Etiologi
Stafilokokus aureus hemoliticus (koagulasi positif) 90%
jarang oleh streptokokus hemolitikus
Hemofilus influenza (<4th) 50%
B. Colli, B. Aerogenus kapsulata, Pneumococcus sp, Salmonella
tifosa, Pseudomonas aerogenus, Proteus mirabilis, Brucella sp, dan
bakteri anaerobik yaitu Bakteroides fragilis juga dapat
menyebabkan osteomielitis hematogen akut.
Faktor predisposisi osteomielitis akut :
Penyebaran umum
Melalui sirkulasi darah berupa bakterimia dan septikemia
Melalui embolus infeksi yang menyebabkan infeksi multifokal
pada daerah-daerah lain.
Penyebaran lokal
Subperiosteal abses akibat penerobosan abses melalui
periostium
Selulitis akibat abses subperiosteal menembus sampai di
bawah kulit
Penyebaran ke dalam sendi sehingga terjadi artritis septik.
Penyebaran ke medula tulang sekitarnya sehingga sistem
sirkulasi dalam tulang terganggu. Hal ini menyebabkan
PERJALANAN PENYAKIT
OSTEOMIELITIS
A. Fokus infeksi pada lubang akan berkembang
dan pada tahap ini menimbulkan edema
periosteal dan pembengkakan jaringan lunak.
B. Fokus kemudian semakin berkembang
membentuk jaringan eksudat inflamasi yang
selanjutnya terjadi abses subperiosteal serta
selulitis di bawah jaringan lunak
C. Selanjutnya terjadi elevasi periosteum diatas
daerah lesi, infeksi menembus periosteum dan
terbentuk abses pada jaringan lunak di mana
abses dapat mengalir keluar melalui sinus pada
permukaan kulit. Nekrosis tulang akan
menyebabkan terbentuknya sekuestrum dan
infeksi akan berlanjut kedalam kavum medula.
GAMBARAN KLINIS
Gambar 3. Proyeksi lateral pada tibia terlihat Gambar 4. Proyeksi AP pada tibia dan fibula proksimal;
gambaran sklerotik di diametafisis tibia terlihat gambaran destruksi awal kortikal diafisis fibula
Gambaran destruksi tulang dapat terlihat setelah sepuluh hari (2 minggu) berupa
refraksi tulang yang bersifat difus pada daerah metafisis dan pembentukan tulang
baru di bawah periosteum yang terangkat. Sedangkan pemeriksaan ultrasonografi
dapat memperlihatkan adanya efusi pada sendi
antibiotik
secepatnya sesuai Istirahat dan Pertimbangk
dengan penyebab analgesik an drainase
utama bedah.
OSTEOMIELITIS
HEMATOGEN SUBAKUT
Gejala osteomielitis hematogen subakut
lebih ringan oleh karena organisme
penyebabnya kurang purulen dan penderita
lebih resisten.
Gambaran Klinis
Penderita sering mengeluhkan adanya cairan yang keluar dari luka/sinus
setelah operasi yang bersifat menahun. Kelainan kadang-kadang disertai
demam dan nyeri yang hilang timbul di daerah anggota gerak tertentu.
Pada pemeriksan fisik ditemukan adanya sinus, fistel atau sikatriks bekas
operasi dengan nyeri tekan. Mungkin dapat ditemukan sekuestrum yang
menonjol keluar melalui kulit. Biasanya terdapat riwayat fraktur terbuka
atau osteomielitis pada penderita.
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Foto polos
Pada foto Rontgen dapat ditemukan adanya tanda-tanda porosis
dan sklerosis tulang, penebalan periosteum, elevasi periosteum
dan mungkin adanya sekuestrum
Vertebra adalah tempat yang paling umum pada orang dewasa terjadi osteomielitis
secara hematogen.
Organisme mencapai badan vertebra yang memiliki perfusi yang baik melalui arteri
tulang belakang dan menyebar dengan cepat dari ujung pelat ke ruang diskus dan
kemudian ke badan vertebra.
Sumber bakteremia termasuk dari saluran kemih (terutama di kalangan pria di atas
usia 50), abses gigi, infeksi jaringan lunak, dan suntikan intravena yang
terkontaminasi, tapi sumber bakteremia tersebut tidak tampak pada lebih dari
setengah pasien.
Banyak pasien memiliki riwayat penyakit sendi degeneratif yang melibatkan tulang
belakang, dan beberapa melaporkan terjadinya trauma yang mendahului onset dari
infeksi.
Luka tembus dan prosedur bedah yang melibatkan tulang belakang dapat
menyebabkan osteomielitis vertebral nonhematogen atau infeksi lokal pada diskus
vertebra
Gambar 12. Radiografi osteomielitis pada tulang
belakang; tampak abses prevertebral (*) dan
destruksi pada area diskus T9-10 yang juga meluas
hingga kanalis spinalis