Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK

KI-3231 STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN ANORGANIK


Percobaan 3
SINTESIS PARTIKEL Fe3O4 DENGAN METODE HIDROLISIS

Nama : Nisrina Rizkia


NIM : 10510002
Kelompok :6
Tanggal Percobaan : 03 April 2013
Tanggal Laporan : 01 Mei 2013
Asisten Praktikum : Ka Sandi

LABORATORIUM ANORGANIK
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2013
Abstrak

Partikel Fe3O4 yang memiliki ukuran nano berhasil disintesis dari garam feri (FeCl3.6H2O) dan fero (FeCl2.4H2O)
menggunakan metode kopresipitasi. Zat pengendap yang digunakan adalah hidroksida dan sintesis dilakukan pada pH
10 dan 11. Partikel Fe 3O4 yang memiliki sifat ferimagnetik berhasil disintesis dengan rendemen 110,48% dan 113,02%
dan berwarna hitam. Karakterisasi dilakukanmenggunakan difraksi sinar-X dan menunjukkan pola difraksi yang sama
dengan referensi di mana intensitas maksimum pada 2 = 35o.

Kata kunci: Kopresipitasi, hidroksida, garam feri,garam fero, difraksi sinar-X.

1. PENDAHULUAN pengendap yang biasanya digunakan adalah


Senyawa magnetik menjadi perhatian orang hidroksida, karbonat, sulfat dan oksalat. Ikut
karena memiliki banyak aplikasi tidak saja dalam sertanya pengotor pada pengendap dapat dibedakan
bidang perekaman magnetik tapi juga dalam menjadi pengendapan bersama (ko-presipitasi) dan
pengobatan sebagai sistem pengantar obat dan pengendapan susulan (postpresipitasi). Pada
penginderaan magnetik dalam bidang magnetic kopresipitasi zat pengotor mengendap bersama-
resonance imaging. Dalam bidang industi sama dengan endapan yang diinginkan.
nanopartikel juga memiliki aplikasi di bidang Pengendapan susulan berupa pengendapan zat
industri seperti keramik, katalis, energy sorage, pengotor setelah seesainya pengendapan zat yang
magnetic datastorage dan ferofluida[1]. Untuk diinginkan atau terjadi endapan kedua pada
aplikasi tersebut senyawa magnetik disintesis dalam permukaan endapan pertama. Pada proses ini
bentuk partikel nano. Senyawa magnetik memiliki senyawa yang diinginkan mengendap terlebih
potensi aplikasi tersebut salah satunya adalah Fe3O4 dahulu kemudian pengotor akan mengendap
dan -Fe2O3. Sintsis material oksida ini dapat selanjutnya.
dilakukan dengan sederhana melalui proses Reaksi yang terjadi dalam sintesis partikel
hidrolisis dengan menggunakan garam besi sebagai Fe3O4 adalah :
prekursor. Ion Fe2+ dan Fe3+ dalam air akan FeCl2(aq) + FeCl3(aq) + 8 NaOH(aq) Fe3O4(s) +
mengalami proses hidrasi dan kemudian akan 4 H2O(l) + Na+(aq) + Cl-(aq)
[3]
mengalami proses hidrolisis dan jika proses Sedangkan mekanisme pembentukan Fe3O4 .
2+
hidrolisis ini berlanjut dapat menyebabkan ion Fe2+ Fe + 2OH Fe(OH)2
dan Fe3+ akan berubah menjadi senyawa oksida 3Fe(OH)2 + 1/2O2 Fe(OH)2 + 2FeOOH + H2O
Fe(OH)2 + 2FeOOHFe3O4 + 2H2O
(FeO.xH2O dan Fe2O3.xH2O). Cara sederhana ini
disebut juga sebagai metoda kopresipitasi yang
2. PERCOBAAN
dapat menghasilkan senyawa oksida dalam ukuran A. Bahan
nano. Pada percobaan ini menggunakan beberapa bahan
Pembentukan nanopartikel dapat dilakukan seperti FeCl2.4H2O, FeCl3.6H2O, NaOH, Aqua
dengan cara top down atau bottom up. Metode top DM, kertas saring dan kertas lakmus.
down adalah dengan memecah padatan menjadi
partikel-partikel berukuran nano. Sedangkan B. Alat
metode bottom up adalah menumbuhkan partikel- Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah
partikel nano yang disusun dari prekursor Pipet tetes, krus, pemanas, pengaduk, magnet,
molekular atau ionik. Metode dalam Pembentukan stirrer, gelas kimia 50 mL, gelas ukur 25 mL,
nanopartikel di antaranya adalah kopresipitasi, sol- buret 25 mL dan Erlenmeyer 100 mL.
gel, mikroemulsi, hidrotermal/solvotermal, cairan
superkritis, sintesis cairan ionik, sintetis C. Prosedur
Bagian I : Penyiapan larutan
biomimetik, menggunakan cetakan (templated
Disiapkan larutan garam besi yang mengandung
synthesis)[2]. Namun, pada percobaan ini digunakan
0.05 mol/L ion Fe2+ dan Fe3+ dengan konsentrasi
metode kopresipitasi.
Fe2+ 0017 mol/L dan Fe3+ sebanyak 0.033 moL/L.
Metode kopresipitasi merupakan metode
Volume total larutan adalah 100 mL. Disiapkan
sintesis senyawa anorganik berdasarkan
pula larutan NaOH 0,1 M (pH~ 12) sebanyak 100
pengendapan lebih dari satu substansi secara
mL.
bersama-sama ketika melewati titik jenuhnya. Zat
Bagian II : Sintesis Massa Fe3O4 = 0,4318 gram
Dicatat pH larutan garam besi yang telah dibuat Warna endapan = coklat
sebelumnya. Sambil dilakukan pengadukan
tambahan larutan NaOH ke dalam larutan garam
besi. Setelah terjadi endapan, diaduk larutan
dengan stirrer selama 30 menit untuk memastikan
bahwa semua reaksi telah berlangsung. Dibiarkan
sejenak sampai diperoleh endapan. Dipisahkan
antara endapan dan cairan dalam gelas kimia yang
berbeda (didekantasi). Diukur pH dari larutan
yang terpisah. Pada gelas kimia yang masih
mengandung endapan diletakkan magnet di
bawahnya dan diamati apa yang terjadi pada
endapan tersebut. Disaring endapan tersebut
dengan kertas saring. Dibilas endapan tersebut Gambar 1. Fe3O4 hasil sintesis dan fenomena yang
dengan menggunakan aqua DM untuk terjadi ketika didekatkan dengan magnet. Senyawa
menghilangkan ion natrium yang tersisa. Fe3O4 yang dihasilkan berwarna hitam.
Dikeringkan endapan dalam oven dengan suhu
sekitar 80oC. Dilakukan momen magnet untuk B
sampel senyawa kompleks hasil sintesis sesuai 500

35.358
dengan pengukuran momen magnet. Dilakukan
400
pengukuran difraksi sinar-X untuk sampel yang 34.1904
62.7028
dibuat. 17.845
15.5099
28.6191 57.07
51.9492
300 55.697663.133
19.1559 40.4787
41.2981
27.3286 48.3033
46.9309
Intensitas

22.3513
67.3115
Bagian III : Analisis Difraksi Sinar-X
200
Dibandingkan data difraksi sinar-X yang
diperoleh dengan bentuk standar Fe3O4, dianalisa 100
apakah sampel sudah sesuai dengan bentuk dasar.
Dicari puncak-puncak yang mewakili puncak 0

difraksi sinar-X dari Fe3O4 dan dihitung lebar


10 20 30 40 50 60 70
puncak pada nilai intensitas setengah dari nilai 2 teta
maksimum (Full Width at Half Maximum). Dicari
parameter lain yang diperlukan untuk menghitung
diameter butiran Kristal dengan menggunakan Gambar 2. Spektrum difraksi sinar-X dari senyawa
rumus Scherrer dari data difraksi sinar-X. Fe3O4 hasil sintesis (hitam).
Ditentukan ukuran butiran sampel tersebut dari
masing-masing puncak dan juga rata-rata secara B
400
keseluruhan. 19.9138
17.4968
15.9196 56.7627
50.454
34.723
23.0067 40.0281
33.576
D. Data Pengamatan 28.5781
26.6937
45.046554.3662
48.0779
41.5439 61.904
66.9428
64.0547
Intensitas

200
Sintesis Fe3O4 pertama
Massa FeCl2. 4 H2O = 0,3380 gram
Massa FeCl3. 6H2O = 0.8923 gram
VNaOH = 160 mL
pH = 10 0
Massa Fe3O4 = 0,4221 gram
Warna endapan = hitam
10 20 30 40 50 60 70 80
Sintesis Fe3O4 kedua 2 teta
Massa FeCl2. 4 H2O = 0,3380 gram
Massa FeCl3. 6H2O = 0.8921 gram
VNaOH = 140 mL
pH = 11
Gambar 3. Spektrum difraksi sinar-X dari senyawa membentuk endapan berwarna hitam yang
Fe3O4 hasil sintesis (coklat). menandakan terbentuknya Fe3O4 (lihat gambar 1).
Fe3O4 bersifat ferimagnetik yaitu bahan yang
sangat bersifat magnet. Struktur magnetik terdiri
dari dua magnetik sublatis yang dipisahkan oleh
E. Perhitungan oksigen. Pertukaran interaksi dimediasi oleh anion
oksigen[4].
FeCl2(aq) + FeCl3(aq) + 8 NaOH(aq)

Fe3O4(s) + 4 H2O(l) + Na+(aq) + Cl-(aq)

C FeCl2 = 0,0017 mol/ 100 ml


C FeCl3 = 0,0033 mol/ 100 ml
Gambar 4. Spin magnet ioksida ferimagnetik
FeCl3 merupakan pereaksi pembatas
Mol Fe3O4 = mol FeCl3 Fe3O4memiliki struktur kristal spinel yang
setiap sel unit kubik terdiri dari 32 Oksigen dan
Mol Fe3O4 = 0.003 mol celah-celahnya ditempati oleh ion Fe2+ dan Fe3+.
Mol Fe3O4 = 0.0165 mol Delapan ion Fe3+ berada pada bagian tetrahedral
Massa Fe3O4 = mol x Mr Fe3O4 sisanya delapan ion Fe3+ dan Fe2+ berada pada
Massa Fe3O4 = 0.0165 x 231,55 bagian oktahedral. Setiap unit sel berisi sejumlah
Massa Fe3O4 = 0,3820575 gram ion, satu unit sel terbagi menajadi delapan oktan
Kristal Fe3O4 pertama yang masing-masing berukuran a/2[5]. Fe3O4
adalah senyawa unik yang dapat menghantarkan
%rendemen = x 100% listrik karena terjadi transfer elektron antara Fe2+
%rendemen = x 100% dengan Fe3+ di celah oktahedral[6]. Struktur spinel
Fe3O4 dapat terlihat pada gambar 5.
%rendemen = 110,48 %

Kristal Fe3O4 kedua

%rendemen = x 100%
%rendemen = x 100%

%rendemen = 113,02 %
Gambar 5. Struktur Spinel Fe3O4
3. HASIL DAN DISKUSI
Senyawa Fe3O4 yang dihasilkan memiliki
Pada sintesis partikel Fe3O4 dengan respon yang kuat terhadap magnet ketika batang
menggunakan garam Fe2+dan garam Fe3+. magnet didekatkan (lihat gambar 1). Fe3O4 yang
Campuran ion logam dengan ion klorida akan berhasil disintesis berwarna hitam, namun hasil
membuat ukuran partikel Fe3O4 menjadi lebih kecil, sintesis lainnya berwarna coklat hal tersebut
bila menggunakan anion yang berbeda maka dikarenakan reaksi belum sempurna yang
mekanisme reaksi yang terjadi akan berbeda dan menghasilkan Fe2O3.
ukuran partikel tidak sesuai dengan yang Secara teoritis kristal yang didapatkan
diharapkan. Perbandingan mol antara garam Fe2+ seharusnya adalah 0,3820575 gram namun dalam
dan garam Fe3+ adalah 1:2, apabila perbandingan percobaa ini didapatkan hasil yang melebihi
ini berbeda maka akan mempengaruhi diameter seharusnya yaitu 0,4221 gram dan 0,4318 gram.
rata-rata Fe3O4. Pada percobaan ini digunakan Kelebihan ini dimungkinkan ada reaksi samping
pengendap adalah NaOH, ketika ditambahkan yang menghasilkan endapan selain Fe3O4 yaitu
dengan NaOH maka terjadi kopresiptasi Fe2O3 yang memiliki struktur sama dengan Fe3O4.
Fe3O4 yang dihasilkan dikarakterisasi
menggunakan difraksi sinar-X untuk membuktikan
senyawa yang telah disintesis adalah Fe3O4. Pada
spektrum difraksi sinar-X hasil sintesis (lihat
gambar 2), hal tersebut sesuai dengan referensi
memiliki intensitas yang tinggi pada 2 = 35o[6].
Namun, untuk pola difraksi bagi hasil sintesis
berwarna coklat tidak menunjukkan intensitas yang
maksimum pada daerah 35o melainkan 19,9138o.

Gambar 6. Pola difraksi sinar-X Fe3O4

4. DAFTAR PUSTAKA
[1,4] Sholihah, L. K, Sintesis dan Karakteristik
Partikel Nano Fe3O4 yang Berasal dari Pasir Besi
dan Fe3O4 Bahan Komersial (Aldrich), [Tesis], ITS
Library, 2010.
[2] Rio Fernandez, Benny, Sintesis Nano Partikel,
Universitas Andalas, 2011.
[3] H, Iida, K. Takayanagi, T. Nakanishi dan T.
Osaka. J. of Colloid and Interface Science, 314,
(2007), p. 274
[4] M, Rahmawati, Sintesis Partikel Magnetik
Fe3O4 dengan Metode Presipitasi. Mulawarman
Scientifie, Volume 10, Nomor 2, Oktober 2011
ISSN 1412-498X FMIPA Universitas
Mulawarman, hal. 193-198.
[5] J.H.lI et al, Simple Synthesis and Magnetic
Properties of Fe3O4/BaSO4 Multi Core/Shell
Particles,Material Chemistry and Physics 113
(2009), p.140-144
[6] Sun, J., Zhou, S., Hou, Peng., Weng, J., Li, X.
dan Mingyuan. (2007) : Syntesis and
Characterization of Biocompatible Fe3O4
Nanoparticles, J. Biomed. Mater. Res. Part A, 80:
333-341

Anda mungkin juga menyukai