Anda di halaman 1dari 10

ILMU UKUR TAMBANG

Ilmu ukur tambang adalah cabang dari ilmu


pertambangan dan rekayasa, yang berhubungan
dengan masalah pengukuran.
Tujuan dari melakukan kegiatan ukur tambang adalah :
1. Menyajikan secara grafis pekerjaan bawah tanah,
bentuk dan kejadian gambaran penyebaran bahan
galian, serta struktur yang ada dari kenampakan
permukaan bumi.
2. Memecahkan berbagai permasalahan dalam ilmu
ukur tambang seperti kegiatan eksplorasi,
konstruksi dan eksploitasi.
Pada tahap eksplorasi, ukur tambang dilaksanakan untuk
membuat peta situasi dan lokasi dari endapan dan sebaran
bahan galian serta titik obyek lubang bor, sumur uji atau
paritan yang akan digunakan untuk perhitungan jumlah
cadangan dari bahan galian.
Pada tahap konstruksi, ukur tambang dilaksanakan untuk
membuat peta situasi dan lokasi pembangunan infrastruktur.
Pada tahap eksploitasi, ukur tambang dilaksanakan untuk
membuat peta situasi kemajuan kegiatan penambangan
secara berkala sehingga kegiatan penambangan tidak keluar
dari rencana kegiatan penambangan tahunan. Umumnya juga
dilakukan untuk pemetaan lereng agar tidak longsor
Istilah umum yang sering ditemukan pada ilmu ukur tambang :
- Azimut adalah suatu sudut yang diukur dari titik utara
selatan ke suatu titik tertentu menurut arah jaraknya.
- Bearing adalah suatu sudut yang diukur ke kiri atau ke
kanan garis utara, selatan, dengan titik tertentu.
- Back sight station adalah titik pengukuran yang berada di
belakang alat.
- Fore sight station adalah titik pengukuran yang berada di
depan alat.
- HD (Horisontal distance) adalah jarak horisontal antar 2
titik.
- VD (Vertical distance) adalah jarak beda tinggi antar 2 titik.
- SD (Slope distance) adalah jarak miring antar 2 titik.
- IS (Instrument station) adalah ketinggian alat
yang digunakan (Ti).
- adalah sudut kemiringan.
- Ba adalah benang silang atas.
- Bt adalah benang silang tengah.
- Bb adalah benang silang bawah.

Anda mungkin juga menyukai