Bruselosis
Bruselosis
Pendahuluan
Bruselosis :
penyakit zoonosis
Bakteri gram (-), genus brucellae
Penularan :
paparan di lingkungan kerja
kontaminasi produk makanan
Etiologi
Brucella :
Bakteri aerob
Gram negatif intraseluler
Pertumbuhan lambat, tidak bergerak
Spora (-), Kapsul (-)
Bertahan hidup di tempat yang kering
Etiologi
4 spesies brucella penyakit pada manusia
1. Brucella melitensis :
- paling virulen
- menyebabkan bruselosis akut dan berat
- kecacatan
2. Brucella suis :
- kronik
- lesi destruktif dan suppuratif
3. Brucella abortus :
- ringan sedang
- jarang menyebabkan komplikasi
4. Brucella canis
- perjalanan penyakit ringan
- sering kambuh
Patofisiologi
Bakteri ditangkap oleh netrofil dan makrofag
limfe node
1-3 minggu setelah terpapar Bakteriemi
jaringan RES (hati, limpa, sumsum tulang)
membentuk jaringan granuloma sumber
bakteriemi yang menetap.
Virulensi dinding sel lipopolisakarida
B. canis dinding lipopolisakarida kasar
kurang virulen
B. melitensis, suis & abortus dinding LPS licin
lebih virulen
Gejala Klinis
Gejala % Tanda %
Demam 98 Hepatosplenomega 41
li
Fatique 94 Hepatomegali 38
Berkeringat 79 splenomegali 22
menggigil 85 osteoarthritis 23
artralgia 79 Bradikardia relatif 21
gastrointestinal 51 adenopati 9
Sefalgia 42 Ganguan neurologi 8
Nyeri lumbal 39 Orkitis 6
Mialgia 35 kutaneus 3
Baruk/ sesak 19
Berat badan turun 18
Neurologi 14
Nyeri testikuler 5
Gejala Klinis
Gejala tidak khas
Demam, batuk, sesak, nyeri dan gangguan
sendi, gejala neuropsikiatri, keluhan
gastrointestinal
Secara klinis :
- subklinik
- akut
- subakut
- infeksi kronik
Gejala Klinis
Subklinik :
- asimptomatik
- ditemukan saat screening tes serologi pada
daerah berisiko
tinggi
Akut atau subakut :
- ringan sembuh sendiri (B. abortus)
- fulminan (B. melitensis)
- Gejala dapat timbul 2-3 bulan (akut) atau 3-12
bulan
(subakut)
Kronik :
- bila gejala berlangsung 1 tahun
Laboratorium
Darah :
Lekopenia, limfositosis relatif, pansitopenia, transaminase
CSF :
- isolasi kuman sering (-)
- Limfositosis, Protein , glukosa normal
Radiografi spinal :
Dapat ditemukan gejala osteoartikular
Sacroiliitis
Spondilitis, penyempitan discus vertebra, osteofit
Biopsi Hati :
Proses inflamasi difus menyerupai hepatitis dengan agregasi
sel MN
Jaringan granulomatous atau abses hepar piogenik
Diagnosis Banding
Akut :
Influenza, tularemia, Q fever,
mononukleosis, enteric fever
Kronik :
Penyakit Hodgkin, TB, HIV, Malaria, Infeksi
jamur (histoplasmosis, koksidiodomikosis)
Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan :
- mengurangi gejala
- mencegah komplikasi
- mencegah kekambuhan
Meningoensefalitis :
Kombinasi doksisiklin + rifampin + kotrimoksazol.
Endokarditis :
aminoglikosida + doksisiklin+rifampin +
kotrimoksazol selama 4 minggu dilanjutkan 8-12
minggu tanpa aminoglikosida.
Penatalaksanaan