Anda di halaman 1dari 60

Siklus Hidrologi

recharge
air permukaan

aliran
air tanah

lapisan
kedap air
P3 : Polluters Pay
Principle
1. Embung, Waduk, Danau Buatan, Kolam
Tando.
2. Tangki Air, Cistern, Tong Air, Tangki
Ferosemen
3. Penampungan Air Hujan
4. Sumur Resapan
5. Biopori
6. Urban Umbrella
EMBUNG
Bangunan Pengendali Alur (Gully Plug)

Embung Sumur Resapan


Retention Pond/ Basin/ Storage
Dam Penahan (Bronjong Batu) Dam Penahan (Anyaman Ranting)

Dam Penahan (Bambu)


TANGKI AIR, CISTERN
Teknik Panen Air Hujan
dengan Atap Usaha
Konservasi Air di Daerah
Kering

Oleh: Muhammad Baitullah Al Amin, Victor


M. Lau, Hanjar Safari, dan Mansur
BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU
SEMEN (KAPASITAS 10.000
LITER)
Ada 7 cara penyimpanan air yang biasa digunakan atau dipakai di
daerah pedesaan di Indonesia. Ke-7 cara tersebut yaitu :
1. Gentong penampungan air cara cetakan (Kapasitas 250 liter)
2. Drum air cara kerangka kawat (Kapasitas 300 liter)
3. Bak penampungan air bambu semen (Kapasitas 2.500 liter)
4. Bak penampungan air bambu semen (Kapasitas 10.000 liter)
5. Instalasi air bersih pipa bambu metode tradisional
6. Instalasi air bersih pipa bambu sistem pengaliran tertutup
7. Bak penampungan sumber air/mata air
BAHAN
1. 20 sak semen 10.Pipa pengukur, lot, kerekan,
2. 2m3 pasir hitam snar
3. 25 batang bambu 11.Saringan kasa nyamuk 100
cm22
4. Stop kran 1 buah
12.Ijuk penyaring kg
5. Elbog 1 buah 13.Gedeg (anyaman bambu)
6. Pipa pengambilan 1 14.Papan
buah 15.Ember
7. Pipa pengurasan 1 16.Tali
buah 17.Sarung tangan
8. Pipa peluap 1 buah
9. Botol plastik 1 buah
PENAMPUNGAN AIR
HUJAN
Taman Penampungan Air
Hujan yang Indah dan Juga
Bisa Hemat Air
Harvesting Rainwater with
Rain Barrels, an Old Idea
with a New Following
SUMUR RESAPAN
KEUNTUNGAN SUMUR
1.
RESAPAN
Meningkatkan potensi sumberdaya air tanah, termasuk sumur gali dan sumur pompa penduduk
di daerah tersebut. Selain itu, air yang telah meresap ke tanah akan mengalir keluar menjadi
mata air, yang kemudian menjadi sumber air dari sungai yang mengalir ke bagian hilir daerah
resapan;
2. Menjaga kualitas sumberdaya dan tingkat kesuburan lahan pertanian. Volume air larian akan
berkurang karena tertampung sumur resapan. Daya erosinya terhadap lapisan tanah subur
juga akan berkurang. Material yang terbawa air larian tertampung oleh kolam pengendap dan
sumur resapan sehingga material tersebut dapat dikembalikan menjadi material subur lahan
pertanian.
3. Mengurangi terjadinya banjir di hilir sungai. Karena air larian yang tertampung sumur resapan
mengurangi volume air larian yang masuk ke sungai secara tiba- tiba. Hal ini mengurangi
peningkatan volume air sungai yang dapat menimbulkan banjir pada daerah yang rendah di
sepanjang aliran sungai, terutama di bagian hilirnya;
4. Menjaga kualitas air sungai dan kondisi ekosistem sungai. Air larian yang membawa material
erosi tertampung dalam sumur resapan sehingga mengurangi volume air larian yang
membawa material erosi ke dalam sungai. Air sungai menjadi lebih jernih, dan pengendapan
pengendapan pada dasar sungai berkurang. Dengan sendirinya, kondisi ekosistem dan biota
air di sungai akan lebih berkualitas;
5. Membantu perekonomian masyarakat yang memanfaatkan air sungai. Air sungai yang lebih
jernih memudahkan masyarakat untuk memanfaatkannya, contohnya sebagai tempat budidaya
ikan tawar. Sementara bagi PDAM, kondisi air yang jernih akan mempermudah dan menekan
biaya proses pengolahan air karena mengurangi biaya produksinya.
Manfaat Sumur Resapan

Mengurangi aliran permukaan sehingga


dapat mengurangi banjir dan genangan
air.
Mempertahankan dan meningkatkan
tinggi permukaan air tanah.
Mengurangi erosi dan sedimentasi.
Mencegah penurunan atau amblasan
tanah (Land Subsidance) sebagai akibat
pengambilan air tanah yang berlebihan.
Mengurangi konsentrasi pencemaran air
tanah.
Beberapa Persyaratan
SRBangunlah sumur resapan pada lahan dengan kemiringan
1.
yang landai dan stabil, memiliki tingkat porositas dan
permeabilitas yang baik;
2. Jangan membangun sumur resapan pada lapisan tanah liat;
3. Jangan membangun sumur resapan pada lereng muka
suatulahandengan lereng yang curam;
4. Hendaknya kedalaman sumur resapan mencapai lapisan tanah
atau batuan yang relatif stabil (tidak mudah luluh atau longsor);
5. Konstruski dan bentuk dan dimensi sumur resapan dapat
disesuaikan dengan kondisi lokasi masing-masing wilayah;
6. Kedalaman sumur resapan tidak boleh mencapai posisi muka
air tanah;
7. Tutuplah lubang sumur resapan untuk menjaga keamanan dan
keselamatan;
8. Sumur resapan dapat juga dibangun di kawasan hilir atau
dataran rendah tergantung pada maksud dan tujuannya.
Persyaratan Teknis Sumur Resapan
Umum
Dibuat pada lahan yang lolos air dan tahan longsor, bebas dari
kontaminasi dan pencemaran limbah, untuk meresapkan air
hujan, untuk daerah dengan sanitasi lingkungan yang tidak baik
hanya digunakan menampung air hujan dari talang,
mempertimbangkan aspek hidrologi, geologi dan hidrologi.

Pemilihan lokasi.
Keadaan muka air tanah dengan kedalaman pada musim
hujan, permeabilitas yang diperkenankan 212,5 cm/jam, jarak
penempatan diperhitungkan dengan tangki septik tank 2 meter,
resapan tangki septik tank/cubluk/saluran air limbah 5 meter,
sumur air bersih 2 meter.

Jumlah.
Penentuan jumlah sumur resapan air ditentukan berdasarkan
curah hujan maksimum, permeabilitas dan luas bidang tanah.
Jenis konstruksi sumur resapan
Sumur resapan air tanpa pasangan di dinding
sumur, dasar sumur tanpa diisi batu belah
maupun ijuk (kosong).
Sumur resapan air tanpa pasangan di dinding
sumur, dasar sumur diisi batu belah dan ijuk.
Sumur resapan air dengan susunan batu, batu
kali, atau batako di dinding sumur, dasar sumur
diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong
Sumur resapan air menggunakan buis beton di
dinding sumur.
Sumur resapan air menggunakan blawong (batu
cadas yang dibentuk khusus untuk di dinding
sumur).
Konstruksi sumur resapan tidak memerlukan biaya besar,
tidak memerlukan lahan yang luas, dan bentuk
konstruksinya sederhana.
Sumur Resapan
Peluap ke saluran saluran drainase Peluap ke saluran drainase
Taman
Saluran dari talang rumah
Saluran dari talang ruma

Dinding
kedap air

Dinding porus
KOLAM TANDO dan SUMUR
RESAPAN
BIOPORI

Deskripsi

Biopori adalah salah satu metode peningkatan daya resap


air pada tanah yang dilakukan dengan membuat lubang-
lubang vertikal pada tanah dan mengisi lubang-lubang
tersebut dengan bahan organik, seperti sampah organik
rumah tangga, potongan rumput atau vegetasi lainnya.
Bahan organik ini kelak akan dijadikan sumber energi bagi
organisme di dalam tanah seperti cacing, perakaran
tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya yang kemudian
akan dapat menghidupi fauna tanah tersebut sehingga
aktifitasnya akan meningkat. Dengan meningkatnya
aktifitas fauna maka akan terbentuk lubang-lubang pada
tanah yang berisi udara yang akan menjadi tempat
Sketsa Penampang Biopori
Sketsa Penampang Biopori
Cara Pembuatan Biopori
Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah
dengan diameter 10 cm. Kedalaman kurang lebih 100
cm atau tidak sampai melampaui muka air tanah bila
air tanahnya dangkal. Jarak antar lubang antara 50 -
100 cm
Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar
2 - 3 cm dengan tebal 2 cm di sekeliling mulut
lubang.
Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari
sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau
pangkasan rumput
Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam
lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut
akibat proses pelapukan.
Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil
Implementasi Biopori
Penerapan biopori dapat
dilakukan pada lokasi-lokasi
antara lain pada saluran drainase
pemukiman, di sekitar tanaman
dan pohon-pohon yang ada di
sekitar rumah penduduk dan
taman bermain.
BIO-RETENSI

Deskripsi

Bioretensi adalah salah satu cara konservasi yang


dikembangkan untuk sistem drainase berskala kecil
untuk mengelola limpasan air hujan dengan
meningkatkan peresapan limpasan ke dalam tanah
dan menurunkan tingkat polusi yang dikandungnya.
Konstruksi bioretensi
Daerah genangan (ponding zone) adalah kolam
tampungan yang dipakai untuk menampung limpasan
air hujan yang juga berfungsi sebagai tempat
pengendapan sedimen dan penguapan air.
Lapisan tanah organik sebagai tempat mikro organisme
yang kerjanya menyerap polusi seperti hidrokarbon,
logam berat dan nutrisi.
Lapisan filter (filtering zone) adalah lapisan penyaring
butiran tanah dari lapisan tanah organik.
Rumput yang ditanam di bibir kolam bioretensi
dimaksudkan untuk mengurangi kecepatan air limpasan
dan menyaring sebagian butiran sedimen yang terbawa
air.
Tanaman di bioretensi digunakan untuk menyerap
polusi, meningkatkan volume air yang meresap ke
dalam tanah, dan meningkatkan evapotranspirasi.
URBAN UMBRELLA
Visi dari Urban Umbrella adalah untuk mengatasi masalah
lingkungan yaitu banjir dan panas, dan masalah
penghematan energi.

Urban Umbrella dipasang di pinggir-pinggir jalan, untuk


menampung air dengan tajuknya. Ketika hujan turun, air
tertampung pada payung terbalik, kemudian disalurkan
melalui pipa untuk ditampung ke tong-tong penyimpanan
yang ada di sepanjang bagian urban umbrella ini. Pipa ini
didesain untuk mampu menampung air dalam jumlah 150
m3/jam.
Desain urban umbrella dimaksudkan untuk mengurangi beban saluran air saat
hujan yang seringkali mengakibatkan banjir dan menimbulkan kemacetan.
Selain itu, urban umbrella ini juga menambah keindahan, dan bentuk tajuknya
yang lebar dan seperti tajuk pohon juga dapat berfungsi sebagai peneduh.
Pada tajuk tersebut dipasangi solar panel dan heat collector, sehingga dapat
menangkap dan menyimpan sumber listrik dari matahari untuk lampu
penerangan jalan yang dipasang di bawah tajuk.
Struktur urban umbrella agak mahal karena struktur bawahnya didesain berupa
borepile yang terbuat dari beton campuran. Borepile ini harus benar-benar kuat
dan mampu sebagai tiang pancang yang kokoh.

Anda mungkin juga menyukai