BAGIAN BIOKIMIA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
Asam amino unit terkecil
pembentuk protein
Fungsi :
Membangun sel baru
Memperbaiki jaringan yang rusak
Membentuk enzim dan hormon
Membentuk antibodi untuk melawan serangan bakteri & virus
Membangun nukleoprotein (RNA dan DNA)
Berperan pada :
Aktivitas metabolisme
Proses transport oksigen ke seluruh tubuh
Membentuk sistem kekebalan
Aktivitas otot
dll
Struktur Asam Amino
Contoh lain :
ISOMER ASAM AMINO
Semua AA yang terdapat dalam
protein, kecuali glysin, adalah
senyawa optik aktif.
Optik aktif = senyawa yang dapat
memutar bidang polarisasi cahaya.
Ciri khas : punya atom C khiral (atom C
yang mengikat 4 gugus atom/molekul
yang berbeda
AA pada protein : L-family
Isomernya (D-family) ditemukan di alam
namun tidak ditemukan dalam protein
Muatan pada Asam Amino
Adanya gugus karboksilat, gugus amino dan
rantai samping pada asam amino memberi
muatan secara parsial
Gugus karboksilat (-COOH) :
Mudah terdissosiasi : muatan (-)
Gugus amino (-NH2) :
Mudah terprotonasi : muatan (+)
Rantai samping :
muatan tergantung gugus fungsi yang
dimilikinya
Gugus rantai samping berbeda-beda
pada setiap asam amino.
Gugus rantai samping yang berbeda-
beda, menentukan:
Struktur
Ukuran
Muatan elektrik
Sifat kelarutan di dalam air
Penggolongan asam amino
Berdasarkan gugus fungsinya:
Asam amino dg gugus NH2 dan COOH
Asam amino dg gugus OH
Asam amino dg rantai R mengandung S-
Asam amino dg gugus amina sekunder
Asam amino dg cincin aromatis
Asam amino dg 2 gugus COOH
Asam amino dg gugus amida
Asam amino dg 2 gugus basa
Asam amino mengandung hanya gugus NH2
dan COOH
NH 3+
NH 3+ NH 3 +
NH 3+ NH 3+
CH3 CH3
Isoleusin (Ile)
Leusin (Leu)
Asam amino yang mengandung gugus
-OH
NH 3+ OH NH 3+
HS CH2 CH COO-
L - systein (Cys)
NH 3+
L - methionin (Met)
Asam amino dengan
gugus amino sekunder, siklis
N + -
COO
H2
L-prolin (pro)
Asam amino yang rantai R mengandung
cincin aromatis
NH 3+
NH 3+
- CH2 CH COO-
HO CH2 CH COO
NH 3+
CH2 CH COO-
N
H
L - tryptofan (Trp)
Asam amino mengandung gugus NH2 dan 2
gugus COOH
NH 3+
O NH 3+
H 2N C CH2 CH COO-
L - asparagin (Asn)
O NH 3+
L - glutamin (Gln)
Asam amino mengandung dua gugus
basa +
NH 3
H2
NH 3+ HC C C CH COO-
L - lysin (lys)
L - histidin (His)
NH
NH 3+
H2 N C NH (CH2)3 CH COO-
L - arginin (arg)
Klasifikasi Asam Amino
Secara garis besar asam amino
dapat diklasifikasikan berdasarkan :
Gugus Rantai Samping yang
dimiliki (-R)
Dapat tidaknya asam amino
disentesis di dalam tubuh
manusia atau hewan
Klasifikasi berdasarkan sifat rantai
samping:
1. Asam Amino Polar (R mengutub tak bermuatan)
mudah larut dalam air: Asn, Gln, Tyr, Ser, Thr
Hidroksilisin
modifikasi lisin, terdapat pada kolagen dan miosin
(protein kontraksi pada otot)
Taurin
asam amino yang mengandung mercaptan terlibat
secara biokimia pada asam empedu
KARNITIN (Asam-Beta-hidroksi-gama-trimetil-amino-butirat)
PROTOLISIS ASAM AMINO
H2NCH2COOH +
H3NCH2COO-
Bentuk molekul Bentuk ion dipolar
(ION ZWITTER)
Adanya gugus asam (karboksil) dan gugus basa
(amino), menyebabkan AA :
dapat bertindak sebagai asam maupun basa
(amfoter)
Merupakan buffer yang efektif dalam larutan
Salah satu fungsi penting protein dalam darah
adalah sebagai buffer yang menjaga pH darah
dalam rentang normal (pH 7,35 7,45)
Pada asam amino yang gugus R (rantai samping)
bermuatan menyebabkan asam amino-asam
amino ini pada pH 7,4 berada dalam bentuk ionik
L - aspartat
bermuatan - 1
L - glutamat
L - lysin
bermuatan + 1
L - arginin
Muatan total asam amino dalam
larutan akan menentukan
kelarutannya, sebagai fungsi pH.
pH dimana masing-masing asam
amino mempunyai jumlah muatan
positif dan negatif yang sama
(sehingga secara keseluruhan molekul
secara elektrikal tidak bermuatan
(netral)) disebut pH isoelektrik (pI).
Karena asam amino memiliki beragam
gugus samping
(-R) dengan berbagai gugus fungsi, maka
setiap asam amino memiliki titik Isoelektrik
masing-masing
Fungsi pH Isoelektrik (pI)
Untuk mengkristalkan asam
amino/protein pengendapan
isoeletrik
Dengan mengetahui titik isoelektrik
dapat meramalkan proses migrasi
protein dalam medan elektrikum
Dasar untuk pemisahan asam amino
dengan elektroforesis
pH Titik Isoelektrik (pI)
Pada pI, kelarutan asam amino <<<,
oleh karena itu pada pI asam amino
akan mengendap.
Jika pH > pI maka :
muatan AA (-) dan akan bergerak ke
elektroda positif
pH < pI maka :
muatan AA (+) dan akan bergerak ke
elektroda negatif
ELEKTROFORESIS
Titrasi Asam amino
IKATAN PEPTIDA
Ikatan yang menghubungkan 2 asam amino
melalui gugus karboksil dari satu asam
amino dengan gugus amino dari asam
amino yang lain
Karakterisasi ikatan peptida
Figure 6.3
O O
+H3N CH2 C O- + +H3N CH C
O
CH3
glysin alanin O
O
H
+H3N C C N C C O- + H2O
H2
CH3 C-terminal
N-terminal ikatan peptida
gly - ala
(glysinalanin)
N terminal
= asam amino yang gugus aminonya bebas/tidak terikat
C terminal
= asam amino yang gugus karboksilnya bebas/tidak terikat
Berdasarkan jumlah asam amino yang
berikatan pada rantai polipeptida, dikenal
istilah:
Dipeptida : 2 asam amino
Tripeptida : 3 asam amino
Oligopeptida : < 20 asam amino
Polypeptida : > 20 asam amino
Proteins : >50 asam amino
Jenis asam amino yang membangun rantai
peptida biasanya dikodekan dengan 3 huruf atau
1 huruf
Contoh :
Kode 3 huruf : Met-Gly-Glu-Thr-Arg-His
Kode 1 huruf : M-G-E-T-R-H
Beberapa peptida penting
Glutamine
Molekul tripeptida 3 AA (glucys-gly)
Terdistribusi luas di alam
Fungsi :
Sebagai koenzim
Mencegah oksidasi gugus SH menjadi SSH
Berperan membentukan ikatan disulfida pada beebrapa
protein bersama dengan glutation reduktase
Dalam eritrosit :
Menjaga struktur dan integritas membran sel
Menjaga hemoglobin agar tidak teroksidasi oleh peroksida seperti
H 2O 2
terlibat dalam proses detoksifikasi
terlibat dalam transport asam amino di tubulus ginjal
melalui siklus delta-glutamil (Meister cycle)
Thyrotropin Releasing Hormone (TRH)
tripeptide yang disekresikan oleh hypothalamus
Fungsi : menstimulasi kelenjar pituitary untuk
melepaskan hormon thyrotropik
Oxytocin
oligomer : 9 AA (nonapeptida)
Hormon yang disekresi oleh kelenjar pituitary
posterior
Fungsi: menyebabkan kontraksi uterus
Vasopressin (ADH antidiuretic hormone)
Oligomer nonapeptida (9 AA)
Diproduksi oleh kelenjar pituitary posterior
Fungsi: menstimulasi ginjal untuk menahan air
dan demikian meningkatkan tekanan darah
Oxytocin dan vasopressin mempunyai urutan
asam amino yang hampir sama, perbedaan dua
asam amino diantara keduanya menyebabkan
fungsinya berbeda.
Angiotensins
Angiotensin 1 oligomer decapeptida
(10AA) yang dikonversi menjadi
angiotensin II (8AA)
Function: melepaskan aldosteron dari
kelenjar adrenal
Methionine Enkephalin
Oligomer pentapeptida yang ditemukan di
otak.
Function: menghambat rasa sakit.
Bradykinin and Kallidin
Oligomer nonapeptida and decapeptida
Diproduksi dari protein plasma enzim racun
ular
Function: vasodilator yang sangat kuat
8. Peptide Antibiotics
Antibiotik seperti Gramicidin, Bacitracin,
tyrocidin and Actinomysin
peptida yang ditemukan di alam
9. Substance P
Oligomer : dekapeptida
Bertindak sebagai neurotransmitter