tiga


klasifikasi prerenal, intrinsik dan pasca renal.
Secara klinik sangat penting membedakan
klasifikasi karena penting untuk pengelolaan.
AKI
(Acute
Kidney
Injury)
umumnya
menjalani perawatan di Unit Perawatan
Intencive (ICU), 50 hingga 70% pasien di
rawat di ICU ini akan membutuhkan RRT.
Pengobatan AKI pada prinsipnya mendukung
- terapi pengganti ginjal (RRT) diindikasikan
pada pasien dengan cedera ginjal berat.

Multiple modalities of RRT


1. Intermittent hemodialysis (IHD)
2. Continuous renal replacement
therapies (CRRT)
3. Hybrid therapies, sustained lowefficiency dialysis (SLED)

Selain AKI yang dirawat di Ruang Intensive


juga pasien dengan ESRD dalam kondisi
kritis membutuhkan terapi dialysis dengan
pengawasan ketat di ruang Intensive
End stage renal disease( ESRD ) adalah
keadaan klinis kerusakan ginjal yang
progresif dan ireversibel yang terjadi
apabila sekitar 90% dari massa nefron
telah hancur, atau hanya sekitar 200.000
nefron yang masih utuh.

Intermitten hemodialysis
Adalah terapi dialisis ekstrakorporeal
dimana pasien diterapi selama
kurang dari 24 jam. Modalitas yang
tersedia pada golongan ini antara
lain: intermittent hemodialysis(IHD),
sorbent IHD, intermittent
hemodiafiltration(IHF), intermittent
ultrafiltration (IUF), dan extended
daily dialysis(EDD)

Continuous renal replacement


therapy (CRRT)
Adalah terapi dialisis ekstrakorporeal dimana
pasien diterapi selama 24 jam atau lebih.Pada
golongan ini terdapat beberapa modalitas yang
tersedia antara lain: continuous arteriovenous
hemofiltration(CAVH), continuous venovenous
hemofiltration(CVVH), slow continuous
ultrafiltration(SCUF), continuous arteriovenous
hemodialysis(CAVHD), continuous venovenous
hemodialysis (CVVHD), continuous
arteriovenoushemodiafiltration (CAVHDF),
continuous venovenous
hemodiafiltration(CVVHDF).

Sustained, Low Efficiency Daily Dialysis (SLEDD)

SLEDD merupakan teknik terbaru


dari terapi pengganti ginjal yang
menggunakanperlengkapan
hemodialisa konvensional, tapi
dengan hasil terapeutik seperti
penggunaan terapi dialisis kontinu.
SLEDD mengkombinasi keuntungan
dari terapi dialisis kontinu /CRRT
dengan hemodialisis intermitten /
IHD

QB

100 150 ml/mt

QD

300 ml/mt

TD

68

Suhu

350 C

Na

> 145 meq/L

HCO3

+ 5 sp 8

Ultafiltration

UF rate jam 1 = 0 100

jam

cc/jam

UF rate jam 2 = 100 300 cc/jam


UF rate jam 3 = 300 500 cc/jam
UF rate jam 4 = 500 cc/jam
UF rate jam 5 = 500 cc/jam
UF rate jam 6 = 500 cc/jam

UF GOAL

2400 cc/6jam

ImplementasiCritical Care pada pasien dialisis

Implementasi keperawatan adalah


serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien
dari masalah status kesehatan yang
dihadapi ke status kesehatan yang
baik yang menggambarkan kriteria
hasil yang diharapkan(Gordon, 1994,
dalam Potter & Perry, 1997).

Sebelum mengimplementasikan
intervensi keperawatan dialisis pada
kasus kegawatan sistem
perkemihan/kasus kritis, gunakan
Pemikiran kritis untuk menentukan
ketepatan intervensi terhadap situasi
klinis. Walaupun implementasi telah
direncanakan,

implementasi citical care pada


pasien dialisis:
Tinjau ulang - masalah keperawatan
kritis -mengancam jiwa
Tinjau ulang - kemungkinan konsekuensi
- mempertimbangkan dampak dari
intervensi keperawatan kritis
Pertimbangkan peluang terjadinya
kemungkinan konsekuensi
Buat keputusan tentang manfaat dari
konsekuensi bagi klien

Pedoman klinis atau protocol, petunjuk pelaksanaan


dan intervensi Nursing Interventions Classification
(NIC) Implementasi Critical Care pada pasien
dialisis:
Kaji ulang hasil pemeriksaan darah dan kimia
darah (nitrogen, serum, Na, K), TTV (Blood
pressure,pulse, respiratori dan temperatur) dan
keadaan klinis pasien serta hasil pemeriksaan
penunjang lainnya (rontgen, usg, EKG dsb)
Jelaskan kepada pasien procedur tindakan teknik
hemodialisa (IHT,CRRT atau Hibrid dyalisis
(SLEDD) dan tujuannya (inform consent)
Periksa sarana untuk tindakan dialisis sesuai
dengan protocol
Gunakan tindakan steril untuk memulai dialisis
terutama untuk insersi atau koneksi cateter
(untuk kasus kritis sebaiknya pasien dipasang HD
Catheter/Double lumen kecuali bila pasien sdh

Set prescribsion dialisis sesuai dengan advis medis


Ceck sistem monitor pada layar mesin dialisis
(IHT,CRRT, Hybrid Dialisis) untuk memastikan
keamanan pasien.
Monitor blood pressure pulse, respiratori dan
temperature (sebaiknya gunakan bed site monitor
pada pasien kritis)
Work collaboratively dengan tim (medis,
nutrisionist, psikolog, apoteker, analis) untuk
mengoptimalkan penatalaksanaan pasien
hemodialisa dalam kondisi kritis.

Interprofessional Collaboration
Nurses

Physicians

Chaplain

Patient &
Family
Social
Worker

Dietician

Physical
Therapist

KESIMPULAN
Pelayanan keperawatan kritis merupakan
pelayanan yang diberikan kepada pasien dalam
kondisi kritis yang mengancam jiwa, sehingga
harus dilaksanakan oleh tim terlatih dan
berpengalaman di ruang perawatan intensif.
AKI (Akute Kidney Injury)dan(ESRD)End stage renal
disease dalam kondidi kritis merupakan kasus
kegawatan sistem perkemihan yang memerlukan
terapi pengganti ginjal (Replacement Renal
Therapie/RRT) umumnya dirawat di Ruang Intensif
dengan resiko kematian yang tinggi.

Kompetensi perawat unit perawatan intensif yang


menagani kasus kegawatan perkemihan harus dimiliki
oleh perawat Intensif dan perawat dialisis (BHD/BTCLS,
ATCLS, mahir dalam keperawatan kritis, KEPERAWATAN
DIALISIS dan melaksakanan uji kompetensi
Terdapat sistem yang menyediakan standar intervensi
bagi beberapa masalah kesehatan khususnya
keperawatan kritis dan dialisis. Intervensi
terstandardisasi, tersedia dalam bentuk pedoman klinis
atau protocol, petunjuk pelaksanaan dan intervensi
Nursing Interventions Classification (NIC) khususnya
pada implementasi critical care pada pasien dialisis.

referensi

American Association of Critical-Care Nurses, 2008, AACN scope and


standards for acute and critical care nursing practice, http://www.aacn.org/
Hyzy, R.C, Flanders, S.A, 2010, Characteristics of intensive care units in
Michigan: Not an open and closed case, Journal of Hospital Medicine, vol. 5,
no. 1, pp.4-9, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/article /PMC2928069
Suwitra, K. Penyakit Ginjal Kronik.( Halaman 1035-1040. Editor: Sudoyo
A.W, dkk)
Manhes. G, Heng. A.E, dkk. Clinical Features and Outcome of Chronic
Dialysis Patients Admitted to an Intensive Care Unit. Nephrol Dial
Transplant (2005) 20: 1127-1133.
Fliser D, Kielstein J.T. Technology Insight: treatment of renal failure in the
intensive care unit with extended dialysis. Nature Clinical Practice
Nephrology (2006) 2: 32-39.
Marshall M.R, dkk. Sustained low-efficiency daily diafiltration ill patients
requiring renal replacement therapy: towards an adequate therapy.
Nephrol. Dial. Transplant (2004) 19(4) : 877:884.
Stewart P. Physiology of the Kidney. 1998. Available from:
http://www.nda.ox.ac.uk/wfsa/html/u09/u09_016.htm (Acessed 12 January
2012).
Thomas R, Kanso A, Sedor J.R. Chronic Kidney Disease and Its
Complications. Prim Care Clin Office Pract 35 (2008) 329-344.
Potter, P. A., & Perri, A. G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan:
konsep, proses, dan praktik. ( ed.4 ). Jakarta: EGC.

Terima kasih

E
V
A

I
L

S
E
V

Anda mungkin juga menyukai