PAPDI sepakat memanfaatkan vaksin HPV untuk mencegah infeksi HPV disamping upaya- upaya
pencegahan lain.
Penggunaan vaksin HPV dimaksudkan untuk mencegah kanker serviks, lesi pra kanker, kondiloma
akuminata serta penyakit lain yang disebabkan oleh infeksi HPV.
Indikasi penggunaan vaksin HPV pada kelompok umur 12-26 tahun.
Vaksinasi HPV pada kelompok umur 27-55 tahun atau pada orang yang telah melakukan hubungan seksual
masih dapat dilakukan namun manfaatnya tidak sebaik pada kelompok umur 12-26 tahun yang belum
melakukan hubungan seksual.
Vaksinasi HPV diberikan 0,5 ml secara intramuskular pada waktu 0,2 dan 6 bulan atau cara lain sesuai
dengan petunjuk penggunaan.
Vaksinasi HPV pada masa kehamilan sebaiknya ditunda sampai selesai kehamilan namun vaksin HPV dapat
digunakan pada masa menyusui.
Vaksin HPV dikontraindikasikan pada penderita dengan riwayat hipersensitivitas terhadap ragi atau
komponen vaksin lainnya.
Pemeriksaan PAP smear untuk deteksi dini masih tetap harus dilakukan meskipun telah mendapat vaksinasi
HPV.
Upaya hidup sehat harus tetap dijalankan disamping upaya pencegahan melalui vaksinasi HPV ini.
JADWAL IMUNISASI DEWASA
Hepatitis A
untuk mencegah penyakit hepatitis A yang
disebabkan virus.
Virus ini dapat masuk ke tubuh manusia
melalui saluran pencernaan dan menyerang
organ hati.
Vaksin hepatitis A diberikan dua kali pada
orang dewasa, dengan rentang waktu enam
hingga 12 bulan.
Hepatitis A
Vaksin Hepatitis A diberikan dua dosis dengan jarak 6 hingga 12
bulan pada individu berisiko terjadinya infeksi virus Hepatitis A,
seperti penyaji makanan (food handlers) dan mereka yang
menginginkan imunitas, populasi yang berisiko tinggi mis: individu
yang sering melakukan perjalanan atau bekerja di suatu negara yang
mempunyai prevalensi tinggi Hepatitis A, homoseksual, pengguna
narkoba, penderita penyakit hati, individu yang bekerja dengan
hewan primata terinfeksi Hepatitis A atau peneliti virus Hepatitis A,
Macam vaksin : antigen virus inaktif
Efektivitas : 94-100%
Rute :i.m
yg mendapat Hepatitis B
Dewasa yang berisiko terinfeksi Hepatitis B:
Individu yang terpapar darah atau produk darah dalam
kerjanya, klien dan staff dari institusi pendidikan
manusia cacat, pasien hemodialisis, penerima
konsentrat faktor VIII atau IX,
rumah tangga atau kontak seksual dengan individu
yang teridentifikasi positif HBsAg-nya,
individu yang berencana pergi atau tinggal di suatu
tempat dimana infeksi Hepatitis B sering dijumpai,
pengguna obat injeksi, homoseksual/biseksual aktif,
individu heteroseksual aktif dengan pasangan berganti-
ganti atau baru terkena PMS,
fasilitas penampungan korban narkoba,
individu etnis kepulauan pasifik atau
imigran/pengungsi baru dimana endemisitas daerah asal
sangat tinggi/lumayan.
Hepatitis B
Berikan 3-dosis dengan jadual : 0, 1 dan 6
bulan. Bila setelah imunisasi terdapat respons
yang baik maka tidak perlu dilakukan
pemberian imuniasasi penguat (booster).
Macam vaksin : Antigen virus inaktif
Efektivitas : 75-90%
Rute suntikan : i.m
Tetanus dan Diphteria (Td)
Seluruh orang dewasa harus mendapat vaksinasi lengkap
3 dosis seri primer dari difteri dan toksoid tetanus, dengan
2 dosis diberikan paling tidak dengan jarak 4 minggu dan
dosis ketiga diberikan 6 hingga 12 bulan setelah dosis
kedua. Jika orang dewasa belum pernah mendapat
imunisasi tetanus dan difteri maka diberikan seri primer
diikuti dosis penguat setiap 10 tahun.
Macam vaksin : Toksoid
Efektivitas : 90 %
Rute Suntikan i.m
Measles, Mumps, Rubella
(MMR)