No RM : 139495
Tanggal Presentasi : 30
desember 2016
Tempat Presentasi : RSUD Bangkinang
Objektif Presentasi :
Keilmuan
keterampilan
penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Bayi
Remaja
Lansia
Neonatus
Anak
Dewasa
Istimewa
Bumil
Deskripsi :
Perempuan, 63 tahun , Nyeri dada sejak 30 menit sebelum
masuk RS.
Tujuan :
Mendiagnosis Sindrom Koroner Akut
Mengetahui klasifikasi Sindrom Koroner Akut dan Penatalaksanaan
Kegawatdaruratannya
Bahan
Tinjauan
Bahasan :
Pusataka
Cara
Diskusi
Riset
Membahas :
Data Pasien :
Nama Klinik :
Kasus
diskusi
Nama :
Telp:
Nomor registrasi :
Terdaftar Sejak :
Audit
Pos
1. Diagnosis/Gambaran Klinis :
30 menit sebelum masuk Rumah Sakit, Pasien
mengalami nyeri dada. Nyeri dada dirasakan di
seluruh dada, terasa seperti tertimpa beban
berat, menjalar hingga ke bahu dan punggung.
Hal ini dialami pasien saat makan secara tibatiba. Riwayat nyeri dada sebelumnya (-) Keringat
malam (+) Sesak Napas (+) Mual dan Muntah (-)
pingsan (-).
Pasien tampak kesakitan hingga menangis
menahan nyeri dada yang dialaminya.
2. Riwayat Pengobatan :
Obat Anti Hipertensi (Pasien tidak ingat nama obatnya). Pasien
tidak minum obat secara teratur.
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit :
Hipertensi >5 th, Tekanan darah tertinggi 170mmhg
Hiperkolesterol >5 th
4. Riwayat Keluarga :
Ayah pasien pernah mengalami serangan jantung
5. Riwayat Pekerjaan :
Ibu Rumah Tangga
6. Kondisi lingkingan sosial dan fisik (RUMAH, LINGKUNGAN,
PEKERJAAN) :
Baik
7. Riwayat imunisasi : 8. Lain-lain : -
Status Generalisata :
Keadaan Umum : tampak sakit berat, Kesadaran : Compos
Mentis
TD: 160/80 mmhg HR : 60x/I RR : 24x/I T:36,7 C
Kepala : Normocepali
Mata
:Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Pupil
isokor 2mm = 2mm, Reflex cahaya (+/+) normal
Mulut : dalam batas normal
Thoraks : Paru : Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris
fusiformis
Palpasi : Tidak dilakukan
Perkusi
: Sonor kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), ronki (-/-),
wheezing (-/-)
Jantung : BJ I/BJ II : reguler
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : akral dingin , CRT < 2
Daftar Pustaka :
Pedoman Tatalaksana Sindrom
Koroner Akut, PERKI, 2015
Patophysiology of Heart Disease ,
Lyly.L.S., 2011
Hasil Pembelajaran :
Pemeriksaan klinis pada pasien sindroma koroner akut
Penegakan Diagnosis sindroma koroner akut
Penatalaksanaan kegawat daruratan sindroma koroner akut
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio :
1. Subjektif
Seorang perempuan 67 tahun datang ke IGD RSUD Bangkinang pada
tanggal 17 Desember 2016 dengan :
Keluham Utama : Nyeri Dada
Riwayat Penyakit Sekarang :
Nyeri dada dirasakan pasien sejak 30 menit sebelum masuk RS.
Pasien mengeluh nyeri dada seluruh dada, terasa seperti tertimpa
beban berat, menjalar ke bahu dan punggung. Pasien mengeluhkan
keringat dingin
Riwayat Pasien Terdahulu :
Hipertensi
Hiperkolesterol
Berdasarkan Literatur :
Keluhan pasien dengan iskemia miokard dapat berupa nyeri
dada yang tipikal (angina tipikal) atau atipikal (angina
ekuivalen). Keluhan angina tipikal berupa rasa tertekan/ berat
daerah retrosternal, menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, area
interskapular, bahu atau epigastrium. Keluhan ini dapat berlangsung
intermiten/beberapa menit atau persisten (>20 menit). Keluhan
angina tipikal sering disertai keluhan penyerta seperti diaphoresis,
mual/muntah, nyeri abdominal, sesak napas dan sinkop.Pada
Sindroma Koroner Akut, Presentasi angina atipikal yang sering
dijumpai antara lain nyeri di daerah penjalaran angina tipikal, rasa
gangguan pencernaan (indigestion), sesak napas yang tidak dapat
diterangkan, atau rasa lemah mendadak yang sulit diuraikan.
Keluhan atipikal ini lebih sering dijumpai pada pasien usia muda (2540 tahun) atau usia lanjut (>75 tahun), wanita, penderita diabetes,
gagal ginjal menahun atau demensia.
2. Objektif
Keadaan Umum : tampak sakit berat, Kesadaran : Compos Mentis
TD: 160/80 mmhg HR : 60x/I RR : 24x/I T:36,7 C
Kepala : Normocepali
Mata
Pemeriksaan Laboratorium :
Hb : 13,9 gr%
Leukosit : 7800
Hematoktit : 41,7 %
Trombosit : 223.000
SGOT : 21 U/L
SGPT : 15 U/L
Creatinin : 0,9 mg/dl
Ureum : 18 mg/dl
GDS : 131 mg/dl
Menurut Literatur :
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengidentifikasi faktor pencetus
iskemia, komplikasi iskemia, penyakit penyerta dan menyingkirkan
diagnosa banding. Regurgitas katup mitral akut, suara jantung tiga
(S3), ronkhi basah halus dan hipotensi hendaknya dilakukan untuk
mengidentifikasi komplikasi iskemia.
Pemeriksaan Elektrokardiogram
Semua pasien dengan keluhan nyeri dada atau keluhan lain yang
mengarah kepada iskemia harus menjalani pemeriksaan EKG 12
sadapan sesegera mungkin sesampainya di ruang gawat darurat.
Sedapat mungkin, rekaman EKG dibuat dalam 10 menit sejak
kedatangan pasien di ruang gawat darurat. Pemeriksaan EKG
sebaiknya diulang setiap keluhan angina timbul kembali.
Gambaran EKG yang dijumpai pada pasien dengan keluhan angina
cukup bervariasi, yaitu : normal, nondiagnostik, LBBB, elevasi
segmen ST yang persisten (20 menit) maupun tidak persisten, atau
depresi segmen ST dengan atau tanpa inversi gelombang T.
Gambaran EKG yang definitif sindroma koroner akut adalah EKG
dengan gambaran elevasi yang diagnostik untuk STEMI (ST Elevasi
Miokard Iskemia), depresi ST atau inversi T yang diagnostik sebagai
keadaan iskemia miokard, atau LBBB baru/persangkaan baru.
Pemeriksaan Laboratorium
Data laboratorium yang harus dikumpulkan di ruang gawat darurat
adalah pemeriksaan marka jantung, tes darah rutin, gula darah
sewaktu, status elektrolit, koagulasi darah, tes fungsi ginjal, dan panel
lipid. Pemeriksaan laboratorium tidak boleh menunda terapi SKA.
Marka untuk diagnosis infark miokard adalah kreatinin kinase-MB
(CKMB) atau troponin I/T. Troponin I/T mempunyai sensivitas dan
spesifiatas yang lebih tinggi dari CK-MB
Kadar troponin pada pasien infark miokard akut meningkat di dalam
darah perifer 3-4 jam setelah awitan infark dan menetap sampai 2
minggu. Peningkatan ringan kadar troponin biasanya menghilang
dalam 2 hingga 3 hari, namun bila terjadi nekrosis luas, peningkatan
ini dapat menetap hingga 2 minggu.
Kadar CKMB dapat meningkat dalam waktu 4-6 jam mencapai puncak
saat 12 jam dan menetap sampai 2 hari.
3. Assessment
Keluhan yang di temukan pada pasien :
Berdasarkan anamnesa :
Pasien mengeluhkan nyeri dada di seluluruh dada, terasa seperti
tertimpa beban berat, nyeri menjalar hingga bahu dan punggung,
berlangsung sejak 30 menit sebelum masuk RS.
Pasien mengeluhkan berkeringat dingin
1. Plan :
O 2 4 lpm via nasal kanul
ISDN 5 mg (3x pemberian selang 5 menit)
Aspilet 80mg x 2
Clopidogrel 75mg x4
Morfin 2,5 mg/IV dan Morfin 2,5
20tpm
Tirah Baring
0ksigen
diberikan segera bagi pasien dengan saturasi oksigen arteri <95% atau yang
mengalami distresi pernapasan
Aspirin 160-320 mg
Diberikan segera pada semua pasien yang tidak diketahui intoleransinya terhadap
aspirin
Nitrogliserin (NTG)
Nitrogliserin spray/tablet sublingual bagi pasien dengan nyeri dada yang masih
berlangsung saat tiba di ruang gawat darurat. Jika nyeri dada tidak hilang dengan
satu kali pemberian, dapat diulang setiap lima menit sampai maksimal tiga kali.
Nitrogliserin intravena diberikan pada pasien yang tidak responsif dengan terapi tiga
dosis NTG sublingual. Dalam keadaan ketidak sediaan NTG, isosorbid dinitrat (ISDN)
dapat dipakai sebagai pengganti.
Terima Kasih