Anda di halaman 1dari 23

REDUKSI ION BESI (III)

SECARA FOTOKIMIA
OLEH : KELOMPOK 5

Anggota Kelompok 5
1. Dwi Maya Suri
2. Gustina Dewi
3. Jessi Romilda Telaumbanua
4. Polmar Simamora
5. Reza Apriliandi Gultom
6. Tina

TUJUAN PERCOBAAN :

1. Mengamati reaksi reduksi ion besi (III) secara


fotokimia
2.

Mengetahui

fungsi

penambahan

larutan

(NH4)2HPO3 dan H2C2O4


3. Mengetahui pemyebab dilakukannya percobaan
ditempat gelap
4. Mengetahui fungsi penyinaran dalam percobaan
5. Mengetahui factor factor yang mempengaruhi
cetak biru

FOTOKIMIA
Fotokimia adalah ilmu yang mempelajari reaksireaksi kimia yang diinduksi oleh sinar secara langsung
maupun tidak langsung. Reaksi termal biasa yang
berlangsung
pengaktifan

dalam
dari

gelap

penyerapan

memperoleh
foton

cahaya

energi
oleh

molekul-molekulnya. Karena itu reaksi ini memberikan


kemungkinan selektivitas yang tinggi, yang berarti
bahwa energi dari kuantum cahaya tepat sesuai untuk
reaksi tertentu saja. Keadaan elektronik molekul yang
tereksitasi mempunyai energi dan distribusi elektron

REAKSI FOTOKIMIA
Reaksi Fotokimia

Reaksi fotokimia adalah reaksi kimia yang


disebabkan

oleh

cahaya

atau

radiasi

ultraviolet. Foton yang masuk diserap oleh


molekul

pereaksi

menghasilkan

molekul

tereksitasi atau molekul radikal bebas, yang


selanjutnya bereaksi lagi.

HUKUM FOTOKIMIA
Dalam

fotokimia

terdapat

dua

hukum

dasar.

Menurut hukum yang pertama dari Grothus (1817)


dan Draper (1843), perubahan fotokimia hanya dapat
ditimbulkan oleh cahaya yang diserap. Radiasi yang
tidak

diserap

tetapi

dapat

mendorong

molekul

tereksitasi untuk memancarkan sinar. Hukum kedua


fotokimia yang diusulkan oleh Stark dan Einstein
(1908-1912)
menyerap
teraktifkan.

menyatakan
satu

kuantum

bahwa
sinar

molekul
masuk

yang

menjadi

MANFAAT FOTOKIMIA
Fotosintesis merupakan suatu reaksi kimia
yang

memerlukan

cahaya

agar

proses

pembentukan gula dari selulosa dapat terjadi dari


CO2 dan H2O , cahaya matahari membantu
pembentukan vitamin D dalam tubuh. Pemutihan
material

kain

dan

sedotan

biasanya

menggunakan

cahaya

matahari.

dikembangkan

dengan

memancarkan

pada

senyawa

senyawa

perak

besi.
dan

Dalam

Cetak

dunia

halogen

biru

cahaya
fotografi

mengalami

CETAK BIRU
Pengolahan cetak biru masih sangat jarang
ditemukan,tetapi
sangatlah

mudah

proses

pembuatan

biasanya

kertas

cetak
cetak

biru
biru,

dilapisi dengan besi ammonium sitrat dan kalium


ferisianida yang sensitive terhadap cahaya. Proses
penggambaran dilakukan pada kain tembus cahaya
atau kertas yang ditempatkan di atas satu lembar
kertas cetak biru dan dibuka pada tempat yang
disinari oleh cahaya yang kuat

Cahaya mengubah besi ammonium sitrat


menjadi senyawa garam dari besi, kemudian
ketika kertas direndam di dalam air, senyawa
garam dari besi bereaksi dengan kalium
ferisianida untuk membentuk larutan biru
pekat yang membuat kertas menjadi berwarna
biru. Zat kimia pada kertas dilindungi dari
cahaya oleh garis dari kertas atau melarutkan
gambar dan mengakibatkan kertas atau
gambar
menjadi
putih.
Cetak
biru
dikembangkan dengan memancarkan cahaya
pada senyawa besi. Dalam dunia fotografi
senyawa perak dan halogen mengalami
perubahaan oleh cahaya.

ALAT dan BAHAN


A. Alat B. Bahan
1. Gelas kimia 500 mL 1. Asam Oksalat 0,1M
2. Keping kaca 2. Diamonium Hidrofosfat 0,1M
3. Gelas ukur

3. Larutan K3Fe(CN)6 0,1

4. Kertas label

4. Larutan K2Cr2O7 0.03 M

5. Kertas saring
6. Besi (III)Klorida
7. Larutan HCL 1M

Prosedur kerja
Preparasi kertas peka
50 mL FeCl3 0,1 M + 10 mL larutan diamonium
hidrofosfat 0,1 M
Pencampuran larutan
Penyimpanan dalam ruang
gelap
Penambahan 50 mL asam
oksalat
Pengadukkan
penyimpanan ditempat
gelap
HASIL

Beberapa kertas
kalkir
Pemberian batas 1cm pada ujung
kertas
Pencelupan kertas kedalam
campuran
Pengeluaran kertas
Peletakkan kertas diantara 2
kertas saring
Pendiaman selama 15 - 20 menit

hasil

Reduksi ion besi(III) secara fotokimia dan proses


cetak miring
Objek yang akan dicetak
Pembuatan objek yang akan dicetak dengan
tinta
Peletakkan objek di atas kertas
peka
Penjepitan dengan 2 keping kaca
Penyinaran dengan sinar matahari kurang
lebih 4-6 menit
hasil

Kertas yang telah disinari


Pencelupan kertas ke dalam 50 mL K3Fe(CN)6
0,1 M
Pencelupam kertas kedalam 50 ml K2Cr2O7
0.03 M
Pencelupan kertas kedalam 50 ml HCl 0,1 M

Pencucian kertas dengan air keran

Pengeringan
hasil

PEMBAHASAN
Pertama

yang

dilakukan

adalah

membuat

campuran larutan antara larutan besi (III) klorida


dan diamonium hidrofosfat.Fungsi pencampuran
ini adalah untuk memperlambat reaksi reduksi
Fe3+ menjadi Fe2+ yang terjadi sangat cepat oleh
pengaruh cahaya. Tujuan penyimpanan larutan
didalam

lemari

memperlambat

(ruang
reaksi

gelap)

redoks

yaitu

karena

reaksi redoks yang terjadi sangat cepat

untuk
karena

Fungsi dari penambahan asam oksalat ini adalah


asam

oksalat

sebagai

reduktor

yang

akan

mereduksi Fe3+ menjadi Fe2+ .Proses pembuatan


campuran larutan ini dilakukan ditempat gelap
(lemari). Hal ini dilakukan di tempat gelap karena
adanya sinar akan mempengaruhi proses reduksi
Fe3+ menjadi Fe2+ sebab energi yang berasal dari
sinar matahari akan menyebabkan tumbukan antar
partikel dengan senyawa lebih cepat sehingga
reaksi akan berlangsung lebih cepat sehingga sulit
mengamati proses reduksi yang terjadi.

Selanjutnya
kertas
larutan

praktikan

peka/saring
yang

pencelupan

dan

terdapat
selesai,

mengambil

beberapa

mencelupkan

kedalam

dalam

kertas

lemari.

peka

Setelah

dikeringkan

menggunakan kertas buram dimana kertas peka


diletakkan di antara 2 kertas buram. Pengeringan
ini dilakukan selama 20 menit. Kemudian kita
membuat

pola

menggunakan

pada

kertas

kalkir

dengan

spidol.

Kertas

berpola

ini

kita

gunakan sebagai objek. Setelah kertas peka kering,


kertas

peka

ini

mengandung

ion

Fe2+

yang

Selanjutnya, kita meletakkan kertas objek/kalkir di atas


kertas peka dan menjepitnya dengan 2 keping kaca. Fungsi
dari penjepit kaca adalah untuk menghindari pengaruh
cahaya (penyinaran) langsung pada objek dan kertas peka
sehingga objek

yang dihasilkan pada hasil akhir dapat

nampak lebih jelas. Setelah kertas objek dan kertas peka


diletakkan

dengan

benar,

kemudian

dilakukan

proses

penyinaran dibawah sinar matahari. Fungsi penyinaran ini


adalah agar pemindahan cetakan antara kertas peka dan
kertas objek dapat berlangsung dengan baik. Pada tahap
inilah yang disebut dengan tahap fotokimia yaitu reaksi
kimia yang berlangsung dengan bantuan sinar matahari.
Pengeringan ini dilakukan selama 4-6 menit.

Selanjutnya masing-masing kertas dicelupkan ke


dalam

larutan

ion

heksasianoferrat

(III)

yang

berfungsi untuk memperjelas tulisan yang ada pada


kertas peka yang membentuk kompleks berwarna
biru prusian yang membuktikan adanya ion besi.
Kemudian kertas peka dicelupkan dengan kalium
dikromat yang berfungsi untuk mengikat kotorankotoran dari ion heksasianoferrrat (III) dan juga
mengikat kelebihan ion heksasianoferrrat (III) yang
digunakan. Kemudian dicelupkan lagi dengan HCl
yang berfungsi untuk mengikat kotoran-kotoran
yang tidak hilang dari pencucian kalium dikromat.

Setelah itu, dicuci dengan aquadest yang


berfungsi untuk menghilangkan ion pengotor
yang

tersisa

digunakan

serta

agar

kelebihan

didapatkan

HCl

yang

hasil

yang

maksimal. Setelah itu, kertas dikeringkan.


Banyaknya ion Fe3+ yang tereduksi menjadi
Fe2+ oleh pengaruh cahaya ditunjukkan oleh
kepekatan biru pada kertas.
Dari hasil yang diperoleh, akan nampak hasil
objek/pola

tercetak

berwarna

varian dengan kertas kalkir.

biru

pada

KESIMPULAN
1. Reaksi reduksi ion besi (III) secara fotokimia bila
direaksikan dengan heksasiano ferat (III) ,maka
akan terbentuk cetak biru
2. Fungsi penambahan (NH4)2HPO3

adalah untuk

menghambat terjadinya reduksi yang terlalu cepat


dimana ion HPO42- akan menghambat Fe3+
Fungsi penambahan

H2C2O4

adalah untuk

mereduksi ion besi (III) menjadi besi (II)

3. Penyebab percobaan dilakukan ditempat gelap adalah agar


tidak terkena cahaya yang dapat mengganggu reaksi pada
larutan yaitu menghindari terjadinya reduksi oleh sinar
atau cahaya.
4. Fungsi penyinaran dalam percobaan ini adalah untuk
memutuskan muatan antara Fe3+

dan HPO42-

dan untuk

mempercepat reduksi antara besi (III) menjadi besi (II).


5. Faktor faktor yang mempengaruhi cetak biru dalam
percobaan ini adalah larutan yang digunakan dalam
pencelupan ,pengaruh cahaya,pengaruh ruang gelap yang
digunakan dan pengaruh penulisan lambang unsur yang
kurang tebal serta teknik pencelupan kertas kedalam
larutan yang kurang baik.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai