KELOMPOK 6
Pendahuluan
Retardasi mental merupakan masalah dunia dengan implikasi yang besar
terutama bagi Negara berkembang. Diperkirakan angka kejadian retardasi
mental berat sekitar 0.3 % dari seluruh populasi dan hampir 3% memiliki IQ
dibawah 70.
Retardasi mental adalah suatu keadaan dengan intelegensia yang kurang,
disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri dan
berprilaku adaptif.
Seringkali sindrom Down dikaitkan dengan beberapa penurunan kemampuan
kognitif dan pertumbuhan fisik, dan satu set tertentu dari karakteristik wajah.
Kejadian sindrom Down diperkirakan 1 per 800 hingga 1.000kelahiran,
meskipun secara statistik lebih umum dengan ibu yang lebih tua .
Laporan Kasus
Seorang anak laki laki usia 4 tahun dengan IQ dibawah normal dibawa
oleh ibunya yang sedang hamil ke suatu rumah sakit.
Ditemukan :
a. Epicanthic fold
b. Ventricular septal defect
c. Duodenal atresia
d. Cryptochismus
e. Simian crease
Analisis kromosom
dan banding technique*
Anamnesis
Identitas
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Alamat
Pekerjaan
Status perkawinan
:: 4 tahun
: Laki - laki
:::: Belum kawin
Keluhan Utama
IQ anak dibawah normal
Anamnesis Tambahan
MASALAH
Anak pertama
mengalami
retardasi
menta.
Ibunya hamil
sehingga
perlu ditindak
lanjuti apakah
ada kelainan
herediter atau
tidak
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
N
o
Penilaian
Hasil PF
Hasil Rujukan
Interpretasi
Keadaan
1
Umum
Normal
Kesadaran
Compos mentis
Berat
17 kg (4-6 th)
Badan
4
Tinggi
Badan
Tekanan
Darah
Pemeriksaan Fisik
6
Frekuensi
Napas
Frekuensi
36,5C 37,2 C
Nadi
Suhu
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis
9 Kulit:
1 Kepala
Normochepal
Epicanthal Folds
anemis
adalah suatu
0 Mata
Epichantic Fold
keadaan dimana
mata menjadi sipit
dengan sudut
dibagian tengah
membentuk
lipatan
1 THT
1
1 Toraks (jantung)
2
Ditemukan adanya
merupakan penyakit
Per : redup
(-)
menghubungkan dua
ventrikel.
Pemeriksaan Fisik
1 Toraks (paru)
1 Abdomen
Ditemukan adanya
atresia duodenum
adalah tidak
terbentuknya atau
tersumbatnya
duodenum
1 Genitalia
5
Ditemukan adanya
criptorchismus
Cryptorchismus
merupakan keadaan
dimana satu atau
kedua testis tidak
turun ke dalam
kantong scrotum.
1 Ekstremitas
6
Ditemukan adanya
simian crease
Pemeriksaan Penunjang
Bahan
Analisis Kromosom
(untuk anak pertama)
Lekosit
Darah V. Mediana Cubiti dengan
spuit
Heparin
Pembiakan
Sel
Pemeriksaan Penunjang
KOLKHISIN
Menghambat metafase
NASITRAT / AQUABIDEST
PENYEBARAN KROMOSOM
Ditiup
FIKSASI
Fiksasi Carnoy
Glasial)
PEWARNAAN
Giemsa + Wright
Pemeriksaan Penunjang
(untuk anak kedua)
Amniosentesi
s
Analisis
kromosom secara
langsung/tidakla
ngsung
Banding
Technique
Tehnik
pengambilan
cairan amnion
pada wanita hamil
Kromosom sel
amnion
DIAGNOSIS PASTI
Penatalaksanaan
Secara
medis
Dirujuk ke
dokter ahli
Pendidikan
Prognosis
LOGO
SINDROMA DOWN
Perkembangan Embrio
Umur kehamilan
1-17 hari
Stage
1-6
Keterangan
karakteristik
Dimulai dari terjadinya fertilisasi 9hari
ke-1)-morula (hari ke-2 sampai 3)blastula,
kutub
embrionik
dan
19-28 hari
7-10
Perkembangan Embrio
29-32 hari
11-13
33-39 hari
14-16
41-46 hari
17-19
49-56 hari
20-23
Definisi
Merupakan kelainan kromosom autosomal yang paling banyak terjadi
pada manusia.
Sindrom Down dapat terjadi pada semua ras.
Anak dengan Sindrom Down adalah individu yang dapat dikenali dari
fenotipnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat
adanya jumlah kromosom 21 yang berlebih.
Etiologi
Umur ayah
Umur ibu
Auto imun
Genetik
Title
Radiasi
Infeksi
Faktor resiko
Pencegahan
Konseling genetik, maupun amniosentesis pada kehamilan yang
dicurigai, akan sangat membantu mengurangi angka kejadian
Sindrom Down.
Saat ini dengan kemajuan biologi molekular, misalnya dengan
gene tergeting atau yang dikenal juga sebagai homologous
recombination sebuah gene dapat dinonaktifkan.
Tidak terkecuali suatu saat nanti, gen-gen yang terdapat di ujung
lengan panjang kromosom 21 yang bertanggung jawab terhadap
munculnya fenotip Sindrom dapat dinonaktifkan.
LOGO
KELOMPOK 6