Anda di halaman 1dari 18

EVALUASI DAN MANAJEMEN INSOMNIA :

PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGI
EVALUATING AND MANAGING INSOMNIA : NON
PHARMACOLOGICAL TREATMENTS

Pembimbing :
Dr. Lely Setyawati, Sp.KJ
Oleh :
Aretha Aprillya Kusumadjaja
1102005113

PENDAHULUAN

Akibat

50 Juta orang
Amerika
menderita
Insomnia

33 40%
menderita
insomnia
setiap malam

INSOMNIA
Definisi

Faktor Resiko
JENIS :
1. Sementara
2. Jangka pendek
3. Kronis

TIDUR NORMAL

Suatu proses dinamis yang mempengaruhi aktifitas otak


Terdiri dari : 4 tahap NREM dan 1 tahap REM
Tahap 1 NREM (transisi)
Perubahan dari terjaga ke awal tidur
Fungsi fisiologis mulai menurun

Tahap 2 NREM
Tahap terpanjang (1 - 2 jam)

Tahap 3 dan 4 NREM


Tahap tidur dalam

Tahap REM
TD dan RR berfluktuasi
Muncul mimpi yang dapat diingat dengan jelas
Berkaitan erat dengan memori

Dewasa muda

Dewasa tua

Jumlah tidur (jam)

7 8 jam

6 6 jam

Tahap tidur

Tahap NREM 1 lalu


Tahap tidur
terpanjang adalah
NREM 2 kemudian
disertai dengan
tahap 3 dan 4 yang
dalam dan disusul
dengan tahap REM

NREM 1 dan 2
panjang
Kemudian diikuti
dengan tahap 3 dan
4 serta REM yang
singkat

Circardian rhythm dipengaruhi adanya hormon melatonin yang disekresikan


pada malam hari
Gangguan tidur (DSM V) termasuk narcolepsy, masalah pernapasan yang
terkait dengan gangguan tidur (seperti apnea dan hipoventilasi), gangguan
circadian tidur-bangun, gangguan aktifitas REM dan Restless leg syndrome

SKRINING dan PENILAIAN

Penilaian :
Kualitas tidur
Pola tidur
Faktor resiko
Riwayat tidur (pola tidur sehari hari, awal
tidur, durasi, waktu, frekuensi terbangun, dan
kesulitan untuk kembali tidur)
Riwayat kesehatan dan riwayat psikiatri
Kondisi pada siang hari

Skrining :
Epworth Sleepines Scale

Mandiri
Mengukur rasa kantuk dan kemungkinan tertidur pada
berbagai aktifitas
Skoring : 10 memerlukan evaluasi dan perbaikan
higenitas tidur; 18 memerlukan intervensi medis

Pittsburgh Sleep Quality Index

Mengevaluasi kualitas tidur pada dewasa tua


Mengukur kualitas tidur, keadaan umum, durasi,
gangguan, pengobatan dan adanya disfungsi pada
siang hari serta menyertakan penilaian dari pasangan
tidurnya
Skoring : 5 kualitas tidur buruk

Fatigue Severity Scale

Skala mandiri yang memiliki hak cipta


Mengukur dampak kelelahan terhadap motivasi,
olahraga, fungsi fisik pada berbagai kondisi medis dan
neurologis
Skoring : 6,5 menandakan memiliki gangguan
kelelahan karena penyakit kronis

EDUKASI dan MANAJEMEN

Kebiasaan tidur yang sehat (Sleep Hygiene)


Pentalaksanaan Non - Farmakologis
Penatalaksanaan Farmakologis

Sleep Hygiene

Jadwal tidur-bangun
Menghindari stimulan 4 -6 jam sebelum tidur
Mengurangi paparan cahaya dan suara sebelum
tidur
Pastikan suhu ruangan sejuk
Mandi dengan air hangat atau berendam
sebelum tidur
Menggunakan kamar tidur hanya untuk tidur
Olahraga rutin
Hindari kelaparan dan kekenyangan sebelum
tidur

Non - Farmakologis

Relaksasi progresif
Meditasi
Hipnosis
Akupresur
Terapi perilaku kognitif

Relaksasi Progresif

Sekitar 23% pasien insomnia efektif


menggunakan teknik ini
Teknik : menegangkan dan merelaksasikan
otot secara bergantian dimulai dari atas
kepala hingga kaki
Relaksasi meningkatkan tingkat tertidur,
kualitas tidur dan tidur yang nyenyak (9)
Penggunaan relaksasi progresif telah
menuntun pada 80% penurunan dari
penggunaan obat obatan sedatif (9)

Meditasi

Suatu tahap kesadaran yang sedang populer


sebagai metode untuk mengurangi stres,
insomnia dan kondisi lainnya (10,11)
Memfokuskan konsentrasi dan perhatian pada
satu hal
Fungsi :
Memperbaiki tekanan darah
Memperbaiki reaktifitas emosional
Meningkatkan hasil tidur

Hipnosis

Suatu teknik mempusatkan perhatian yang


dapat menciptakan ketenangan internal,
relaksasi dan mencapai keadaan trans
Hipnosis keadaan trans sugesti relaksasi
peningkatan kualitas tidur
Kegunaanya secara medis belum dapat
diketahui tetapi terbukti dapat mengurangi
gejala insomnia, kecemasan, menghilangkan
nyeri, anestesia dan kelelahan (6,12)

Akupresur

Suatu teknik alternatif dimana tekanan pada


jari atau anggota tubuh di aplikasikan pada
titik tekan tertentu, puncak atau saluran
energi pada tubuh untuk menyejajarkan cakra
Terbukti menunjang penatalaksanaan
insomnia kronis (13)
Tujuan adalah untuk memulihkan kesehatan
dan keseimbangan dengan cara
mengaplikasikan tekanan pada poin tertentu.
Contoh : insomnia titik shiemen

Terapi Perilaku Kognitif

Suatu teknik terapi dengan cara mengubah


pemikiran irasional, asumsi dan kepercayaan
negatif tentang sautu hal.
Mengidentifikasi pemikiran yang dapat
menyebabkan insomnia
Membangun ulang kognitif menggunakan
penemuan yang terpadu dan mengungkapkan
pemahaman utama mengenai tidur
Diskusi bersama dengan orang orang yang
memiliki keluhan yang sama
Meningkatkan dukungan psikologis, edukasi dan
sosial

Farmakologis

Insonmia jangka pendek :

Benzodiazepines kerja panjang 10 mg IO sebelum tidur


Ex : lorazepam, Clonazepam,Triazolam
Pada orang tua dimulai dengan dosis
Bezodiazepine kerja cepat dapat digunakan secara hati
hati karena dapat emnyebabkan ketergantungan

Insomnia jangka panjang :


Antihistmain
Anti-depresan sedatif (trazodone, mirtazapine,
paroxetine)


Prinsip utama :
Mulai dengan dosis kecil dan naikkan secara bertahap
Perhatikan efek samping
Kontrol secara rutin
Efek samping :

Toleransi dosis
Ketergantungan obat
Gangguan keseimbangan
Kebingungan
Pusing

KESIMPULAN

Insomnia merupakan masalah kesehatan umum


yang terjadi di Amerika.
Insomnia
yang
tidak
tertangani
dapat
menyebabkan berbagai penurunan fungsi
kognitif dan sosial yang membahayakan nyawa.
Insomnia memerlukan evaluasi dan manajemen
yang tepat, antara lain: edukasi Sleep Hygiene,
pentalakasanaan
non-farmakologis
dan
farmakologis
Non- farmakologis : relaksasi progresif, meditasi,
hipnosis, akupresur, dan terapi perilaku kognitif


Terrima kasih

Anda mungkin juga menyukai