Anda di halaman 1dari 41

KONJUNGTIVITIS

VERNALIS
Pembimbing : dr.H.Djarizal, Sp.M, MPH
Oleh :
Gabriella Mariza
G1A213084
BAB I PENDAHULUAN
Konjungtivitis radang pada
konjungtiva atau radang selaput
lendiryang menutupi belakang
kelopak dan bola mata.

Konjungtivitis dapat disebabkan


bakteri,virus,klamidia,alergi
toksikdan moluscum contangiosum.

Konjungtivitisvernalis=konjungtivitis
musiman/musim kemarau alergi

biasanya
berlangsung dalam tahun-tahun
prapubertas dan berlangsung 5-10 tahun.
BAB II LAPORAN KASUS
Nama : An. D
Umur : 9 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Tanjung Pinang
Tanggal anamnesa : Senin, 16 Februari
2015
ANAMNESA
Keluhan Utama
Kedua mata merah dan gatal sejak 1 bulan terakhir.

RPS
Pasien datang kedua mata merah dan gatal
sejak 1 bulan terakhir. awalnya pasien bermain
di lapangan pada siang hari, keluhan tersebut.
Keluhan ini sudah sering dirasakan jika pasien
bermain di bawah terik matahari.
Sebelumnya pasien sudah 3x berobat ke
puskesmas obat tetes mata & obat
minum keluhan tidak hilang sudah
sering dirasa hilang timbul.

Penglihatan kabur disangkal. penglihatan


ganda disangkal, keluhan sakit kepala
disertai rasa sakit pada daerah mata
juga disangkal
terasa ada yang mengganjal (-)
kotoran mata yang kental (-)
bengkak (-)
mata berair terus menerus (-)
sulit membuka mata (-)
demam (-).
Riwayat Pengobatan Sebelumnya
Pasien
sebelumnya sudah pernah berobat ke
puskesmas untuk keluhan mata merah dan gatal
pada kedua matanya

Diberi
obat tetes mata dan obat minum tidak
tahu obat apa yang diberikan.

Karena sejak 3x berobat ulang ke puskesmas


namun keluhan tidak hilang berobat ke dokter
spesialis mata.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pernah mengalami keluhan yang
sama sebelumnya
Riwayat operasi disangkal
Riwayat trauma (-)
Riwayat sering terpapar dengan
matahari pada kedua mata (+)
Riwayat alergi makanan (+)
Riwayat Asma (-)
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami
sakit yang sama.

Riwayat keluarga dengan alergi (+), asma (-)

Riwayat gizi :
BB : 38 kg
TB : 143 cm
IMT : 18, 58 (baik)

Keadaan Sosial Ekonomi


Ekonomi pasien tergolong dalam ekonomi yang
cukup, dimana ibu dan ayah pasien bekerja sebagai
seorang pedagang.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital :
TD: 100/80 mmHg

Nadi : 72 x/menit

RR : 21 x/menit
Suhu : Afebris
Kepala : Normocephal
Mata : Status Oftalmologi
THT : Tidak ada keluhan
Mulut : Tidak ada keluhan
Leher : Tidak ada keluhan
Thoraks : Tidak ada keluhan
Abdomen : Tidak ada keluhan
Endokrin : Tidak ada keluhan
Ekstremitas : Tidak ada keluhan
STATUS OFTALMOLOGI

Pemeriksaan OD OS

Visus SC 6/6 6/6


CC
Kedudukan Bola Mata
Posisi Ortoforia Ortoforia
Pergerakan bola mata
- Duksi Baik Baik
- Versi Baik Baik

Inj. konjungtiva Inj. konjungtiva


Jernih jernih Jernih, jernih

Penebalan bag. Konj. bulbi Penebalan bag. Konj. bulbi


Palpebra
Superior Hiperemis (-), edema (-), Hiperemis (-), edema (-),
Inferior laserasi (-), benjolan (-) laserasi (-), benjolan (-)
Silia Hiperemis (-), edema (-), Hiperemis (-), edema (-),
laserasi (-), benjolan (-) laserasi (-), benjolan (-)
Trikiasis (-), madarosis (-) Trikiasis (-), madarosis (-)

Konjungtiva
Konjungtiva tarsus Licin (+), Hiperemis (-), Licin (+), Hiperemis (-),
superior Anemis (-), Papil (-), folikel Anemis (-), Papil (-), folikel
(-), lytiasis (-) (-), lytiasis (-)
Konjungtiva tarsus Licin (+), Hiperemis (-), Licin (+), Hiperemis (-),
inferior Anemis (-), Papil (-), folikel Anemis (-), Papil (-), folikel
(-), lytiasis (-) (-), lytiasis (-)
Konjungtiva bulbi Injeksi konjungtiva (+), Injeksi Injeksi konjungtiva (+),
Silier (-), jar. Fibrovascular (-), Injeksi Silier (-), jar.
penebalan di dekat limbus (+) Fibrovaskular (-), penebalan
di dekat limbus (+)
Kornea
Jernih + +
Edema - -
Ulkus - -
Perforasi - -
Makula - -
Leukoria - -
Pigmen iris - -
Laserasi - -
Bekas jahitan - -
Jaringan fibrovaskuler - -

Limbus Kornea
Penebalan berwarna putih + +
kemerahan - -
Arcus sinilis - -
Bekas jahitan - -
Jaringan fibrovaskuler

Sklera
Sklera biru - -
Ikterik - -
Hiperemis - -
COA
Volume Sedang Sedang
Iris
Warna Cokelat Cokelat
Kripta Normal Normal
Prolaps - -

Pupil
Bentuk Bulat Bulat
Isokoria Isokor Isokor
Ukuran 3 mm 3 mm
RCL + +
RCTL + +
Lensa

Kejernihan Jernih Jernih

PEMERIKSAAN Tampak penebalan di Tampak penebalan di


SLIT LAMP konjungtiva bulbi ke daerah konjungtiva bulbi ke
sekitar limbus berwarna daerah sekitar limbus
putih susu kemerahan berwarna putih susu
kemerahan

Tekanan Intra Okuler

Palpasi Normal Normal


Tonometer Schiotz Tidak dilakukan Tidak dilakukan

VISUAL FIELD TIDAK DILAKUKAN

FUNDUSKOPI TIDAK DILAKUKAN



DIAGNOSIS KERJA
Konjungtivitis Vernal Tipe
Limbus ODS

DIAGNOSIS BANDING
Konjungtivitis kataral sub akut
Konjungtivitis flikten
Konjungtivitis atopi
ANJURAN PEMERIKSAAN
Darah rutin
Kultur

PENATALAKSANAAN
Anti hitamin topical ED (Cendo conver)
Kortikosteroid topikal ED (Cendo P-Pred)
Anti histamin sistemik: Cetirizin 2 x 1 tab

PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad fungtionam : Dubia ad bonam
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Konjungtiva mukosa yang melapisi bagian dalam
palpebra dan permukaan anterior mata.

Konjungtiva melapisi permukaan sebelah dalam kelopak


mulai tepi kelopak (margo palpebralis), melekat pada sisi
dalam tarsus, menuju ke pangkal kelopak menjadi
konjuntiva fornicis yang melekat pada jaringan longgar dan
melipat balik melapisi bola mata hingga tepi kornea

Konjungtiva dibagi menjadi 3 : palpebra,forniks dan bulbi


Yang melapisi bagian palpebra disebut konjungtiva
palpebra, di forniks disebut konjuntiva fornicis dan yang di
bola mata disebut konjuntiva bulbi.

Persyarafan dari percabangan pertama n. trigeminus yang


berakhir sebagai ujung- ujung yang lepas terutama di
bagian palpebra.

Konjungtiva mengandung sangat banyak pembuluh limfe.

Konjungtiva dibasahi oleh air mata yang saluran sekresinya


bermuara di forniks atas
Konjungtivitis vernalis
konjungtivitis akibat reaksi hipersensitivitas
(tipe I) yang mengenai kedua mata dan
bersifat rekuren

Klasifikasi konjungtivitis vernalis:


1. Bentuk palpebra

2. Bentuk Limbal
Konjungtivitis Vernal Palpebra dengan Tanda cobble stone
Konjungtivitis Vernal Limbal dengan Tanda Trantas Dot
ETIOLOGI
Konjungtivitis vernal terjadi akibat alergi dan cenderung
kambuh pada musimpanas. Konjungtivitis vernal sering
terjadi pada anak-anak, biasanya dimulai sebelum masa
pubertas dan berhenti sebelum usia 20
PATOFISIOLOGI
Reaksi hipersensitivitas tipe I Radang
interstitial hiperemia dan vasodilatasi difus
hiperplasia proliferasi jaringan
pembentukan jaringan ikat yang tidak
terkendali hyalinisasi deposit pada
konjungtiva cobblestone.

Jaringan ikat berlebihan warna putih susu


konjungtiva tampak buram dan tidak berkilau
Proliferasiyangspesifik(pavement
likegranulations)
Hipertrofipapil pada konjungtiva tarsal
ptosis mekanik berat keratitis serta
erosi epitel kornea

Limbus konjungtiva perubahan


vasodilatasi dan hipertropi lesi fokal
berat kekeruhan pada limbus distrofi
gangguan dalam kualitas maupun kuantitas
stem cell limbus risiko pterigium pada usia
muda kista-kista kecil cepat degenerasi
HISTOPATOLOGI
Prehipertropi (tahap awal)
neovaskularisasi dan pembentukan papil
yang di tutupi oleh satu lapis sel epitel
dengan degenerasi mukoid dalam kripta
proliferasi limfosit membentuk
beberap nodul limfoid granula eosinofil
dilepas sitotoksik kekambuhan
konjuntivitis
Histologi Konjungtivitis Vernal Terlihat Banyak Sel Radang Terutama
Eosinofil
GEJALA KLINIS
Keluhan utama : gatal
Ptosis
Mata berlendir/berair
Kelainan pada palpebra
Horner Trantas dots gambaran seperti renda
di limbus
Cobblestone pada konjungtivitis palpebra
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan
hasil pemeriksaan mata.
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan berupa
kerokan konjungtiva untukmempelajari
gambaran sitologi
Injeksi Injeksi Injeksi
Konjungtiva Siliar/Perikorneal Episkleral
Asal a. Konjungtiva a. Silier a. Siliar longus
posterior Intraokular
Memperdarahi Konjungtiva bulbi Kornea segmen
anterior Episklera
Lokalisasi Konjungtiva Dasar konjungtiva

Warna Merah Ungu Merah gelap


Arah Ke limbus Ke sentral Ke sentral
aliran/lebar
konjungtiva Ikut bergerak Tidak bergerak Tidak bergerak
digerakkan
dengan Menciut Tidak menciut Tidak menciut
epinefrin 1:1000
Penyakit Konjungtiva Kornea, iris, Glaukoma,
glaukoma endoftalmitis,
panoftalmitis
Sekret + - -
Penglihatan N
Glaukom
a
Subyekti
f
TATA LAKSANA
Tindakan umum
Menghindaritindakanmenggosok-gosokmata
dengantangan ataujari tangan
Pemakaian mesin pendingin ruangan berfilter;
Menghindaridaerahberanginkencangyangbiasanyajug
a membawa serbuk sari;
Menggunakan kaca mata berpenutup total untuk
mengurangi kontak dengan alergendiudara terbuka
Kompres dingin di daerah mata
TERAPI TOPIKAL
Untuk menghilangkan sekresi mucus, dapat
digunakan irigasi saline steril
danmukolitiksepertiasetilsistein10%-
20%tetesmata
Antihistamin
NSAID (Non-Steroid Anti-Inflamasi Drugs)
Untukkonjungtivitisvernalisyangberat,bisadib
erikansteroid topikal prednisolone fosfat 1%, 6-
8kalisehari selamasatuminggu.
Antibiotik
TERAPI SISTEMIK
digunakan steroid sistemik
sepertiprednisoloneasetat,
prednisolonefosfat,atau deksamethason
fosfat23 tablet 4 kali sehari selama 12 minggu
Antihistamin, baik lokal maupun sistemik
Tindakan bedah
Berbagaiterapipembedahan,krioterapi,dand
iatermipadapapilraksasa konjungtiva tarsal
kinisudahditinggalkan mengingatbanyaknya
efek samping dan terbukti tidak efektif, karena
dalam waktu dekat akan tumbuh lagi.
KESIMPULAN
Konjungtivitis vernalis adalah konjungtivitis akibat reaksi
hipersensitivitas (tipeI) yang mengenai kedua mata dan
bersifat rekuren.
Konjungtivitis vernal terjadi akibatalergi dan cenderung
kambuh pada musim panas.
Konjungtivitis vernal sering terjadipada anak-anak,
biasanya dimulai sebelum masa pubertas dan berhenti
sebelum usia20.
Gejala yang spesifik berupa rasa gatal yang hebat, sekret
mukus yang kentaldan lengket, serta hipertropi papil
konjungtiva. Tanda yang spesifik adalah Trantas dots dan
coble stone.
Terdapat dua bentuk dari konjungtivitis vernalis yaitu
bentuk palbebradan bentuk limbal
Perawatan yang dapat
diberikanmenghindarimenggosok-
gosokmata,kompresdingindidaerahmata,
memakaipengganti air mata, memakai obat
tetes seperti asetil sistein, antihistamin, NSAID,
steroid, stabilisator selmast,
dll;obatoral(sepertiantihistamindansteroid
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai