07
Fakultas
FEB
Program Studi
AKUNTANSI
Manajemen
Perpajakan
Mampu menjelaskan ,menganalisa dan
menerapkan perencanaan pajak untuk PPh
Pasal 21
Dra. Rokhanah Murkana, Ak. M.Si.
PERENCANAAN PAJAK
UNTUK PPH PASAL 21
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PEMBAYARAN SECARA
LUMP SUM
Pembayaran secara lump-sum akan
mengakibatkan PPh Pasal 21 dihitung
dari seluruh nilai yang dibayarkan,
meskipun di dalamnya mungkin terdapat
biaya lainnya, misal transportasi, dan
akomodasi atau unsur biaya lainnya,
tanpa disertai dengan pertanggung
jawaban dan bukti atas penggunaannya.
PROSEDUR
REIMBURSEMENT
Pembayaran disertai dengan kewajiban
untuk mempertanggung jawabkan
penggunaan dana dengan meminta bukti
pengeluaran.
Apabila terjadi kelebihan, harus
dikembalikan ke perusahaan,apabila
terjadi kekurangan dapat diminta kembali
( reimbursement).PPh Pasal 21 hanya
akan dihitung dari uang saku atau
tunjangan berupa uang yang benar-benar
PEMBERIAN
TUNJANGAN MAKAN
ATAU MENYIAPKAN
MAKAN BERSAMA
Dari sisi PPh Badan, dengan asumsi
jumlah beban yang sama, keduanya tidak
menimbulkan pengaruh apapun, karena
sama-sama bisa dibiayakan (Pasal 9 ayat
(1) huruf e UU PPh 2008), tetapi
pemberian tunjangan makan akan
mengakibatkan bertambahnya PPh Pasal
21. Apabila hanya dipandang dari sisi
fiskal, lebih menguntungkan jika disiapkan
KESEHATAN ATAU
FASILITAS
PENGOBATAN
1.
2.
3.
MEMINIMALKAN
TARIF PAJAK ( PPH
PASAL 21)
1 Pada perusahaan yang PPh badanya
tidak dikenai pajak bersifat final,
diupayakan seminimal mungkin
memberikan kesejahteraan dalam bentuk
natura atau kenikmatan.
2. Untuk perusahaan yang PPh badannya
dikenakan pajak yang bersifat final,
memberikan tunjangan kepada karyawan
dalam bentuk natura atau kenikmatan
merupakan salah satu pilihan untuk
menghindari lapisan tarif max.PPh pasal
SUBJEK PEMOTONGAN
PPH PASAL 21
Orang Pribadi yang menerima atau
memperoleh penghasilan sehubungan
dengan pekerjaan,jabatan, jasa atau
kegiatan, yang meliputi :
a. Pegawai
b. Penerima uang pesangon,pensiun atau
uang manfaat pensiun , tunjangan hari
tua, atau jaminan hari tua termasuk
ahli warisnya.
c. Bukan pegawai yang menerima atau
2.
3.
4.
5.
KEBIJAKAN/METODE
PEMOTONGAN PPH
PASAL 21
1.
2.
3.
ALUR PERENCANAAN
PAJAK-PPH PASAL 21
Setiap
pengusaha
berusaha
memaksimalkan kesejahteraan pemilik
perusahaan dengan me-maksimalkan nilai
perusahaan, memperoleh laba sesuai
keinginan. Untuk mengejar laba maksimal,
perusahaan melakukan berbagai upaya
melalui perencanaan pajak, dengan tetap
memperhati-kan peraturan perpajakan,
yang dimulai dengan menganalisis dan
memastikan metode penghitungan PPh
pasal 21 yang lebih effisien serta
LANJUTAN ALUR
PERENCANAAN PAJAK
PPH PASAL 21
Manajemen
tidak
bertujuan
untuk
mengurangi
kewajiban
pajak
yang
sebenarnya
terutang,
tetapi
hanya
mengatur pajak yang dibayar tidak
melebihi
dari
jumlah
pajak
yang
seharusnya dibayar sehingga efisien bagi
wajib pajak tanpa melanggar ketentuan.
Adanya manajemen dan perencanaan
pajak akan membantu WP dalam
mengelola
kewajibannya,
sehingga
PERLAKUAN
PERENCANAAN PPH
PASAL 21 UTK
MENGEFFISIENSIKAN
BEBAN PAJAK
1.
2.
3.
3 (TIGA ) METODE
PERHITUNGAN PPH
PASAL 21
1. Net Method
Merupakan metode pemotongan pajak di
mana perusahaan menanggung PPh
pasal 21 karyawan.
2. Gross Method
Merupakan metode pemotongan pajak di
mana karyawan menanggung sendiri
jumlah pajak penghasilannya.
3. Gross-Up Method
Merupakan metode pemotongan pajak, di