Anda di halaman 1dari 15

NAMA

KELOMPOK
Akhmad Haris
( 01 )
2. Ahmad A Fahmi
( 09 )
3. Dicky Elvino F
( 17 )
4. Marulla S M
( 25 )
5. Nabila Lukman T
( 33 )
6. Sovy Hanaris R
( 41 )
1.

SIFAT SIFAT POLIMER


1.
2.
3.
4.

Sifat Thermal
Sifat Kelenturan
Ketahanan Terhadap Mikroorganisme
Sifat Lainnya

1. SIFAT THERMAL
Sifat polimer terhadap panas ada yang
menjadi lunak jika dipanaskan dan
keras jika didinginkan, polimer seperti
ini disebut termoplas.
Contohnya : plastik yang digunakan
untuk kantong dan botol plastik.
Sedangkan polimer yang menjadi keras
jika dipanaskan disebut termoset,
contohnya melamin

2. SIFAT KELENTURAN

Polimer akan mempunyai kelenturan


yang berbeda dengan polimer sintetis.
Umumnya polimer alam agak sukar
untuk dicetak sesuai
keinginan,sedangkan polimer sintetis
lebih mudah dibuat cetakan untuk
menghasilkan bentuk tertentu. Karet
akan lebih mudah mengembangdan
kehilangan kekenyalannya setelah
terlalu lama kena bensin atau minyak.

3.Ketahanan terhadap
Mikroorganisme
Polimer alam seperti wool, sutra, atau
selulosa tidak tahan terhadap
mikroorganisme atau ulat (rayap).
Sedangkan polimer sintetis lebih tahan
terhadap mikroorganisme atau ulat.

4. SIFAT LAINNYA
Sifat polimer yang lainnya bergantung
pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat
industri. Untuk tujuan pengemasan harus
diperhatikan :
Toksisitasnya
Daya tahan terhadap air, minyak atau panas
Daya tembus udara (oksigen)
Kelenturan
Transparan

KEGUNAAN POLIMER
a.

Plastik Polietilentereftalat (PET)


Plastik PET merupakan serat sintetik
poliester (dakron) yang transparan dengan
daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap
udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal
penggunaannya, plastik PET menempati
urutan pertama. Penggunannya sekitar 72 %
sebagai kemasan minuman dengan kualitas
yang baik. Plastik PET merupakan poliester
yang dapat dicampur dengan polimer alam
seperti : sutera, wol dan katun untuk
menghasilkan bahan pakaian yang bersifat
tahan lama dan mudah perawatannya.

B. PLASTIK POLIETENA/POLIETILENA (PE)

Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu


Low Density Polyethylene (LDPE) dan
High Density Polyethylene (HDPE).
Plastik LDPE banyak digunakan sebagai
kantung plastik serta pembungkus
makanan dan barang. Plastik HDPE
banyak digunakan sebagai bahan dasar
membuat mainan anak-anak, pipa yang
kuat, tangki korek api gas, badan radio
dan televisi, serta piringan hitam.

C. POLIVINIL KLORIDA (PVC)

Plastik PVC bersifat termoplastik


dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga
bersifat tahan serta kedap terhadap minyak
dan bahan organik. Ada dua tipe plastik
PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk
fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan
untuk membuat konstruksi bangunan,
mainan anak-anak, pipa PVC (paralon),
meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa
komponen mobil. Adapun plastik bentuk
fleksibel, jenis ini digunakan untuk
membuat selang plastik dan isolasi listrik.
Dalam hal penggunaannya, plastic PVC
menempati urutan ketiga dan sekitar 68 %
digunakan untuk konstruksi bangunan
(pipa saluran air).

D. PLASTIK NILON
Plastik nilon merupakan polimer
poliamida (proses pembentukannya seperti
pembentukan protein). Plastik Nilon
ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace
Carothers dari Du Pont Company. Ketika itu,
Carothers mereaksikan asam adipat dan
heksametilendiamin. Plastik yang bersifat
sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan halus
ini banyak digunakan untuk pakaian,
peralatan kemah dan panjat tebing,
peralatan rumah tangga serta peralatan
laboratorium.

DAMPAK POLIMER
Dalam kehidupan sehari-hari banyak
barang-barang yang digunakan merupakan
polimer sintetis mulai dari kantong plastik
untuk belanja, plastik pembungkus makanan
dan minuman, kemasan plastik, alat-alat
listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat
elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah
kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan
mendapatkan pembungkus plastik dan
kantong plastik (keresek).

Barang-barang tersebut merupakan polimer


sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang
tersebut akan menumpuk dalam bentuk
sampah yang tidak dapat membusuk. Atau
menyumbat saluran air yang menyebabkan
banjir. Sampah polimer sintetis jangan dibakar,
karena akan menghasilkan senyawa dioksin.
Dioksin adalah suatu senyawa gas yang sangat
beracun dan bersifat karsinogenik
(menyebabkan kanker).
Plastik vinyl chloride tidak berbahaya,
tetapi monomer vinyl chloride sangat beracun
dan karsinogenik yang mengakibatkan cacat
lahir.

Plastik yang digunakan sebagai


pembungkus makanan, jika terkena panas
dikhawatirkan monomernya akan terurai dan
akan mengontamiasi makanan.
Untuk mengurangi pencemaran plastik :
1.
Kurangi penggunaan plastik
2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan
sampah organik, sehingga dapat didaur
ulang.
3. Jangan membuang sampah plastik
sembarangan.
4. Sampah plastik jangan dibakar.

Untuk menghindari bahaya keracunan


akibat penggunaan plastik :
1. Gunakan kemasan makanan yang lebih
aman, seperti gelas.
2. Gunakan penciuman, jika
makanan/minumam bau plastik jangan
digunakan.

SEKIAN DAN TERIMA


KASIH

Anda mungkin juga menyukai