Anda di halaman 1dari 29

PENGOBATAN MALARIA

TANPA KOMPLIKASI

DAUD SAMAL, S.KM


A. Pengobatan dg dasar
Pemeriksaan Mikroskopis
menggunakan ACT
(Artemisinin-based
Combination Therapy)
1. a. Pengobatan Lini I Malaria P.falciparum
Jumlah tablet per hari menurut kelompok umur

Hari Jenis Obat 01 2 11 14 59 10 14 > 15


bl bl th th th th
0-4 4 - 10 1020 20-40 40-60 > 60
kg kg kg kg kg kg
Artesunat 1 2 3 4
H1 Amodiakuin 1 2 3 4
Primakuin - - 1 2 23
Artesunat 1 2 3 4
H2
Amodiakuin 1 2 3 4
Artesunat 1 2 3 4
H3
Amodiakuin 1 2 3 4
*) Artesunate adalah 4 mg/KgBB per hari (50 mg/tablet)
*) Amodiakuine adalah 10 mg/KgBB per hari (200 mg/tablet ~ 153 mg amodiakuin basa)
*) Primakuin adalah 0,75 mg/KgBB pada hari pertama
1. b. Pengobatan Lini I Malaria P.falciparum
(Dihydroartemisinin Piperaquin)

Jumlah tablet per hari menurut kelompok umur

Hari Jenis Obat 01 2 11 14 59 10 14 > 15


bl bl th th th th
0-4 4 - 10 1020 20-40 40-60 > 60
kg kg kg kg kg kg
DHP 1 1 3 4
H1
Primakuin - - 1 2 23
H2 - 3 DHP 1 1 3 4

*) Dihydroartemisinin adalah 2 - 4 mg/KgBB per hari


*) Piperaquin adalah 16 - 32 mg/KgBB
*) Primakuin adalah 0,75 mg/KgBB pada hari pertama
1. c. Pengobatan Lini II Malaria P.falciparum (gagal/alergi SP)

Jumlah tablet per hari menurut kelompok umur

Hari Jenis Obat 0 11 bl 1 4 th 5 9 th 10 14 th > 15 th

Kina*) **) 3x 3x1 3x1 3 x (2 3)


H1 Doksisiklin - - - 2 x 1***) 2 x 1****)
Primakuin - 1 2 23
H2 Kina*) **) 3x 3x1 3x1 3 x (2 3)
7 Doksisiklin - - - 2 x 1***) 2 x 1****)
*) Dosis kina adalah 10 mg/KgBB (200 mg/tablet kina fosfat atau sulfat)
**) Dosis diberikan Kg/BB
***) Doksisiklin 2 x 50 mg/tablet (dosis orang dewasa adalah 4 mg/KgBB per hari,
dosis anak usia 8 14 th adalah 2 mg/KgBB per hari
****) Doksisiklin 2 x 100 mg/tablet, doksisiklin tidak diberikan pada ibu hamil
dan anak usia < 8 th
1. d. Pengobatan Lini II Malaria P.falciparum
(bila tidak ada Doksisiklin)

Jumlah tablet per hari menurut kelompok umur

Hari Jenis Obat 0 11 bl 1 4 th 5 9 th 10 14 th > 15 th

Kina*) **) 3x 3x1 3x1 3 x (2 3)


H1 Tetrasiklin - - - **) 4 x 1***)
Primakuin - 1 2 23
H2 Kina **) 3x 3x1 3x1 3 x (2 3)
7 Tetrasiklin - - - **) 4 x 1***)

*) Dosis kina adalah 10 mg/KgBB (200 mg/tablet kina fosfat atau sulfat)
**) Dosis diberikan Kg/BB
***) Tetrasiklin 4 x 250 mg/tablet tetrasisklin HCl (dosis adalah 4 5 mg/KgBB per kali
pemberian), tetrasiklin tidak diberikan pada ibu hamil dan anak usia < 8 th
Kriteria pemberian :

Pengobatan tidak efektif, apabila dalam 28 hari


setelah pemberian obat :
Gejala klinis memburuk dan parasit aseksual
positif, atau
Gejala klinis tidak memburuk tetapi parasit
aseksual tidak berkurang (persisten) atau timbul
kembali (rekrudesensi)
2.a..Pengobatan Pvivax
Jumlah tablet per hari menurut kelompok umur

Hari Jenis Obat 0 1 bl 2 11 bl 1 4 th 5 9 th 10 14 th > 15 th

0 - 4 kg 4 - 10 kg 1020 kg 20-40 kg 40-60 kg > 60 kg

Artesunat 1 2 3 4
H1 Amodiakuin 1 2 3 4
Primakuin - - 1
Artesunat 1 2 3 4
H2 Amodiakuin 1 2 3 4
Primakuin - - 1
Artesunat 1 2 3 4

H3 Amodiakuin 1 2 3 4

Primakuin - - 1
H4-H14 Primakuin - - 1
Artesunate adalah 4 mg/KgBB per hari (50 mg/tablet), Amodiakuine adalah 10 mg/KgBB per hari (200 mg/tablet ~
153 mg amodiakuin basa), Dosis primaquin adalah 0,25 mg/KgBB per hari, primakuin tidak boleh diberikan pada
ibu hamil dan bayi < 1 th
2.b.Pengobatan Pvivax/ovale Resisten
Klorokuin

Jumlah tablet per hari menurut kelompok umur

Hari Jenis obat


01 2 11 10 14
1 4 th 5 9 th > 15 th
bl bl th

H1-7 Kina *) *) 3x 3x1 3x1 3x2

H1-
Primakuin - - 1
14

*) Dosis berdasarkan berat badan : - Kina 30 mg/KgBB/hari (dibagi 3 dosis)


- Primakuin 0,25 mg/KgBB, dosis tunggal
Kriteria pemberian :

Pengobatan tidak efektif, apabila dalam 28 hari


setelah pemberian obat :
Gejala klinis memburuk dan parasit aseksual
positif, atau
Gejala klinis tidak memburuk tetapi parasit
aseksual tidak berkurang (persisten) atau timbul
kembali sebelum hari ke 14 (kemungkinan
resisten)
Gejala klinis membaik tetapi parasit aseksual
timbul kembali antara hari ke 15 sampai hari ke
28 (kemungkinan resisten, relaps atau infeksi
baru)
Pemeriksaan Follow Up

Untuk setiap penderita dgn konfirmasi


laboratorium positif (Pf atau Pv) :
Penderita di follow up untuk diperiksa ulang
sediaan darahnya pada H3, 7, 14, 28 dan Pv
dilanjutkan sampai akhir bulan 3.
Pengobatan efektif bila sampai hari ke 28 setelah
pemberian obat, ditemukan keadaan sebagai berikut
(klinis sembuh sejak hari ke 4 dan tidak ditemukan
parasit stadium aseksual sejak hari ke 7)
C. Pengobatan Pencegahan
(Kemoprofilaksis)
Untuk P.falciparum : Doksisiklin
Untuk daerah P.falciparum resisten klorokuin, dosis
2 mg/KgBB setiap hari selama tidak lebih dari 4 6
minggu (tidak untuk anak < 8 th dan Ibu Hamil)
Untuk P.vivax : Klorokuin
Diminum 1 minggu sebelum masuk ke daerah
endemis malaria sampai 4 minggu setelah kembali
Walaupun pada dosis pencegahan obat ini aman
digunakan untuk jangka waktu 2 3 tahun, namun
dianjurkan menggunakan klorokuin tidak lebih dari 3
- 6 bulan (5 mg/KgBB/minggu)
MALARIA DALAM KEHAMILAN
DI DAERAH ENDEMIS MALARIA
Screening dengan laboratorium (RDT atau
mikroskopis) pada kunjungan pertama untuk
semua ibu hamil
Pengobatan Pf atau Pmix :
- pada ibu hamil usia > 3 bulan dengan ACT
- pada ibu hamil usia < 3 bulan dengan Kina
Pengobatan Pv pada ibu hamil dengan klorokuin
Ibu hamil tidak boleh diberikan Primakuin
Pencegahan diberikan kelambu berinsektisida
Malaria pada Bumil
IBU HAMIL KUNJUNGAN
PERTAMA
PEMERIKSAAN ANC, KONSELING & SKRINING: ANEMIA, KEK, dan
MALARIA (PEMR.DARAH dgn RDT)

POSITIF NEGATIF

.
TRIMESTER 1 TRIMESTER 2- DENGAN GEJALA POSITIF (P.VIVAX)
TANPA GEJAL
3
.
KINA 3X2 ARTESUNAT PERIKSA SD KLOROKUIN 4-4-2 (3 HARI)
(7 HARI) + TEBAL .
AMODIAKUI LANJUTKAN
POSITIF NEGATIF
N ANC
ITN
. P.FALC P.VIVAX
ZAT
BESI/FOLAT
NUTRISI

.
.

LANJUTKAN ANC
ITN
ZAT BESI/FOLAT TAK ADA

MEMBAIK RUJUK
NUTRISI PERBAIKAN SEGERA
Sifat/Cara Kerja Obat

SP :
- Sizon jaringan/hati, untuk P.falciparum
- Sizon darah, untuk 4 Plasmodium
- Sporosoit, untuk 4 Plasmodium
Kina :
- Sizon darah, untuk 4 Plasmodium
- Gamet, untuk P.vivax dan P.malarie
Primaquin :
- Sizon jaringan/hati, untuk 4 Plasmodium
- Gamet, untuk 4 Plasmodium
- Sporosoit, untuk 4 Plasmodium
- Hipnosoit, untuk P. vivax
Artesunat :
- Sizon darah, untuk P.falciparum dan P.vivax
Amodiakuin :
- Sizon darah, untuk 4 Plasmodium
- Gamet, untuk P.vivax dan P.malarie
Tetracyclin :
- Sizon jaringan/hati, untuk P.falciparum
- Sizon darah, untuk 4 Plasmodium
Malaria Berat/dengan Komplikasi
Malaria cerebral
Anemia berat
Hipoglikemia
Kolaps sirkulasi, syok hipovolemia, hipotensi, Algid malaria
dan septikemia
Gagal ginjal akut
Perdarahan & gangguan pembekuan darah (koagulopati)
Ikterus (bilirubin > 3 mg%)
Asidosis metabolik
Blackwater fever
Hiperparasitemia
Edema paru
Distress pernafasan
Pemberian Obat Anti Malaria
Lini Pertama :
1. Artesunat injeksi untuk di Rumah Sakit
atau Puskesmas dengan Perawatan :
Sediaan, 1 ampul berisi 60 mg serbuk kering asam artesunat,
dilarutkan dalam 0,6 ml natrium bikarbonat 5 %, diencerkan
dalam 3 5 cc D5%,

Pemberian secara bonus intravena selama + 2 menit, loading


dose : 2,4 mg/Kg/BB IV diikuti 1,2 mg/Kg/BB IV pada jam ke
12 jam dan 24, selanjutnya 1,2 mg/Kg/BB IV setiap hari
sampai hari ke 7,

Bila penderita sudah dapat minum obat diganti artesunat oral


2. Artemeter injeksi untuk di lapangan atau
Puskesmas yang tidak menyediakan artesunat
injeksi
Sediaan, 1 ampul berisi 80 mg artemeter

Artemeter injeksi diberikan secara intramuskuler, selama 5 hari

Dosis dewasa : dosis inisial 160 mg (2 ampul) IM pada hari ke


1, diikuti 80 mg (1 ampul) IM pada hari ke 2 s/d ke 5

Dosis anak tergantung berat badan :


- hari I : 3,2 mg/KgBB/hari
- hari II V : 1,6 mg/KgBB/hari
DEWASA
Lini Kedua : kina per-infus (perdrip)
Kina per-infus, obat pilihan utk malaria berat, kemasan garam
kina HCl 25 % injeksi, 1 ampul berisi 500 mg/2 ml

Pemberian OAM pra rujukan, bila tdk mungkin diberi kina per-
infus diberi Kinin antipirin 10 mg/KgBB IM (dosis tunggal)

Cara pemberian kina per-infus, dosis dewasa (termasuk ibu


hamil), Kina HCl 25 % dosis 10 mg/KgBB atau 1 ampul (isi 2 ml
= 500 mg) dilarutkan dlm 500 ml dekstrose 5 % atau dekstrose
in saline diberi selama 8 jam, diulang dgn cairan sama tiap 8
jam terus menerus sampai penderita dpt minum obat, atau Kina
HCl 25 % (perinfus), dosis 10 mg/KgBB/dosis/4 jam diberi tiap 8
jam, diulang dgn cairan & dosis sama tiap 8 jam sampai
penderita dpt minum obat
Cara pemberian kina per-infus, untuk anak-anak, Kina HCl 25
% (per-infus) dosis 10 mg/KgBB (bila umur < 2 bulan : 6 8
mg/KgBB) diencerkan dgn dekstrose 5 % atau NaCl 0,9 %
sebanyak 5 10 cc/KgBB diberi selama 4 jam, diulang tiap 8
jam sampai penderita sadar & dpt minum obat

Keterangan :
Kina tdk boleh diberikan secara bolus intra vena, krn toksik
bagi jantung & menimbulkan kematian
Maksimum pemberian Kina IV 3 hari, bila setelah 3 hr
penderita belum sadar & pemasangan NGT memungkinan,
maka beri tablet kina melalui NGT sampai hari ke 7 sejak
diberi kina yang pertama
Apabila tidak ada perbaikan klinis setelah pemberian 48 jam
kina parenteral, dosis Kina diturunkan nya & lakukan
pemeriksaan parasitologi & evaluasi klinik kemungkinan
diagnosis lain
Efek Samping

Artesunat :
Tidak menunjukkan efek samping yang berat (penelitian di
Thailand), sedangkan efek samping yang timbul sakit kepala,
mual, muntah, sakit perut, gatal, demam, perdarahan abnormal,
hematuria/urine warna kemerahan

Amodiakuin :
Efek samping penggunaan amodiakuin (dosis standard) untuk
terapi adalah sama dengan klorokuin seperti mual, muntah, sakit
perut, diare dan gatal-gatal.
Efek Samping

Kina :
Sindrom cinchonism : tinitus/telinga berdenging, gangguan
pendengaran, vertigo/dizzines/sempoyongan, gejala akan
timbul bila total konsentrasi plasma 5 mg/l.

Gangguan pada peredaran darah jantung/cardiovasculer :


hipotensi berat bila pasien diinjeksi terlalu cepat.

Hipoglikemia terjadi bila ibu hamil diberi terapi infus kina, hal
ini disebabkan obat menstimuli sekresi insulin dari sel B
pancreas.
Efek Samping

Primakuin :
Anoreksia, mual, muntah, sakit perut, dan kram (sakit
pada lambung/perut dapat dihindari bila minum obat
bersama makanan)

Kejang-kejang/gangguan kesadaran
Gangguan sistim hemopoitik
Pada penderita G6PD terjadi hemolisis.
SEDIAAN OBAT
Kombinasi Artesunate + Amodiaquine yang saat ini tersedia
di Indonesia dengan nama dagang al. :
Artesdiaquine (1 paket terdiri dari: 12 tablet Artesunate
(@ 50 mg/tablet) dan 8 tablet Amodiaquine (@ 200
mg/tablet).

Artesunate + Amodiaquin (generik) 1 paket terdiri dari 12


tablet Artesunate dan 12 tablet Amodiaquin (baru)

Plasmotrim -50 (mengandung 50 mg Artesunate/tablet)


dan Flavoquine 200 mg (tiap tablet mengandung 200 mg
Amodiaquine hydrochloride yang setara dengan 153 mg
amodiaquine basa).

Plasmotrim -50 dan Flavoquine 200 mg masing-masing


berada dalam kemasan terpisah.
OBAT ACT : ARTESUNAT
+ AMODIAQUIN
Manifestasi klinik
Uji imunoserologi
Ditemukannya parasit
dalam darah

Pemeriksaan mikroskopik
Semi Quantitatif Buffy Coat
Pemeriksaan imunoserologi
Pemeriksaan biomolekuler

Anda mungkin juga menyukai