Anda di halaman 1dari 35

IKATAN LOGAM

Oleh:
Nur Hidayah (4311413009)
Utami Nofita Sari (4311413011)
Kiki Feliana (4311413012)
Imroatul Lathifah (4311413015)
Afi Fitrianingsih (4311413023)
Laksmi Rahmaning Amelia(4311413027)
Novera Ayang Nurmala
(4311413031)

PENGERTIAN

SIFAT-SIFAT
LOGAM
IKATAN
LOGAM

KLASIFIKASI
IKATAN
LOGAM

TEORI IKATAN
LOGAM

IKATAN LOGAM
PADA BEBERAPA
UNSUR

PENGERTIAN
Ikatan antar atom dalam suatu unsur
logam dengan menggunakan interaksi
antar elektron valensi
Memiliki kecenderungan sebagai
ion positif
atom-atom logam yang bermuatan saling berdekatan,
kemudian elektron valensinya akan terdelokalisasi
disekitar ion positif membentuk lautan elektron. Lautan
elektron tsb bertindak sebagai perekat atom-atom logam.
Kemudian lautan elektron dalam atom logam akan
bergerak bebas dari satu atom ke atom yang lain
membentuk suatu ikatan yang disebut ikatan logam

KLASIFIKASI IKATAN
LOGAM
Berdasarkan golongannya ikatan
dapat di klasifikasikan menjadi
1. Ikatan logam pada logam

logam

pada

golongan utama
lemah

unsur

relatif lebih

dibandingkan

dengan

dengan unsur golongan transisi.


Contohnya
kuat

kristal

2. Ikatan logam pada logam


golongan transisi

golongan utama
Ikatan

logam

besi

dibandingkan

lebih

dengan

kristal logam magnesium.

Logam

transisi

cenderung

memiliki titik leleh dan titik didih


yang tinggi. Alasannya adalah
logam transisi dapat melibatkan
elektron 3d yang ada dalam
kondisi

delokalisasi

elektron pada 4s.

seperti

Berdasarkan unsur
penyusunnya ikatan logam
terbagi 2 yaitu :
IKATAN LOGAM ANTAR
UNSUR SEJENIS

IKATAN LOGAM ANTAR UNSUR


YANG BERBEDA JENIS (ALOI).

Bahan-bahan

logam

yang

bukan hanya dibuat dari satu


jenis unsur logam tetapi telah
dicampur

atau

ditambah

unsur-unsur
lain
Misalnya Ikatan antara dengan
unsur
litium
dengan disebut aloi atau sering
unsur
litium
yang
disebut lakur atau paduan.
lainnya.

TEORI IKATAN LOGAM


TEORI DRUDE DAN LORENTZ

Menyatakan bahwa dalam kristal logam


terdapat elektron yang bergerak bebas.
Atom melepaskan elektron valensinya
sehingga terbentuk ion positif (kation)
yang dikelilingi oleh banyak elektron.

Teori Ikatan valensi


Logam dalam keadaan padat mempunyai bilangan
koordinasi (BK) yang cukup besar artinya satu atom
berikatan dengan banyak atom tetangganya. Oleh karena
itu elektron valensi atom logam dapat membentuk
pasangan terikat dengan elektron valensi atom lain
didekatnya tetapi sifatnya tidak tetap dan hanya sesaat
untuk kemudian terikat kembali dengan atom tetangga
yang lainnya.

Teori Orbital Molekul


Menurut TOM dalam senyawa hanya ada
orbital
molekul (tidak ada orbital atom), oleh karena itu
dalam logam yang berupa molekul raksasa
terdapat molekul raksasa karena semua elektron
atom logam berada dalam orbital molekul
Akibatnya :
Atom atom tersebut terikat kuat satu sama lain.

Padatan pada suhu


ruang

Mengkilap

SIFATSIFAT
LOGAM

Mudah Ditempa

Dapat Menghantarkan
listrik
Dapat menghantarkan
panas
Berdasarkan titik didih
dan titik lebur logam

Berupa padatan pada suhu


ruang
Atom-atom

logam bergabung oleh


ikatan logam yang sangat kuat
membentuk struktur kristal yang
rapat. Hal ini menyebabkan atomatom tidak memiliki kebebasan
bergerak seperti halnya pada zat
cair (pengecualiannya adalah Hg).

Mengkilap
Di dalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron bebas.
Sewaktu cahaya jatuh pada permukaan logam, maka elektronelektron bebas akan menyerap energi cahaya tersebut. Elektronelektron akan melepas kembali energi tersebut dalam bentuk
radiasi elektromagnetik dengan frekuensi yang sama dengan
frekuensi cahaya awal. Oleh karena frekuensinya sama, maka kita
melihatnyta sebagai pantulan cahaya yang datang. Pantulan cahaya
tersebut memberikan permukaan logam tampak mengkilap.

Mudah ditempa
Ikatan logam yang kuat dan struktur logam yang rapat
menyebabkan logam bersifat kuat, keras, dan rapat. Akan
tetapi. Adanya elektron-elektron bebas menyebabkan logam
bersifat lentur/tidak mudah patah. Hal ini dikarenakan
sewaktu logam dikenakan gaya luar, maka elektron-elektron
bebas akan berpindah mengikuti ion-ion positif yang bergeser.
Kemudian, berikatan lagi dengan atom yang berada di
sampingnya. Oleh karena itu, logam dapat ditempa,
dibengkokkan, atau dibentuk sesuai keinginan.

Gambar perpindahan atom pada suatu logam ketika diberi tekanan


atau ditempa

Dapat menghantarkan listrik


yang baik
Di dalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron
bebas yang dapat membawa muatan listrik. Jika diberi
suatu beda tegangan, maka elektron-elektron ini akan
bergerak dari kutub negatif menjadi kutub positif.
SEHINGGA
Logam dapat menghantarkan arus listrik

Dapat menghantarkan
panas

Elektron-elektron yang bergerak bebas di dalam kristal


logam memiliki energi kinetik. Jika dipanaskan,
elektron-elektron akan memperoleh energi kinetik yang
cukup untuk dapat bergerak/bervibrasi dengan cepat.
Dalam pergerakannya, elektron-elektron tersebut akan
bertumbukkan dengan elektron-elektron lainnya. Hal ini
menyebabkan terjadinya transfer energi dari bagian
bersuhu tingi ke bagian bersuhu rendah.

Titik didih dan Titik


Lebur logam
Titik didih dan titik lebur logam berkaitan langsung dengan
kekuatan ikatan logamnya. Titik didih dan titik lebur logam
makin tinggi bila ikatan logam yang dimiliki makin kuat. Dalam
sistem periodik unsur, pada satu golongan dari atas kebawah,
ukuran kation logam dan jari-jari atom logam makin besar.

FAKTOR FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI IKATAN LOGAM
1. Titik leleh dan titik didih
Logam

Titik lebur (C)

Titik didih (C)

Li

180

1330

Na

97,8

892

63,7

774

Rb

38,9

688

Cs

29,7

690

lanjutan
2. Jari-jari atom

Logam

Li
Na
K
Rb
Cs

Jari-jari atom
logam (pm)
157
191
235
250
272

Kation logam Jari-jari kation logam

Li+
Na+
K+
Rb+
Cs+

(pm)
106
132
165
175
188

lanjutan
3. Jumlah elektron valensi (elektron yang terdelokalisasi)

Logam-logam golongan 1 sepertinatriumdan kalium


memiliki ikatan logam yang relatif rendah karena tiap
atomnya

hanya

memiliki

satu

elektron

untuk

dikontribusikan pada ikatan. Sedangkan pada logam


golongan II seperti magnesium memiliki dua elektron
untuk dikontribusikan pada ikatan sehingga logam
golongan II memiliki ikatan yang relatif lebih kuat
dibanding logam golongan 1.

lanjutan
4. Bilangan koordinasi
Logam natrium dikelilingi oleh delapan logam
natrium

yang

lainnya,

sedangkan

logam

magnesium dikelilingi oleh dua belas logam


magnesium lainnya. Hal ini menyebabkan ikatan
logam

pada

dibandingkan
natrium.

magnesium
dengan

ikatan

lebih

besar

logam

pada

PADA
NATRIUM

PADA
LEBURAN
LOGAM

IKATAN
LOGAM
PADA
BEBERAPA
UNSUR

PADA
MAGNESIUM

PADA UNSUR
TRANSISI

IKATAN LOGAM NATRIUM


Natrium memiliki struktur elektronik 1s2 2s2 2p6 3s1. Tiap
atom Natrium tersentuh oleh delapan atom natrium yang lainnya
dan terjadi pembagian (sharing) antara atom tengah dan orbital 3s
di semua delapan atom yang lain.
Dan tiap atom yang delapan ini disentuh oleh delapan atom
natrium lainya secara terus menerus hingga diperoleh seluruh
atom dalam bongkahan natrium. Semua orbital 3s dalam semua
atom saling tumpang tindih untuk memberikan orbital molekul
dalam jumlah yang sangat banyak yang memeperluas keseluruhan
tiap bagian logam.

Elektron dapat bergerak dengan leluasa diantara


orbital molekul tersebut, dan karena itu tiap elektron
terlepas
dari
atom
induknya.
Elektron
disebut terdelokalisasi. Logam terikat bersamaan
kekuatan daya tarik yang kuat antara inti positif dengan
yang terdelokalisasi.

orbitalmenjadi
tersebut
melalui
elektron

Ikatan Logam pada Unsur


transisisi
Logam transisi cenderung memiliki
titik leleh dan titik didih yang tinggi.
Alasannya adalah logam transisi
dapat melibatkan elektron 3d yang
ada
dalam
kondisi
delokalisasi
seperti elektron pada 4s. Lebih
banyak elektron yang dapat kamu
libatkan, kecenderungan daya tarik
yang lebih kuat.

Ikatan logam Pada


Magnesium
Ikatan logam magnesium lebih kuat dan titik leleh
juga

lebih

elektronik

tinggi.
terluar

Magnesium

3s2.

Diantara

memiliki

struktur

elektro-elektronnya

terjadi delokalisasi, karena itu lautan yang ada


memiliki

kerapatan

terdapat

pada

dua

kali

natrium.

lipat

daripada

Atom-atom

yang

magnesium

memiliki jari-jari yang sedikit lebih kecil dibandingkan


atom-atom

natrium

terdelokalisasi
magnesium

lebih
juga

dan

karena

dekat
memiliki

itu

ke
12

elektron

inti.

Tiap

atom

yang
atom

terdekat

dibandingkan delapan yang dimiliki natrium. Faktorfaktor

inilah

yang

meningkatkan

kekuatan

ikatan

Ikatan Logam pada leburan


logam
Pada leburan logam, ikatan logam
tetap
ada,
meskipun
susunan
strukturnya telah rusak. Ikatan
logam tidak sepernuhnya putus
sampai logam mendidih. Hal ini
berarti bahwa titik didih merupakan
penunjuk kekuatan ikatan logam
dibandingkan dengan titik leleh.
Pada saat meleleh, ikatan menjadi
longgar tetapi tidak putus

PENGERTIAN PITA ENERGI

Pita energi adalah kumpulan garis pada tingkat energi yangsama akan saling
berimpit dan membentuk pita

Tingkat-tingkat energi pada digambarkan dengan cara yang sama dengan atom
tunggal.Interaksi anataratom pada kristal hanya terjadi pada elektron bagian
luar sehingga tingkat enrgi elektron pada orbit bagian dalam tidak berubah

Pada orbit bagian luar terdapat elktron yang sangat banyak dengan tingkattingkat energi yang berimpit satu sama lain

Berdasarkan asas Pauli, dalam suatu tingkat energi tidak boleh terdapat lebih
dari satu elektron padakeadaan yang sama , maka apabila ada elektron yang
berada pada keadaan yang sama akan terjadi pergeseran tingkat energi
sehingga tidak pernah ada garis garis energi yang bertindihan.

JENIS-JENIS PITA ENERGI

Pita valensi adalah pita energi teratas yang terisi


penuh oleh electron,

pita konduksi adalah

pita energi di atas pita

valensi yang terisi sebagian atau tidak terisi oleh


elektron.

Pada umumnya, antara pita valensi dan pita


konduksi terdapat suatu celah yang disebut celah
energi.

JENIS-JENIS PITA ENERGI

Konduktor

Karena pita konduksi hanya terisi sebagian,


maka elektron elektron pada pita konduksi
dapat bergerak bebas.
Pada saat ujung ujung konduktor dihubungkan
dengan sumber tegangan listrik, akan terjadi
aliran

muatan

(aliran

elektron

pada

pita

konduksi) sesuai dengan arah medan listriknya

Isolator

Pita

konduksi

tidak

terisi

oleh

elektron,

sedangkan celah energi antara pita valensi


dan pita konduksi cukup besar (sekitar 5 eV)
sehingga tidak ada elektron yang bergerak
bebas. Oleh karena itu, apabila bahan isolator
dihubungkan dengan sumber tegangan listrik,
tidak akan terjadi aliran muatan

Isolator

Semikonduktor

celah energi antara pita valensi dan pita konduksi


pada isolator relatif
Pada

suhu

kecil , yaitu sekitar 1,1 eV.

rendah,

semikonduktur

akan

berperilaku seperti isolator, begitupun sebaliknya.

Gambar pita energi semikonduktor pada suhu


rendah

Semikonduktor

TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

VIDEO

Anda mungkin juga menyukai