Anda di halaman 1dari 23

BIOMEKANIKA

Anna Layla Salfarina, S.Si., M.Sc


Prodi S1 Keperawatan
21/09/2015

PENGUKURAN DAN SATUAN


PENGUKURAN
PENGUKURAN
menentuan kuantitas dimensi suatu besaran
pada suatu sistem dengan membandingkan
dengan satuan dimensi besaran
menggunakan alat ukur terkalibrasi.
Nilai pembanding tidak pernah diperoleh sec.
pasti selalu terdapat kesalahan pengukuran
meminimalisir kesalahan.

PENGUKURAN

Kesalahan
penentuan :
False positif
Error yang
menyatakan pasien
menderita suatu
penyakit padahal
tidak.
False negatif
Error yang
menyatakan pasien
tidak menderita suatu
penyakit,padahal
sebaliknya.

Meminimalisir error :
1. Jenis dan faktor
penyebab
timbulnya
kesalahan ralat
sistematik, ralat
kebetulan, ralat
kekeliruan
tindakan.
2. Perhitungan ralat
3. Ketepatan,
ketelitian,
kesalahan dan
ketidakpastian

PENGUKURAN

JENIS-JENIS PENGUKURAN
Pengukuran
berulang
Melibatkan sejumlah
pengulangan
perdetik, permenit,
perjam dan
sebagainya.
Contoh : pengukuran
pernafasan, denyut
nadi

Pengukuran tidak
berulang
Proses pengukuran
hanya dilakukan
sekali terhadap
individu.
Contoh : potensi aksi
dari suatu saraf,
mengukur substansi
asing yang keluar
dari ginjal.

BESARAN DAN SATUAN PENGUKURAN


BESARAN segala sesuatu yang dapat diukur
dan dinyatakan dengan nilai yang
memiliki satuan.

Nilai dan arah:


1. Besaran vektor :
memiliki nilai dan
arah.
2. Besaran skalar :
hanya memiliki
nilai saja.

Jenis satuan
1. Besaran pokok :
Satuannya telah
disusun dan tdk
tersusun atas besaran
lain.
2. Besaran turunan :
kombinasi dari satuansatuan besaran pokok.

SATUAN

pembanding dalam
suatu pengukuran besaran.

a. Satuan baku : satuan yang telah


diakui dan disepakati pemakaiannya
secara internasional atau disebut dengan
satuan internasional (SI).
b. Satuan tidak baku : satuan yang
tidak diakui secara internasional dan
hanya digunakan pada suatu wilayah
tertentu.

BIOMEKANIKA
HUKUM DASAR DALAM
BIOMEKANIKA
Hukum
I Newton
Sebuah benda dalam
F 0
keadaan diam atau
bergerak dengan
kecepatan konstan,
akan tetap diam atau
terus bergerak dengan
kecepatan konstan,
kecuali ada gaya-gaya
eksternal yang bekerja
pada benda itu.Hukum inersia (Hukum kelembaman)

HUKUM DASAR DALAM BIOMEKANIKA

Hukum II Newton
Jika suatu gaya luar
total bekerja pada
sebuah benda, maka
benda akan mengalami
percepatan. Arah
percepatan tersebut
sama dengan arah
gaya total. Vektor gaya
F ma
total sama dengan
massa benda dikalikan
dengan percepatan
benda.
Menggambarkan gerak gaya

HUKUM DASAR DALAM BIOMEKANIKA

Hukum III
Newton
Ketika suatu benda
memberikan gaya
pada benda kedua,
benda kedua akan
memberikan gaya
yang sama besar
tetapi berlawanan
arah terhadap benda
Hukum
interaksi
yang
pertama.
atau Hukum aksi
reaksi

HUKUM DASAR DALAM BIOMEKANIKA

Gaya Gravitasi
atau Gaya Berat
(W)
Galileo bendabenda yang
dijatuhkan dekat
dengan permukaan
bumi akan
mengalami
percepatan yang
sama jika hambatan
udara diabaikan.

HUKUM DASAR DALAM BIOMEKANIKA

Gaya Normal
(N)
Gaya sentuh yang
arahnya selalu
tegak lurus pada
permukaan kontak.

HUKUM DASAR DALAM BIOMEKANIKA

Torsi
Ukuran kuantitatif
dari kecendrungan
sebuah gaya untuk
menyebabkan atau
mengubah gerak
rotasi dari suatu
benda.

Fl

F r

I
Analogi Hukum II Newton untuk rotasi

HUKUM DASAR DALAM BIOMEKANIKA

Pusat Gravitasi (PG)


Mengasumsikan bahwa seluruh gaya berat (gaya
gravitasi) terkonsentrasi di suatu titik.

xPG

mx

i i
i

GAYA PADA TUBUH DAN DI


DALAM TUBUH
Sistem
pengumpil kelas
pertama

Sistem
pengumpil kelas
kedua

GAYA PADA TUBUH DAN DI DALAM TUBUH

Sistem pengumpil kelas tiga

W = gaya berat
M = gaya otot
O = titik tumpuan

GAYA PADA TUBUH DAN DI DALAM TUBUH

R = gaya reaksi humerus terhadap ulna


W = gaya berat
M = gaya otot
Cg = pusat gravitasi

GAYA PADA TUBUH DAN DI DALAM TUBUH

Lengan membentuk sudut terhadap


bidang horizontal

GAYA PADA TUBUH DAN DI DALAM TUBUH

Tarikn otot deltoideus

GAYA PADA TUBUH DAN DI DALAM TUBUH

Contoh
Hitung besar gaya
otot yang
diperlukan untuk
menahan beban
10 N, seperti pada
gambar di
samping.

PenyelesaianW: x2 M x1 0
M 4 10 30
300
M
75 N
4

KEGUNAAN KLINIS
Traksi leher

Traksi kulit

KEGUNAAN KLINIS

Traksi kepala

Traksi tulang

Contoh :
Seorang pasien anak sedang menjalani traksi kulit
dimana ujung-ujung tali yang tergantung pada katrol
saling dikaitkan pada kulit betis kaki pasien dan
pemberat. Kulit pada kaki di atas papan mesin traksi
ditarik melalui katrol oleh pemberat dengan arah
vertikal ke bawah. Massa betis kaki pasien (m 1) 2 kg
dan massa pemberat (m2) 3 kg. Bila koefisien gesek
kinetik badan pasien dengan papan (fk) 0,5 dan
gesekan katrol dengan massa tali diabaikan, hitunglah :
a. Percepatan sistem
b. Tegangan tali

Penyelesaian :
a. F m.a

W2 f k (m1 m2 )a

m2 .g .m1.g (m1 m2 )a

3 9,8 0,5 2 9,8 (2 3)a


29,4 9,8 5a
19,6
a
5
a 3,92 m/s2

b. Perhatikan
benda
F 2m.a

W2 T m2 a
m2 g T m2 a
29,4 T 3 3,92

T 2,94 11,76
T 17,64 N

Anda mungkin juga menyukai