Presentasi Uveitis Fix
Presentasi Uveitis Fix
PRESENTASI KASUS
UVEITIS ANTERIOR
Oleh:
Nuraini Sidik
1102011200
Pembimbing :
dr. Agah Gadjali, SpM
dr. Hermansyah, SpM
dr. Henry A. W, SpM
dr. Gartati Ismail, SpM
dr. Mustafa K. Shahab, SpM
Keluhan utama :
Penglihatan buram dan nyeri periorbita kedua mata bila terkena cahaya
sejak 2 tahun yang lalu.
Keluhan tambahan :
Silau bila melihat cahaya, dan penglihatan menurun.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Ny. D datang ke Poli Mata RS Polri dengan keluhan penglihatan buram dan nyeri
periorbita pada kedua mata bila terkena cahaya sejak 2 tahun yang lalu sebelum
berobat ke rumah sakit. Penglihatan menurun, hanya bisa membaca pada jarak dekat
dan merasa seperti ada benda yang menghalangi penglihatannya. Pasien mengatakan
lebih enak melihat pada keadaan gelap terutama malam hari. Gejala seperti ini sering
kali dirasakan oleh pasien.
Pasien mengatakan sering mengalami gejala seperti ini sejak 2 tahun yang lalu,
namun karena keterbatasan dana dan asurasansi dari pihak kantor suaminya yang
bekerja sebagai pegawai negeri sipil di POLSEK Pasar Minggu maka pasien
mengutamakan pengangkatan tumor payudaranya terlebih dahulu yang dilakukan
pada tahun 2015. Pasien mengatakan memiliki gigi berlubang dan sampai saat ini
belum pernah pergi berobat ke dokter gigi.
Pasien menyangkal penglihatannya seperti ada bingkai bulat berwarna hitam. Keluhan
mual muntah, demam, sekret pada mata, dan gatal pada mata disangkal oleh pasien.
Kegiatan pasien sehari-hari adalah menjadi ibu rumah tangga dan apabila berpergian
menggunakan angkutan umum dan berpergian dengan sepeda motor.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit seperti sekarang sejak tahun 2015 pada kedua mata kiri
dan kanan
Riwayat menggunakan kaca mata (miopi)
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat diabetes mellitus disangkal
Riwayat mengalami benturan dan trauma disangkal
Riwayat terkena bahan kimia disangkal
Riwayat alergi makanan disangkal
Riwayat alergi obat disangkal
Riwayat operasi (+) dilakukan Mastektomi ec Ca Mamae pada april dan mei
2015 di RS Polri
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluarga dan lingkungan dengan penyakit yang
sama disangkal
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat diabetes mellitus disangkal
Riwayat Kebiasaan
Riwayat kebiasaan pasien menggunakan angkutan
umum dan berpergian dengan sepeda motor.
Pemeriksaan Fisik
Status generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 120/ 80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : Afebris C.
Pemeriksaan Ophthalmologi
OD OS
Visus 5/40 F 2/60 F TDK PH (-)
S 1.75 5/15 F PH(-)
Addisi : S+2.75
Konjungtiva bulbi Injeksi siliar (-), injeksi Injeksi siliar (-) injeksi
konjungtiva (-), perdarahan (-) konjungtiva (-), Perdarahan
(-)
Kornea Keruh (+), abrasi (-), sikatrik Keruh (+), abrasi (-), sikatrik
(-), keratik presipitat (+),nodul (-), keratik presipitat (+),
koeppe (-) infiltrate (+), ulkus infiltrate (+), nodul koeppe
(-), arkus senilis (-), pericorneal (-) ulkus (-), arkus senilis (-),
vascular injeksi (-) pericorneal vascular injeksi
(-)
Bilik mata depan/COA Dalam, flare (+), Dalam, flare (+),
Hipopion (-) Hipopion (-)
Resume
Ny. D datang ke Poli Mata RS Polri dengan keluhan penglihatan
buram secara tiba- tiba dan nyeri periorbita pada kedua mata bila
terkena cahaya sejak 2 tahun yang lalu sebelum berobat ke rumah
sakit. Penglihatan menurun, hanya bisa membaca pada jarak dekat
dan merasa seperti ada benda yang menghalangi penglihatannya.
Pasien mengatakan lebih enak melihat pada keadaan gelap terutama
malam hari. Pasien mengatakan sering mengalami gejala seperti ini
sejak 2 tahun yang lalu, namun tidak pernah berobat. Pasien
mengatakan memiliki gigi berlubang dan sampai saat ini belum pernah
pergi berobat ke dokter gigi. Kegiatan pasien sehari-hari adalah
menjadi ibu rumah tangga dan apabila berpergian menggunakan
angkutan umum dan berpergian dengan sepeda motor.
Pada pemerikasaan oftalmologi didapatkan :
Kornea
OD : Keruh (+), keratik prespitat (+), infiltrate (+)
OS : Keruh (+), keratik presipitat (+), infiltrate (+
COA :
OD : Dalam, Flare (+) OS : Dalam, Flare (+)
Pupil
OD : Bentuk Irregular, berada di sentral , miosis , diameter < 3 mm
OS : Bentuk Irregular, berada di sentral , miosis , diameter < 3 mm
Iris
OD : Warna coklat, kripti (+), sinekia posterior (+)
OS : Warna coklat, kripti (+), sinekia posterior (+), seklusio (+)
Diagnosis Kerja
Uveitis Anterior Oculi
Dextra dan Sinistra
suspect Uveitis
Granulomatosa
Diagnosis Banding
Uveitis Non
Granulomatosa
Tatalaksana
Terapi topical
Cendo Efrisel 10% ( Phenylepherin HCL 100mg/ml) 3x1
Cendo Mydriatil 1% ( Tropicamide 10 mg/ml) 3x1
Timol 5% ( Timolol Maleat MSD 5mg/ml ) 2x1
Edukasi
Menjelasakan cara pemakian obat dan pentingnya menggunakan obat dengan teratur dan sesuai petunjuk.
Menjelaskan pentingnya menjaga higenitas kedua mata
Kontrol Ke poliklinik mata 1 minggu mendatang
Konsul ke dokter gigi
Prognosis
Quo Ad Vitam : Ad Bonam
Quo Ad Fungsionam : Dubia Ad Bonam
Quo Ad Sanactionam : Dubia Ad Bonam
Tinjauan Pustaka
Bola mata terdiri atas dinding bola mata, dimana dinding bola mata terdiri
atas sklera dan kornea sedangkan isi bola mata terdiri dari atas lensa, uvea,
badan kaca dan retina. Trakus uvealis terdiri atas iris, korpus siliaris dan
koroid. Bagian ini merupakan lapisan vascular yang dilindungi oleh kornea
dan sklera. Struktur ini ikut memperdarahi retina.1
Uveitis merupakan suatu peradangan pada iris (iritis), korpus siliar (uveitis
intermediet, siklitis, uveitis perifer, atau pars planitis), dan koroid (koroiditis).
Struktur yang berdekatan dengan jaringan uvea yang mengalami inflamasi
biasanya ikut terkena inflamasi. Peradangan pada uvea dapat hanya
mengenai bagian depan uvea atau iris yang disebut iritis. Bila mengenai
badan tengah disebut siklitis. Iritis dan siklitis disebut iridosiklitis atau disebut
juga dengan uveitis anterior dan bila mengenai lapisan koroid disebut uveitis
posterior atau koroiditis.
ANATOMI FISIOLOGI
dengan HLA-B27
Behcet disease/syndrome
Uveitis anterior berhubungan
dengan lensa
Masquerad syndrome
protein, fibrin, & sel
antigen sel radang dalam
eksogen aquos humor (pada
alergi , rusaknya
slit lamp tampak
mekanisme Blood
sebagai flare : partikel
antigen hipersensitivi Aqueous
kecil yang bergerak
endogen tas Barrier
dengan gerak brown (
efek tyndall )
sel sel radang , fibrin
fibroblast
sel-sel radang
menyebabkan iris
melekat pada Migrasi eritrosit ke
melekat pada kapsul
endotel kornea bilik mata depan,
lensa anterior
(keratic hifema ( bila akut )
(sinekia anterior)) &
precipitate)
pada endotel kornea
( sinekia posterior) Gangguan
sel-sel radang, fibrin, Gangguan aliran aquous metabolisme pada
fibroblas menutup humor dan TIO lensa, lensa jadi
pupil (seklusio / menyebabkan terjadi keruh, katarak
oklusi pupil) glukoma sekunder komplikata
Injeksi siliar :
ANAMNESIS
Nyeri , Fotofobia, Kemerahan, Pandangan kabur, Umumnya unilateral
Pemeriksaan Penunjang :
Tonometri, ginioskop, permietri.
Pemeriksaan Penunjang
Tonometri Schiotz
Tonometri Aplanasi Goldmann
Keismpulan : Diagnosis kerja pada pasien ini adalah Uveitis Anterior ODS suspect
Granulomatosa , usulan diberikan kortikosteroid topikal .
Daftar Pustaka