(40% BB)
Organic Inorganic
Glucose Sodium
Hormones Magnesium
Chloride
Enzymes
Phophate
Sulphate
Perbedaan
Extraseluler
Intraseluler
ECF
Kation paling banyak -
Na+ ICF
anion - Cl- Kation paling banyak - K+
Anion: proteins and
phosphates (HPO42-)
Fig. 27.05
Berdasakan tujuan terapi, cairan
intravena ada 3 macam
Cairan rumatan/maintenance
Cairan bersifat hipotonis
Misal: 5% dextrose, 5% dextrose dalam 0,25 NS
Cairan pengganti/replacement
Cairan bersifat isotonis
Misal: ringer laktat, NaCl 0,9%, dan koloid
Cairan khusus
Cairan bersifat hipertonis
Misal: NaCl 3%, mannitol 20%, dan sodium bicarbonate
(bic-nat)
Berdasarkan jenisnya, cairan
intravena ada 3:
Cairan kristaloid
Misal NaCl 0,9%, RL
Cairan koloid
Misal: albumin, hetastarch
Cairan khusus:
Misal: mannitol 20%, sodium bicarbonat
Contoh sediaan kristaloid
Ringer Laktat (RL)
Komposisi :(mmol/100
ml :Na = 130,K = 4-5,Ca
= 2-3,Cl = 109-110,Basa
= 28-30 mEq /L)
Mengganti cairan hilang
karena dehidrasi, syok
hipovolemik
Kontraindikasi: kelainan
ginjal, kerusakan hati,
asidosis laktat
Normal Saline
Komposisi :Na: 154 mmol/l,Cl:154
mmol/l
Untuk mengembalikan
keseimbangan elektrolit pada
dehidrasi
Kontraindikasi: Hipernatremia,
Asidosis, Hipokalemia
Ringer asetat/Asering
Komposisi: Per liter: CaCl2 0,2 g, KCl
0,3 g, NaCl 6 g, NaAcetate 3,8 g
Ringer acetate digunakan untuk
resusitasi pada kondisi dehidrasi,
syok yang disertai asidosis dan
digunakan sebagai cairan
intraoperative
KI: Keadaan hiperhidrasi,
hipernatremia, hiperkloremia, dan
hiperkalemia
Dekstrosa
Komposisi: glukosa 50 gr/l
(5%), 100 gr/l (10%), 200
gr/l (20%)
Sebagai cairan resusitasi
pada terapi intravena serta
untuk keperluan hidrasi
selama dan sesudah operasi.
Kontraindikasi: hiperglikemia
Contoh sediaan kristaloid dan koloid
(table)