Anda di halaman 1dari 10

MEMANDIKAN JENAZAH

Meamandikan jenazah adalah menyucikan dan


membersihkan jenazah dari najis dan kotoran yang
menempel pada tubuh jenazah, sehingga jenazah
berada dalam keadaan suci. Namun ada jenazah
tertentu yang tidak perlu dimandikan, yaitu orang
yang mati syahid dalam peperangan.
Lalu mengapa jenazah harus dimandikan? Manusia
diciptakan dan dilahirkan oleh Allah SWT dalam
keadaan suci. Maka saat manusia kembali kepada-
Nya harus dalam keadaan yang suci pula. Sehingga
ruh dapat kembali kepada Allah. Bukan hanya suci
Allah berfirman dalam kitab-Nya :



Artinya :
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
taubat dan menyukai orang-orang yang
menyucikan diri.(QS. 2:222)
Memandikan jenazah hukumnya adalah fardu kifayah, yakni
ketika ada orang lain yang telah melaksanakannya,
gugurlah kewajiban bagi yang lainnya.
Umat Islam yang hendak memandikan jenazah orang Islam
wajib memenuhi syarat berikut, yaitu :
a. Baligh dan berakal
b. Niat memandikan jenazah
c. Terpercaya, artinya memahami ketentuan memandikan
jenazah dan mampu merahasiakan aib jenazah.
Rasul bersabda barang siapa memandikan mayit lalu
merahasiakan aibnya, maka Allah mengampuni dosanya
empat puluh kali. (HR. Hakim)
Orang yang berhak memandikan jenazah :
a. Jika jenazahnya laki-laki maka yang memandikannya
adalah laki-laki. Mereka yang diberi wasiat sebelumnya,
bapaknya, kakeknya, keluarga terdekat, atau mahram
dari pihak laki-laki. Namun seorang istri boleh
memandikan jenazah suaminya atau sebaliknya.
b. Jika jenazahnya perempuan maka yang utama
memandikannya perempuan, seperti ibunya, neneknya,
dan keluarga terdekatnya yang perempuan, serta
suaminya.
c. Jika jenazahnya seorang anak maka laki-laki atau
perempuan boleh memandikannya. Tetapi yang
diutamakan adalah dari keluarganya.
Orang yang berhak memandikan jenazah :
e. Janin yang berusia di bawah empat bulan, tidak perlu
dimandikan, dikafan dan disalatkan. Cukup digali lubang dan
dikebumikan. Adapun janin yang berusia di atas empat
bulan sudah dianggap manusia karena telah ditiupkan roh
kepadanya. Jenazahnya dimandikan, seperi memandikan
jenazah anak berusia tujuh tahun.
f. Jika jenazah mengenakan gigi palsu terbuat dari emas,
hendaknya dibiarkan saja, tidak perlu ditanggalkan. Boleh
ditanggalkan jika gigi palsu itu tidak kukuh melekat. Hal
tersebut boleh dilakukan jika mulut jenazah terbuka. Jika
tidak, dibiarkan saja tidak perlu susah payah membukanya
hanya untuk menanggalkan gigi palsu tersebut.
TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH
A. Persiapan
Persiapkan alat alat untuk memandikan jenazah,
seperti, tempat air, gayung, sarung tangan, pelindung
tubuh, masker, sabun, sampo, waslap, handuk, kain,
dan kapur barus. Jika ingin lebih praktis, dapat
persiapkan air dari kran dengan menggunakan selang
atau shower.
B. Tata cara memandikan jenazah
1. Orang yang memandikan memakai alat alat yang
sudah dipersiapkan.
2. Jenazah laki-laki dimandikan oleh laki laki serta
istrinya. Jenazah perempuan dimandikan oleh
perempuan serta suaminya.
3. Meletakkan jenazah di dipan atau mejah,
diusahakan kepala lebih tinggi dari kaki
4. Tempat memandikan jenazah harus tertutup baik
dengan dinding atau dengan kain agar aurat dan cela
jenazah tidak terlihat
5. Menutup aurat jenazah dengan handuk besar atau
6. Bersihkan kotoran jika ada dengan cara menekan
perut dan dada, miringkan ke kanan dan ke kiri dengan
menggunakan sarung tangan dan disiram berkali kali
7. Siramlah Mulai dari anggota wudu yang kanan
dengan bilangan gasal atau lima kali atau lebih dengan
menggunakan air.
8. Bersihkan tubuhnya dengan air dengan posisi
dimiringkan ke kanan dan ke kiri serta tutup selalu
auratnya.
9. Selama memandikan dijaga selalu agar aurat tidak
terlihat oleh umum.
10. Kemudian rambut jenazah diberi sampo agar bersih
11. Siramkan pada kali terakhir dengan menggunakan
air kapur barus serta miringkan ke kanan dan ke kiri
agar air keluar dari mulutnya dan lubang yang lain.
12. Setelah selesai dimandikan dengan baik dan bersih,
keringkan badannya dengan handuk. Kemudian kain
penutup jenazah yang sudah basah, diganti dengan kain
penutup yang kering.
13. Proses memandikan jenazah sudah selesai. Setelah
itu, jenazah siap untuk dikafani.

Anda mungkin juga menyukai