Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
E. PROSEDUR KERJA
1. Dibuat larutan campuran 50 ml besi (III) klorida dengan 10 ml larutan
diamonium hidrofosfat dalam piring dan dicampurkan didalam ruang
gelap.
2. Sebanyak 50 ml asam oksalat ditambahkan kedalam larutan FeCl3 yang
ada pada ruang gelap dan ditutupi lemari
3. Sebanyak 1 helai kertas kalkir dan 1 kertas saring disiapkan, kemudian
dicelupkan kedalam larutan didalam lemari. Diusahakan agar semua
kertas tercelup kedalam larutan tetapi tidak sampai merusak kertas.
4. Kertas dikeringkan diantara dua kertas saring, setelah kertas ini
digunakan sebagai kertas peka
5. Objek yang akan dicetak didalam kertas kalkir dibuat dengan cara
menulis menggunakan tinta cina
6. Objek tersebut dikeringkan sampai benar-benar kering
7. Objek diletakkan dengan cara kertas peka membelakangi kertas objek
dan kertas objek dan kertas peka (kertas saring) membelakangi objek dan
dijepit dengan dua keping kaca dan dikenai sinar matahari
8. Kertas peka yang telah dikeringkan kemudian dicelupkan dalam larutan
kalium heksasianoferrat (III) 0,1 m diatas piring. Diusahakan agar semua
kertas tercelup dalam larutan
9. Kertas dikeluarkan dan dicelupkan kedalam larutan kalium dikromat
encer. Kemudian dicuci dengan 10 ml HCl 0,1 m dan selanjutnya di cuci
dengan air
10. Kertas dikeringkan dan akan diperoleh hasil cetakan berwarna biru dan
akan nampak tulisan atau gambar yang telah dibuat
F. HASIL PENGAMATAN
No Aktivitas Hasil
a. 50 ml FeCl3 (orange) + 10 ml Larutan kuning pucat
(NH4)2 HPO4 (bening)
b. + H2C2O4 (bening) Larutan kuning muda
c. Dicelupkan kertas kalkir (putih) Kertas kalkir berwarna kuning
dalam larutan
d. Kertas kalkir berwarna kuning + Kertas menjadi warna putih
kertas objek kekuningan
e. Dimasukkan dalam lempeng kaca Kertas kalkir dalam lempeng kaca
lalu dijepit
f. Kertas kalkir dikeringkan Selama 5 menit
G. PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari reaksi reduksi ion besi (III)
secara fotokimia dan mempelajari pemanfaatan cetak biru. Fotokimia adalah
bagian ilmu kimia yang mempelajari interaksi antar atom, molekul kecil, dan
cahaya (atau radiasi elektromagnetik). Prinsip dasar percobaan ini yaitu
proses penyerapan cahaya oleh molekul pereaksi menghasilkan molekul
tereksilasi yang dapat bereaksi lagi. Sedangkan prinsip kerjanya yaitu
penyinaran, penyerapan, pencucian dan pembentukan cetak biru.Bahan utama
yang digunakan pada percobaan ini adalah FeCl3 (besi (III) klorida) yang
berperan sebagai pendonor ion Fe3+ yang direduksi menjadi Fe2+ oleh H2C2O4
secara fotokimia. Larutan ini kemudiandicampur dengan larutan diamonium
hidrofosfat dan disimpan dalam ruang gelap. Fungsi penambahan dari larutan
diamonium hidrofosfat yaitu untuk memperlambat reaksi reduksi Fe3+
menjadi Fe2+, sehingga apabila reaksi reduksi Fe3+ menjadi Fe2+ini
berlangsung dengan cepat maka akan sulit untuk mengamati proses reduksi
yang terjadi. Fe memiliki sifat yang relatif besar sehingga semakin mudah
melepas elektron terluarnya yaitu dari Fe3+ menjadi Fe2+. Sehingga hal ini
menyebabkan Fe sangat muda tereduksi oleh cahaya. Reaksi yang terjadi:
FeCl3 (aq) + (NH4)2 HPO4 (aq) FePO4 (aq) + HCl (aq) + 2 NH4Cl (aq)
Setelahitu,
kedalamcampurantersebutditambahkanasamoksalatsebagaiagenperedukso ion
Fe3+menjadi ion Fe2+menghasilkanlarutanberwarnakuning. Proses
inimasihdilakukandiruanggelapkarenareduksi
Fe3+menjadiFe2+akanberlangsungcepatjikapereaksiterkenasinar /
cahaya.Reaksi yag terjadi:
2FePO4(aq) + 3H2C2O4 (aq) 2FeC2O4 (aq) + 2H3PO4 (aq) + 2CO2 (g)
Reduksi = Fe3+ + e-Fe2+ x2
Oksidasi = C2O42-2CO2 + 2e x1
2 Fe3+ + 2e- 2Fe2+
C2O42-2CO2+2e-
2 Fe3+ +C2O42-2Fe2+ + 2CO2
Percobaan selanjutnya yaitu kertas kalkir dicelupkan kedalam larutan
sampai seluruh kertas terendam begitu juga dengan kertas saring sebagai
pembanding. Kemudian kertas dikeringkan dengan cara ditempatkan diantara
dua kertas saring karena kertas saring memiliki pori yang lebih besar
sehingga daya serapnya juga besar.
Proses ini masih dilakukan dalam lemari karena jika pengeringan
dilakukan dibawah sinar matahari maka akan mempercepat reduksi Fe3+
menjadi Fe2+ sehingga akan sulit mendeteksi Fe3+ padaproses cetak biru.
Setelah kering maka ini digunakan sebagai kertas peka. Selanjutnya,
membuatkertasobjekdarikertaskalkir yang ditulisdengantintacina.
Kertaskalkir digunakankarena pori-
porinyasangatkecilsehinggatintacinatidakmenyerapatautidakmenembuskertas
dankertaskalkirtidakmudahrobek. Tinta cina digunakan untuk menulis
dikertas kalkir karena susunanpartikelnya yang sangatrapat,
lebihtebaldibandingtintalain, hitamdankentalsehinggaobjek yang
ditulistidaktembuscahayapada proses
penyinaransehinggacetakanobjekpadakertaspekaakanlebihjelas.Kertasobjekke
mudiandikeringkan agar tintatidakmenyebarpadakertaspeka. Setelahkering,
kertas objek diletakkan diatas kertas peka, kemudian
dijepitdengandualempengkaca, agar
kertasobjekdankertaspekamenempeldenganrapatdanrapiselamapenyinaran.
Selanjutnyadisinaridengancahaya agar reaksi yang
terjadidapatberlangsungsempurna.Selamapenyinaran,terjadireduksi
Fe3+cahaya/ sinar matahari. Hasilnyatulisantercetakpadakertaspeka.
Padasaatpenyinaran Fe3+direduksiolehcahayamenjadi Fe2+danbagiankertas
yang tertutupolehtulisantinta cinatidakmengalami proses reduksi.
Kertas peka yang telah dikeringkan dicelupkan kedalam larutan ion
heksasioanoferrat (III) yang berfungsi untuk membentuk kompleks warna
biru (Svehla, 1985 : 262). Banyaknya ion besi (III) yang tereduksi menjadi
besi (II) oleh pengaruh cahaya dapat ditunjukkan oleh kepekatan warna biru
pada kertas peka. Reaksi yang terjadi:
Reaksi Fe2+dengan ion heksasianoferrat (III)
Fe2+(aq) + [Fe(CN)6]3-(aq)Fe3+ + [Fe(CN)6]4- (aq)
Reaksi Fe3+dengan ion heksasianoferrat (III)
4Fe3+(aq) + 3 [Fe(CN)6]4-(aq)Fe4[Fe(CN)6]3(s)
Biruturnbull
(Sugiyarto, 2003 : 243).
KertaspekakemudiandicucidenganKaliumdikromat yang
berfungsiuntukmenghilangkandan mengangkat kotoran-kotoran dari ion
heksasianoferrat (III) dan juga mengikat kelebihan ion heksasianoferrat (III)
yang tidakbereaksidengan Fe2+dan agar warnacetakanterlihatlebihjelas.
Reaksi yang terjadi:
3K2Cr2O7 (aq) + 2 [Fe(CN)6]3-(aq) 2K3 [Fe(CN)6](aq) + 3Cr2O72-(aq)
KemudiandicucidenganHCluntukmengikatkelebihanK2Cr2O7. Reaksi
yangterjadi:
K2Cr2O7 (aq) + 2HCl (aq)+ H2O(l) 2KCl (aq) + H2Cr2O7 (aq)
Selanjutnya, dikeringkan agar objek dapat terlihat dengan jelas sehingga
mudah diamati. Hasil yang diperoleh untuk kedua jenis kertas ini yaitu kertas
berwarna biru dan bercorak (tulisan berwarna putih).Secara teori, hasil
percobaan ini warna kertas kalkir yang biru berasal dari kompleks
Fe3[Fe(CN)6]2 dan tulisan yang berwarna putih karena pada bagian yang
tertutup objek Fe3+ nya tidak tereduksi. Tulisan yang diperoleh tidak terlalu
putih karena ketebalan tinta cina pada saat menulis dikertas kalkir kurang
sehingga sinar matahari terserap dan terjadi reduksi. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil cetak biru adalah banyaknya cahaya yang masuk
dalam ruang gelap, lamanya waktu penyiaran kekebalan gambar unsur yang
dibuat pada kertas objek tingkat kekeringan kertas peka.