1 2 3
UU No.
36/2009 :
Kesehata
n
UU No
23/2012 :
Perlindung
an Anak
Permenke
s 42/2013:
Penyeleng
ga
raan
Imunisasi
Pasal 130
Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap
kepada setiap bayi dan anak.
Pasal 132 , Ayat 3
Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar
Sesuai dg ketentuan yg berlaku utk mencegah tjd
penyakit yg dpt dihindari melalui imunisasi
Pasal 8
Setiap anak
berhak
memperoleh
pelayanan
kesehatan
Target UCI
Turunnya angka kesakitan, kecacatan & kematian akibat penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi
Pasal 77
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan tindakan :
b. penelantaran terhadap anak yang mengakibatkan anak
mengalami sakit / penderitaan, baik fisik, mental, maupun
sosial,
c. dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun
dan/atau denda paling byk Rp 100.000.000, (seratus juta
rupiah).
Pasal 8
Setiap anak
berhak
memperoleh
pelayanan
kesehatan
Target UCI
Turunnya angka kesakitan, kecacatan & kematian akibat penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi
Pasal 27
Ayat 1. (1) Tenaga kesehatan berhak mendapatkan
pelindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya.
Ayat 2. Tenaga kesehatan dalam melaksanakan
tugasnya berkewajiban mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki.
Menggunakan vaksin
produksi dlm negeri
yang sesuai standar
aman WHO
Tujuan Program
Imunisasi
Sejarah Imunisasi di
Indonesia
1956
Imunisasi Cacar
1973
Imunisasi BCG
1974
1976
1977
1981
Imunisasi Polio
1982
Imunisasi Campak
1984
1990
1997
Imunisasi HB
2004
2006
2007
IPV (DIY)
2011
2013
IMUNISASI TAMBAHAN
IMUNISASI KHUSUS
MENINGITIS
YELLOW FEVER
Target Imunisasi
(RPJMN 2010-2014)
Tercapainya cakupan
imunisasi dasar lengkap
kepada 90 % bayi 0-11 bulan
Tercapainya Universal Child
Immunization (UCI) di
seluruh desa dan kelurahan
Tercapainya cakupan 95%
anak SD yang mendapatkan
imunisasi
VAKSIN
GRATIS
-DPT/HB/HiB 1
-Polio 2
-DPT/HB/HiB 2
-Polio 3
-DPT/HB/HiB 3
-Polio 4
CAMPAK
0-7 hr
1 Bulan
2 Bulan
3 Bulan
4 Bulan
9 Bulan
V a k sin
10
11
* * 12+
T a n g g a l P e m b e ria n Im u n is a s i
H B - 0 (0 - 7 h a r i)
B C G
P o lio 1
D P T / H B /H ib -1
* P o lio 2
* D P T / H B /H ib -2
* P o lio 3
* D P T / H B /H ib -3
* P o lio 4
C am pak
D P T /H B /H ib
C A M PA K
D T
T d
T a n g ga l P em b er ia n
V a k s in L a in n
V a k sin
B A T IT A & B IA S
* ) J a r a k a n ta r a ( in te r v a l) p e m b e r ia n v a k s in D P T /H B /H ib m in i m a l 4 m in g g u (1 b u la n ) .
* ) J a ra k a n ta ra p e m b e r ia n v a k s in P O L I O m in im a l 4 m in g g u ( 1 b u la n ).
* * ) A n a k d i a ta s 1 ta h u n ( 1 2 b u la n ) y a n g b e lu m le n g k a p im u n is a s in y a te ta p h a r u s d ib e r ik a n im u n is a s i d a s a r le n g k a p .
S a k it r in g a n s e p e r ti b a t u k p ile k , d ia r e d a n s a k it k u lit b u k a n h a la n g a n u n t u k im u n is a s i.
K E T E R A N G A N :
V a k sin
T a n g g a l P em b er ia n
Ja d u a l te p a t
p e m b e r ia n
im u n is a s i d a s a r le n g k a p
W a k tu p e m b e r ia n
im u n is a s i b a g i a n a k d i a ta s
1 th y g b e lu m le n g k a p
W a k tu y a n g m a s ih
d ip e r b o le h k a n u n t u k
p e m b e r ia n im u n is a s i
d a s a r le n g k a p
W a k t u y a n g t id a k
d ip e r b o le h k a n u n t u k
p e m b e r ia n im u n is a s i
d a s a r le n g k a p
IMUNISASI LANJUTAN
Imunisasi
DPT/HB/HiB pada
usia 18 bulan dan
Campak pada usia
24 bulan
-DT
-Campak
1 SD
- Td
2 SD
- Td
3 SD
BIAS
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
skrining
TT1
DPT-HB-HiB 2
TT2
3 TAHUN
DT Kelas 1 SD
TT3
5 TAHUN
Td Kelas 2 SD
TT4
10 TAHUN
TT WUS
Td Kelas 3 SD
TT5
25 TAHUN
MISI IMUNISASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
TUJUAN
LATAR
BELAKAN
G
DPT
HBHIB
LATAR BELAKANG
Pneumonia menyebabkan kematian terbesar pada
anak
23% pneumonia yang serius pada anak
disebabkan oleh Haemophillus Influenzae tipe b
(Hib). Penyebab lain adalah pneumococcus,
staphilococcus, streptococcus, virus, dan jamur
LATAR BELAKANG
Hib dan streptococcus pneumonia juga
menyebabkan meningitis yg dpt menimbulkan
kecacatan dan kematian pd anak
Meningitis radang pada selaput otak dan
korda spinalis (bagian dari sistem saraf pusat)
Gejala: demam, kaku kuduk, penurunan
kesadaran dan kejang.
LATAR BELAKANG
Penyebab Meningitis: virus, bakteri, dan
jamur.
Meningitis akibat bakteri umumnya sangat
parah dan dapat menyebabkan kerusakan
otak dan kematian.
Laporan CDC (2000); Hib dapat
menyebabkan:
meningitis (50%)
epiglotitis (17%)
pneumonia (15%)
arthritis (8%)
selulitis (6%)
osteomyelitis (2%), dan
bakteriemia (2%)
LATAR BELAKANG
Infeksi Hib sering menyebabkan
penyakit infeksi serius dan fatal
seperti meningitis (radang selaput
otak) dengan gejala demam, kaku
kuduk, penurunan kesadaran, kejang
dan kematian dan juga menyebabkan
pneumonia.
Sebelum era vaksinasi Hib, penyakit
akibat Hib pada balita secara global
(Estimasi WHO) menyebabkan 3 juta
anak menderita penyakit serius per
tahun dengan kematian 400,000
sehingga menjadi penyebab kematian
nomor satu.
SAVE THE
CHILDREN
PNEUMONIA
Pneumonia merupakan pembunuh
no.2 balita di Indonesia berdasarkan
Riskesdas 20073
1/3 etiologi pneumonia disebabkan
oleh bakteri Hib 4,5
SAVE THE
CHILDREN
MENINGITIS
Hib penyebab utama meningitis bayi
1 tahun
Dapat menimbulkan:
Kejang
Lumpuh
Kematian (tanpa pengobatan 90%
meninggal, dengan pengobatan
adekuat 3-20% meninggal)
Gangguan saraf lainnya (30-40%
kecacatan)
Masalah neonatal :
Asfiksia
BBLR
Infeksi, dll
Riskesdas 2007
201.000 balita/5
tahun
1 balita tiap 12
menit
MENCEGAH
PENYAKIT
BCG
Tuberkulosis
Hepatitis B
Kanker Hati
Polio
Polio (lumpuh)
Diphteri
Pertusis (Batuk
Rejan)
Tetanus
Campak
Campak, Pneumonia
Pneumonia
(Meningitis)
MMR
MENCEGAH PENYAKIT
Gondongan
Rubella
Pneumokokus
Pneumonia, meningitis
Tifus
Tifus
Hepatitis A
Hepatitis A
PERMENKES
PENYELENGGARAAN
IMUNISASI
PERMENKES PENYELENGGARAAN
IMUNISASI
KEUNTUNGAN PENTAVALEN
Preparat tunggal (DPT/HB/Hib)
rekomendasi SAGE (Strategic Advisory
Group of Experts on Immunization)
tentang kombinasi vaksin Hib dengan
DPT/HB menjadi vaksin pentavalen
(DPT/HB/Hib) untuk mengurangi
jumlah suntikan pada bayi.
KEAMANAN VAKSIN
KEAMANAN VAKSIN
KEAMANAN VAKSIN
VAKSIN
DPT-HB-HIB
Segel alumunium
Vaccine Vial Monitor (VVM) :
Jaminan mutu penyimpanan
vaksin
KEMASAN
Dus @ 10 vial @ 0,5 mL ( 1 dosis)
Dus @ 10 vial @ 2,5 mL ( 5 dosis)
Dus @ 10 vial @ 5 mL (10 dosis)
Indikasi :
Vaksin digunakan utk pencegahan
terhadap difteri, tetanus, pertusis (batuk
rejan), hepatitis B, & infeksi Haemophilus
influenzae tipe b secara simultan.
Kontra Indikasi :
Hipersensitif thdp komponen vaksin, atau reaksi berat
thdp dosis vaksin kombinasi sebelumnya , yang
merupakan kontraindikasi absolut thdp dosis berikutnya.
Kejang atau kelainan saraf serius lainnya merupakan
kontraindikasi thdp komponen pertusis. Dalam hal ini
vaksin tidak boleh diberikan sebagai vaksin kombinasi,
tetapi vaksin DT harus diberikan sebagai pengganti DTP,
vaksin Hepatitis B dan Hib diberikan secara terpisah.
KEJADIAN IKUTAN
Jenis dan angka kejadian ikutan tidak berbeda
secara bermakna dengan vaksin DTP, Hepatitis B
dan Hib yang diberikan secara terpisah.
Beberapa reaksi lokal sementara seperti : bengkak,
nyeri dan kemerahan pada lokasi suntikan disertai
demam dapat timbul setelah imunisasi .
Pemberian asetaminofen pada saat dan 4-8 jam
setelah imunisasi mengurangi terjadinya demam
KEJADIAN IKUTAN
Vaksin Hib ditoleransi dengan baik.
Reaksi lokal dapat terjadi dalam 24 jam , yaitu nyeri
pada lokasi penyuntikkan, bersifat ringan &
sementara, sembuh dengan sendirinya dalam dua
- tiga hari, tidak memerlukan tindakan medis lebih
lanjut.
Reaksi sistemik ringan, termasuk demam, jarang
terjadi setelah penyuntikkan vaksin Hib.
SASARAN
Imunisasi dasar : Bayi
Imunisasi lanjutan : Batita
JADWAL PEMBERIAN
IMUNISASI DASAR
Umur
0
1
2
3
4
9
bulan
bulan
bulan
bulan
bulan
bulan
Jenis Imunisasi
Hepatitis B 0
BCG, Polio 1
DPT-HB-HiB 1, Polio 2
DPT-HB-HiB 2, Polio 3
DPT-HB-HiB 3, Polio 4
Campak
JADWAL PEMBERIAN
Imunisasi DPT-HB-HiB diberikan pada
bayi baru lahir
Bayi yg sdh imunisasi DPT-HB 1, atau
DPT-HB 2, maka dilanjutkan dg
pemberian DPT-HB 2 & DPT-HB 3
JADWAL PEMBERIAN
IMUNISASI LANJUTAN PADA BATITA
Umur
Jenis Imunisasi
Interval minimun
stlh imunisasi
dasar
18 bulan (1,5
tahun)
DPT-HB-HiB
24 bulan (2 tahun)
Campak
6 bulan dari
Campak dosis
pertama
JADWAL PEMBERIAN
Keberhasilan
Imunisasi
Eradikasi penyakit cacar
tahun 1974
Eliminasi Maternal dan
Neonatal Tetanus di 3 regional
(Jawa, Sumatera, Sulawesi,
Kalimantan dan Nusa
Tenggara)
Tidak dijumpainya lagi kasus
polio sejak 2006
Menurunnya angka kematian
campak (reduksi campak)
Imunisasi
Untuk Buah
KESIMPULAN
Imunisasi adalah hak anak.
Imunisasi adalah untuk kepentingan
anak.
Imunisasi merupakan upaya paling
efektif mencegah dan memutuskan
rantai penularan penyakit berbahaya.
Imunisasi tidak hanya berguna untuk
diri sendiri tetapi juga berguna bagi
orang lain disekitarnya.
Terima Kasih