KELOMPOK 4 METODE & TEKNIK PSI. SOSIAL Latar Belakang Masalah
Remaja merupakan individu yang dinamis dan mudah berubah-
ubah. Hal ini sebagai upaya dalam pencarian identitas diri. Upaya untuk menemukan identitas diri ini berkaitan dengan cara menampilkan dirinya. Mereka ingin diakui sebagai bagian dari komunitas remaja secara umum dan secara khusus sebagai bagian dari kelompok sebaya. Pada dasarnya tidak mudah bagi remaja untuk mengikatkan diri pada suatu kelompok, karena setiap kelompok memiliki tuntutan yang harus dipenuhi oleh setiap anggota. Latar Belakang Masalah
Teman sebaya dapat memberikan pengaruh positif
maupun negatif. Salah satu contoh pengaruh negatif yang didapat dari teman sebaya ialah merokok, kelompok teman sebaya yang terdiri dari para perokok dapat mempengaruhi perilaku remaja untuk ikut merokok. Fenomena mengenai remaja yang merokok ini dapat dengan mudah kita jumpai baik di jalanan maupun di tempat-tempat umum. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan wawancara peneliti secara informal, salah satu
kasus mengenai konformitas teman sebaya dan rokok terjadi pada X salah satu mahasiswa kampus Y. Akibat pengaruh teman kelompok, X mencoba untuk merokok, X diajak merokok oleh teman kelompoknya dan X merasa nyaman ketika ia ikut merokok bersama teman-temannya. Namun X menyadari bahwa perilakunya kurang baik bagi kesehatan, namun semua dilakukan karena X tidak mau dianggap berbeda oleh teman-temannya bila ia menolak. Latar Belakang Masalah
X pun berpendapat bahwa perilaku merokok memiliki 2
dampak yaitu positif dan negatif. Dampak positif dalam merokok adalah X merasa nyaman ketika merokok bersama dengan teman kelompoknya sambil nongkrong dan lebih merasakan kebersamaan dengan kelompoknya. Berbeda dengan ketika merokok sendiri, X kurang merasakan kenyamanannya. Latar Belakang Masalah
Sedangkan dampak negatif dalam merokok ini adalah X
sering kali dianggap nakal oleh masyarakat yang melihatnya ketika sedang merokok bersama dengan teman kelompoknya. X merokok hanya apabila teman kelompoknya juga merokok namun apabila dalam kelompoknya terdapat ada yang tidak merokok, X memilih untuk tidak merokok. Karena X menganggap merokok lebih nyaman itu apabila bersama semua teman kelompoknya. Identifikasi Masalah Fokus yang dibahas adalah pengaruh konformitas terhadap perilaku merokok pada usia remaja di kota Bandung, yang tetap mempertahankan perilaku merokok mesikpun sudah mengetahui bahwa perilaku tersebut mengakibatkan dampak negatif kepada kondisi tubuhnya. Rumusan masalah Seberapa Besar Pengaruh Konformitas Tersebut Terhadap Kelompok Pada Perilaku Merokok Usia Remaja Di Kota Bandung Walaupun Dampaknya Negatif Terhadap Kondisi Tubuh? LANDASAN TEORI Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial dimana individu merubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada. tekanan untuk melakukan konformitas berasal dari kenyataan bahwa di beberapa konteks terdapat aturan-aturan baik yang eksplisit maupun tidak terucap. Aturan-aturan ini mengindikasikan bagaimana individu seharusnya bertingkah laku. Aturan-aturan yang mengatur bagaimana individu seharusnya dan sebaiknya berperilaku disebut dengan norma sosial (social norm), satu norma sosial yang berkaitan erat dengan conformitas yaitu norma injungtif. LANDASAN TEORI
norma injungtif adalah suatu jenis norma yang memberi tahu
kita mengenai apa yang kita lakukan pada situasi-situasi tertentu. kecenderungan yang kuat pada konformitas dimana kita mengikuti harapan masyarakat atau kelompok mengenai bagaimana seharusnya kita bertindak di berbagai situasi membuat kita dengan sengaja menghindari kekacauan sosial. LANDASAN TEORI
dari teori konformitas berdasarkan penelitian-penelitian
Solomon Asch adalah bahwa harus dibedakan antara konformitas publik dengan penerimaan pribadi. Banyak orang melakukan perilaku-perilaku tertentu dengan norma sosial atau norma kelompok walaupun hal tersebut tidak mereka yakini sebagai sesuatu kebenaran. LANDASAN TEORI
Faktor- Faktor yang Memengaruhi Konformitas
1. Pengaruh dari orang-orang yang disukai. 2. Kekompakan kelompok. 3. Ukuran kelompok dan tekanan sosial. 4. Norma sosial deskriptif dan norma sosial injungtif. Alasan Mengapa Individu Memilih Untuk Melakukan Komformitas 1. Keinginan untuk disukai. 2. Rasa takut akan penolakan. 3. Keinginan untuk merasa benar. 4. Konsekuensi kognitif . LANDASAN TEORI
Alasan Mengapa Individu Tidak Melakukan Konformitas
1. Deindividuasi 2. Merasa Menjadi Orang Bebas.
Konformitas dan keragaman budaya
Kecenderungan melakukan konformitas akan lebih rendah pada budaya yang menekankan individualitas atau budaya individualis dibandingkan budaya yang menekankan keanggotaan kelompok atau budaya kolektivis.