Anda di halaman 1dari 72

TUTORIAL

PARKINSON
Pembimbing : dr. Adre Mayza, Sp.S
Disusun Oleh:
Suwanda Hendrawan (2010730163) Nudiya Azimah (2010730081) Dini
Mudira Sari (2010730027) Lia Fauziah (2008730020) Kiki Nur Aqidah
(200730071) Indry Purnamasari (2010730052)

KEPANITERAAN BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF RSIJ CEMPAKA PUTIH


PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
1 2015
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn . S
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 46 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Kelapa gading
Tanggal Masuk : 15 Januari 2015 pukul
08.00 WIB


2
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan autoanamnesis.

tidak bisa
KELUHAN menggerakkan
UTAMA bagian tubuh
sebelah kiri

3
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pasien datang dengan keluhan lemas pada tangan
& kaki kiri sejak 1 bulan sebelum masuk rumah
sakit (SMRS) dan memburuk atau bertambah dalam
1 bulan belakangan ini. 2 bulan yang lalu pasien
sudah mengeluh lemas dan lemah pada kedua
tangan dan kaki. Apabila pasien memegang sesuatu
terasa bergetar, tangan dirasakan bergetar terus
menerus. Pasien juga merasakan kekakuan jika
kepalan tangan yang bergetar tersebut digerakkan
dan terasa ada tahanan, pasien juga menjadi
lambat jika berjalan

Pasien juga merasa bergetar tanpa sadar dan tak


4 terkendali. Pasien merasa leher menjadi kaku, bahu
RP Riwayat trauma , stroke, DM,

D Hipertensi, penyakit jantung disangkal

RP Tidak ada yang mempunyai keluhan


seperti pasien, sakit darah tinggi, DM,

K sakit jantung disangkal

RP Selama di rumah, pasien berobat di


klinik dokter dekat rumahnya.
5
o
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital
- TD 110/70 mmHg
Status Generalis
- Nadi 88 kali/ menit
- Suhu 36,5 C
Kesadaran : CM - Pernapasan 20 kali/ menit
Kepala : normochepal, Wajah (Hipomimia)
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema
palpebra (-/-)
Hidung : normonasi, deviasi septum (-), sekret (-)
Mulut : mukosa bibir kering (-), sianosis (-),
Telinga : normotia, sekret (-)
Leher : KGB tidak membesar, JVP tidak meningkat

6
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Thorax
Inspeksi : Pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Krepitasi -/-
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler kiri dan kanan, ronki -/-, wheezing -/-

Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS 5 LMCS
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)

7
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Abdomen
Inspeksi : Datar, jejas (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri epigastrium (-)
Perkusi : timpani

Ekstremitas
Atas : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)
Bawah : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-),
Bekas luka (-)

8
STATUS NEUROLOGIS

Kesadaran : composmentis
GCS : E4V5M6 (15)
R. Meningeal
- Kaku Kuduk : (-)
- Kuduk Kaku : (+)
- Lasegue sign : tidak terbatas
- Kernig sign : tidak terbatas
- Brudzinski I : (-)
- Brudzinski II : (-)
- Brudzinski III : (-)
9
Nervus cranialis
N. I (Olfaktorius)
Daya penghidu : Normal

N. II (Optikus)
Visus : Normal
Lapangan pandang : Normal

N. III (Okulomotorius)
Reflex cahaya langsung : (+/+)
Bentuk pupil : Bulat, isokor
Ptosis : (-/-)
Strabismus divergen : (-/-)
Gerak bola mata : Normal

10
N. IV (Troklearis)
Strabismus konvergen : (-/-)
Gerak bola mata : Normal

N. V (Trigeminus)
Menggigit : (+) Reflex bersin : +
Membuka mulut : (+) kaku Reflex masseter : +
Sensibilitas wajah : (+) Reflex zygomatikum : +
Reflex kornea : (+/+) Gerakan mengunyah : +

N. VI (Abdusen)
Strabismus konvergen : (-/-)
Diplopia : (-/-)
Gerak bola mata lateral : Normal

11
N. VII (Fasialis)
Mengerutkan dahi : Normal Bersiul : (-) Sulit
Mengedip : (+/+) Meringis : (+/+) kaku
Menutup mata : (+/+) Tic facialis : (-/-)
Mengembungkanpipi : (+/+) kaku
R. glabella : (-)
N. VIII (Vestibulo-koklearis)
Tes berbisik : (+/+)
TesRinne : + /+
Tes Weber : (tidak terdapat letralisasi)
TesSchwabach: normal , sama dengan pemeriksa

12
N. IX (Glosofaringeus)
Reflex muntah : (+)
N.X (Vagus)
Bersuara : (+) Refleks Muntah : (+)
N.XI (Asesorius)
Memalingkan kepala : (+/+) Kekuatan bahu : (+/+)
Sikap bahu : Simetris Atrofi otot bahu : Eutrophy
N. XII (Hipoglosus)
Artikulasi : Normal Deviasi lidah : (-)
Tremor : (-) Kekuatan lidah : (+) normal
Menjulurkan lidah : Normal

13
Pemeriksaan
Motorik
Tonus
Ekstremitas atas : Tonus
tangan kiri meningkat
Ekstremitas bawah : Tonus
kaki kiri meningkat

Kontur otot
Atrofi (-)
Hipertrofi (-)
14
15
Gerak Spontan Abnormal : Tremor (+/+)
Rigiditas : Tangan Dekstra/Sinistra (+/+) , Kaki Dekstra/Sinistra (+/+)
Gaya Berjalan : Langkah Menggeser Pendek-pendek (Parkinson Gait)
Cog Wheel Phenomen : (+/+)
Frozen Shoulder : (+/+)

16
PEMERIKSAAN SENSORIK, OTONOM
DAN KOORDINASI
Sensorik, Otonom, Koordinasi
Kesan sensorik : Normal
Otonom
Inkontinensia urin (-)
Inkontinensia alvi (-)
Retensio urin (-)
Koordinasi
Point to point test : baik

17
Refleks Fisiologis
BTR (+/+ )
Brachioradialis (+/+ )
KPR (+/+)
APR (+/+)

Refleks Patologis
Babinski (-/-)
Chaddock (-/-)
Oppenheim (-/-)
Hoffman-tromner (-/-)
18
PEMERIKSAAN PENUNJANG
15/11/15
PARAMETER NILAI NILAI NORMAL

WBC 8,6 4,8-10,8

- LY 18,7 20,0-40,0

- MO 4,0 0,0-11,0

- GR 77,3 40,0-70,0

- LY 1,6 1,0-4,3

- MO 0,4 0,0-1,2

- GR 6,6 1,9-7,6

RBC 4,38 4,20-5,40

HGB 12,6 12,0-16,0

HCT 38,6 37,0-47,0

MCV 88,1 80,0-94,0

MCH 28,8 27,0-31,0

MCHC 32,6 33,0-37,0

PLT 308 150-450

RDW 14,3 9,0-14,0

PCT 0,12 0,100-0,500

MPV 4,2 8,0-12,0

PDW 17,2 10,0-18,0

GDS 87 mg/dl
19
DIAGNOSIS KERJA :
Parkinsonisme

DIAGNOSIS BANDING :
Tremor Esensial
Huntington Diseases

20
RENCANA PEMERIKSAAN
PENUNJANG
CT Scan (-) ,

21
RENCANA TERAPI
RENCANA TERAPI (MEDIKAMENTOSA)
Trihexyphenidyl 3x2 mg
Levazide 3x1 tab
Amantadine 200-300 mg/hari
FISIOTERAPI
Mengatasi kaku pada anggota gerak
Memperbaiki sikap tubuh
Cara melangkah & meregangkan tangan

22
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam

23
15 Januari 2015 16 Januari 2015 17 Januari 2015
Subjecti - kaku (+) , - kaku(+), - kejang (-) ,
ve - kaku (+) pada - kaku (+) pada - kaku (+) pada
wajah, wajah, Nyeri wajah, Nyeri
- Nyeri tulang tulang tulang
punggung (+) punggung (+) punggung (-)
- demam (-), berkurang - demam (-),
- Pasien jika - demam (-) - makan dan
berjalan kaku - Tremor (+/+) minum baik
seluruh - Kaku mulai - Kaku menjadi
tubuhnya, membaik kedua anggota
tremor (+/+) sudah bisa gerak
jalan - Sulit tidur

24

\ - Hipomimia - Hipomimia - Hipomimia
Objectiv - Rigiditas (+) 4 - Rigiditas (+) 4 - Rigiditas (+) 4
e ekstrimitas ekstrimitas ekstrimitas
- Tonus - Tonus - Tonus
terkadang terkadang terkadang
meningkat meningkat saat meningkat saat
saat bergerak bergerak bergerak
- Parkinson gait - Parkinson gait - Parkinson gait
(+) (+) (+)
- Tremor (+) - Tremor (+) - Tremor (+)
- Road Whell - Road Whell - Road Whell
fenomen (+) fenomen (+) fenomen (+)

25
- Hipokinesia (+) - Hipokinesia (+) - Hipokinesia (+)
- Frozen - Frozen shoulder - Frozen shoulder
Assase Parkinson Parkinson Parkinson
ment
Plannin Infus RL20 Infus RL20 Infus RL20

g gtt/menit gtt/menit gtt/menit


Trihexyphenidyl 2 Trihexyphenidyl 2 Trihexyphenidyl 2
x1 x1 x1
Levazide Levazide Levazide
3x1 tab 3x1 tab 3x1 tab

26
RESUME
Seorang laki-laki berusia 46 tahun seorang karyawan datang
ke RSIJ Cempaka Putih pada tanggal 15 Januari 2015 :
-------------------------------------------------------------------------
Keluhan Utama : Tidak bisa menggerakkan anggota tubuh sebelah
kiri.

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien dengan keluhan lemas pada tangan & kaki kiri sejak 1 bulan
sebelum masuk rumah sakit (SMRS) dan memburuk atau bertambah dalam
1 bulan belakangan ini. mengeluh lemas dan lemah pada kedua tangan
dan kaki. Apabila pasien memegang sesuatu terasa bergetar, tangan
dirasakan bergetar terus menerus. Pasien juga merasakan kekakuan jika
kepalan tangan yang bergetar tersebut digerakkan dan terasa ada
tahanan, pasien juga menjadi lambat jika berjalan. Pasien juga merasa
bergetar tanpa sadar dan tak terkendali. Pasien merasa leher menjadi
kaku, bahu juga menjadi kaku dan perut terasa tegang.

27
RESUME
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat trauma ,
stroke, DM, Hipertensi, penyakit jantung disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :


Riwayat mengalami keluhan yang sama disangkal.
Riwayat darah tinggi disangkal.
Riwayat kencing manis pada ibu
Riwayat kencing manis disangkal.
Riwayat penyakit jantung disangkal.

Riwayat Penyakit Psikososial : Selama di rumah,


pasien berobat di klinik dokter dekat rumahnya.

28
RESUME STATUS INTERNA
- Keadaan umum : Pasien tampak sakit sedang,
- GCS (E4V5M6) = 15
- TTV :
TD : 110/70 mmHg
Pulse : 88 kali/menit (regular)
RR : 20 kali/ menit (reguler)
S : 36,50C

Kepala : normochepal, Wajah (Hipomimia)


Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)
Hidung : normonasi, deviasi septum (-), sekret (-)
Mulut : mukosa bibir kering (-), sianosis (-),
Telinga : normotia, sekret (-)
Leher : KGB tidak membesar, JVP tidak meningkat

29
Hasil pemeriksaan thorax dan
jantung tidak mengalami kelainan
Thorax
Inspeksi : Pergerakan dada simetris saat statis dan
dinamis
Palpasi : Krepitasi -/-
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler kiri dan kanan, ronki -/-, wheezing -/-

Jantung
Inspeksi: Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS 5 LMCS
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur
(-)

30
Abdomen
Inspeksi: Datar, jejas (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri epigastrium (-)
Perkusi : timpani
Ekstremitas
Atas : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-),
sianosis (-/-)
Bawah : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-),
sianosis (-/-), Bekas luka (-)

31
RESUME PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Kesadaran : compos mentis
GCS (E4V5M6) : 15
R. Meningeal
- Kaku Kuduk : (-)
- Kuduk Kaku : (+)
- Lasegue sign : tidak terbatas
- Kernig sign : tidak terbatas
- Brudzinski I : (-)
- Brudzinski II : (-)
- Brudzinski III : (-)

32
Nervus cranialis
N. I (Olfaktorius)
Daya penghidu : Normal

N. II (Optikus)
Visus : Tidak dapat dilakukan
Lapangan pandang : Normal

N. III (Okulomotorius)
Reflex cahaya langsung : (+/+)
Bentuk pupil : Bulat, isokor
Ptosis : (-/-)
Strabismus divergen : (-/-)
Gerak bola mata : Normal

33
N. IV (Troklearis)
Strabismus konvergen : (-/-)
Gerak bola mata : Normal

N. V (Trigeminus)
Menggigit : (+) Reflex bersin : +
Membuka mulut : (+) kaku Reflex masseter : +
Sensibilitas wajah : (+) Reflex zygomatikum : +
Reflex kornea : (+/+) Gerakan mengunyah : +

N. VI (Abdusen)
Strabismus konvergen : (-/-)
Diplopia : (-/-)
Gerak bola mata lateral : Normal

34
N. VII (Fasialis)
Mengerutkan dahi : Normal Bersiul : (-) Sulit
Mengedip : (+/+) Meringis : (+/+) kaku
Menutup mata : (+/+) Tic facialis : (-/-)
Mengembungkanpipi : (+/+) kaku
R. glabella : (-)

N. VIII (Vestibulo-koklearis)
Tes berbisik : (+/+)
TesRinne : +/+
Tes Weber : (tidak terdapat lateralisasi)
TesSchwabach : normal , sama dengan pemeriksa

35
N. IX (Glosofaringeus)
Reflex muntah : (+)
N.X (Vagus)
Bersuara : (+) Refleks muntah : (+)
N.XI (Asesorius)
Memalingkan kepala : (+/+) Kekuatan bahu : (+/+)
Sikap bahu : Simetris Atrofi otot bahu : Eutrophy
N. XII (Hipoglosus)
Artikulasi : Normal Deviasi lidah : (-)
Tremor : (-) Kekuatan lidah : (+) normal
Menjulurkan lidah : Normal

36
Pemeriksaan
Motorik
Tonus
Ekstremitas atas : Tonus
tangan kiri meningkat
Ekstremitas bawah : Tonus
kaki kiri meningkat

Kontur otot
Atrofi (-)
Hipertrofi (-)
37
38
Gerak Spontan Abnormal : Tremor (+/+)
Rigiditas : Tangan Dekstra/Sinistra (+/+) , Kaki Dekstra/Sinistra (+/+)
Gaya Berjalan : Langkah Menggeser Pendek-pendek (Parkinson Gait)
CogWheel Phenomenon : (+/+)
Frozen Shoulder : (+/+)

39
RESUME PEMERIKSAAN SENSORIK,
OTONOM DAN KOORDINASI
Sensorik, Otonom, Koordinasi
Kesan sensorik : Normal
Otonom
Inkontinensia urin (-)
Inkontinensia alvi (-)
Retensio urin (-)
Koordinasi
Point to point test : baik

40
Refleks Fisiologis
BTR (+/+ )
Brachioradialis (+/+ )
KPR (+/+)
APR (+/+)

Refleks Patologis
Babinski (-/-)
Chaddock (-/-)
Oppenheim (-/-)
Hoffman-tromner (-/-)
41
PEMERIKSAAN PENUNJANG
15/1/15
PARAMETER NILAI NILAI NORMAL

WBC 8,6 4,8-10,8

- LY 18,7 20,0-40,0

- MO 4,0 0,0-11,0

- GR 77,3 40,0-70,0

- LY 1,6 1,0-4,3

- MO 0,4 0,0-1,2

- GR 6,6 1,9-7,6

RBC 4,38 4,20-5,40

HGB 12,6 12,0-16,0

HCT 38,6 37,0-47,0

MCV 88,1 80,0-94,0

MCH 28,8 27,0-31,0

MCHC 32,6 33,0-37,0

PLT 308 150-450

RDW 14,3 9,0-14,0

PCT 0,12 0,100-0,500

MPV 4,2 8,0-12,0

PDW 17,2 10,0-18,0

GDS 87 mg/dl
42
RESUME
DIAGNOSIS KERJA :
Parkinsonisme
di dapatkan gejala (TRAP) yaitu :
Tremor, Rigiditas, Akinesia,
Postural Instabilitas

DIAGNOSIS BANDING :
Tremor Esensial
43 Huntington Diseases
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan (untuk melihat daerah ganglia basalis apakah ada
suatau massa atau perdarahan).

44
RENCANA TERAPI
RENCANA TERAPI (MEDIKAMENTOSA) :
terapi yang diberikan kepada pasien
setelah pemeriksaan adalah
Trihexyphenidyl 3x2mg (untuk pasien parkinson
idiopatik)
Levazide 3x1 tab (benserazid 25 mg &
levodopa 100mg)
Amantadine 200-300 mg/hari
FISIOTERAPI
Mengatasi kaku pada anggota gerak
Memperbaiki sikap tubuh
Cara melangkah & meregangkan tangan
45
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
(pasien akan mengalami gangguan
gerak sehingga mempengaruhi kualitas
hidup pasien dibandingkan saat sehat)

46
15 Januari 2015 16 Januari 2015 17 Januari 2015
Subjecti - kaku (+) , - kaku(+), - kejang (-) ,
ve - kaku (+) pada - kaku (+) pada - kaku (+) pada
wajah, wajah, Nyeri wajah, Nyeri
- Nyeri tulang tulang tulang
punggung (+) punggung (+) punggung (-)
- demam (-), berkurang - demam (-),
- Pasien jika - demam (-) - makan dan
berjalan kaku - Tremor (+/+) minum baik
seluruh - Kaku mulai - Kaku menjadi
tubuhnya, membaik kedua anggota
tremor (+/+) sudah bisa gerak
jalan - Sulit tidur

47

\ - Hipomimia - Hipomimia - Hipomimia
Objectiv - Rigiditas (+) 4 - Rigiditas (+) 4 - Rigiditas (+) 4
e ekstrimitas ekstrimitas ekstrimitas
- Tonus - Tonus - Tonus
terkadang terkadang terkadang
meningkat meningkat saat meningkat saat
saat bergerak bergerak bergerak
- Parkinson gait - Parkinson gait - Parkinson gait
(+) (+) (+)
- Tremor (+) - Tremor (+) - Tremor (+)
- Road Whell - Road Whell - Road Whell
fenomen (+) fenomen (+) fenomen (+)

48
- Hipokinesia (+) - Hipokinesia (+) - Hipokinesia (+)
- Frozen - Frozen shoulder - Frozen shoulder
Assase Parkinson Parkinson Parkinson
ment
Plannin Infus RL20 Infus RL20 Infus RL20

g gtt/menit gtt/menit gtt/menit


Trihexyphenidyl 2 Trihexyphenidyl 2 Trihexyphenidyl 2
x1 x1 x1
Levazide Levazide Levazide
3x1 tab 3x1 tab 3x1 tab

49
Analisa
kasus

50
DAFTAR MASALAH
1. Bagaimana dasar diagnosa pada
penderita ini?
2. Bagaimana klasifikasi tingkat
keparahan pasien ini ?
3. Bagaimana penatalaksanaan pada
pasien ini?
4. Kenapa pada pasien ini menjadi sulit
tidur saat malam hari?

51
DEFINISI
Penyakit parkinson adalah suatu kondisi
degeneratif yang terutama mengenai jaras
ekstrapiramidal yang mengandung
neurotransmiter dopamin.

52
EPIDEMIOLOGI
Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia,
jumlah penderita
Pria : wanita = 3 : 2

5 10 % orang yang terjangkit penyakit


parkinson, gejala awalnya muncul sebelum
usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang
penderita pada usia 65 tahun. Secara
keseluruhan, pengaruh usia pada
umumnya mencapai 1 % di seluruh dunia
dan 1,6 % di Eropa, meningkat dari 0,6 %
53
pada usia 60 64 tahun sampai 3,5 % pada
usia 85 89 tahun.
ETIOLOGI
IDIOPATIK 90 %
Pasca infeksi
Arteriosklerotik batang otak
Keracunan mangan, karbon disulfida,
karbonmonoksida, heroin sintetis.
Cedera kepala

54
DASAR DIAGNOSA

Diagnosis Parkinson dapat diketahui dari


pemeriksaan fisik, berupa:

1. TRAP
Tremor terlihat saat istirahat dan
memegang benda
Rigiditas fleksi dan ekstensi berulang
Akinesia/Bradikinesia
Postural instabilitas
55
GEJALA TAMBAHAN PADA
PASIEN
Wajah Parkinson
Bicara monoton
Membeku

58
Kriteria Diagnostik (Kriteria Hughes):
- Possible : terdapat salah satu gejala utama yaitu tremor istirahat, rigiditas,
bradikinesia, kegagalan reflex postural.
- Probable : bila terdapat 2 gejala utama atau 1 dari 3 gejala pertama yang tidak
simetris.
- Definite : bila terdapat kombinasi tiga dari empat gejala atau dua gejala dengan satu
gejala lain yang tidak simetris.

59
KLASIFIKASI
1. PRIMER
tidak diketahui sebabnya
2. SEKUNDER
infeksi Post Encephalitis
serebrovaskular
obat-obatan
Trauma berulang pada kepala
Toksin
Tumor otak

60
3. PARAPARKINSON
Sindroma Shy-Drager
Sindroma Steele-Richardson Olzewski
(Progresive Supranuclear Palsy)
Penyakit Wilson
Penyakit Jacob-Creutfeldt
Hallerverdon Spaatz Disease
Hidrosefalus Normotensif
Atrofi Palidal (Parkinson Juvenilis)

61
STADIUM PENYAKIT
Skala menurut Hoehn dan Yahr merupakan skala penilaian yang paling
sering digunakan untuk menggambarkan progresifitas penyakit

0 Tidak tampak tanda-tanda penyakit


I. TRAP unilateral
II. TRAP bilateral
III. Terdapat gangguan keseimbangan
IV. Pasien butuh bantuan untuk
aktivitas sehari-hari
V. Pasien hanya dapat berada di kursi
atau tempat tidur bila tidak dibantu
wheelchair bound
62
FARMAKOLOGIS: (Pada Pasien)
1. levodopa :
(dikombinasikan dengan karbidopa)
Merupakan pengobatan utama untuk
Parkinson
Diberikan bersama karbidopa untuk
meningkatkan efektivitasnya & mengurangi
efek sampingnya
Mulai dengan dosis rendah, yg selanjutnya
ditingkatkan sampai efek terbesar diperoleh.
Setelah beberapa tahun digunakan,
efektivitasnya bisa berkurang
63
2. bromokriptin atau pergolid:

Pada awal pengobatan seringkali ditambahkan


pada pemberian levodopa untuk
meningkatkan kerja levodopa atau diberikan
kemudian ketika efek samping levodopa
menimbulkan masalah baru.

Jarang diberikan sendiri

64
3. SELEGILIN:
Merupakan monoamin oksidase B inhibitor
yang terkadang digunakan sebagai tambahan.
Meningkatkan respon levodopa.

4. Obat antikolinergik (benztropin &


triheksifenidil), obat anti depresi tertentu,
antihistamin (difenhidramin):
Pada stadium awal penyakit bisa diberikan
tanpa levodopa, pada stadium lanjut diberikan
bersamaan dengan levodopa, mulai diberikan
dalam dosis rendah.
Bisa menimbulkan beberapa efek samping
65
5. COMT Inhibitor
Entacapone (Comtan), Tolcapone
(Tasmar).Untuk mengontrol fluktuasi motor
pada pasien yang menggunakan obat
levodopa.
efek samping diare, fulminant hepatic
failure pada Tolcapone.
6. Amantadine
Pada pasien dengan gejala ringan tetapi tanpa
disabilitas dapat diobati dengan amantadine.
Berguna untuk perawatan akinesia,
dyskinesia, kekakuan, tremor.
66
FISIOTERAPI
Mengatasi kaku pada anggota
gerak
Memperbaiki sikap tubuh
Cara melangkah &
melenggangkan tangan

67
Di peroleh sumber dari jurnal yang
berjudul
Insomnia in Parkinsons disease:
frequency and progression over time

M D Gjerstad, T Wentzel-Larsen, D Aarsland, J P Larsen


Neurol Neurosurg Psychiatry 2007;78:367371. doi:
10.1136/jnnp.2005.083378

Yang meneliti tentang kejadian insomnia


pada pasien parkinson
Insomnia adalah gangguan tidur dan
diklasifikasikan sebagai masalah permulaan
tidur, fragmentasi tidur atau bangun lebih awal.
Pada 2/3 pasien Parkinson mengalami Insomnia
Penyebab Insomnia pada Parkinson berhubungan
dengan :
- Penuaan
- Patologi otak dari proses penyakit itu sendiri
- Dopaminergik gangguan pada psikiatri
- Gejala neuropsikiatri
- Gangguan pernapasan saat tidur
- Kesulitan BAK
HASIL
Gangguan pada tidur di malam hari pada
pasien Parkinson dipengaruhi oleh :
Kram pada malam hari
Ketidak nyaman thd tempat tidur
Mimpi buruk
Kelebihan waktu tidur pada siang hari
(EDS) Excessive daytime sleepiness

> 50 % pasien Parkinson mengalami Insomnia


pada tahun 1993 dan 83 % pada tahun 2001 :
29% pasien melaporkan insomnia pada
kunjungan ketiga
27% pasien dengan insomnia pada
kunjungan awal
Sumber
Diagnosis Topik Neurologi , DUUS ,Edisi ke-
4 , Tahun 2010 Penerbit : EGC , hal 301-
303.
Clarke CE, Moore AP. Parkinsons Disease.
http://www.aafp.org/afp/ 20061215/2046.ht
ml
, 3 Juni 2008.
Mekanisme terjadinya Parkinson disease.
www.parkinson.com/PD-ama-schematic/GIF.
3
Juni 2008.
Jankovic. J, Tolosa. E, 2002. Parkinsons
71
Disease And Movements Disorders
TERIMA KASIH

72

Anda mungkin juga menyukai