Dunia, 1996
Prevalensi autisme hanya 4,5 per 10.000 anak usia 8-10 tahun
Penelitian Terakhir
1 per 1000, bahkan laporan beberapa tempat menunjukkan angka 1
per 150
Laki-laki : perempuan ; 3,4:1
Indonesia
Belum ada angka pasti
Autis ringan tidak terdeteksi
overdiagnosis
Autisme
Komunikasi
Sosialisasi di masyarakat
Yang biasanya terdapat pula perilaku austik seperti bermain dg dunianya sendiri dan
tidak memperdulikan lingk
Autisme merupakan suatu jenis penyakit yg relatif baru bagi anak dibawah usia dini yg
mengalami 3 gejala utama, yaitu:
Gangguan komunikasi
Gangguan interaksi
Gangguan empati
Autisme berasal dari kata autis yg berarti sendiri, pasien penderita merasa memiliki
dunianya sendiri. Biasanya mereka masa bodoh dg apa yg terjadi di lingkungannya.
Interaksi dg lingkungan
Gejala-gejala
Pasien autis suka tertawa aneh pada saat yang tidak pas
Suka menyendiri
Penyebab AUTISME
Kerentanan genetik
Alergi banyak diakibatkan oleh protein, dan protein erat kaitannya dg gen dalam
DNA manusia. Jadi mmg erat kaitannya dg keturunan, adanya gen yg
menyimpang akan mengakibatkan produksi protein yg aneh yg menjadi benda
asing, yg akan ditolak tubuh, kondisi mana disebut alergi.
Akan tetapi telah diketahui bahwa alergi turunan tidak selalu berkembang
menjadi autoimun. Autoimun adl seseorang memproduksi kekebalan baru yg
dikembangkan oleh tubuh penderita sendiri. Sayangnya jenis kekebalan yg
timbul justru merugikan tubuhnya sendiri.
Penderita autis menghasilkan kekebalan justru thd zat-zat gizi yg bermanfaat dan
penting untuk tubuh kemudian menghancurkannya sehingga tubuhnya
kekurangan zat gizi esensial. Zat gizi yg diperlukan tidak lagi dapat diserap dan
dicerna oleh tubuh, dan bahkan dimanfaatkan oleh beberapa jenis jamur yg
merugikan di lambung.
Mengapa terjadi alergi setelah mengkonsumsi kedua jenis protein tsb? Hal ini
disebabkan karena di dalam usus halus kedua jenis protein tsb dipecah menjadi
fraksi-fraksi molekuler yg kecil disebut peptida (gabungan dua asam amino atau
lebih. Bberapa peptida yg dihasilkan bersifat narkotika thd anal autis.
Beberapa jenis pangan berikut, dalam bentuk satu jenis atau gabungan dapat
berbentuk alergi bagi pasien autis, yaitu: telur, tomat, terong, alpukat, cabe
merah, kedelai, jagung dan kentang.
Sayangnya tes alergi thd 8-10 jenis komoditi pangan tsb biasanya NEGATIF dan
tidak menunjukkan gejala khusus atau spesifik. Uji atau tes lain yg biasanya
dilakukan thd pasien autis adl Specific Anti Bodies (IgG).
GLUTEN
Gluten merupakan 80% campuran protein dari gliadin dan glutelin. Gluten
menyebabkan penyakit intoleransi thd gluten (celiac disease). Kondisi tsb
ditandai dg terjadinya radang mukosa usus halus sehingga mukosa tidak dapat
berfungsi secara normal.
Gluten terdapat pada komoditi pangan, spt gandum, gandum hitam, dan barley.
Untuk menghindari konsumsi gluten dapat mengkonsumsi produk lain yg berasal
dari beras, jagung, oat, kedelai serta biji bunga matahari.
CASEIN
Dua jenis protein susu, yaitu casein yg tdp dalam susu (bahan
pembentuk keju) dan whey protein yg tdp dalam cairan whey (limbah
keju).
Dala kasein tdp 2 kelompok varian, yaitu kasein A (A1 dan A2) dan B.
Varian A1 yg sering mendatangkan banyak masalah, yaitu penyebab
sudden infant death syndrome, ischemic hearth disease dan autisme.
Ada korelasi positif bahwa autisme erat kaitannya dg anak lelaki dan jarang
terhadap anak perempuan. Hal itu disebabkan karena dalam tubuh anak laki-laki
kurang kadar estrogen, hormon mana mampu menetralisir timbulnya autisme.
PENANGANAN AUTISME
Diet GFCF (Gluten Free Casein Free) yaitu diet bebas gluten dan bebas kasein
Diet pemberian suplemen vitamin A, C, B6, B12, Mg, Asam folat dan Omega-3
PENCEGAHAN AUTISME
1.
Susu sapi: diusahakan susu yg non laktosa atau diganti susu kedelai
2.
3.
4.
tanpa mengkonsumsi
Kacang2an
Kacang
Kapri
Kacang
Kacang
Kedelai
Kacang
Panjang
Polong
Tanah
Hijau
Biji2an
Beras Putih
Beras Merah
Beras Hitam
Oat
Es krim
Yoghurt
Coklat
keju
Hapjes
SKM Butter
Pangan dg Gluten
Roti
Mie
spagetti
Tart
Cake
Biskuit
Sosis
Bakso
Soft drink
Seafood
References
Ball L.K., Ball R., Pratt (2001). An assessment of thimerosol use in childhood.
Vaccine. Pediatric 1147-1154
Filipek, P.A. Et al, (2001). Practice parameter, Screen and Diagnosisbof Autism.
Neurology. American Academy of Pediatrics.
Wahyu Dwinoto (2008) 18;17. Penyandang Autis Bisa sembuh. Rumah Autis.
Jurnal-jurnal terkait.