Anda di halaman 1dari 24

VAKSINASI DEWASA

Konsensus PAPDI 2008

PAPDI sepakat memanfaatkan vaksin HPV untuk mencegah infeksi HPV disamping upaya- upaya
pencegahan lain.
Penggunaan vaksin HPV dimaksudkan untuk mencegah kanker serviks, lesi pra kanker, kondiloma
akuminata serta penyakit lain yang disebabkan oleh infeksi HPV.
Indikasi penggunaan vaksin HPV pada kelompok umur 12-26 tahun.
Vaksinasi HPV pada kelompok umur 27-55 tahun atau pada orang yang telah melakukan hubungan seksual
masih dapat dilakukan namun manfaatnya tidak sebaik pada kelompok umur 12-26 tahun yang belum
melakukan hubungan seksual.
Vaksinasi HPV diberikan 0,5 ml secara intramuskular pada waktu 0,2 dan 6 bulan atau cara lain sesuai
dengan petunjuk penggunaan.
Vaksinasi HPV pada masa kehamilan sebaiknya ditunda sampai selesai kehamilan namun vaksin HPV dapat
digunakan pada masa menyusui.
Vaksin HPV dikontraindikasikan pada penderita dengan riwayat hipersensitivitas terhadap ragi atau
komponen vaksin lainnya.
Pemeriksaan PAP smear untuk deteksi dini masih tetap harus dilakukan meskipun telah mendapat vaksinasi
HPV.
Upaya hidup sehat harus tetap dijalankan disamping upaya pencegahan melalui vaksinasi HPV ini.
JADWAL IMUNISASI DEWASA
Hepatitis A
untuk mencegah penyakit hepatitis A yang
disebabkan virus.
Virus ini dapat masuk ke tubuh manusia
melalui saluran pencernaan dan menyerang
organ hati.
Vaksin hepatitis A diberikan dua kali pada
orang dewasa, dengan rentang waktu enam
hingga 12 bulan.
Hepatitis A
Vaksin Hepatitis A diberikan dua dosis dengan jarak 6 hingga 12
bulan pada individu berisiko terjadinya infeksi virus Hepatitis A,
seperti penyaji makanan (food handlers) dan mereka yang
menginginkan imunitas, populasi yang berisiko tinggi mis: individu
yang sering melakukan perjalanan atau bekerja di suatu negara yang
mempunyai prevalensi tinggi Hepatitis A, homoseksual, pengguna
narkoba, penderita penyakit hati, individu yang bekerja dengan
hewan primata terinfeksi Hepatitis A atau peneliti virus Hepatitis A,
Macam vaksin : antigen virus inaktif
Efektivitas : 94-100%
Rute :i.m
yg mendapat Hepatitis B
Dewasa yang berisiko terinfeksi Hepatitis B:
Individu yang terpapar darah atau produk darah dalam
kerjanya, klien dan staff dari institusi pendidikan
manusia cacat, pasien hemodialisis, penerima
konsentrat faktor VIII atau IX,
rumah tangga atau kontak seksual dengan individu
yang teridentifikasi positif HBsAg-nya,
individu yang berencana pergi atau tinggal di suatu
tempat dimana infeksi Hepatitis B sering dijumpai,
pengguna obat injeksi, homoseksual/biseksual aktif,
individu heteroseksual aktif dengan pasangan berganti-
ganti atau baru terkena PMS,
fasilitas penampungan korban narkoba,
individu etnis kepulauan pasifik atau
imigran/pengungsi baru dimana endemisitas daerah asal
sangat tinggi/lumayan.
Hepatitis B
Berikan 3-dosis dengan jadual : 0, 1 dan 6
bulan. Bila setelah imunisasi terdapat respons
yang baik maka tidak perlu dilakukan
pemberian imuniasasi penguat (booster).
Macam vaksin : Antigen virus inaktif
Efektivitas : 75-90%
Rute suntikan : i.m
Tetanus dan Diphteria (Td)
Seluruh orang dewasa harus mendapat vaksinasi lengkap
3 dosis seri primer dari difteri dan toksoid tetanus, dengan
2 dosis diberikan paling tidak dengan jarak 4 minggu dan
dosis ketiga diberikan 6 hingga 12 bulan setelah dosis
kedua. Jika orang dewasa belum pernah mendapat
imunisasi tetanus dan difteri maka diberikan seri primer
diikuti dosis penguat setiap 10 tahun.
Macam vaksin : Toksoid
Efektivitas : 90 %
Rute Suntikan i.m
Measles, Mumps, Rubella
(MMR)

Orang dewasa yang lahir sebelum 1957 dianggap telah


mendapat imunitas secara alamiah.
Orang dewasa yang lahir pada tahun 1957 atau sesudahnya
perlu mendapat 1 dosis vaksin MMR.
Beberapa kelompok orang dewasa yang berisiko terpapar
mungkin memerlukan 2 dosis yang diberikan tidak kurang
dari jarak 4 minggu. Misalnya mereka yang kerja di
fasilitas kesehatan dan yang sering melakukan perjalanan.
Macam Vaksin : vaksin hidup
Efektivitas : 90-95%
Rute suntikan : s.c
Influenza
Vaksinasi influenza dilakukan setiap tahun bagi orang
dewasa dengan usia 50 tahun;
penghuni rumah jompo dan penghuni fasilitas-fasilitas lain
dalam waktu lama (misalnya biara, asrama dsb); orang
muda dengan penyakit jantung, paru kronis, penyakit meta
bolisme (termasuk diabetes), disfungsi ginjal, hemo
globinopati atau immunosupresi, HIV
juga untuk anggota rumah tangga, perawat dan petugas-
petugas kesehatan di atas.
Vaksin ini juga dianjurkan untuk calon jemaah haji karena
risiko paparan yang cukup tinggi.
Influenza
Macam vaksin : Vaksin split dan subunit
Efektivitas : 88 89%.
Rute Suntikan : i.m.
Catatan : vaksin ini dianjurkan untuk usia 50 tahun untuk
individualsedangkan untuk program, usia 65 tahun.
Di Amerika Serikat dan Australia imunisasi influenza telah
dijadikan program sehingga semua orang yang berumur 65
tahun atau lebih mendapat layanan imunisasi infuenza
melalui program pemerintah.
Pneumokok
Vaksin polisakarida pneumokok diberikan , pada
orang dewasa usia >65 tahun dan
mereka yang berusia < 65 tahun dengan penyakit
kardiovaskular kronis, penyakit paru kronis, diabetes
melitus, alkoholik chirrosis, kebocoran cairan
serebospinal, asplenia anatomik/fungsional, infeksi
HIV, leukemia, penyakit limfoma Hodgkins, mieloma
berganda, malignansi umum, gagal ginjal kronis,
gejala nefrotik, atau mendapat
kemoterapiimunosupresif.
Pneumokok
Vaksinasi ulang secara rutin pada individu
imunokompeten yang sebelumnya mendapat
Vaksinasi Pneumo 23 valensi tidak dianjurkan;
tetapi, revaksinasi dianjurkan jika vaksinasi
sebelumnya sudah > 5 tahun dan
Umur <65 th ketika divaksinasi terdahulu dan
sekarang > 65 th
Pneumokok
Merupakan individu berisiko tinggi terjadinya
infeksi pneumokok yang serius (sesuai deskripsi
Advisory Comittee on Immunization Practice
,ACIP)
Individu yang mempunyai tingkat antibodi yang
cepat sekali turun
Macam vaksin : polisakarida
Efektivitas : 90 %
Rute Suntikan : i.m. atau s.c.
Meningokok
Vaksin meningokok polisakarida tetravalen (A/C/Y/W-
135) wajib diberikan pada calon haji. Vaksin ini juga
dianjurkan untuk individu defisiensi komponen, pasien
asplenia anatomik dan fungsional, dan pelancong ke
negara di mana terdapat epidemi penyakit meningokok
(misalnMeningitis belt di sub-Sahara Afrika).
Pertimbangkan vaksinasi ulang setelah 3 tahun.
Macam vaksin : Polisakarida inaktif
Efektivitas : 90%
Rute suntikan : s.c.
Varisela

Vaksin varisela diberikan pada pada individu


yang akan kontak dekat dengan pasien yang
berisiko tinggi terjadinya komplikasi
(misalnya petugas kesehatan dan keluarga
yang kontak dengan individu imuno
kompromais).
Pertimbangkan vaksinasi bagi mereka yang
berisiko tinggi terpapar virus varisela, seperti
mereka yang pekerjaannya berisiko (misalnya
guru yang mengajar anak-anak, petugas kesehatan,
dan residen serta staf di lingkungan institusi),
mahasiswa, penghuni serta staf institusi
penyadaran (rehabilitasi) anggota militer, wanita
usia subur yang belum hamil, dan mereka yang
sering melakukan perjalanan kerja/ wisata.
Vaksinasi terdiri dari 2 dosis yang diberikan
dengan jarak 4 8 minggu.
Macam vaksin : virus hidup
dilemahkan
Efektivitas : 86 %
Rute suntikan : s.c.
Demam Tifoid
Dianjurkan penggunaannya pada pekerja
jasa boga, wisatawan yang berkunjung ke
daerah endemis. Pemberian vaksin Thypim
vi perlu diulang setiap 3 tahun.
Macam vaksin : antigen vi inaktif
Efektivitas : 50-80 %
Rute suntikan : i.m.
Yellow fever
Vaksin ini diwajibkan oleh WHO bagi
wisatawan yang akan berkunjung ke Afrika
Selatan. Ulangan vaksinasi setiap 10 tahun.
Macam vaksin : virus hidup dilemahkan
Efektivitas : tinggi
Rute suntikan : s.c.
Japanese encephalitis
Untuk wisatawan yang akan bepergian ke
daerah endemis (Asia) dan tinggal lebih
daripada 30 hari atau akan tinggal lama di
sana, terutama jika mereka melakukan
aktivitas di pedesaan.
Macam vaksin : virus inaktif
Efektivitas : 91 %
Rute suntikan s.c
Rabies
Bukan merupakan imunisasi
rutin,dianjurkan pada individu yang
berisiko tingggi tertular ( dokter hewan dan
petugas yang bekerja dengan hewan ,
pekerja laboratorium ) wisatawan
berkunjung kedaerah endemis yang berisiko
kontak dengan hewan dan individu yang
tergigit binatang tersangka rabies.
Rabies
Macam vaksin : Virus yang dilemahkan
Juga tersedia serum (Rabies Immune
Globulin).
Efektivitas : vaksin 100 %
Rute penyuntikan : IM , SC.

Anda mungkin juga menyukai