Anda di halaman 1dari 108

Skenario 2

Gangguan Mood

Dok, saya kok merasa tak punuya


kesenangan, tak enak rasanya hidup ini
Ny l 40 tahun pegawai negeri datang kepoliklinik karena
insomnia selama 3 bulan terakhir . Ia juga mengatakan: dok,
saya tak punya semangat hidup lagi, saya mudah sekali
lelah, melakukan kegiatan sedikit saja sudah lelah. Ia juga
mengalami anhedonia. Bahkan belakangan ia mengalami
social withdrawl, sehari hari dulu ia sering shopping dan jalan
jalan bersama keluarga, kini ak pernah dilakukannya lagi.
Selain itu ia jugamengalami anoreksia dan sering mucul
keluahn dyspepsia. Belakangan ini bahkan tidak mau lagi ke
kantor tempatnya bekerja, katanya percuma, dikantorpun ia
tidak mersa bermanfaat sedikitpun.
Dua hari terkahir ia beberpa kalli mengatakan tak ada
guananya hidup ini. Lebih baik meninggalkan segala galanya
saja. Ia bahkan pernah tentamen suicade.
Suami merasa heran karena 8 bulan yang lalu Ny. L justru
berperilaku menyenangkan. Ia waktu iu begitu euphor dan
cenderung logorhe. Pandangan2 hidupnya sangat optimis.
Dalam bercerita ia begitu antusias mengutarakan isi
pikirannya bahan sering flight of ideas. Saat itu ia sangat
memperhatikan penampilannya dimana ia menjadi sngat rapi
bahkan berdandan berlebihan agak berlebihan saat ke kantor.
Kini ia terpuruk dan tidur2an saja d kamar.
Keyword
Ny L 40 tahun, pegawai negeri
Insomnia sejak 3 bulan
Tak punya semangat hidup
Mudah lelah
Anhedonia
Tentamen suicide
Social withdrawal
Anoreksia
Dyspepsia
8 bulan yang lalu: Euphor
Logorrhe
Flight of ideas
KI
Anhedonia:
gangguan merasakan kesenangan, tidak timbul
perasaan senang dengan aktivitas seperti biasanya
yang menyenangkan baginya( maramis, ed 2, 2009)
suatu suasana perasaan yang diwarnai dengan
kehilangan minat dan kesenangan thd berbagai
aktivitas kehidupan( buku gejala g. psikologi,
idramajid, 2008)
Logorrhe: kesukaan berbicara yang berlebihan
dengan gaya bicara cepat dan bertekanan
seperti pada gangguan bipolar episodik manik
dan beberapa tipe skizofrenia(dorland, 2002)
Tentamen suicide: segala perbuatan
seseorang untuk membinasakan dirinya
sendiri dalam waktu singkat dan orang itu
tau akibatnya(maramis, 2009)
Dyspepsia: perasaan tidak nyaman atau
nyeri pada abdomen bagian atas / dada
bag. Bawah( at glance, ed 3)
Euphor: elasi yang intens yang disertai rasa
kebesaran( kaplan)
Social withdrawal: ketakutan terhadap
lingkungan sosial atau situasi yang
menghasilkan perbuatan yang dapat
memunculkan rasa malu dan dapat
ditandai dengan muncul terus-
menerus( american pediatric association)
Flight of ideas: permainan kata kata atau
verbalisasi kontinue dan cepat yang
menghasilkan perpindahan konstan dari
satu ide ke ide lainnya, ide cenderung
berhubungan dan pada keadaan yang tidak
begitu parah, pendengar masih bisa
mengikutinya(kaplan)
Insomnia: kesulitan memulai dan
mempertahankan tidur( kaplan)
Anoreksia: tidak ada atau kehilangan selera
makan(dorland)
RM
1. Mengapa pasien insomnia, tidak
mempunyai semangat hidup lagi,
anhedonia,anorksia dan dyspepsia?
2. Bagaimana hubungan keluhan pasien saat
ini dengan keluhan pasien 8 bulan yang
lalu?
3. Bagaimana hub. Usia dan jenis kelamin
dengan keluhan yang dialami?
4. Apa etiologi, faktor pecetus, paftor
predisposisi timbulnya segala gejala yang
ada pada ny L?
5. Mengapa terjadi tentamen suicade?
6. Mengapa pasien mengalami perubahan
mood dari euphor anhedonia?
7. Bagaimana hubungan insomnia sejak 3
bulan yang lalu dengan keluhan saat ini?
8. Apa Diagnosa sementara dan DD pada
psien di atas?
9. Apa saja pemeriksaan penunjang yang
bisa dilakukan?
10. Bagaiman penatalaksanaan awal yang
bisa dilakukan?
HIPOTESIS
1. Mengapa pasien insomnia, tidak mempunyai
semangat hidup lagi, anhedonia,anorksia dan
dyspepsia?
- insomnia:
-lesi di nukleus subseruleus, hiptalamus
anterior, ketidakseimbangan serotonin,
gagguan sirkardian yang tidak fleksible yang
tidak dapat diperpendek/ suatu depresi
mengurangi pembentukan peptida
menurunnya sensasi ofaktori dan pengecapan
- tanda kardinal dari depresi(sering
terbangun terutama dini hari daripada susah
untuk tidur, biasanya stage 3 dan 4)
- organik dan nonorganik
- neurokimiawai: serotonin(triptofan)
mempengaruhi siklus tidur dll)
Pada kasus lebih ke non organik
Anhedonia dkk:
-faktor bilogis: perubahan serotonin
gangguan perilaku
- insmonia anhedonia
- lesi hipotalamus dopamin<> anhedon
Anoreksia: lesi pada hipotalamus bag.
Lateral keinginan untuk makan<<
2. Bagaimana hubungan keluhan pasien saat
ini dengan keluhan pasien 8 bulan yang
lalu?
- hipomanik(masih bisa aktivitas, tanpa
gangguan psikotik) dulu depresif berat
3. Bagaimana hub. Usia dan jenis kelamin
dengan keluhan yang dialami?
Usia: wanita>>> , > 40 tahun(penurunan
estrogen serotonin<<<)
4. Apa etiologi, faktor pecetus, paftor
predisposisi timbulnya segala gejala yang ada
pada ny L?
ETIO : genetik, psikososial, biogenik(NE,
serotonin, dopamin), disregulasi neuroendokrin
PENC: sosial kultural(stressfull, tekanan
pengalaman kehidupan, stressor kehidupan
masa kecil)
PRED:
-kel . Kromosom 4. 11. 18, 21,
Gangguan medis( cacat, fisik
kronis)
Drug abuse
5.Mengapa terjadi tentamen suicade?
- gangguan mood, riwayat bunuh diri
sebelumnya resiko BN>>
- neurokimiawi: pe<<5 HIAA Di korteks
frontalis
- USiA< 19/ > 45 tahun
- direct mengarahkan dirinya kendrann
yang melaju cepat
-Indirek:
6.Mengapa pasien mengalami perubahan
mood dari euphor anhedonia?
Senyawa amin
7.Bagaimana hubungan insomnia sejak 3
bulan yang lalu dengan keluhan saat ini?
- Depresi insomnia
8. Apa Diagnosa sementara dan DD pada
psien di atas?
Gangguan bipolar
G. episodik depresi
9.Apa saja pemeriksaan penunjang yang bisa
dilakukan?
-neuroimaging, neurokimiawi, EEG
Tomografik, CT scan
10. Bagaimana penatalaksanaan awal yang
bisa dilakukan?
-MRS psikoterapi(CBT, IPT), farmako(TCA
amitriptilin SSRIECT), mastabilizer(litium
karbonat)
Lurasidon(gol. Latuda, sunafion)
LO

- MAHASISWA DAPAT MENGETAHUI DAN


MEMAHAMI TIDUR FISIOLOGIS DAN
INSOMNIA
- MAHASISWA DAPAT MENGETAHUI DAN
MEMAHAMI GANGGUAN MOOD (EPISODIK
MANIA, DEPRESI, BIPOLAR)
LO 1

MAHASISWA DAPAT MENGETAHUI DAN


MEMAHAMI TIDUR FISIOLOGIS DAN ISNOMNIA
Keadaan bawah sadar yang
dapat dibangunkan dengan
DEFINISI
pemberian rangsang sensorik
atau dengan rangsang lainnya.
Memulihkan
keseimbangan alami
FUNGSI diantara pusat pusat
neuron
Fisiologis<<
( TD, RR, metabolisme
basal berkurang 10-30
%)
Tidak terjadi kosolidasi

Fisiologis N
Metabolime >> 20 %
5-30 menit tiap 90
menit
Tidur paradoksal
Terjadi konsolidasi
Perangsangan nuklei
ARS kelelahan tidur rafe ujung serabut
Bebearapa bagian serotonin tidur
otak di bawah Nuleus traktus
midpontil solitarius tidur
menghambat bagian2 Regio diensefalon
otak lainnya tidur suprakiasma tidur
SIKLUS SIRKADIAN
inhibisi
pada
Pusat
nuklei
tidur Teraktivas
pengaktiv Korteks
tidak i spontan
asi serebri
diaktifkan
retikuaris
(-)

Siklus
umpan Sistem BANGU
Otak aktif
balik aktivasi N
beberapa
positif lelah
jam
memudar

Perangsa
ng tidur
akan TIDUR
mengamb
il alih
http://www.ride4ever.org/images/normalsleep.
30
gif
Insomnia
Definisi
Didefinisikan sebagai kesulitan yang
berulang dalam hal memulai, menjaga,
meningkatkan atau tidak mendapat
kualitas tidur yang baikn meskipun waktu
dan kesempatan untuk tidur ada

gangguan beraktifitas di pagi


hari
Epidemiologi
Etiologi
Kejadian insomnia
berkaitan dengan
keadaan cemas
atau depresi
Disebabkan juga
oleh psikiatri yang
terganggu
Pembagian insomnia
The international classification of sleep
disorders, 2nd edition (ICSD-2), membagi
insomnia menjadi beberapa kategori :
Adjusment (acute) insomnia
Psychophysiologic insomnia (primary
insomnia)
Insomnia due to medical condition
Insomnia due to mental disorder
Idiopathic insomnia
Inadequate sleep hygiene
Pasien dengan insomnia
Merasa kelelahan
Merasa lemas, tidak bertenaga
Mudah marah
Kesulitan dalam berkonsentrasi
Produktivitas menurun
Terapi
Tujuan dari terapi insomnia adalah
memperbaiki kualitas tidur dan mengurangi
keluhan akibat kurangnya tidur di siang
hari
Terapinya bisa berupa :
Non farmakologis CBT
Farmakologis
Terapi dengan obat :
Benzodiazepine (Long, intermediete, short
acting)
Flurazepam, Tamazepam, triazolam
Sedative hipnotic
Digunakan bersama terapi CBT
Non benzodiazepine
Digunakan untuk adjusment insomnia yang
dikombinasikan bersama terapi CBT Zolpidem,
eszopiclone
Ramelton
Melatonin reseptor agonis, digunakan di Amerika
terutama pada pasien tua
SUMBER
Guyton, Athur C: Buku ajar fisiologi
kedokteran, ed 11. Jakarta : EGC, 2007
LO 2

MAHASISWA DAPAT
MENGETAHUI DAN MEMAHAMI
GANGGUAN MOOD (EPISODIK
MANIA, DEPRESI, BIPOLAR)
Gangguan mood episodik
mania
Definisi :

Suatu kondisi yang terdiri dari 3 hal afek


meningkat, kecepatan aktivitas fisik dan
mental dalam berbagai derajat keparahan
dan baru terjadi pertama kali
Etiologi dan patofis ??
Hanya teori-teori:
1. Gangguan pada pengaturan pelepasan
neurotransmiter oleh otak peningkatan kadar
dopamine dan norepinefrin pada lobus
temporalismanifestasi episode manik
2. Mutasi pada gen ANK3Meningkatnya
intraseluler kalsium timbul manifestasi
episode manik
3. Amygdala kiri lebih aktif pada wanita yang
manik dan orbitofrontal cortex kurang
aktifmanifestasi episode manik
lobus temporalis berperan dalam berbicara,
mendengar, membaca dan asosiasi kata
amygdala juga terletak di lobus temporalis
Faktor Resiko
Epidemiologi : Co > ce Onset umur 55
tahun

Mempunyai keluarga dengan riwayat yang


sama

Memiliki riwayat konsumsi obat-obat berikut:


amfetamin, baclofen, bromide, bromocriptine,
captopril, cimetidine, kokain, kortikosteroid,
cyclosporine, disulfiram, isoniazid, levodopa,
procarbazine, opiat dan opioid
Referensi: Kaplan, PPDGJ, emedicine
Pemeriksaan status mental,
penatalaksanaan dan
pencegahan
Pemeriksaa
n status Deskriksi Umum : Pasien manik
Mental adalah tereksitasi, banyak bicara,
kadang kadang mengelikan dan
sering hiperaktif.
Penatalaksa
Mood, afek dan perasaan : Pasien
naan
manik biasanya euforik dan lekas
marah. Mereka memiliki toleransi
frustasi yang rendah, yang dapat
Pencegahan menyebabkan perasaan
kemarahan dan permusuhan

Sumber
Pemeriksaa
n status Bicara : Pasien manik tidak dapat
Mental disela saat mereka bicara dan
sering kali rewel dan penganggu
bagi orang orang disekitarnya.
Penatalaksa
(flight of idea)
naan
Pikiran : Fungsi kognitif ditandai
oleh aliran gagasan yang tidak
terkendali cepat.
Pencegahan

Sumber
Pemeriksaa
n status Sensorium dan Kognisi : Secara
Mental kasar orientasi dan daya ingat
adalah intak walaupun beberapa
pasien manik mungkin sangat
Penatalaksa euforik sehingga mereka menjawab
naan secara tidak tepat
Gangguan Persepsi : Waham
ditemukan pada 75% dari semua
Pencegahan pasien manik

Sumber
Pemeriksaa
n status Pengendalian Impuls : Kira kira
Mental 75% pasien manik adalah senang
menyerang atau mengancam.
Reliabilitas : Pasien manik
Penatalaksa
naan terkenal tidak dapat dipercaya
dalam informasinya.

Pencegahan

Sumber
Pemeriksaa
n status
Mental

Secara umum:
Penatalaksa Insight buruk membahayakan
naan dirinyadi rawat di rumah sakit.
Membahayakan diri kurang
perhatian dalam kebersihan diri, tidak
mau makan, tidak tidur berhari-
hari,dll.
Pencegahan
Terapi Farmakologi
Golongan Phenothiazine:
Promazine 100-600 mg/hr
Chlorpromazine 75-500 mg/hr
Levomepromazine 75-300 mg/hr
Sumber
Thioridazine 75-500 mg/hr
Trifluoperazine 3-30 mg/hr
Pemeriksaa
n status
Mental

Golongan alkaloid Rauwolfla


Penatalaksa Reserpine 3-9 mg/hr
naan Golongan Butyrophenone
Haloperidol 3-5 mg/hr
Terapi elektrolit
Lithium Carbonat 1gr/ hr (tablet)
Pencegahan Psikososial
Terapi keluarga
Terapi Interpersonal
Terapi tingkah laku
Sumber Terapi komunitas
Kurangi jumlah dan berat stressor
Pemeriksaa
n status
Mental

Pencegahan Primer:
Penatalaksa - Mencegah atau menunda terjadinya
naan gangguan episode mania pertama kali.
- Identifikasi faktor resiko.
Pencegahan Sekunder:
- Deteksi dini.
Pencegahan - Usaha mencegah terjadinya gangguan
penyakit sekunder lain.
Pencegahan Tersier:
Mencegah terjadinya disabilitas lanjut
bila gangguan episode mania sudah
Sumber terjadi.
Pemeriksaa
n status
Mental

Penatalaksa
naan

Pencegahan

Sumber Gangguan Afektif bipolar,


Universitas Riau. 2009
Penatalaksanaan, prognosis
dan komplikasi episode manik
aldilasani
Farmakoterapi
Indikasi MRS hanya untuk mania dengan
gejala psikotik.
diberikan diberikan obat antipsikotik, mis:
haloperidol atau chlorpromazine
Psikososial
Profilaksis: lithium carbonate
komplikasi
Berkembang menjadi gangguan afektif
bipolar
prognosis
4% mania dapat berulang, intervalnya tidak
teratur dan tidak dapat diramalkan.
Prognosis baik bila episode ringan, tidak
ada gejala psikotik dan tinggal di RS dalam
waktu singkat.
Gangguan ini cenderung memiliki
perjalanan penyakit panjang dan
mengalami kekambuhan 90% berulang
dalam 10 tahun.
DEPRESI
DEFINI EPIDEMIOLOGI ETIOLOG PATIFISIOLOG
I I
SI
Depresi adalah gangguan mental umum yang

menyajikan dengan mood depresi, kehilangan


minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau
rendah diri, tidur terganggu atau nafsu makan,
energi rendah, dan hilang konsentrasi. Masalah ini
dapat menjadi kronis atau berulang dan
menyebabkan gangguan besar dalam kemampuan
individu untuk mengurus tanggung jawab sehari -
harinya (WHO,2011).
DEFINI EPIDEMIOLOGI ETIOLOG PATIFISIOLOG
I I
SI

INSIDEN DAN PREVALENSI : JENIS KELAMIN :


-W:P=2:1
gangguan depresi berat
paling sering
STATUS PERKAWINAN :
- prevalensi seumur hidup - tidak punya hub. interpersonal-
15 % - bercerai/berpisah
- perempuan 15 % - wanita yang tidak menikah <<
dr pd laki2
- sekitar 10% di perawatan
primer SOSIOEKONOMI & BUDAYA :
& 15% di rumah sakit - desa >> kota
- anak sekolah 2%
- remaja 5%
ETIOLOG PATIFISIOLOG
DEFINI EPIDEMIOLOGI
I I
SI

ORGANOBIOLOG GENETIK PSIKOSOSIAL FORMULASI LAIN


I DARI DEPRESI
1. Penelitian Peristiwa Teori kognitif
1. dalam keluarga kehidupan Trias :
Norepinefrin generasipertama dan stress
lbih sering 2-10 kali 1. Pandangan
penurunan lingkungan terhadap diri
mengalami depresi
reseptor beta 2. Faktor sendiri berupa
berat persepsi negatif
adrenergik 2. Yang berkaitan kepribadian terhadp dirinya
2. Dopamine dengan adopsi 3. Faktor 2. Tentang
Aktivitas orang tua yang psikodinamik lingkungan yakni
membesarlkan kecendrungan
berkurang pada depresi
beresikoanak menganggap
3. Serotonin beresiko dunia
bermusuhan
Aktivitas 3. Yang terhadapnya
berkurang berhubungan 3. Tentang masa
dengan anak depan yakni
kembar bayangn
kembar monozigot penderitaan dan
ETIOLOG PATIFISIOLOG
DEFINI EPIDEMIOLOGI I
I
SI
Biasanya gangguan ini muncul akibat adanya kejadian berat yang

dialami oleh individu. Dari tinjauan biologis, individu yang


mengalami gangguan mood memiliki kecenderungan untuk
mengalami gangguan ini karena diturunkan dari orangtuanya atau
memiliki sejarah gangguan mood dalam keluarganya. Secara
neurologis, gangguan mood terjadi karena adanya gangguan
sensitivitas reseptor neurotransmitter. Pada pasien yang mengalami
kondisi depresi, karena reseptor neurotransmitternya kurang sensitif
terhadap dopamin. Pada pasien yang mengalami kondisi
manik,karena reseptor neurotransmitternya terlalu sensitif terhadap
dopamin. Dopamin adalah hormon yang menyebabkan kita merasa
bahagia dan bersemangat.
Depresi
Gejala utama :
Afek depresif
Kehilangan minat san kegembiraan
Mudah lelah
Gejala lain:
a. Konsentrasi dan perhatian berkurang
b. Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
c. Gagasan tentang perasaan bersalah dan tidak
berguna (bahkan pada episode tipe ringan sekali
pun)
d. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
e. Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau
bunuh diri
f. Tidur terganggu
g. Nafsu makan berkurang
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada pasien depresi
sangat penting karena gejala-gejala depresi
sering disertai dengan penyakit fisik.
Penilaian terhadap status nutrisi dan
hidrasi sebaiknya dilakukan, karena
kurangnya intake makan dan minum pasien
sebelumnya.
Riwayat klinis
Pemeriksaan status mental
a. Penampilan dan perilaku
b. Mood/suasana perasaan
c. Pembicaraan
d. Isi pikiran
e. Anxietas
f. Gejala hipokondriakal
Pemeriksaan kognitif:
Penilaian MMSE
Pemeriksaan HRSD
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan fungsi tiroid (biasanya cukup
TSHs dan FT4) adalah pemeriksaan yang
sifatnya lebih menyingkirkan diagnosis
penyakit tiroid yang sering kali mirip
dengan gangguan cemas panik (hipertiroid)
atau depresi (hipotiroid)
CT-Scan
MRI
Gangguan Mood Episode
Depresi
Prognosis
Episode depresi yang ditangani sembuh
dalam 3 bulan, jika tidak bisa sampai 6-
12 bulan
Walaupun menggunakan obat 20-35%
pasien mengalami gejala residual dan
gangguan fungsi sosial
Gangguan Afektif Bipolar
Definisi
Gangguan ini bersifat episode dan
berulang (sekurang-kurangnya dua
episode) di mana afek pasien dan tingkat
aktivitasnya jelas terganggu.
Pada waktu tertentu terdiri dari
peningkatan afek disertai penambahan
energi dan aktivitas (mania atau
hipomania) dan waktu lain berupa
penurunan afek disertai pengurangan
energi dan aktivitas (depresi)
Epidemiologi
Lebih dari 2 juta orang AS (atau 1 %
populasi) berusia 18 tahun ke atas
menderita bipolar
gangguan depresif lebih banyak pd wanita
( wanita:pria = 2 : 1)
gangguan afektif bipolar = wanita sama
dengan pria
Etiologi
Faktor Genetik
- memiliki resiko genetik lebih besar dibanding
penyakit
- depresi mayor
- 80 90 % pasien bipolar memiliki keluarga
(orang tua,
anak, saudara kandung) yang memiliki gangguan
mood
- Mekanisme bagaimana transmisi genetik bisa
terjadi belum diketahui
Mania sekunder
Terjadi akibat gangguan medis atau penggunaan
obat/senyawa tertentu
Patofisiologi
Teori neurotransmiter
Gangguan mood disebabkan karena
ketidakseimbangan
neurotransmiter di SSP
Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin)
mania;
kekurangan NE, Dopamin, 5-HT depresi
ketidakseimbangan antara aktivitas/rasio DA dan NE

perubahan mood dari depresi ke mania
Jika NE turun dopamin mendominasi switch ke
hipomania atau mania
Teori Kation dan Membran
Perubahan keseimbangan elektrolit, terutama Ca dan Na, diduga terkait
dgn fluktuasi mood pada bipolar
Perubahan [Ca] ekstrasel dan intrasel dpt mempengaruhi pelepasan
dopamin, NE dan 5-HT eksitabilitas saraf mempengaruhi variasi
perasaan dan switch dari depresi ke mania atau sebaliknya
Pasien bipolar yang tidak diobati memiliki konsentrasi Ca intrasel yang
lebih tinggi pada limfosit dan plateletnya dibanding orang normal
Obat-obat Ca bloker: memblok kanal Ca (L-type) menurunkan Ca
intraseluler memblok aktivitas 5-HT, dopamin, dan endorfin
mengurangi mania
Lamotrigin : memblok kanal Na menghambat pelepasan glutamat
dan aspartat, danmenurunkan aktivitas Ca
Yang KHAS : biasanya ada penyembuhan
ada penyembuhan sempurna antar
episode.
Macam-macam Gangguan
Afektif Bipolar
Episode Kini Hipomanik
Episode Kini Manik tanpa Gejala Psikotik
Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik
Episode Kini Depresi Ringan atau Sedang
Episode Kini Depresif Berat tanpa Gejala
Psikotik
Episode Kini Depresif Berat dengan Gejala
Psikotik
Episode Kini Campuran
Kini dalam Remisi
GEJALA,
PEMERIKSAAN,
DAN TERAPI
GANGGUAN
BIPOLAR
Gambaran Klinik Gg. Afektif
Bipolar
Episode berulang (min
2 episode)
Suatu saat Mania
/Hipomania (2mgg-5 bl),
saat lain Depresi (6 bl)
Ada kesembuhan
diantaranya
Srg trigger factor=
psisos stress
DIAGNOSIS GANGGUAN AFEKTIF
BIPOLAR : PPDGJ-III
DIAGNOSIS GANGGUAN AFEKTIF
BIPOLAR : PPDGJ-III
DIAGNOSIS GANGGUAN AFEKTIF
BIPOLAR : PPDGJ-III
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Fisik: Status Mental,
pemeriksaan fungsi luhur
Pemeriksaan Penunjang: NeuroimagingCT
Scan, MRI
MRI
FIGURE 22. MRI comparison axial cuts, bipolar
disorder patient versus matched control.MRI
(T1-weighted) images of a 58-year-old healthy
control patient (left) as compared with a patient
of comparable age with bipolar disorder (right)
but without any significant medical or
substance abuse history. Although not
diagnostic, common findings in neuroimaging
research studies with bipolar disorder patients
include diffuse gray matter loss,
enlargement of the ventricles, and mild
prefrontal volume loss.Source. Images
courtesy of Elisabeth A. Wilde, PhD, Department
of Physical Medicine and Rehabilitation, Baylor
College of Medicine, Houston, Texas.
TERAPI
Berdasarkan FDA (Food and Drug
Administration):
Mood stabilizier:
Valproic acid or divalproex sodium (Depakote),
Lamotrigine (Lamictal),
Other anticonvulsant medications, including gabapentin
(Neurontin), topiramate (Topamax), and oxcarbazepine
(Trileptal).
Atypical antipsychotics
Antidepressants
Atypical antipsychotics

Olanzapine (Zyprexa),
Aripiprazole (Abilify),
Quetiapine (Seroquel),
risperidone (Risperdal) and
ziprasidone (Geodon)
Anti Depressants
Fluoxetine (Prozac),
paroxetine (Paxil),
sertraline (Zoloft), and
bupropion (Wellbutrin)
Panduan Ketrampilan/Buku
Skill Psikiatri UMM
1. Anti depresan:
SSRI: Fluoxetine 1x20 mg, Sertraline 1x50 mg
Triksiklik: Amitriptilyne 2x25 mg, Imimpramine
2x25 mg
2. Mood Stabilizier:
Carbamazepine: 2-3 x 200 mg
Lithium Carbonate: 2-3 x 250 mg
3. Psikoterapi & Manipulasi lingkungan
Komplikasi
Suicide
Usually in: female gender, history drug
abuse, young age at first treatment, longer
disease duration, and current benzodiazepine
use.
Homicide
Often in manic phase, usually in the context
they are angered if others do not
immediately comply with their wishes.
Addictions
Pencegahan
Pencegahan dilakukan berdasarkan faktor
etiologi, faktor pencetus, dan faktor
predisposisi timbulnya afektif bipolar.
Pencegahan pada seluruh faktor tersebut
meliputi genetik, biochemical,
psychodynamic dan faktor lainnya yang
didapati tidak efektif.
Pencegahan yang sangat berarti dari
segala faktor yang ada hanyalah
mengurangi external stresses.
Prognosis
Afektif bipolar secara signifikan
menyumbang angka kesakitan dan
kematian yang cukup berarti.
Faktor yang mempengaruhi buruknya
prognosis antara lain:
Poor job history
Alcohol abuse
Psychotic features
Prognosis
Depressive features between periods of
mania and depression
Evidence of depression
Male sex
Faktor yang mempengaruhi baiknya
prognosis antara lain:
Length of manic phase (short in duration)
Late age of onset
Few thoughts of suicide
Prognosis
Few psychotic symptoms
Few medical problems
Sumber
Crump C, Comorbidities and Mortality in
Bipolar Disorder: A Swedish National Cohort
Study. JAMA Psychiatry. Jul 17 2013.
Ilgen MA, Psychiatric diagnoses and risk of
suicide in veterans. Arch Gen Psychiatry.
Nov 2010;67(11):1152-8
Buku saku PPDGJ III, 2001
Kaplan and Sadock`s : Synopsis of
Psychiatry : Ed VII/VIII/IX/X
http://www.nimh.nih.gov/health/topics/bipol
ar-disorder/index.shtml#part5

Anda mungkin juga menyukai