Anda di halaman 1dari 9

4.

Inggris

Pada tahun 1902 pelatihan dan registrasi bidan mulai diteraturkan. Selama tahun 1930
banyak perawat yang teregistrasi masuk kebidanan karena dari tahun 1916 mereka
melaksanakan kursus-kursus kebidanan lebih singkat dari pada perempuan tanpa kualifikasi
keperawatan. Tahun 1936 kebanyakan siswa-siswa kebidanan teregistrasi sebagai perawat.
Pelayanan kebidanan di Inggris banyak dilakukan oleh bidan praktek swasta. Semenjak
pertengahan 1980 kurang lebih 10 orang bidan melaksanakan praktek mandiri. Tahin 1990
bertambah sekitar 32 bidan, 1991 menjadi 44 bidan, dan 1994 sekitar 100 orang bidan dengan
80 bidan masuk dalam independent Midwives Assosiation.
Alasan bidan di Inggris melakukan praktek mandiri :
 Penolakan terhadap model medis dalam kelahiran ( Medicalisasi)
 Ketidakmampuan menyediakan perawatan yang memuaskan dalam NHS ( National Health
Servis )
 Untuk mengurus status bidan sebagai praktisi
 Untuk memberikan kelangsungan perawatan dan kemampuan bidan dalam memberikan
pertolongan persalinan di rumah sebagai pilihan mereka.

Pendidikan kebidanan di inggris :


 High School + 3 tahun
 Nurse + 18 bulan

Perkembangan Pendidikan di Inggris


Buku tentang praktik kebidanan diterbitkan pada tahun 1902 di Inggris dan dirancang
untuk melindungi masyarakat dari praktisi yang tidak mempunyai kualifikasi. Pada saat itu
sebagian besar penolong persalinan buta huruf bekerja sendiri, menerima bayaran untuk
pelayanan yang mereka berikan pada wanita walaupun promosi praktik bidan meningkat dari
30% pada tahun 1905 menjadi 74% pada tahun 1915, banyak wanita masih menyukai paraji
karena lebih murah, mengikuti tradisi local dan memberikan dukungan domestik.

Mayoritas bidan di Inggris adalah lulusan diploma. Sejak tahun 1995 sudah ada lulusan
S1 kebidanan dengan dasar SMU + 3-4 tahun.

7. Inggris

Buku tentang praktek kebidanan diterbitkan tahun 1902 di Inggris, dan didisain untuk
melindungi masyarakat dari praktisi yang tidak memiliki kualifikasi. Pada saat itu sebagian
besar bidan, buta huruf, bekerja sendiri, menerima bayaran untuk pelayanan yang mereka
berikan pada klien. Meskipun proporsi dari praktek bidan yang mempunyai kualifikasi
meningkat dari 30% pada tahun 1905 menjadi 74% di tahun 1915, banyak wanita yang lebih
menyukai dukun. Hal ini karena dukun lebih murah mengikuti tradisi lokal dan memberikan
dukungan domestik.
Selama tahun 1920-an 50-60% wanita hanya ditolong oleh seorang bidan dalam
persalinannya, tetapi dalam keadaan gawat darurat bidan harus memanggil dokter. Pelayanan
dipusatkan pada persalinan dan nifas dan pelayanan antenatal mulai dipromosikan pada tahun
1935.
Bidan mandiri terancam oleh praktik lokal dan peningkatan persalinan di rumah sakit.
Pada tahun 1930 perawat yang juga terdaftar memasuki kebidanan karena dari tahun 1916
mereka dapat mengikuti kursus pendek kebidanan daripada wanita tanpa kualifikasi sebagai
perawat. Hal ini mengakibatkan penurunan status dan kekuatan bidan karena perawat
disosialisasikan untuk menangani keadaan patologis daripada keadaan fisiologis. Meskipun
direct entrynya dibuka kembali pada awal tahun 1990. semua kursus kebidanan saat ini
cenderung untuk dibatasi disekitar kualifikasi keperawatan.
Selama tahun 1980, bidan di inggris mulai berusaha mendapatkan otonomi yang lebih
dan meningkatkan sistem melalui penelitian tentang alternatif pola perawatan. Dengan
perkembangan persalinan alternatif, bidan mulai mengembangkan praktik secara mandiri.
Selama pertengahan 1980 kira – kira ada 10 bidan yang praktik secara mandiri di Inggris.
Pada 1990 ada 32 bidan independent dan pada tahun 1994 angka perkiraan dari bidan
independent adalah 100 orang dengan 80 orang diantaranya terdaftar dalam independent
midwifery.
Alasan bidan di Inggris melaksanakan praktek mandiri:
a. Penolakan terhadap model medis dalam kelahiran(medicalisasi)
b. Ketidakmampuan untuk menyediakan perawatan yang memuaskan dalam NHS(National
Health Servis ).
c. Untuk mengurus status bidan sebagai praktisi.
d. Untuk memberikan kelangsungan perawatan dan kemampuan bidan dalam memberikan
pertolongan persalinan di rumah sebagai pilihan mereka.
Pendidikan kebidan di Inggris terdiri dari 2 bagian, yaitu :
a. Preregistration three year programme/direct entry. Program ini di tjukan bagi yang belum
pernah mengenyam pendidikan keperawat dasar dengan lama pendidikan selama 3-4 tahun.
b. Pre-registration (Shortened) 18 months programme. Program ini di tujukan bagi yang pernah
mengenyam pendidikan keperawatan dasar dengan lama pendidikan 18 bulan – 2 tahun.
Organisasi profesional kebidanan di inggris :
a. RCM (Royal College of Midwives), merupakan lembaga yang mendukung bidan dalam
upayanya meningkatkan standar perawatan bagi ibu, bayi, dan keluarganya. Tujuan dari
RCM adalah untuk meningkatkan seni dan ilmu kebidanan serta meningkatkan standar
profesionalisme.
b. ICM (international confederation of midwives), merupakan konfederasi bidan dunia yang
sekretariatnya berada di london. Tujuan dari ICM adalah meningkatkan standar keperawatan
bagi wanita, bayi, dan keluarganya di selurh dunia melalui pembangunan, pendidikan, dan
penyediaan bidan yang profesional.
c. Europian Community midwives directive, merupakan aliansi bidan se-eropa yang berfokus
pada peningkatan kualitas pelayanan kebidanan.

3.3 PERKEMBANGAN DI INGGRIS


A. WILLIAM SMILLIE ( 1697-1763 )
Adalah seorang dokter yang memperdalam ilmunya di Prancis kemudian kembali kesehatan Inggris
dan mengembangkan ilmu kebidanan di Inggris ( merobah praktek, menulis buku, mengenai
pemasangan cunam, dan ukuran panggul sempit dan normal )
B. WILLIAM HUNTER ( 1716-1788 )
Murid William Smillie melanjutkan usaha William Smillie.

2.3.8 Inggris
Buku tentang praktek kebidanan diterbitkan pada 1902 di inggris dan dirancang unuk melindungi
masyarakat dari praktisi yang tidak mempunyai kualifikasi pada saat itu sebagian besar penolong
persalinan buta huruf bekerja sendiri, menerima bayaran untuk pelayanan yang mereka berikan pada
wanita meskipun promosi praktek bidan yang mempunyai kualifikasi meningkat dari 30 % pada 1905
menjadi 74 % pada 1915, banyak wanita yang menyukai paraji. Hal ini karena paraji lebih murah,
mengikuti tradisi lokal dan memberikan dukungan domestik.
Selama tahun 1920an, hanya 50-60 % wanita ditolong oleh seorang bidan dalam persalinannya,
tetapi dalam kegawatdaruratan bidan harus memanggil dokter. Pelayanan dipusatkan pada
persalinan dan nifas sedangkan pelayanan antenatal mulai dipromosikan tahun 1935.
Bidan mandiri terancam oleh klinik lokal dan peningkatan persalinan di rumah sakit. Pada tahun
1930 perawat yang juga terdaftar memasuki kebidanan karena dari 1916 mereka dapat mengikuti
kursus kilat kebidanan. Hal ini mengakibatkan penurunan status dan kekuatan bidan karena perawat
disosialisasikan untuk menangani keadaan patologis daripada keadaan fisiologis.
Selama tahun 1980 bidan di Inggris memulai berusaha mendapatkan otonomi yang lebih dan
meningkatkan sistem melalui penelitian tentang alternatif pola perawatan. Dengan persalinan
alternatif bidan mulai mengembangkan praktek secara mandiri. Selama pertengahan 1980 kira-kira
ada 10 bidan praktek secara mandiri di Inggris.
Pada 1990 ada 32 bidan mandiri dan pada 1994 angka perkiraan dari bidan mandiri adalah 100
orang dengan 80 orang diantaranya terdaftar dalam asosiasi bidan mandiri (Independen midwives
assosiation).
Karena pengaruh terjadinya medikalisasi, maka wanita mulai menuntut hak pada proses persalinan
yang normal (natural child birth). Kebutuhan bidan semakin meningkat, dan mereka bangkit untuk
menuntut hak-haknya. Pelayanan yang diberikan bersifat women oriented (berpusat pada wanita).
Inilah awal terbentuknya otonomi bidan atau bidan yang mandiri tanoa ada pengaruh dari
obstetrician dan perawat.
Pelayanan kebidanan di Inggris berkembang pesat, sejak ditemukannya berbagai penemuan-
penemuan baru dalam pelayanan kebidanan midalnya :

Kebidanan komunitas di Inggris

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan nasional maupun internasional terjadi
begitu cepat. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan pelayanan dan pendidikan
kebidanan merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan dipahami oleh petugas kesehatan
khususnya bidan yang bertugas sebagai bidan pendidik maupun bidan di pelayanan.
Profesi bidan di Inggris sejak abad pertengahan sangat tidak diterima oleh masyarakat
inggris, hal ini tentunnya sangat memprihatinkan, mengingat tenaga bidan yang sebenarnya
sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Melihat kejadian ini membuat pemerintah bertindak guna
bisa menimbulkan kembali rasa percaya masyarakat terhadap bidan, hal ini bukanlah hal
yang mudah, butuh waktu bertahun-tahun agar seorang bidan dapat diterima lagi di
masyarakat inggris.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perkembangan kebidanan komunitas abad 16 dan 17 ?
2. Bagaimana perkembangan kebidanan komunitas abad 18 ?
3. Bagaimana perkembangan kebidanan komunitas abad 19 ?
4. Bagaimana perkembangan kematian maternal di inggris abad 19 ?
5. Bagaimana perkembangan kebidanan komunitas abad 20 ?

1.3 Tujuan
Mempelajari dan memahami sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan
yang terjadi dalam lingkup internasional.

1.4 Metodologi
Data di makalah ini diperoleh dengan cara kepustakaan dari berbagai macam buku dan
internet.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan kebidanan komunitas abad 16 dan 17


Terbentuknya kebidanan komunitas di Inggris di mulai pada abad pertengahan yaitu dimana
seorang bidan yang dianggap dan dikutuk sebagai penyihir oleh masyarakat dan di bakar, hal
ini disebabkan karena bidan dianggap ancaman bagi perawat wanita. Setelah itu pada abad 16
kebebasan bidan berada di bawah pendeta, karena pendetalah yang sangat dihormati dan
ditakuti pada masa ini, pendeta dapat mengerti akan profesi dan keberadaan bidan yang
sebenarnya ingin membantu masyarakat khususnya wanita, sehingga pada masa ini bidan
memiliki sedikit kebebasan. Agar dapat diterima dimasyarakat bidan masih dalam
pengawasan pendeta, hal ini dapat mencegah kejadian yang buruk di masa lalu tidak lagi
terjadi, tentunya hal ini merupakan hal baik dan sangat membantu bidan agar dapat diterima
kembali dimasyarakat. Abad ke 17 muncul “BIDAN PRIA”, bidan pria disini bukanlah murni
seorang bidan, akan tetapi merupakan seorang praktisi medis spesialisasi kelahiran anak
(Halid. 2005)
2.2 Perkembangan kebidanan komunitas abad 18
Abad 18 terjadi migrasi, dimana pada abad ini bidan mulai dapat menolong persalinan, pada
masa ini, tepatnya Tahun 1824 Jamess Blundell dari Inggris yang menjadi orang pertama
yang berhasil menangani perdarahan postpartum dengan menggunakan transfusi darah dan
pada masa ini juga William Smellie dari Skotlandia mendirikan pusat pelatihan bidan wanita
dan membuka klinik untuk masyarakat yang tidak mampu, pusat pelatihan bidan wanita di
sini di buka agar bidan wanita dapat disamakan dengan wanita biasa yang lainnya, dimana
selama ini bidan wanita kurang dipercaya dan diakui oleh masyarakat sehingga bidan wanita
membutuhkan pelatihan agar benar-benar mampu diterima dan disamakan dengan wanita
biasa lainnya. Seiring berjalannya waktu pada akhir abad ke 18, didirikan Rumah sakit
tunggu di Inggris oleh Sir Richard pada tahun 1809 dan berkembang menjadi Rumah sakit
Queen Charlotte’s yaitu tempat melatih kemampuan dokter dan bidan. Pada tahun 1880
kelompok bidan terpelajar memiliki pengesahan dalam mengatur ketrampilannya dan praktik
bidan. Selama tahun 1980, bidan di inggris mulai berusaha mendapatkan otonomi yang lebih
dan meningkatkan sistem melalui penelitian tentang alternatif pola perawatan. Dengan
perkembangan persalinan alternatif, bidan mulai mengembangkan praktik secara mandiri.
Selama pertengahan 1980 kira – kira ada 10 bidan yang praktik secara mandiri di Inggris.
Pada 1990 ada 32 bidan independent dan pada tahun 1994 angka perkiraan dari bidan
independent adalah 100 orang dengan 80 orang diantaranya terdaftar dalam independent
midwifery (Halid. 2005)
2.3 Perkembangan kebidanan komunitas abad 19
Perkembangan adanya bidan pada abad 19 ini makin membuahkan hasil yakni pada tahun
1902, Buku tentang praktek kebidanan diterbitkan dan dirancang untuk melindungi
masyarakat dari praktisi yang tidak mempunyai kualifikasi pada saat itu sebagian besar
penolong persalinan buta huruf bekerja sendiri menerima bayaran untuk pelayanan yang
mereka berikan pada wanita meskipun promosi praktek bidan yang mempunyai kualifikasi
meningkat dari 30 % pada 1905 menjadi 74 %. Pada tahun ini juga terbentuklah perjanjian
bidan yang mana meletakkan kebidanan di bawah pengendalian Privy Council atau pengawas
praktik kebidanan local yang mengatur sertifikasi bidan, pelatihan bidan, membuat peraturan
jika bidan melakukan kesalahan, dan mengangkat otoritas pengawas local. Tahun 1910 bidan
yang tidak bersertifikat tidak diperbolehkan praktek kecuali di bawah pengawasan medis, hal
ini guna mencegah terjadinya kesalahan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Pada tahun
ini juga diadakan kursus guru bidan. Selama tahun 1920an, hanya 50-60 % wanita ditolong
oleh seorang bidan dalam persalinannya, tetapi dalam kegawatdaruratan bidan harus
memanggil dokter. Pelayanan dipusatkan pada persalinan dan nifas sedangkan pelayanan
antenatal mulai dipromosikan tahun 1935. Bidan mandiri terancam oleh klinik lokal dan
peningkatan persalinan di rumah sakit. Pada tahun 1930 perawat yang juga terdaftar
memasuki kebidanan karena dari 1916 mereka dapat mengikuti kursus kilat kebidanan. Hal
ini mengakibatkan penurunan status dan kekuatan bidan karena perawat disosialisasikan
untuk menangani keadaan patologis daripada keadaan fisiologis.
Karena tahun 1924 AKI meningkat, pemerintah menaruh perhatian lebih pada profesi bidan
dan bidan mulai dipercaya dan diterima oleh masyarakat luas sehingga pada tahun 1941
institute bidan berkembang menjadi perguruan tinggi bidan “ROYAL COLLEGE OF
MIDWIVES” tahun 1959 pemerintah inggris menetapkan 70% persalinan harus di Rumah
sakit dan persalinan 100% di Rumah sakit diterapkan sejak tahun 1970 Selama tahun 1980
bidan di Inggris memulai berusaha mendapatkan otonomi yang lebih dan meningkatkan
sistem melalui penelitian tentang alternatif pola perawatan. Dengan persalinan alternatif
bidan mulai mengembangkan praktek secara mandiri. Selama pertengahan 1980 kira-kira ada
10 bidan praktek secara mandiri di Inggris. Pada 1990 ada 32 bidan mandiri dan pada 1994
angka perkiraan dari bidan mandiri adalah 100 orang dengan 80 orang diantaranya terdaftar
dalam asosiasi bidan mandiri (Independen midwives assosiation). Karena pengaruh terjadinya
medikalisasi, maka wanita mulai menuntut hak pada proses persalinan yang normal (natural
child birth). Kebutuhan bidan semakin meningkat, dan mereka bangkit untuk menuntut hak-
haknya. Pelayanan yang diberikan bersifat women oriented (berpusat pada wanita). Inilah
awal terbentuknya otonomi bidan atau bidan yang mandiri tanpa ada pengaruh dari
obstetrician dan perawat. Pelayanan kebidanan di Inggris berkembang pesat, sejak
ditemukannya berbagai penemuan-penemuan baru dalam pelayanan kebidanan (Alvito. 2009)
2.4 Perkembangan kematian maternal di inggris abad 19
Kemajuan yang telah dicapai dalam kira-kira setengah abad terakhir telah diumumkan oleh
banyak penulis. Di Inggris angka kematian menurun dari 44,2 per 10.000 kelahiran dalam
tahun 1928 menjadi 2,5 per 10.000 dalam tahun 1970 (Chamberlain dan Jeffcoate, 1966,
Stallworthy, 1971). Perkembangan ini terlihat pulla pada semua negara-negara maju;
umumnya angka kematian maternal kini di negara-negara itu berkisar antara 1,5 dan 3,0 per
10.000 kelahiran hidup.
Angka kematian yang tinggi setengah abad yang lalu umumnya mempunyai dua sebab
pokok:
1. Masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab-musabab dan penanggulangan komplikasi-
komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan serta nifas,
2. Kurangnya pengertian dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi,
3. Kurang meratanya pelayanan kebidanan yang baik bagi semua yang hamil.

Setengah abad yang lalu sebab-sebab penting kematian maternal ialah:


1. Sepsis Puerperalis
Walaupun Semmelweiss sudah pada tahun 1874 menunjukkan bahwa sepsis puerperalis
disebabkan oleh infeksi dan bahwa dokter dan bidan seringkali merupakan pembawa infeksi
itu pada wanita yang sedang bersalin, namun masih jauh dalam abad ke-20 hal ini belum
diterima secara umum di kalangan para dokter. Baru setelah dengan kemajuan ilmu
mikrobiologi dibuktikan bahwa sebab utama penyakit tersebut ialah berbagai jenis
streptococus bahwa kuman-kuman tersebut dibawa oleh dokter, bidan, atau tenaga lain yang
menghadiri persalinan itu, atau oleh wanita lain yang sedang menderita penyakit tersebut dan
bahwa dapat dilakukan tindakan-tindakan untuk mencegah timbulnya serta menjalarnya
penyakit. Akan tetapi pemberantasan yang sungguh-sungguh berhasil baru tercapai dengan
ditemukannya obat-obat sulfonamide dan kemudian penisilin.
Berkat usaha-usaha ini peranan sepsis puerperalis yang dahulu merupakan sebab kematian
maternal yang sangat penting kini sudah banyak berkurang. Walaupun demikian, bahaya
laten tetap ada dan pencegahan terhadap timbulnya penyakit ini perlu terus-menerus
diadakan. Perlu dikemukakan bahwa abortus yang dilakukan oleh tenaga-tenaga bukan ahli
dengan kurang atau tidak mengindahkan asepsis masih merupakan faktor penting dalam
terjadinya sepsis dalam hubungan dengan kehamilan.

2. Perdarahan
Sebab-sebab perdarahan yang penting ialah perdarahan antepartum (plasenta previa dan
solusio plasenta) dan perdarahan postpartum (retensio plasenta, atonia uteri dan trauma
kelahiran); selanjutnya abortus dan kehamilan ektopik. Frekuensi kematian maternal dalam
hal ini juga turun, terutama dengan penggunaan tranfusi darah secara rutin pada kejadian itu.
Selain itu ada faktor-faktor lain yang ikut membantu, yakni organisasi pelayanan kebidanan
yang lebih baik sehingga pertolongan dapat diberikan dengan lebih cepat, kemajuan dalam
penanganan berbagai kelainan seperti plasenta previa dan atonia uteri postpartum, paritas
yang rendah pada wanita-wanita serta keadaan sosial-ekonomis yang lebih baik di negara-
negara maju.
3. Gestosis (dahulu dikenal sebagai tosemia gravidarum)
Istilah ini menampung pre-eklamsia, eklamsia dan kelainan-kelainan dalam kehamilan yang
berdasarkan hipertensi menahun, penyakit ginjal dan sebagainya. Dengan perluasan dan
peningkatan mutu pengawasan antenatal yang dapat dinikmati oleh hampir semua wanita
hamil maka walaupun sebab-sebab pre-eklamsia dan eklamsia tidak diketahui angka
kematian disini dapat pula diturunkan.
4. Perlukaan kelahiran
Dahulu perlukaan merupakan sebab kematian maternal yang tidak jarang ditemukan
berhubung dengan tindakan-tindakan bedah vaginal yang sukar, akan tetapi dengan kemajuan
dalam ilmu dan praktek kebidanan, tindakan-tindakan itu dalam banyak hal dapat dihindarkan
atau diganti dengan tindakan yang lebih aman.

5. Angka kematian maternal karena trombo-embolismus, dan karena sebab-sebab di luar


kehamilan seperti penyakit jantung dan sebagainya menurun pula denganlebih sempurnanya
usaha-usaha untuk mencegah dan atau mengawasi serta menangani penyakit-penyakit yang
bersangkutan.
Penurunan angka kematian maternal yang mengagumkan itu dicapai dengan penurunan
secara proporsional berbagai sebab kematian yang penting, kecuali untuk sepsis yang angka
turunnya dalam persen lebih banyak daripada angka-angka lain. Jika diambil kesimpulan
mengenai faktor-faktor yang menyebabkan penurunan angka kematian maternal, perlulah
disebut :
a. Kemajuan dalam ilmu dan praktek kedokteran, seperti penemuan obat-obat baru, lebih
sempurnanya beberapa teknik pembedahan, lebih banyaknya digunakan tranfusi darah dan
lain-lain.
b. Lebih sempurnanya serta meluasnya fasilitas-fasilitas untuk member pelayanan kebidanan
yang baik.
c. Lebih baiknya mutu tenaga-tenaga yang memberi pelayanan dalam bidang kebidanan.
d. Faktor-faktor sosial; lebih sempurnanya kesehatan dan lebih baiknya makanan rakyat pada
umumnya.

2.5 Perkembangan kebidanan komunitas abad 20


Perkembangan kebidanan komunitas dan pelayanan kebidanan di Inggris pada abad 20
semakin meningkat. Menurut pemimpin bidan Inggris, semakin banyak perempuan yang
sedang dianjurkan melahirkan di rumah. Cathy Warwick, sekretaris umum dari Royal
College of midwifery mengatakan bahwa banyak dokter mengutip bahaya melahirkan di
rumah seperti pendarahan yang berbahaya di mana bidan mungkin tidak dapat membantu.
Seluruh negeri ada orang yang merasa sangat kuat bahwa perempuan yang mengalami
melahirkan di rumah adalah menempatkan bayi mereka beresiko. Mereka mengatakan bahwa
jika Anda memilih melahirkan di rumah Anda akan memiliki pendarahan dan bidan tidak
akan dapat berbuat apa-apa. Aku telah mendengar makhluk itu berkata kepada perempuan
"Dia bilang dia menyalahkan dokter dan bukan dokter spesialis kebidanan dan kandungan di
rumah sakit.. Dia menambahkan, "Implikasinya adalah bahwa Anda akan lebih aman jika
Anda datang ke rumah sakit, dan itu belum tentu benar. Kita tahu bahwa hal-hal yang bisa
salah apakah wanita di rumah atau di rumah sakit". Kini sosok bidan sudah sangat diterima
dihati masyarakat inggris, lain halnya pada pertengahan abad yang menganggap bahwa bidan
adalah penyihir. Komunitas bidanpun semakin berkembang dan juga pelayanan kebidanan
yang semakin menjanjikan (Alvito. 2009)

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kebidanan komunitas di Inggris mengalami perkembangan yang sangat pesat, dari awal
mula bidan yang tidak diterima oleh masyarakt hingga perlahan mulai diterima.
Tingkat kepedulian pemerintah terhadap profesi bidan dan kematian maternal patut
diacungi jempol, dikarenakan pemerintah inggris yang sangat peduli terhadap keberadaan
bidan dan kematian maternal, sehingga hal tersebut merupakan upaya pemerintah untuk
memajukan dan mensejahterakan masyarakat inggris.
Keberhasilan suatu Negara untuk dapat menyejahterakan rakyatnya sangat bergantung
pada kepemimpinan dan kemauan dari rakyat itu sendiri, terbukti dari sejarah adanya bidan di
Inggris yang membutuhkan waktu lama untuk dapat membentuk inggris menjadi suatu
Negara dengan AKI yang rendah dari Negara-negara lainnya.
Diposkan oleh nur aisyah gaharani di 03.43

Anda mungkin juga menyukai