Anda di halaman 1dari 19

Secara etimologis pancasila berasal dari

bahasa Sanskerta yang berarti panca itu


lima dan syiila yang berarti peraturan
tingkah laku dasar yang penting/baik.
Pancasila mula-mula dipergunakan oleh
masyarakat India yang memeluk agama
Budha. Pancasila berarti lima aturan
dasar / five basic principle yang harus
ditaati dan dilaksanakan oleh para
penganut biasa (awam) agama Budha . (
Baca buku Sutasoma karangan Empu
Tantular


1.
2.
3.
4.
4.

Lima aturan dasar Berisi


larangan/pantangan yang diantaranya:
Janganlah mencabut nyawa setiap yang
hidup (dilarang membunuh)
Janganlah mengambil barang yang tidak
diberikan (dilarang mencuri)
Janganlah berhubungan kelamin yang tidak
sah (dilarang berzina)
Janganlah berkata palsu (dilarang berdusta)
Janganlah meminum minuman yang
menghilangkan pikiran (dilarangminumminuman keras)

Tahap Pertama Usulan


Sidang I BPUPKI (29 Mei 1 Juni 45)
Pembicara:
Mr. Moh. Yamin (29 Mei 1945)
Mr. Soepomo (31 Mei 1945)
Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

1.
2.
3.
4.
5.

Perikebangsaan
Perikemanusiaan
Periketuhanan
Perikerakyatan
Kesejahteraan rakyat

Pertama, ia menyebut teori perseorangan


atau teori individualistik. Teori ini
diajarkan oleh Thomas Hobbes, John
Locke, Rousseau, Herbert Spencer dan
Laski. Menurut teori ini, negara adalah
masyarakat hukum yang disusun atas
kontrak antara seluruh individu dalam
masyarakat demi menjamin hak-hak
individu di dalam masyarakat.

Kedua, Soepomo menawarkan teori


pertentangan kelas atau teori golongan
sebagaimana diajarkan oleh Karl Marx,
Engels dan Lenin. Dalam teori ini, negara
merupakan alat dari suatu golongan yang
kuat untuk menindas golongan yang
lemah.

Ketiga, Soepomo mengajukan teori yang ia


sebut sebagai teori atau konsep negara
integralistik yang didasarkan pada ide
Spinoza, Adam Muller dan Hegel. Menurut
Soepomo, integralistik berarti negara tidak
untuk menjamin kepentingan individu.
Bukan pula untuk kepentingan golongan
tertentu, tetapi menjamin kepentingan
masyarakat seluruhya sebagai satu
kesatuan yang integral.
Menolak dominasi gologan tertentu/Negara
Agama

Dasar negara = Philosophische grondslag.


Mengajukan 3 usulan dasar negara:
Pancasila, Trisila atau Ekasila.
Pancasila:
1. Kebangsaan (nasionalisme)
2. Kemanusiaan (internasionalisme)
3. Musyawarah mufakat (demokrasi)
4. Kesejahteraan rakyat
5. Ketuhanan yang berkebudayaan

1. Sosio-nasionalisme

2. Sosio-demokrasi

3. Ketuhanan
Ekasila:

- Gotongroyong
(Ide asli orang Indonesia)
Setelah pidato Soekarno sidang I dihentikan
dan dibentuk panitia kecil yang berjumlah
8 orang. Tugasnya: menggolongkan usul
tertulis yang masuk.

Ada perbedaan pendapat mengenai hubungan


agama dan negara.
Golongan agama/Islam mengusulkan agar
negara berdasarkan syariat Islam
Golongan nasionalis negara persatuan
Karena ada perbedaan pendapat yang harus
diselesaikan, maka dibentuk Panitia Kecil lagi
yang mewakili kedua golongan. Panitia ini
dikenal dg nama Panitia Sembilan.
22 Juni 1945 Panitia 9 berhasil mencapai
kesepakatan dalam Rancangan Preambule
Hukum Dasar (Piagam Jakarta).

Ketuhanan dg kewajiban menjalankan


syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

Pada sidang II disampaikan hasil


musyawarah antara golongan Islam
dan golongan nasionalis tentang
Rancangan
Mukadimah
Hukum
Dasar, di dalamnya memuat lima sila
Pancasila (versi Piagam Jakarta).
Seluruh
anggota
sidang
dapat
menerima kesepakatan tsb sehingga
masalah dasar negara dianggap
telah selesai.

Sidang II BPUPKI membicarakan


masalah lain yaitu:
1. Wilayah negara
2. Bentuk negara dan
Persiapan panitia perancang UUD,
panitia keuangan dan ekonomi dan
panitia pembela tanah air.

Pembentukan PPKI
Dibentuk 9 Agustus 1945 oleh Jepang
di Dalat, Vietnam

Ketua
: Ir. Soekarno
Wakil ketua : Drs. Moh. Hatta
Tugas: mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia selekaslekasnya, tergantung orang
Indonesia sendiri.

18 Agustus 1945
Menghapus 7 Kata penting bagi umat
muslim dalam Piagam Jakarta, yang
selanjutnya menjadi dasar negara .
Tujuh kata yang menjamin penegakan syariat
Islam di Indonesia dihapus. Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya berganti
menjadi Ketuhanan yang Maha Esa

Soeharto mengeluar Instruksi Presiden


1968 Yang berisi panduan Pengucapan
Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai