Anda di halaman 1dari 24

REAKTIVITAS

MOLEKUL
OLEH : KELOMPOK II

Ernike

Winry
Marbu
n

Reza
Gulto
m

Dwi
Ratih

Anggota
Kelompo
k II

Jesica
Lado

SENYAWA ANTARA (INTERMEDIET)


Ernike Tinambunan dan
Jesica Christin Lado

Intermediet radikal bebas ((R)


Contoh : CH3 adalah radikal metil
Intermediet ion karbonium / karbokation
(R+)
Contoh : H3C+ adalah metil karbonium/
karbokation
Intermediet ion karbanion (R-)
Contoh : H3C- adalah metil karbanion

Contoh: kation
metil (CH3+)
planar, dengan
sudut ikatan
120
Orbital p yang
tak
terhibridisasi
tidak terisi
elektron
(kosong) dan
terletak tegak
lurus bidang
ikatan C -H

Karbonium
(Karbokation)

Karbanion
(Karboanion)

Radikal

Radikal bebas merupakan spesies yang


kekurangan elektron karena belum
terpenuhinya susunan oktet dikulit
terluarnya.
Seperti halnya karbokation, radikal bebas
juga dapat distabilkan oleh efek donasi
elektron oleh gugus alkil.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


REAKTIVITAS MOLEKUL
Dwi Ratih Askasari

Reaktivitas suatu molekul adalah


ditentukan oleh kecenderungan molekul
tersebut
mengalami
pengutuban
(polarisasi) hingga ionisasi. Kepolaran
suatu ikatan tergantung pada besamya
perbedaan elektronegativitas atom yang
berikatan dan gugus atom yang terikat
langsung pada ikatan tersebut.

PENGARUH INDUKSI (IMBASAN)

Perbedaan reaktivitas karena perbedaan elektronegativitas


CFH2-COOH CBrH2-COOH CH2H-COOH
Makin reaktif
Perbedaan reaktivitas karena perbedaan jumlah atom yang
elektronegatif
CF3-COOH CF2H-COOH CFH2-COOH CH3-COOH
Makin reaktif
Perbedaan reaktivitas karena perbedaan jarak atom yang
elektronegatif
CH3-CH2-CHF-COOH CH3-CHF-CH2-COOH CH2F-CH2-CH2-COOH
Makin reaktif
Perbedaan reaktivitas karena perbedaan kekuatan ikatan
CH3-I

CH3-Br CH3-Cl

PENGARUH HIPERKONYUGASI

Gugus
alkil
secara
total
lebih
elektronegatif dibanding dengan atom
karbon
sehingga
akan
memberikan
elektron
kepada
karbon
secara
hiperkonyugasi (R-C+)
(CH3)3-C-Cl

(CH3)2-CH-Cl (CH3)-CH2-Cl

Makin reaktif

PENGARUH RESONANSI

Pengaruh
resonansi
adalah
penyebaran
elektron
(delokalisasi)
elektron tanpa terjadi perubahan posisi
atom pada molekul.
CH2=CH-CH2-Cl lebih reaktif dibanding
dengan CH3-CH2-CH2-Cl
CH2 = C-CH+ CH+ - CH = CH2

PENGARUH RUANG

Pengaruh ruang (Efek sterik) adalah karena kesesakan


(bulky) dari gugus disekitar ikatan yang akan
mengalami reaksi.
CH3-CH2-CH2-Cl (CH3)2-CH-CH2-Cl- (CH3)3-C-CH2-Cl
(CH3)3-C-Cl (CH3CH2)3-C-Cl (CH3-CH2-CH2)3-C-Cl
Makin reaktif

PENGARUH PELARUT

Faktor pelarut adalah faktor luar


atau eksternal dan hanya berlaku
pada reaksi yang membutuhkan
pelarut polar. Pelarut
yang lebih
polar
akan
lebih
mempercepat
polarisasi
(solvasi)
sehingga
molekulnya makin reaktif.

JENIS-JENIS REAKSI

Winry S Marbun dan


Reza Aprilliandi Gultom

Reaksi
Substitusi
Reaksi substitusi elektrofilik
Bentuk umum :
RX + H2O

R-OH + HX

X : unsur halogen
Reaksi substitusi nukleofilik
bentuk umum :
H Ar + E+ - Y-

E Ar + HY

Reaksi Adisi

Conto
h:

Reaksi Eliminasi

Reaksi
eliminasi

Conto
h:

Reaksi
Eliminasi
Reaksi eliminasi terjadi jika 2 atom atau gugus
yang dihilangkan berasal dari atom karbon yang
sama.

Reaksi Penataan
Ulang

Reaksi
penataan
ulang
dapat
berlangsung
melalui
intermediet,
terutama
kation-kation,
anion-anion
atau radikal-radikal. Contoh :
Isomerisasi : CH2= CH-CH2-Ar
Reaksi Kondensasi
= CH - Ar

CH3CH

Reaksi kondensasi merupakan reaksi


penggabungan dua molekul dengan
melepaskan
(membebaskan
suatu
molekul) seperti air (H2), CO2 dan NH3.

Reaksi Reduksi
Oksidasi
Reaksi senyawa organik adalah antara elektrofil
dan nukleofil. Sebagai acuan berikut ini adalah
beberapa elektrofil dan nukleofil.
Elektrofil
H+, H3O+, NO2+, PhN2+, R-C+, SO3, CO2, BF3, ICl, O3
dan halogenida (X-)
Nukleofil
H-, BH4-, HSO3-, OH-, RO-, RS-, CN-, RCOO-,R-CN:,
enolat, RMgX (Grignard) dan Li-R (organo Litium)

Anda mungkin juga menyukai