INTRODUCTION
INTRODUCTION
Tingkat gangguan pendengaran ditentukan
oleh ukuran dan lokasi perforasi membran
timpani, kerusakan tulang pendengaran, dan
adanya jaringan granulasi atau
cholesteatoma.
Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai pola
dan derajat gangguan pendengaran
berdasarkan pada jenis OMSK, ukuran dan
lokasi perforasi, dan adanya jaringan patologis
(granulasi, kolesteatoma, dan perusakan
ossicles).
METODE
Penelitian deskriptif observasional
Dilakukan di instalasi Rawat Jalan THTNeurotology Dr. Saiful Anwar Rumah
Sakit Malang bulan Maret - April 2013
Data dikumpulkan dari catatan medis
pasien yang memenuhi diagnosis
OMSK dan menjalani Audiometri nada
murni.
Kriteria inklusi
Penilaian sample
jenis kelamin
Usia
durasi otorrhea
lateralisasi dari OMSK (unilateral, bilateral)
jenis OMSK (tubotympanic, atticoantral)
lokasi perforasi (pusat, subtotal, total,
marginal, loteng)
adanya jaringan patologis (granulasi,
kolesteatoma, kerusakan ossicles).
RESULTS
Kebanyakan pasien
datang setelah memiliki
otorrhea selama 2 bulan
sampai 5 tahun (53,23%)
OMSK tipe tubotympanic pada 188 telinga (76,11%) dan jenis OMSK
atticoantral (dengankolesteatoma) ditemukan pada 59 telinga (23,89%).
Sebagian besar jenis perforasi pada kasus OMSK adalah perforasi sentral
(40,08%).
OMSK tipe tubotympanic, kebanyakan kasus letak perforasi di central
(51,6%) dan subtotal (25%).
OMSK tipe atticoantral, kebanyakan kasus total (47,46%) dan attic (42,73%)
DISCUSSION
OMSK lebih umum pada satu telinga / unilateral (67,2%) dari kedua
telinga / bilateral (32,8%). Hal ini mirip dengan yang dilaporkan oleh
Akinpelu, et al., 18 yang menunjukkan bahwa 67,5% pasien memiliki
OMSK unilateral dan 32,5% pasien memiliki OMSK bilateral.
OMSK tipe tubotympanic ditemukan pada 188 telinga (76,11%) dan
jenis OMSK atticoantral (dengan kolesteatoma) ditemukan pada 59
telinga (23,89%). Jumlah kasus kolesteatoma ditemukan dalam
penelitian ini adalah lebih tinggi dari pada yang dalam literatur yang
melaporkan kolesteatoma yang ditemukan pada 10% kasus OMSK. 6
Karena itu hampir setengah dari penelitian ini sampel (44,62%) adalah
pasien menjalani operasi mastoidectomy. Pemeriksaan audiometri
belum dilakukan secara rutin pada semua pasien dengan OMSK.
Sebagian besar jenis perforasi ditemukan dalam penelitian ini adalah
perforasi sentral (40,08%). Ini sesuai dengan yang dilaporkan oleh
Akinpelu, et al., 18 yang menunjukkan bahwa sebagian besar kasus
OMSK (95,6%) memiliki perforasi sentral.
CONCLUSION