Perangkat Administrasi
Pembagian lain yang banyak dikenal di masyarakat ialah yang disebut sebagai 4M yakni manusia (man),
uang (money), sarana (material) dan metoda (methode) untuk organisasi yang mencari keuntungan
serta 6M (man), uang (money), sarana (material) dan metoda (methode), pasar (market), serta me sin
(machinery) untuk organisasi yang mencari keuntungan.
PROSES
Yang dimaksud dengan proses (proses ) dalam administrasi adalah langkah-langkah yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini dikenal dengan nama fungsi administrasi
(functions of administration). Pada umumnya proses dan ataupun fungsi adminitrasi ini merupakan
tanggung jawab pimpinan.
Pada saat ini dikenal beberapa pembagian proses dan ataupun fungsi administrasi tersebut. Beberapa
diantaranya yang terpenting ialah:
Dalam praktek sehari-hari, untuk memudahkan ini sering disederhanakan menjadi empat
macam saja yakni:
a. perencanaan (planning) yang didalamnya termasuk penyusunan anggaran belanja
b. pengorganisasian (organizing) yang didalamnya termasuk penyusunan staf
c. penggerakan (actuating) yang didalamnya termasuk pengarahan, pengkordinasian,
bimbingan, penggerakan, pengawasan.
d. pengawasan (controlling) yang didalamnya termasuk penyusunan laporan
KELUARAN
Yang dimaksud dengan keluaran (output) adalah hasil dari suatu pekerjaan admistrasi. Untuk
administrasi kesehatan, keluaran tersebut dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health service).
Pada saat ini pelayanan kesehatan tersebut banyak macamnya. Secara umum dapat dibedakan atas dua
macam. Pertama pelayanan kedokteran (medical service). Kedua, pelayanan kesehatan masyarakat (
public health service).
Sasaran
Yang dimaksud dengan sasaran (target group) adalah kepada siapa keluaran yang dihasilkan, yakni
upaya kesehatan tersebut,ditujukan. Untuk administrasi kesehatan sasara yang dimaksudkan disini
dibedakan atas empat macam yakni perseorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Dapat bersifat
sasaran langsung ( direct target gr oup), atau pun bersifat sasaran tidak langsung ( indirect target group).
Dampak
Yang dimaksud degan dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkann oleh keluaran. Untuk
administrasi kesehatan, dampak yang diharapkan adalah makin meningkatnya derajat kesehatan.
Peningkatan derajat kesehatan ini hanya akan dapat dicapai apabila kebutuhan (needs) dan tutuntan
(demand) perseorangan, keluarga, kelompok dan atau masyarakat terhadap kesehatan, pelayanan
kedokteran serta lingkungan yang sehat dapat terpenuhi. Kebutuhan dan tutuntan ini adalah sesuatu
yang terdapat pada pihak pemakai jasa pelayanan kesehatan.
Kegiatan administarsi
Telah disebutkan bahwa melaksanakan pekerjaan administrasi sama artinya dengan melaksanakan
semua fungsi administrasi. Dengan pengertian yang seperti ini menjadi jelas bahwa kegiatan utama yang
dilakukan pada administarsi tidak lain adalah melaksanakan fungsi administrasi itu se ndiri, mulai dari
fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan fungsi pengawasan ( Terry)
Bab 2
Sistem Kesehatan
Jika menyebut perkataan system kesehatan ada dua pengertian yang t erkandung didalamnya. Pertama
pengertian system kedua pengertian kesehatan. Pengertian system banyak macamnya. Beberapa
diantaranya yang dipandang cukup penting adalah :
1. sistem adalah gabungan dan elemen elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses
atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan
sesuatu yang telah ditetapkan(Ryans)
2. Sistem adalah suatu struktur konseptual yang terdiri dari fungsi yang saling berhubungan
yang bekerja sebagai satu unit organic untuk mencapai keluaran yang diinginkan secara
efektif dan efesian ( john mc manama)
1. Masukan
Kumpulan bagian input atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk
dapat berfungsinya sistem tersebut
2. Proses
Kumpulan bagian elemen yang terdapat dalam sistem dan yang berfungsi untuk pengubah
masukan menjadi keluaran yang direncanakan
3. Keluaran ( output)
Kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem
4. Umpan balik
Kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus masukan
bagi sistem
5. Dampak (impact)
Akibat yang dihasilkan keluaran satu sistem
6. Lingkungan
Dunia diluar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar te rhadap
sistem
Jenjang sistem
Secara sederhana yang dimaksud dengan penjenjangan sistem ialah pembagian sistem ditinjau dari
sudut peranan dan kedudukannya terhadap lingkungan. Untuk ini penjenjangan sistem dapat dibedakan
menjadi 3 macam yaitu :
1. Suprasistem
Lingkungan dimana sistem tersebut berada. Lingkungan yang dimaksud disini juga berbentuk
suatu sistem tersendiri, yang kedudukan dan peranan lebih luas. Sistem yang lebih luas ini
mempengaruhi sistem tetapi tidak dikelola oleh sistem
2. Sistem
Sistem adalah sesuatu yang sedang diamati yang menjadi subjek dan objek pengamatan
3. Subsistem
Subsistem adalah bagian dari sistem yang secara mandiri membentuk sistem pula. Subsistem
yang mandiri ini kedudukan dan peranannya lebih kecil dari pada sistem
Jika yang diamati adalah rumah sakit, rumah sakit adalah sistem. Suprasistemnya ialah sistem kesehatan
nasional sedangkan subsistemnya ialah berbagai unit fungsional yang te rdapat dirumahsakit.
Pendekatan sistem
Pada saat ini batasan tentang pendekatan sistem banyak macamnya, beberapa yang te rpenting adalah
1. Pendekatan sistem adalah penerapan suatu prosedur yang logis dan rasional dalam merancang
suatu rangkaian komponen-komponen yang
yang berhubungan sehingga dapat berfungsi sebagai
suatu kesatuan mencapai tujuan yang telah ditetapkan ( L. James Harvey)
2. Pendekatan sistem adalah suatu strategi yang menggunakan metoda analisa, desain dan
manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efe isien
3. Pendekatan sistem adalah penerapan dari cara berfikir yang sistematis dan logis dalam
membahas dan mencari pemecahan dari suatu masalah atau keadaan yang dihadapi.
Dari batasan tentang pendekatan sistem ini, dengan mudah dipahami bahwa prinsip pokok pendekatan
sistem dalam pekerjaan administrasi dapat dimanfaatkan untuk dua tujuan:
Analisis sistem
Pada saat ini batasan tentang anailisis sistem banyak macamnya. Beberapa yang terpenting ialah :
1. Analisis sistem adalah pelukisan atau penguraian operasional suatu sistem yang meliputi upaya
pengidentifikasian tujuan, kegiatan, pelaksanaan kegiatan, situasi yang dihadapi serta informasi
yang dibutuhkan oleh sistem pada setiap tahap pelaksnaannya
2. Analisis sistem adalah suatu cara kerja yang dengan mempergunakan fasilitas yang ada,
dilakukan pengumpulan berbagai masalah yang dihadapi untuk kemudian dicarikan berbagain
jalan keluarnya, lengkap dengan uraiannya,
uraiannya, sehingga membantu administrator dalam
mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
BAB 3
Pelayanan kesehatan dapat dibedakan menjadi 2 secara umum menurut pendapat Hodgett dan Cascio
(1983) :
1. Pelayanan kedokteran
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kedokeran ( medical service)
ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri ( solo practice) atau secara
bersama- sama dalam satu organisasi ( institution), tujuan uatamanya untuk menyembuhkan
penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasaran terutama untuk perseorangan dan keluarga
2. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kesehatan masyarakat ( public
health services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama – sama
dalam suatu organisasi, tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit, serta sasarannya terutama untuk kelompok dan masyarakat.
Pengertian pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu ada 2 macam ( Somers dan somers
1974) :
1. Pelayanan kesehatan yang berhasil memadukan berbagai upaya kesehatan yang ada di
masyarakat yakni pelayanan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan pencegahan dan
penyembuhan penyakit serta pemulian kesehatan. Suatu pelayanan ke sehatan disebut sebagai
pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan t erpadu apabila kelima jenis pelayanan ini
diselenggarakan secara bersamaan
2. Pelayan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh ( holistic approach). Jadi
tidak hanya memperhatikan keluhan penderita saja, tetapi juga berbagai latar belakang soc ial
ekonomi, social budaya, social psikologi dan lain berbagainya. Suatu pelayanan kesehatan
disebut sebagai pelayanan kesehatan yang m enyeluruh dan terpadu apabila pendekatan yang
dipergunakan memperhatikan berbagai aspek kehidupan dan dari para pemakai jasa kesehatan
Strata pelayanan kesehatan yang dianut oleh tiap Negara tidaklah sama namun, secara umum berbagai
strata ini dapat dikelompokan menjadi 3 macam yakni :
Sistem Rujukan
Adapun yang dimaksud dengan sistem rujukan diindonesia, seperti yang telah dirumuskan dalam SK
mentri kesehatan RI no 32 tahun 1 972 ialan suatu sistem penyelengarakan pelayanan kesehatan yang
melaksanankan pelimpahan tanggungjawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah
kesehatan secara vertical dalam arti dari unit yang berkempuan kurang kepada unit yang lebih mampu
atau horizontal dalam arti antar unit unit yang setingkat kemampuannya. Maca rujukan yang berlaku
diindonesia telah pula ditentukan, sistem kesehatan nasional membedakannya atas 2 macam:
1. Rujukan kesehatan
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan derajat
kesehatan. Dengan demikian rujukan kesehatan pada dasarnya berlaku untuk pelayanan
kesehatan masyarakat ( public health service). Rujukan kesehatan dibedakan atas 3 macam
yakni rujukan teknologi, sarana dan operasional.
2. Rujukan medic
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit serta pemulihan
kesehatan.dengan demikian rujukan medic pada dasarnya be rlaku untuk pelayanan kesehatan
(medical service).
Sasaran
Sasaran program menjaga mutu adalah pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Jika diketahui pada
saat pelayanan kesehatan terdapat 4 unsur yang bersifat pokok yakni unsur masukan ( input), unsure
proses (proses), unsur lingkungan (environment), serta unsur keluaran ( output). Maka m udah pahami
dalam prakte sehari hari jika menyebut sasaran program menj aga mutu, maka yang dimaksud disini
tidak lain adalah unsur masukan, unsur proses, unsur lingkungan, serta unsur keluaran tersebut.
1. Unsur masukan
Yang maksud unsur masukan ialah semua hal yang diperlukan untuk terselenggaranya
pelayanan kesehatan . unsur masukan ini banyak macamnya. Yang terpenting adalah tenaga (
man), dana (money), dan sarana (material). Secara umum disebutkan apabila tenaga dan sarana
(quatitas dan qualitas) tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan ( standard operasional dan
facility), serta jika dana yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan, maka sulit diharapkan
baiknya mutu pelayanan ( Bruce 1990; Fromberg 1988; Gambone 1991)
2. Unsur lingkungan
Yang dimaksud dengan unsur lingkungan adalah keadaan se kitar yang mempengaruhi pelayanan
kesehatan. Untuk suatu institusi kesehatan, keadaan sekitar yang terpenting adalah kebijakan
(policy) organisasasi (organization) dan manajemen. Secara umum disebutkan apabila kebijakan,
organisasi dan manajemen tersebut tidak sesuai dengan standard dan atau tidak bersifat
mendukung, makan sulit diharapkan baiknya mutu pelayanan kesehatan ( Donabedian 1980).
3. Unsur proses
Yang dimaksud dengan unsur proses adalah semua tindakan yang dilakukan pada pelayanan
kesehatan. Tidakan tersebut secara umum dapat dibedakan atas 2 macam yakni tidakan medis (
medical procedure) dan tindakan non medis ( nonmedical procedure). Secara umum disebutkan
apabila kedua tindakan ini tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan ( standard of
conduct) maka sulit diharapkan
diharapkan baiknya mutu pelayanan ( Pena 1984).
4. Unsur keluaran
Yang dimaksud unsur keluaran adalah yang me nunjuk pada penampilan pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan ( performance). Pe nampilan yang dimaksud disini banyak macamnya
secara umum dapat dibedakan menjadi 2 macam. Pertama, penampilan aspek medis ( medical
performance) Kedua, penampilan non medis ( non medical performance). Secara umum di
sebutkan apabila kedua penampilan ini tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (
standar of pefromance) maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan bukan
pelayanan yang bermutu.
Kegiatan Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan program penjagaan mutu banyak pula macamnya secara umu dapat dibedakan
atas 7 macam yakni ( Palmer 1979 dan Voulry 1980):
Sekalipun macam dan bentuk rencana anggaran sangat bervariasi, namun proses yang ditempuh dalam
menyusun rencana anggaran pada dasarnya tidak berbeda. Proses yang dimaksud adalah:
1. Mengidentifikasi kegiatan
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi berbagai kegiatan yang perlu
dilakukan untuk mencapai tujuan yang t elah ditetapkan. Kegiatan yang diidentifikasi sebaiknya
hanya yang bersifat pokok saja (mollar activities) dalam arti apabila tidak dilaksanakan, akan
menyebabkan tidak tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
2. Menentukan sumber daya
Kegiatan kedua yang dilakukan ialah menentukan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan yang telah diidentifikasi. Sumber daya tersebut banyak
macamnya. Secara umum dibedakan atas tiga macam yakni tenaga (man), dana (money), dan
sarana (material). Hitung kebutuhan sumber daya tersebut untuk setiap kegiatan yang
ditanyatakan dan unit tertentu, misalnya orang/jam, dana/orang, dan bahan/jam.
3. Mengubah sumber daya dalam bentuk uang
Kegiatan ketiga yang dilakukan ialah mengubah sumber daya yang diperlukan ke dalam bentuk
uang. Kegiatan ini dikenal dengan nama penentuan biaya, yang pelaksanaannya tidak
sederhana. Berapakah besarnya honor yang pantas untuk seorang pekerja kasar? Be rapa pula
untuk tenaga ahli? Berapa sebenarnya harga bahan baku yang diperlukan? Untuk memudahkan
pekerjaan biasanya dipergunakan biaya unit baku (standard unit cost) yang dihitung
berdasarkan harga masa lalu ditambah dengan perkiraan kenaikan harga pada masa datang.
4. Menyusun dan menyajikan rencana anggaran
Kegiatan keempat yang dilakukan ialah menyusun dan menyajikan rencana anggaran yang telah
disusun ke dalam format baku yang telah disepakati. Untuk Indonesia susunan anggaran
pemerintah tertuang dalam Daftar Usulan Projek (DUP).
5. Mengirimkan untuk persetujuan
Kegiatan kelima yang dilakukan ialah mengirimkan rencana anggaran yang telah disusun kepada
pihak-pihak yang berwenang memberikan persetujuan. Kadang-kadang diperlukan bebe rapa
revisi. Untuk Indonesia anggaran pemerintah yang telah disetujui disebut dengan nama Daftar
Isian Projek (DIP).
Pada dasarnya setelah rencana anggaran disetujui, selesailah proses perencanaan anggaran te rsebut.
Kegiatan selanjutnya yang harus dilakukan ialah melaksanakan rencana anggaran, sedemikian rupa
sehingga tujuan dari dilaksanakannya suatu rencana dapat dicapai dengan memuaskan.
Hanya saja sekalipun tugas perencanaan anggaran telah selesai, bukan berarti pe kerjaan yang ada
hbuungannya dengan anggaran terhenti. Untuk menjamin terselenggaranya anggaran dengan baik, ada
dua hal lain yang perlu dilaksanakan yakni:
1. Melakukan pengawasan
Pengawasan perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan. Pengawasan yang
dapat dilakukan banyak macamnya. Dalam sistem pemerintahan di Indonesia, para pelaksana
administrasi keuangan tidak demikian mudah melakukan pembayaran tanpa adanya dokumen -
dokumen yang menunjukkan persetujuan pemakaian anggaran. D okumen yang dimaksud antara
lain Surat Keputusan Otorisasi (SKO) serta Surat Perintah Membayar Uang (SPMU).
2. Melakukan pemeriksaan
Pemeriksaan pemakaian anggaran harus dapat dilakukan secar a berkala. Tujuannya adalah
untuk menilai penggunaan anggaran apakah telah sesuai dengan prosedur dan peruntukannya.
Pemeriksaan pemakaian anggaran ini lazimnya dilakukan oleh Kanor Akuntansi Publik, atau
untuk instantsi pemerintah, oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pada saat ini teknik kesepakatan berkelompok banyak macamnya. Secara umum dapat dibedakan atas
dua macam:
Pendahuluan
Setiap administrator yang diserahkan tanggung jawab mengelola program kesehatan selalu dihadapkan
pada suatu keadaan yang tidak pasti (uncertainuty). Keadaan yang tidak pasti tersebut jika
disederhanakan dapat disimpulkan ke dalam tiga macam pertanyaan yakni:
Batasan
Batasan penilaian banyak macamnya. Beberapa di antaranya yang dianggap cukup penting adalah:
1. Penilaian adalah suatu cara belajar yang sistematis dari pengalaman yang dimiliki untuk
meningkatkan pencapaian, pelaksanaan, dan perencanaan suatu program melalui pemilihan
secara seksama berbagai kemungkinan yang tersedia guna penerapan selanjutnya (The World
Health Organization)
2. Penilaian adalah suatu proses untuk me nentukan nilai atau jumlah keberhasilan dari
pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (The American Public
Association)
3. Penilaian adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang
dicapai dengan tolok ukur atau kriteria yang telah ditetapkan, dilanjutkan dengan pengambilan
kesimpulan serta penyusunan saran-saran, yang dapat dilakukan pada setiap tahap dari
pelaksanaan program (The International Clearing House on Adolescent Fertility Control for
Population Options)
4. Penilaian adalah pengukuran terhadap akibat yang ditimbulkan dari dilakukannya suatu program
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Riecken).
Jika diperhatikan keempat batasan di atas, segera terlihat bahwa ada dua pendapat tentang penilaian
tersebut yakni:
Jenis
Sesuai dengan pengertian bahwa penilaian dapat ditemukan pada setiap tahap pelaksanaan program,
maka penilaian secara umum dapat dibedakan atas tiga jenis yakni:
Ruang lingkup
Sesuai dengan luasnya pengertian kesehatan, maka ruang lingkup penilaian yakni hal-hal yang akan
dinilai dari suatu program kesehatan adalah amat luas sekali. Beberapa sarjana memberikan pedoman
sebagai berikut, yakni:
1. Deniston
Deniston menyebutkan bahwa hal-hal yang dapat dinilai dari suatu program kesehatan
dibedakan ke dalam empat jenis yakni:
a. Kelayakan program
Penilaian yang dilakukan di sini ialah terhadap program secara keseluruhan. Program
dinilai layak (appropriateness) jika program tersebut telah dapat dilaksanakan dengan
hasil yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
b. Kecukupan program
Sama halnya dengan kelayakan, maka penilaian yang dilkukan di sini adalah juga
terdapat program secara keseluruhan. Suatu program dinilai cukup (adequancy) jika
programt ersebut telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
c. Efektivitas program
Penilaian juga dilakukan terhadap program secara keseluruhan. Suatu program dinilai
efektif (effectiveness) jika program tersebut telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang
dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
d. Efisiensi
Sama halnya dengan efektivitas, maka penilaian juga dilakukan terhadap program
secara keseluruhan. Suatu program dinilai efisien (efficiency), jka program tersebut
dapat dilaksanakan dengan hasil yang kecuali dapat menyelesaikan masalah juga pada
waktu pelaksanaannya tidak memerlukan penggunaan sumber daya yang besar.
Untuk kepentingan praktis, ruang lingkup penilaian tersebut secara sederhana dapat dibedakan atas
empat klompok saja yakni:
1. Penilaian terhadap masukan
Termsuk kedalam penilaian terhadap masukan (input) ini ialah y ang menyangkut pemanfaatan
berbagai sumber daya, baik sumber dana, tenaga dan ataupun sumber sarana.
2. Penilaian terhadap proses
Penilaian terhadap proses (process) lebih dititik beratkan pada pelaksanaan program, apakah
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak. Proses yang dimaksudkan di sini
mencakup semua tahap administrasi, mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian, dan
pelaksanaan program.
3. Penilaian terhadap keluaran
Yang dimaksud dengan penilaian terhadap keluaran (output) ialah penilaian terhadap hasil yang
dicapai dari dilaksanakannya suatu program.
4. Penilaian terhadap dampak
Penilaian terhadap dampak (impact) program mencakup pe ngaruh yang ditimbulkan dari
dilaksanakannya suatu program.
Langkah
WHO membedakan langkah-langkah penilaian atas sembilan tahap yakni:
a. Tahap penentuan hal yang akan dinilai
Langkah pertama yang dilakukan ialah menentukan dahulu hal yang akan dinilai. Pekerjaan ini
akan dapat dilakukan jika dapat dipelajari dengan baik program yang akan dinilai.
b. Tahap melengkapkan keterangan yang dibutuhkan
Langkah selanjutnya yang dilakukan ialah mengumpulkan berbagai kete rangan yang ada
hubungannya dengan program yang akan dinilai. Untuk ini perlulah dipelajari secara cermat
berbagai laporan yang ada dan yang berhubungan dengan pelaksanaan program.
c. Tahap memeriksa hubungan antara keterangan dengan tujuan penilaian
Apabila berbagai keterangan telah berhasil diperoleh, lanjutkanlah dengan penyeleksian
keterangan. Buanglah keterangan yang tidak ada hubungannya dengan tujuan penilaian.
d. Tahap menilai kecukupan keterangan
Lanjutkan pekerjaan penilaian ini dengan menilai kecukupan keterangan yang diperoleh. Apabila
keterangan tersebut dianggap belum cukup, lakukan pengumpulan keterangan lagi. Jika telah
cukup lanjutkan ke tahap berikutnya.
e. Tahap menetapkan kemajuan program
Nilai kemajuan program dengan memperg unakan keterangan yang telah dikumpulkan.
Kemajuan program dapat dinilai dari keberhasilannya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f. Tahap menetapkan efektivitas program
Langkah selanjutnya ialah menetapkan efektivitas program. Suatu program dianggap efektif jika
dinilai dapat mengatasi masalah yang mendasari dilaksanakannya program tersebut.
g. Tahap menetapkan efisiensi program
Lanjutkan dengan menilai efisiensi program yakni yang dikaitkan dengan besarnya dana yang
dipergunakan untuk melaksanakan program tersebut.
h. Tahap menetapkan dampak program
Setelah ditetapkan efektivitas dan efisiensi program, lanjutkan dengan menetapkan dampak
program.
i. Tahap menarik kesimpulan dan menyusun saran
Langkah terakhir yang dilakukan ialah menarik kesimpulan serta menyusun saran-saran sesuai
dengan hasil penilaian.