Anda di halaman 1dari 36

PELAKSANAAN SURVEILANS GIZI

DI JAWA TIMUR

SEKSI GIZI
BIDANG PPKM DINKES PROV.JATIM
TAHUN 2014
Pengertian

Surveilans gizi adalah proses


pengamatan masalah dan program gizi
secara terus menerus baik situasi normal
maupun darurat, meliputi :
pengumpulan, pengolahan, analisis
dan pengkajian data secara sistematis
serta penyebarluasan informasi untuk
pengambilan tindakan sebagai respon
segera dan terencana.
APA YANG DIPANTAU?

1. Masalah Gizi yang ada

2. Program Gizi yang telah dilaksanakan


Target Program Gizi
dalam RPJMN 2010 - 2014
Gikur + Gibur : 12,6 %
2010 Balita pendek : 30,1 % Riskesdas

Surveilans gizi

Target Gikur + Gibur : < 15 %


2014 Balita pendek : < 32 % Riskesdas
Peranan Surveilans Gizi dalam
Pencapaian Target RPJMN 2014

Pelaksanaan Surveilans Gizi

Perbaikan manajemen
Perubahan kebijakan
(policy)
Prinsip Dasar Surveilans Gizi
Tersedia informasi gizi secara terus menerus dan
teratur.
Proses analisis/kajian perkembangan informasi gizi :
status gizi balita, distribusi kapsul vitamin A pada
balita dan distribusi tablet Fe3.
Proses penyebarluasan informasi hasil analisis atau
kajian perkembangan untuk menentukan tindakan
yang diperlukan.
Tindakan kongkrit sebagai respon terhadap
perkembangan data status gizi balita, distribusi
vitamin A balita, dan distribusi Fe3.
BAGAIMANA CARANYA?
Melalui pengumpulan data secara teratur:

1. Dilakukan secara khusus untuk keperluan


surveilans (PSG, Survei Garam beryodium,
Survei Konsumsi Makanan, dsb)

2. Dari data laporan rutin yang sudah ada


APA SYARATNYA?
Data atau informasi yang dikumpulkan harus:

1.Tepat waktu, teratur dan berkelanjutan (rutin)


2.Akurat
3.Segera dianalisis dan diinterpretasikan
4.Hasilnya segera didiseminasikan kepada
stake holder
AGAR
5.Dapat digunakan untuk berbagai tindakan
yang tepat waktu
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI

FAKTOR
PROGRAM GIZI FAKTOR LUAR
(Lihat Diagram
INPUT Unicef)

OUTCOME
PROSES
STATUS GIZI

OUTPUT
KEGAGALAN Sangat POSISI SG DALAM SKPG
PRODUKSI dini

Ketersediaan
Pangan di Cukup
Masy kurang dini
KRISIS Ketersediaan
EKONOMI, Pangan RT Kurang
POLITIK, kurang dini
dll.
Asupan
Pendapatan
Zat gizi
menurun
kurang

Daya beli
menurun
Infeksi
Cegah
SKD: Deteksi, KURANG
Cegah dan GIZI
PROGRAM GIZI ?
INDIKATOR
1. D/S 9. Pemberian MP-ASI
2. K/S 10. Status Gizi ( BB/U )
3. N/D 11. ASI-Eksklusif ASI-Eksklusif
4. 2T/D 12. Garam Beryodium
5. BGM/D 13. Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
6. Kapsul Vit.A 14. PSG
7. Tablet Fe 15. PKG
8. Gizi Buruk
DATA HASIL PENIMBANGAN ( SKDN )
DO :
- S BALITA
ADALAH JUMLAH BALITA YANG BERADA DI SELURUH POSYANDU YANG ADA DI
WILAYAH KERJA (DESA).

- D BALITA
ADALAH JUMLAH BALITA YG DITIMBANG BB-NYA DI SELURUH POSYANDU YANG
ADA DI WILAYAH KERJA (DESA).

RUMUS :
JML.BALITA YANG DITIMBANG
% D / S = --------------------------------------- X 100 %
JML. SELURUH BALITA

13
- NAIK ( N ) :
ADALAH BALITA YANG KENAIKAN BERAT BADANNYA >= KBM (KENAIKAN BB
MINIMAL )

- TIDAK NAIK ( T )
ADALAH BALITA YANG KENAIKAN BERAT BADANNYA < KBM (KENAIKAN BB
MINIMAL )

- D
ADALAH BALITA YANG DAPAT DINILAI STATUS N ATAU T
YAITU MERUPAKAN PENJUMLAHAN DARI N DAN T

RUMUS :
JML.BALITA NAIK BB-NYA N
% N / D = --------------------------------------- X 100 % = ---------- X 100 %
JML.BALITA YG DINILAI N DAN T N+T

14
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A

DO :
- BAYI UMUR 6-11 BULAN
ADALAH BAYI YANG BERUMUR 6 BULAN 0 HARI S/D 11 BLN 29 HARI YANG ADA
DI WILAYAH DESA / KELURAHAN.

- ANAK BALITA UMUR 12-59 BULAN


ADALAH ANAK BALITA YANG BERUMUR 12 BULAN 0 HARI S/D 59 BLN 29 HARI
YANG ADA DI WILAYAH DESA / KELURAHAN.

- BALITA UMUR 6-59 BULAN


ADALAH BALITA YANG BERUMUR 6 BULAN 0 HARI S/D 59 BLN 29 HARI YANG
ADA DI WILAYAH DESA / KELURAHAN.

- BAYI UMUR 6-11 BULAN DAPAT KAPSUL VIT. A


ADALAH BAYI YANG BERUMUR 6 BULAN 0 HARI S/D 11 BLN 29 HARI YANG
MENDAPAT KAPSUL VITAMIN A BIRU
15
- BALITA UMUR 12-59 BULAN DAPAT KAPSUL VIT.A
ADALAH ANAK BALITA YANG BERUMUR 12 BULAN 0 HARI S/D 59 BLN 29 HARI
YANG YANG MENDAPAT KAPSUL VIT.A MERAH.

- BALITA UMUR 6-59 BULAN DAPAT KAPSUL VIT. A


ADALAH BALITA YANG BERUMUR 6 BULAN 0 HARI S/D 59 BLN 29 HARI YANG
MENDAPAT KAPSUL VIT. A BIRU ATAU MERAH, SESUAI UMURNYA

RUMUS :
BAYI (6-11 BLN) DPT KAPSUL VIT. A
% BAYI DPT VIT. A = ------------------------------------------- X 100 %
JML BAYI (6-11 BLN) YANG ADA

RUMUS :
JML. A.BALITA DPT KAPSUL VIT. A
% A.BALITA DPT VIT. A = ------------------------------------------- X 100 %
JML A.BALITA (12-59 BLN) YANG ADA
16
PEMBERIAN TABLET Fe

DO :
- TABLET TAMBAH DARAH (TTD) ATAU TABLET FE
ADALAH TABLET YANG MENGANDUNG FE DAN ASAM FOLAT, BAIK YANG BERASAL
DARI PROGRAM MAUPUN MANDIRI.

- IBU HAMIL DAPAT TABLET FE SEBANYAK 30


ADALAH IBU HAMIL YANG MENDAPAT TABLET FE SEBANYAK 30 TABLET DARI
PROGRAM ATAU DARI TABLET FE MANDIRI YANG SETARA DENGAN ITU.
SELANJUTNYA DISEBUT DENGAN FE-1

- IBU HAMIL DAPAT TABLET FE SEBANYAK 90


ADALAH IBU HAMIL YANG MENDAPAT TABLET FE SEBANYAK 90 TABLET DARI
PROGRAM ATAU DARI TABLET FE MANDIRI YANG SETARA DENGAN ITU.
SELANJUTNYA DISEBUT DENGAN FE-3

17
RUMUS :
JML. IBU HAMIL DAPAT FE-1
% FE-1 = ----------------------------------- X 100 %
JML. BUMIL YANG ADA

RUMUS :
JML. IBU HAMIL DAPAT FE-3
% FE-3 = ----------------------------------- X 100 %
JML. BUMIL YANG ADA

18
ASI EKSKLUSIF

DO :
- BAYI UMUR 0-6 BULAN
ADALAH JUMLAH BAYI UMUR 0 HARI SAMPAI 5 BULAN 29 HARI

- BAYI MENDAPAT ASI-EKSKLUSIF


ADALAH JUMLAH BAYI (0-6 BLN) YANG DIBERI ASI SAJA TANPA MAKANAN ATAU
CAIRAN LAIN KECUALI OBAT, VITAMIN DAN MINERAL.

RUMUS :
JML.BAYI DAPAT ASI-EKSKLUSIF
% ASI-EKSKLUSIF = ---------------------------------------- X 100 %
JML. BAYI YANG DIPERIKSA

19
GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN

DO :
- KASUS GIZI BURUK :
ADALAH BALITA DENGAN STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS BB/TB ATAU
BB/PB DENGAN NILAI Z-SCORE < -3 SD (SANGAT KURUS) DAN/ATAU TERDAPAT
TANDA KLINIS GIZI BURUK LAINNYA.

- KASUS GIBUR DAPAT PERAWATAN :


ADALAH BALITA GIZI BURUK YANG DIRAWAT INAP MAUPUN RAWAT JALAN DI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN MASYARAKAT.

RUMUS :
JML.KASUS GIBUR DPT.PRWTN
% KASUS GIBUR D.P. = --------------------------------------- X 100 %
JML.KASUS GIBUR DITEMUKAN

20
KONSUMSI GARAM BERYODIUM

DO :
- GARAM BERIODIUM :
ADALAH GARAM ( NA CL ) YANG DIPERKAYA DENGAN IODIUM MELALUI PROSES
IODISASI SESUAI SNI DENGAN KANDUNGAN KALIUM IODAT (KIO3) > 30 PPM

- RUMAH TANGGA MENGONSUMSI GARAM BERIODIUM


ADALAH RUMAH TANGGA YANG MENGKONSUMSI GARAM BERIODIUM DAN
PEMANTAUANNYA DILAKUKAN MELALUI SEKOLAH DASAR (SD)/MI DI SUATU DESA

RUMUS :
RT MENGONSUMSI GB
% RT MENGONSUMSI GB = -------------------------------- X 100 %
JML. RT YANG DIPERIKSA

21
Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) adalah :
Keluarga yang mampu mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi
setiap anggota keluarganya.
Keluarga disebut KADARZI jika telah berperilaku gizi yang baik.
Indikator Kadarzi :
1. Menimbang berat badan secara teratur.
2. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai
usia 6 bulan ASI eksklusif.
3. Makan beraneka ragam.
4. Menggunakan garam beryodium.
5. Minum suplementasi gizi (TTD, Kapsul Vitamin A dosis tinggi).

22
REALISASI ?
ADA 2 MACAM PELAKSANAAN
SURVEILANS
1. TEORITIS (FORMALITAS)
Terpenuhinya komponen-komponen surveilans :
- Pengumpulan Data
- Pengolahan Data
- Analisis Data
- Penyebarluasan Informasi
- Pengambilan Keputusan
2. FUNGSIONAL
menghasilkan tujuan yang optimal, dengan indikasi :
- Pengumpulan data dilakukan secara benar dan akurat
- Pengolahan dilakukan secara tepat
- Analisis data dilakukan secara tajam
- Digunakan sebagai pengambilan keputusan.
ALUR PELAPORAN
Kementerian Kesehatan
Direktorat Bina Gizi
Masyarakat

Dinkes RSU
Propinsi Provinsi

Dinkes RSU
Kabupaten/Kota Kabupeten/Kota

Puskesmas/
Kecamatan

Alur Umpan balik


pelaporan
Posyandu/
Desa
Kegiatan Surveilans Gizi di Posyandu s/d Kab/Kota
INSTRUMEN POSYANDU PUSKESMAS KAB/KOTA

Jenis Data S, K, D, D, N, T, O, B, S, K, D, D, N, T, O, B, 2T, S, K, D, D, N, T, O, B, 2T,


2T, BGM, distribusi BGM, kasus gizi buruk, BGM, kasus gizi buruk,
kapsul vit. A dan Fe3 distribusi kapsul vitamin A distribusi kapsul vitamin A
dan Fe3 dan Fe3
Sumber Data R1-Gizi, Kohort bayi, SIP Rekapitulasi Laporan Rekapitulasi Laporan
Posyandu/desa Puskesmas
Pelaksana Kader (Posyandu) dan TPG Puskesmas Pengelola Program Gizi
Bidan di Desa. Kab/Kota
Pengolahan Grafik SKDN Grafik SKDN % D/S, K/S, N/D dan
% D/S, K/S, N/D dan % D/S, K/S, N/D dan BGM/D.
BGM/D. BGM/D. Cakupan Vit A dan Fe3
Cakupan Vit A dan Cakupan Vit A dan Fe3
Fe3
Analisis Membandingkan dan Membandingkan dan Membandingkan, melihat
melihat kecenderungan melihat kecenderungan trend indikator, dan
data. indikator. hubungan antar indikator.
Umpan balik - Ya Ya
Rekomendasi dan Respon tingkat Posyandu/Desa
Rekomendasi dan respon dilakukan apabila data cakupan menunjukkan
adanya kesenjangan antara angka acuan dengan hasil yang dicapai.

TEMUAN RESPON
Ditemukan balita BGM Konfirmasi BB/TB. Segera dirujuk ke Puskesmas.
dan atau 2T, TK
D bulan ini < bulan lalu Kader meminta bantuan Kepala Desa untuk menggerakkan
masyarakat agar datang pada penimbangan berikutnya.
Ditemukan balita T Berikan penyuluhan tentang makanan gizi seimbang.

Ditemukan balita tidak Segera berikan KMS/buku KIA, atau melapor ke Puskesmas
memiliki KMS untuk mendapatkan KMS/buku KIA.
Ditemukan balita blm Segera diberikan atau melapor ke Puskesmas.
mendapat kapsul vit A
Ditemukan balita O Mencari dan mendatangi keluarga balita agar hadir pada
penimbangan bulan berikutnya.
Rekomendasi dan Respon tingkat Puskesmas

TEMUAN RESPON
D/S <85% Laporkan dlm lokmin dan pertmuan bulanan Kecamatan. Selain
itu ajak kepala desa dan BDD untuk menggerakkan masyarakat.
K/S <100% Ka Pusk melaporkan kpd Kadis Kes Kab/Kota untuk memperoleh
sejumlah KMS atau buku KIA yang diperlukan.
N/D <80% Laporkan dlm lokmin dan pertmuan bulanan Kecamatan utk
mengetahui penyebab dan kemungkinan solusinya.
Ada balita BGM, Konfirmasi dgn TB atau PB, periksa tanda-tanda klinis. Bila
TK atau 2T ternyata gizi buruk, dirawat dan dilakukan tatalaksana gizi buruk.
Cakupan Vit A Cek persediaan Vit A. Jika cukup lakukan sweeping balita yg
<85% blm mendpt Vit A bulan Februari atau Agustus.
Cakupan Fe3 Cek persediaan Fe dan segera distribusikan ke BDD utk diberikan
<95% kpd bumil yg blm mendapat Fe3, yakinkan ibu agar
mengkonsumsi tablet Fe.
Rekomendasi dan Respon tingkat Kab/Kota
HASIL ANALISIS YANG MEMBUAT RESPON
Yang bersifat teknis : Pengelola Program Gizi
D/S, N/D, BGM/D, kasus gizi buruk,
cakupan kapsul vitamin A dan distribusi
tablet Fe3
Yang bersifat kebijakan Kadis Kesehatan Kab/Kota
K/S, kasus gizi buruk, cakupan kapsul
vitamin A dan distribusi tablet Fe3
Rekomendasi dan Respon tingkat Kab/Kota
TEMUAN REKOMENDASI & RESPON
D/S rendah dan atau cenderung Menggerakkan masyarakat agar datang pada
menurun penimbangan berikutnya.
K/S rendah Penyediaan KMS atau buku KIA oleh Dinkes
Kabupaten/Kota
N/D rendah dan atau cenderung Peningkatan pendidikan gizi masyarakat dan pemberian
menurun makanan tambahan.
Balita 2T dan BGM tinggi dan Pendidikan gizi masyarakat dan pemberian makanan
atau cenderung meningkat tambahan.

Peningkatan kasus gizi buruk Menyiapkan Puskesmas Perawatan dan Rumah Sakit
untuk pelaksanaan tatalaksana anak gizi buruk.
Cakupan vitamin A rendah tapi Segera mengirim kapsul vitamin A ke puskesmas tsb
kapsul vitamin A masih tersedia dan meminta untuk melakukan sweeping.
Cakupan Fe3 rendah Memerintahkan Puskesmas untuk lebih aktif
mendistribusikan tablet Fe3 kepada ibu hamil.
ALUR PELAPORAN
INDIKATOR KEBERHASILAN

TAHAP INDIKATOR
INPUT 1. Tersedianya laporan surveilans gizi dari tingkat desa.
2. Adanya tenaga pengelola data gizi di Kab/Kota.
3. Tersedianya biaya operasional surveilans gizi di Kab/Kota.
4. Tersedianya sarana dan prasarana pengolahan data di
Kab/Kota.

PROSES 1. Dilaksanakannya pengolahan dan analisis data surveilans


gizi dari puskesmas.
2. Dilaksanakannya diseminasi informasi hasil surveilans gizi
lintas program dan lintas sektor setiap 6 bulan.
3. Adanya kebijakan dan tindak lanjut yang dilakukan lintas
program dan sektor terkait.
INDIKATOR KEBERHASILAN
TAHAP INDIKATOR
OUTPUT 1. Tersedianya data dan informasi status gizi bayi dan balita.
2. Tersedianya data balita 2T dan BGM.
3. Tersedianya data balita gizi buruk.
4. Tersedianya data cakupan balita di posyandu (D/S)
5. Tersedianya data jumlah kasus gizi buruk yang dirujuk dan
yang mendpt penanganan lebih lanjut.
6. Tersedianya data pendampingan keluarga penderita gizi
buruk pasca perawatan.
7. Terdistribusinya informasi status gizi bayi dan balita secara
berkala kepada lintas program dan lintas sektor terkait.
8. Tersedianya data cakupan kapsul vitamin A.
9. Tersedianya data cakupan tablet Fe3 pada bumil.
10.Tersusunnya rencana tindak lanjut penanganan masalah gizi
di wilayah Kabupaten/Kota.
INDIKATOR PEMBINAAN GIZI - KEMENKES
INDIKATOR
1. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan
2. Persentase bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif
3. Persentase rumah tangga mengkonsumsi garam
beryodium
4. Persentase balita usia 6-59 bulan mendapat Kapsul
Vitamin A
5. Persentase ibu hamil yang mendapat 90 tablet besi
6. Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan
survelians gizi
7. Persentase balita yang ditimbang berat badannya (D/S)
8. Persentase penyediaan penyediaan buffer stock MP-
ASI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai