banyak.
3 Prevalensi yang pasti dari polip nasi belum ada datanya, oleh
karena studi epidemiologi yang dilakukan dan hasilnya
bergantung pada populasi studi serta metodenya.
TINJAUAN
PUSTAKA
ANATOMI HIDUNG
PENDARAHAN HIDUNG
POLIP NASI
3 Massa lunak yang mengandung banyak cairan, bertangkai,
bentuk bulat atau lonjong, berwarna putih keabu-abuan.
3 Sinusitis kronik.
3 Iritasi.
3 Angiofibroma Nasofaring
3
Polipektomi Medikamentosa
3 Operatif Polipektomi
1
Keluarga
Keluarga alerginya
Riwayat
Riwayat
Pengguna-
Pengguna-
Keluhan
Keluhan an
an Obat
Obat
Utama
Utama
6
pernah di diagnosa Sosial
Sosial
3 Riwayat
Riwayat
Rhinitis alergi oleh dokter
spesialis THT-KL di Banda
Aceh. Alergi terhadap
Pasien seorang pegawai
negeri, pasien sering bersin
Penyakit makanan dan obat asam
Penyakit pada pagi hari dan bersin
Dahulu
Dahulu mefenamat
apabila terkena debu.
Riwayat
Riwayat
Penyakit
Penyakit Hidung tersumbat memberat sekitar 2 bulan terakhir, bernapas dari mulut,
Sekarang
Sekarang hidung sering berair, bersin-bersin di pagi hari yang dialami lebih dari 5x
sehari, bersin juga dialami saat terpapar debu
130/
Compos 80 88x 20x
36,7C
Mentis mm /menit /menit
Hg
Pemeriksaan Fisik
Sianosis,
Wajah: Pupil : Isokor
ikterus,
Simetris 3mm/3mm
oedema (-)
RCL : (+/+)
RCTL : (+/+)
Auskultasi
Vesikuler (+/+)
Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Perkusi
Seluruh lapangan paru sonor
Palpasi
Stem fremitus kiri sama dengan kanan
Nyeri tekan (-/-)
Simetris Inspeksi
Retraksi intercostae (-/-)
Normochest
THORAKS
Auskultasi
BJ I > BJ II, reguler (-), bising (-)
Batas Jantung Atas : Sela iga III sinistra Perkusi
Batas Jantung Kiri : ICS V, 1 jari medial Linea Mid Clavikula
Sinistra
Batas Jantung Kanan : ICS IV Linea Para Sternal
Palpasi
Iktus cordis teraba di ICS V LMCS 1 jari ke medial
Inspeksi
Iktus cordis tidak terlihat
JANTUNG
Pemeriksaan Fisik Telinga
Dinding Membran
Daun Telinga
Liang Telinga Timpani
Kel
Lapang (+/
kongenital Utuh (+/+)
+)
(-/-)
Reflek
Hiperemi
Trauma (-/-) cahaya (+/
(-/-)
+)
Aurikular
Massa (-/-) Atrofi (-/-)
Sign (-/-)
Kel kongenital
Nyeri tekan (+/+) Radang (+/+) Deviasi (-/+)
(-/-)
Cavum nasi
Deformitas (-/-) Nyeri ketok (+/+) Spina (-/-)
lapang (+/+)
Sekret (-/+)
Trauma (-/-) Encer dan Krista (-/-)
minimal
Konka inferior
hipertrofi(+/+)
Radang (-/-) Abses (-/-)
licin, merah
muda, udem
Konka media
eutrofi (+/+) licin,
Perforasi (-/-)
merah muda,
udem (+/+)
Massa polipoid,
warna abu
Hematom (-/-)
pucat, jumlah
multipel.
Darah Rutin
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin (gr/dL) 14,7 14-17
Hematokrit (%) 44 45-55
Eritrosit (mm3) 5,8 4,7-6,1
Leukosit(mm3) 9,3 4,5-10,5
Trombosit(mm3) 234 150-450
Eosinofil (%) 5 0-6
Basofil (%) 1 0-2
Neutrofil batang (%) 0 2-6
Neutrofil segmen (%) 47 50-70
Limfosit (%) 40 20-40
Monosit (%) 7 2-8
Waktu perdarahan (menit) 2 1-7
Waktu pembekuan (menit) 8 5-15
Natrium (mmol/L) 146 135-145
Kalium (mmol/L) 3,5 3,5-4,5
Klorida (mmol/L) 108 90-110
KGDS (mg/dL) 114 <200
Ureum (mg/dL) 17 13-43
Pemeriksaan
Penunjang
CT SCAN
SINUS NASAL
Operatif
Polipektomi via endoskopi
FESS (Functional Endoscopy Sinus Surgery)
ANALISA
KASUS
Kasus Teori
Anamnesis:
Pasien dengan keluhan hidung Terdapat beberapa faktor penyebab
tersumbat sejak 1 tahun yang lalu terjadinya polip nasal, antara lain: infeksi
dan memberat dalam 2 bulan sinusitis kronis, asma, rhinitis alergi (hay
terakhir. Pasien juga mengeluh fever), cystic fibrosis, hipersensitif terhadap
sering bersin saat terkena debu dan NSAID (respon alergi seperti aspirin,
saat pagi hari, selain itu pasien juga ibuprofen, asam mefenamat, naproxen,
memiliki riwayat alergi makanan dan dll). Pasien tersebut memiliki dua faktor
obat berupa asam mefenamat. resiko yang dapat menyebabkan polip
nasal antara lain riwayat rhinitis alergi dan
hipersensitivitas terhadap NSAID berupa
asam mefenamat
Kasus Teori
Pemeriksaan fisik rinoskopi didapatkan polip merupakan massa bertangkai dengan
adanya suatu masa padat kenyal permukaan licin, berbentuk bulat atau lonjong,
berwarna keabu-abuan dan tidak nyeri berwarna putih keabu-abuan, agak bening,
disertai adanya septum deviasi lobular, dapat tunggal atau multiple dan tidak
sensitive (bila ditekan atau ditusuk tidak
terasa sakit).