Anda di halaman 1dari 8

PENDEKATAN SISTEM c.

Keluaran
Pendekatan Sistem pada manajemen dipergunakan untuk Keluaran adalah kumpulan elemen atau bagian yang dihasilkan dari
memenuhi kebutuhan perubahan lingkungan manajemen. Sistem adalah berlangsungnya proses dalam sistem.
suatu rangkaian komponen atau bagian yang berhubungan satu dengan d. Umpan Balik
yang lain dan mempunyai tujuan yang jelas. Pendekatan sistem Yang dimaksud dengan umpan balik adalah kumpulan elemen atau
digunakan untuk mengantisipasi perubahan lingkungan manajemen bagian yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus
secara keseluruhan (Herlambang, 2013:15). Suatu sistem disebut sebagai masukan bagi sistem tersebut.
sebagai suatu metode apabila bagian-bagian/elemen yang terhimpun e. Dampak
dalam suatu sistem tersebut membentuk suatu metode yang dapat Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.
dipakai sebagai alat dalam melakukan pekerjaan administrasi. f. Lingkungan
Pendekatan sistem adalah penerapan suatu prosedur yang logis dan Lingkungan adalah dunia luar sistem yang tidak dikelola oleh
rasional dalam merancang suatu rangkaian komponen-komponen yang system tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.
berhubungan sehingga dapat berfungsi sebagai suatu kesatuan Jika sistem kesehatan dipandang sebagai suatu upaya untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan (Azwar, 2010:31) menghasilkan pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud dengan :
Menurut Azrul Azwar (2010:28-29) sistem terbentuk dari a. Masukan (Input) adalah perangkat administrasi yakni tenaga, dana,
elemen-elemen bagian yang saling berhubungan dan mempengaruhi. sarana dan metoda atau dikenal pula dengan istilah sumber, tata
Adapun yang dimaksud dengan elemen atau bagian tersebut ialah cara dan kesanggupan.
suatu yang mutlak harus ditemukan, yang jika tidak demikian halnya b. Proses (Proces) adalah fungsi administrasi, yang terpenting ialah
maka tidaklah ada yang disebut dengan sistem. Elemen jika perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian.
disederhanakan dapat dikelompokkan dalam 6 unsur, yaitu : c. Keluaran (Output) adalah pelayanan kesehatan yakni yang akan
a. Masukan dimanfaatkan masyarakat
Masukan adalah kumpulan elemen atau bagian yang terdapat
dalam sistem yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem 1. Input
tersebut. Gulick dalam Wijayanti (2008:1) mendefinisikan manajemen
b. Proses sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara
Proses adalah kumpulan elemen atau bagian yang terdapat sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja
dalam sistem yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi bersama-sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem ini lebih
keluaran yang direncanakan. bermanfaat bagi kemanusiaan. Manajemen dibutuhkan setidaknya untuk
mencapai tujuan, menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang 1) Unsur-unsur pembiayaan kesehatan sebagaimana dimaksud terdiri
saling bertentangan, dan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. atas sumber pembiayaan, alokasi, dan pemanfaatan.
Manajemen terdiri dari berbagai unsur, yakni man, money, method, 2) Sumber pembiayaan kesehatan berasal dari Pemerintah,
machine, market, material dan Time G.R Terry menyebutkan tools of pemerintah daerah, masyarakat, swasta dan sumber lain
management dan lebih dikenal dengan sebutan the six Ms in c. Material (Materials)
management (6 M didalam manajemen), yaitu: Bahan-bahan juga penting dalam manajemen. Bahan-bahan itu
a. Manusia (Man) dapat berupa bahan mentah, bahan setengah jadi maupun bahan jadi.
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh d. Mesin (Machine)
organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling Machine digunakan untuk memberi kemudahan atau
menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi
melakukan proses untuk mencapai tujuan. kerja. Sarana merupakan fasilitas yang dipakai langsung, sedangkan
b. Uang (Money) prasarana merupakan alat/ failitas yang menunjang sarana.
Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan e. Metode (Method)
untuk menyelenggarakan dan/atau memanfaatkan berbagai upaya Metode adalah cara yang dapat diterapkan untuk mengelola
kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan sumber-sumber daya yang digunakan, sera untuk menyelesaikan
masyarakat (Azwar, 2010). Dari pengertian di atas tampak ada dua berbagai persoalan yang dihadapi. Tanpa menggunakan metode sumber
sudut pandang ditinjau dari: daya tidak akan bisa dialokasikan secara efisien sehingga organisasi
(1) Penyelenggara pelayanan kesehatan (provider) yaitu besarnya dana akan kesulitan untuk mencapai tujuannya (Karyoto, 2016:33)
untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang berupa dana f. Pasar (Market)
investasi serta dana operasional, Pasar adalah tempat bagi organisasi untuk menawarkan produk
(2) Pemakai jasa pelayanan yaitu besarnya dana yang dikeluarkan produknya kepada para pelanggan/konsumen serta untuk bertransaksi.
untuk dapat memanfaatkan suatu upaya kesehatan Dalam kegiatannya pemasar perlu memperhatikan kebutuhan dan
Pembiayaan kesehatan bertujuan untuk penyediaan pembiayaan keinginan konsumen agar produk organisasi bisa diminati. Oleh karena
kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, itu sebelum memutuskan untuk berproduksi, organisasi harus
teralokasi secara adil, dan termanfaatkan secara berhasil guna dan menganalisi pasar terlebih dahulu (Karyoto, 2016:34).
berdaya guna untuk menjamin terselenggaranya pembangunan
kesehatan agar meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya.
g. Time Bound 4) Controlling (Pengawasan)
Time Bound merupakan kegiatan atau program tersebut dapat Controlling atau pengawasan mencakup kelanjutan tugas untuk
dipastikan kapan dapat diwujudkan hasilnya. melihat apakah kegiatan-kegiatan dilaksanakan sesuai rencana.
Pelaksanaan kegiatan di evaluasi dan penyimpangan-penyimpangan yang
2. Proses tidak diinginkan diperbaiki supaya tujuan-tujuan dapat tercapai dengan
Proses (process) yakni bagian atau elemen dari sistem yang baik.
berfungsi melakukan transformasi/konversi yakni mengubah masukan
menjadi keluaran yang direncanakan. Fungsi manajemen menurut G R 3. Output
Terry dibagi menjadi empat bagian, yakni planning (perencanaan), Hasil antara (output) yakni bagian atau elemen dari sistem
organizing (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), dan controlling yang dihasilkan dari berlangsungnya proses transformasi/konversi
(pengawasan) dalam sistem, output.
Proses tersebut menurut George R. Terry (2000:17-18) adalah:
1) Planning (Perencanaan)
Planning (perencanaan) ialah menetapkan pekerjaan yang harus
dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan.
Planning mencakup kegiatan pengambilan keputusan.
2) Organizing (Pengorganisasian)
Perorganisasian berhubungan erat dengan manusia sehingga
pencaharian dan penugasannya ke dalam unit-unit organisasi
dimasukkan sebagai bagian dari unsur pemhorganisasian. Didalam setiap
kejadian, pengorganisasian melahirkan peranan kerja dalam struktur
formal dan dirancang untuk memungkinkan manusia bekerjasama secara
efektif guna mencapai tujuan.
3) Actuating (Pelaksanaan)
Disebut juga gerakan aksii mencakup kegiatan yang dilakukan
seorang manajer untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang
ditetapkan oleh unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan
tercapai
KONSEP POAC e. Time, yaitu ada batas waktu yang jelas, sehingga bisa dinilai dan
dievaluasi.
Dalam sebuah organisasi, manajemen adalah suatu hal yang jelas 2. Organizing
tak terpisahkan karena sebuah organisasi tanpa adanya proses planning, Pengorganisasian (Organizing) adalah fungsi kedua dalam
organizing, actuating, controlling maka akan mengalami kesulitan dalam Manajemen. Organizing adalah proses kegiatan dalam menyusun
proses pelaksanaan tugas. Prinsip manajemen ini banyak digunakan oleh struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber dan
organisasi untuk memajukan dan mengelola organisasi. POAC terdiri lingkungannya. Dengan demikian, hasil dari pengorganisasian itu berupa
dari empat faktor, yaitu: struktur organisasi
1. Planning Dalam sebuah perusahaan, pengorganisasian sangat berperan
Planning adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat penting dan pengorganisasian biasanya disusun dalam bentuk badan
strategi untuk mencapai tujuan itu dan mengembangkan rencana organisasi atau struktur organisasi, setelah tiu baru dipecah menjadi
aktivitas kerja dalam sebuah organisasi. Perencanaan merupakan proses beberapa jabatan. Disinilah letak salah satu prinsip Manajemen yang
yang penting dari segala bentuk fungsi Manajemen, karena tanpa membagi setiap tugas dan tanggung jawab dalam sebuah perusahaan
adanya perencanaan semua fungsi-fungsi lainnya tidak akan dapat yang dibebankan pada semua anggota organisasi menurut skill dan
berjalan. kemampuan masing-masing individu.
Dalam perencanaan, Terdapat beberapa faktor dalam Planning yang 3. Actuating
patut untuk dipertimbangkan, yaitu : Actuating ( Pelaksanaan ) adalah suatu tindakan yang mengusahakan
a. Specific, yaitu berarti sebuah perencanaan harus jelas apa agar semua perencanaan dan tujuan perusahaan bisa terwujud dengan
maksut dan tujuanya beserta ruang lingkupnya. baik dan seperti yang diharapkan. Jadi, pelaksanaan merupakan suatu
b. Measurable, yaitu suatu tingkat keberhasilan yang harus dapat upaya yang menggerakkan orang-orang untuk mau bekerja dengan
diukur dari program kerja dan rencana yang dibuat. sendirinya dan dengan kesadaran yang besar demi mengabulkan seluruh
c. Achievable, yaitu sesuatu tersebut bisa tercapai dan cita-cita perusahaan dengan dan secara efektif.
diwujudkan, bukan hanya sekedar fiktif dan khayalan belaka. Perencanaan dan pengorganisasian akan berjalan kurang baik jika
d. Realistic, yaitu sesuatu yang sesuai dengan kemampuan dan tidak disertai dengan pelaksanaan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan
sumber daya yang ada, harus seimbang tetapi tetap ada sekali bentuk nyata dari kerja keras, kerjasama dan kerja nyata
tantangan didalamnya. didalamnya. Pengoptimalan seluruh sumber daya manusia yang ada juga
sangat penting, terutama ditujukan untuk mencapai visi, misi dan
Planning yang telah diterapkan.
Dalam poin ini, semua sumber daya manusia yang ada harus bekerja TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
sesuai dengan tugas yang dibebankan, fungsi serta peran dan Menurut G. R. Terry yang dikutif Maman Ukas, bahwa pendapatnya
kompetensi dari masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi atau membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :
perusahaan tersebut. 1. Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership)
4. Controlling Dalam system kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu
Pengawasan ( Controlling ) adalah proses pengamatan, penentuan dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan
standar yang akan diwujudkan, menilai kinerja pelaksanaan, dan jika secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin
diperlukan mengambil tindakan korektif, sehingga pelaksanaan dapat yang bersangkutan.
berjalan dengan semaksimal mngkin dalam mencapai tujuan perusahaan. 2. Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership)
Agar pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-
akan dibutuhkan pengontrolan yang optimal, baik itu dalam bentuk bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga
supervisi, pengawasan, inspeksi dan audit. pengawasan.
Tujuan utama dari kegiatan pengawasan adalah menciptakan 3. Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership)
kegiatan-kegiatan manajemen yang dinamis dan terwujud secara Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti
efektif dan efisien. Sesuai dengan perannya dalam sebuah organisasi, dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku
Controlling memiliki beberapa fungsi utama : secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
Mencegah terjadinya penyimpangan 4. Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership)
Memperbaiki kelemahan dan kesalahan, serta menindak Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari
penyalahgunaan dan penyelewengan kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha
Mendinamisasikan organisasi serta kegiatan dalam manajemen bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar
Memperkuat rasa akan tanggung jawab tiap individu setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut
Mengambil tindakan korektif jika pelaksanaan menyimpang dari serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan,
Perencanaan atau standar yang telah ditetapkan. pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi
yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.
5. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership)
a. Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat
kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya
adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah seperti g. Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan
halnya seorang bapak kepada anaknya. pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan punitif
b. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa (bersifat menghukum)
c. Bersikap terlalu melindungi 2. Demokratis
d. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari
mengambil keputusan dan inisiatif kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha
e. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk bertanggung jawab tentang pelaksanaan tujuannya. Agar setiap
mengembangkan daya kreasi dan fantasinya. anggota turut serta dalam setiap kegiatan-kegiatan, perencanaan,
f. Sering bersikap maha tahu penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota dianggap
6. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership) sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang
Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal di mana diinginkan.
mungkin mereka berlatih dengan adanya system kompetisi, sehingga 3. Laissezfaire
bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang bersangkutan dan Pemimpin yang bertipe demikian, segera setelah tujuan diterangkan
biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan di antara pada bawahannya, untuk menyerahkan sepenuhnya pada para
yang ada dalam kelempok tersebut menurut bidang keahliannya di bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi
mana ia ikur berkecimpung. tanggung jawabnya. Ia hanya akan menerima laporan-laporan
Menurut Kurt Lewin yang dikutif oleh Maman Ukas hasilnya dengan tidak terlampau turut campur tangan atau tidak
mengemukakan tipe-tipe kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu : terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan itu tergantung pada
1. Otokratis inisiatif dan prakarsa dari para bawahannya, sehingga dengan
a. Pemimpin yang demikian bekerja kerang, sungguh-sungguh, teliti demikian dianggap cukup dapat memberikan kesempatan pada para
dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan bawahannya bekerja bebas tanpa kekangan (Seorang pemimpin yang
ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati. memiliki peranan pasif dan membiarkan organisasi berjalan dengan
b. Menganggap organisasi sebagai milik pribadi sendirinya).
c. Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi Tipe kepemimpinan lainnya:
d. Menganggap bawahan sebagai alat semata- mata 1. Tipe Militeristis
e. Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat Yaitu seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang
f. Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya pemimpin yang memiliki sifat- sifat:
a. Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan KLASIFIKASI PUSKESMAS
bawahannya Banyak konsep yang dapat digunakan untuk mengklasifikasi Puskesmas,
b. Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam antara lain:
menggerakkan bawahannya 1. Konsep Area
c. Senang kepada formalitas yang berlebih- lebihan
d. Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
e. Sukar menerima kritikkan dari bawahan
f. Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan
2. Tipe Kharismatis
Hingga kini para pakar belum berhasil menemukan sebab- sebab
mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma, yang diketahui adalah
bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat
besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang
jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang
sebab musabab seorang menjadi pemimpin yang kharismatis, maka
sering dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan
kekuatan gaib (supernatural powers). 2. Konsep menurut tingkatan Puskesmas
3. Konsep menurut tipenya

4. Konsep strata Puskesmas (berdasarkan kualitas).

Anda mungkin juga menyukai