Anda di halaman 1dari 37

ALIRAN FLUIDA I

Dosen Pembimbing : Dr., Ir. Leila Kalsum, M.,

Andhika Sandi P
Novia Sundari
Tasya Athira
Makaminan

Kelompok 2..
3 KIB Teknologi Kimia Industri
Politeknik Negeri Sriwijaya 15
Kerangka
Presentasi
Dinamika Fluida I

Klasifikasi Persamaan dasar Rugi


Aliran aliran fluida Gesek
Klasifikasi Aliran

2. Aliran
1. Aliran aliran
Tunak dan seragam, Satu,
tidak Tunak Dua dan Tiga
Dimensi

3. Aliran aliran 4. Aliran


kental (Viscous)
dan Tak-Kental aliran Laminar
(inviscid) dan Turbulen

5. Aliran
aliran
Inkompresibel
dan
Kompresibel
Aliran Tunak dan tidak
Tunak
Aliran tunak dan tidak tunak (Steady and
unsteady flows)
Aliran tunak atau aliran permanen adalah kondisi dimana
kompoen aliran tidak berubah terhadap waktu.
Contoh : Aliran di saluran/sungai pada kondisi tidak ada
perubahan aliran (tidak ada hujan, tidak banjir, dll).

Kondisi tersebut dinyatakan dalam persamaan matematika :

Jf = perubahan komponen aliran


Jt = perubahan terhadap waktu
f = komponen aliran (viskositas, tekanan, rapat massa,
kedalaman, debit, dll)
Aliran Tunak dan tidak
Tunak

Aliran tak Tunak atau aliran tidak permanen adalah kondisi


dimana komponen aliran berubah terhadap waktu.
Contoh : Aliran di saluran/sungai pada kondisi ada
perubahan aliran (tidak ada hujan, tidak banjir, dll) atau
aliran yang dipengaruhi muka air pasang-surut (muara
sungai laut).

Kondisi tersebut dinyatakan dalam persamaan matematika :


Aliran Tunak dan tidak
Tunak

Ilustrasi visual untuk kasus sederhana ditampilkan pada


gambar dibawah ini :
2. Aliran aliran seragam,
Satu, Dua dan Tiga
Dimensi
Aliran yang bergantung pada koordinat tiga ruang adalah
aliran tig qdimensi ; dapat berupa aliran tunak jika tidak
bergantung pada waktu, seperti misalnya aliran didekat
sambungan antara sayap dan badan pesawat yang
sedang terbang pada kecepatan konstan. Aliran didalam
sebuah mesin cuci akan berupa aliran tiga dimensional
tak tunak.
Aliran-aliran tertentu dapat diaproximasikan sebagai
aliran dua dimensi; aliran yang melewati weir yang lebar,
dimulut sebuah pipa dan diseputar sebuah bola adalah
contoh-contoh yang khusus dalam aliran dua dimensi.
Dalam aliran dua dimensi variabel-variabel dependentnya
bergantung hanya pada variabel dua ruang. Yang artinya,
p (r, ) atau V (x,y,t)
Aliran satudimensi adalah aliran dimana kecepatannya
bergantung hanya pada variabel satu ruang
2. Aliran aliran seragam,
Satu, Dua dan Tiga
Dimensi
3. Aliran aliran kental
(Viscous) dan Tak-Kental
(inviscid)

Aliran kental (Viscous) : semua fluida yang memiliki


viskositas dan jika efek-efek viskositasya tidak dapat
diiabaikan aliran

Sedangkan pada aliran tak kental, efek kekentalan atau


viskositas dapat diabaikan sepenuhnya didalam aliran tak
kental tanpa banyak mengubah solusi dari soal yang
melibatkan aliran tersebut.

Efek-efek kekentalan sangat penting dalam aliran pipa dan


banyak jenis aliran lainnya didalam saluran-saluran ; efek
tersebut mengakibatkan rugi-rugi dan membutuhkan
pompa didalam jalur-jalur pipa yang panjang
3. Aliran aliran kental
(Viscous) dan Tak-Kental
(inviscid)
3. Aliran aliran kental
(Viscous) dan Tak-Kental
(inviscid)

Pada gambar ; jika airfoil tersebut sedang bergerakcukup


cepat (lebih dari 1 m/s), aliran yang berada jauh dari
lapisan tipis didekat batas permukaannya, atau lapisan
batas, dapat diasumsikan memiliki viskositas nol tanpa
banyak mempengaruhi penyelesaian terhadap medan
alirannya (medan-medan kecepatan, tekanan, temperatur).

Semua efek viskositas terkonsentrasi di dalam lapisan


batas dan menyebabkan kecepatan menjadi nol di
permukaan airfoil, disebut kondisi tak selip. Karena aliran
tak kental lebih mudah dikerjakan dibandingkan aliran
kental, dengan mengenalibahwa viskositas dapat diabaikan
didalam aliran yang berada jauh dari permukaan didalam
banyak aliran akan diperoleh penyelesaian yang lebih
sederhana.
4. Aliran aliran Laminar
dan Turbulen

Aliran Laminer

Aliran laminer terjadi apabila partikel-partikel zat cair


bergerak teratur dengan membentuk garis lintasan
kontinu dan tidak saling berpotongan. Aliran laminer
terjadi apabila kecepatan aliran rendah, ukuran saluran
sangat kecil dan zat cair memiliki kekentalan besar.

Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan- lapisan,


atau lamina-lamina dengan satu lapisan meluncur secara
lancar. Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi
untuk meredam kecendrungan terjadinya gerakan relatif
antara lapisan
4. Aliran aliran Laminar
dan Turbulen

Aliran Laminer
4. Aliran aliran Laminar
dan Turbulen

Aliran turbulen

Aliran turbulen terjadi apabila pergerakan dari


partikel-partikel fluida sangat tidak menentu karena,
mengalami pencampuran serta putaran partikel antar
lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum
dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain
dalam skala yang besar . Dalam keadaan aliran
turblulen maka, turbulensi yang terjadi
membangkitkan tegangan geser yang merata
diseluruh fuida sehingga menghsilkan kerugian-
kerugian alliran
4. Aliran aliran Laminar
dan Turbulen

Aliran turbulen
4. Aliran aliran Laminar
dan Turbulen

Terdapat suatu kuatitas, yang disebut Bilangan


Reynolds, yang digunakan untuk menentukan apakah
sebuah aliran tersebut laminer ataukah turbulen :

Dimana V adalah suatu kecepatan karakteristik


(kecepatan rata-rata dalam pipa atau kecepatan
airfoil), L adalah suatu kecepatan karakteristik
(diameter pipa/jarak dari ujung depan plat datar) dan
v adalah viskositas kinematik
4. Aliran aliran Laminar
dan Turbulen

Jika bilangan reynoldnya lebih besar dari suatu


bilangan reynold kritis, aliran menjadi turbulen; jika
lebih kecil dari bilangan reynold kritis maka aliran
laminer.

Bilangan reynold kritis biasanya, ditetapkan sebesar


2000; jika dindingnya halus dan bebas getaran, dan
aliran yang masuk bebas dari gangguan, bilangan
reynold kritisnya dapat mencapai 40000. bilangan
reynold kritis memiliki nilai yang berbeda untuk
geometri yang berbeda.
5. Aliran aliran
Inkompresibel dan
Kompresibel

Aliran cairan diasumsikan bersifat inkompresibel


dalam kebanyakan kasus ( kecuali palu air ). Dalam
aliran inkompresibel densitas partikel fluida yang
bergerak diasumsikan konstan, artinya :

Persamaan ini tidak mengharuskan bahwa semua


partikel fluida memiliki densitas yang sama.

Sebagai contoh, garam dapat ditambahkan kealiran


disuatu lokasi didalam pipa sehingga dibelakang
lokasi tersebut densitasnya akan lebih besar
dibandingkan dengan lokasi didepannya.
5. Aliran aliran
Inkompresibel dan
Kompresibel

Udara atmosfer pada kecepatan rendah bersifat


inkompresibel akan tetapi densitasnya berkurang
dengan bertambahnya ketinggian, artinya ; , dimana
z adalah jarak vertikal. Biasanya mengansumsikan
fluida memiliki densitas konstan ketika menggunakan
asumsi inkompresibilitas, yang berarti :

Aliran udara dapat diasumsikan inkompresibel jika


kecepatannya cukup rendah.
Persamaan Dasar
Aliran Fluida

Persamaan
kontinuitas

Persamaan
Persamaan
Navier-
Bernouli
Stokes
Persamaan
Kontinuitas

Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang


menghubungkan kecepatan fluida dalam dari satu
tempat ke tempat lain. Sebelum menurunkan
hubungan, Anda harus memahami beberapa istilah
dalam aliran fluida. Garis aliran (stream line)
diartikan sebagai jalur aliran fluida ideal (aliran
lunak). Garis singgung di suatu titik pada garis
memberikan kita arah kecepatan aliran fluida. Garis
alir tidak berpotongan satu sama lain. Tabung air
adalah kumpulan dari garis-garis aliran.
Persamaan
Kontinuitas
Dalam aliran tabung, fluida masuk dan keluar melalui
mulut tabung. Untuk itu, semua fluida tidak boleh
dimasukkan dari sisi tabung karena dapat
menyebabkan persimpangan/perpotongan garis-garis
aliran. Hal ini akan menyebabkan aliran tidak tunak
lagi.

Persamaan di atas adalah persamaan kontinuitas.


Karena sifat fluida yang inkonpresibel atau massa
jenisnya tetap, maka persamaa itu menjadi:
A1.v1 = A2.v2
Menurut persamaan kontinuitas, perkalian antara
luas penampang dan kecepatan fluida pada setiap
titik sepanjang tabung aliran adalah konstan.
Persamaan
Kontinuitas

Fluida yang mengalir dalam suatu pipa memiliki


kecepatan aliran dengan disertai densitas fluida
suatu luasan pipa S tertentu. Maka laju aliran fluida
dalam massa per satuan waktu pada sebuah pipa
dari titik A ke titik B merupakan besarnya kecepatan
aliran fluida yang dikalikan dengan densitas fluida
serta dikalikan dengan luas penampang pipa.
Persamaan
Navier-Stokes
Persamaan Navier-stokes adalah sistem persamaan
differensial non-linier yang mendeskripsikan
bagaimana fluida mengalir.
Persamaan Navier-Stokes (dinamakan dari Claude-
Louis Navier dan George Gabriel Stokes) adalah
serangkaian persamaan yang menjelaskan
pergerakan dari suatu fluida seperti cairan dan gas.
Persamaan-persamaan ini menyatakan bahwa
perubahan dalam momentum (percepatan) partikel-
partikel fluida bergantung hanya kepada gaya viskos
internal (mirip dengan gaya friksi) dan gaya viskos
tekanan eksternal yang bekerja pada fluida. Oleh
karena itu, persamaan Navier-Stokes menjelaskan
kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja pada fluida
Persamaan
Navier-Stokes

Persamaan Navier-Stokes memiliki bentuk persamaan


diferensial yang menerangkan pergerakan dari suatu
fluida. Persaman seperti ini menggambarkan
hubungan laju perubahan suatu variabel terhadap
variabel lain.

Diberikan vektor kecepatan dalam dimensi 3, dan


skalar tekanan pressure, , dengan dan , Persamaan
Navier Stokes dirumuskan sebagai berikut:

...............(2)
...............(3)
Persamaan
Navier-Stokes

Disini adalah vektor kecepatan yang halus yang telah


diketahui. adalah gaya eksternal yang diketahui
semisal gravitasi. adalah koefisien positif dari
kekentalan viscosity. Persamaan (1) sebenarnya
hanyalah hukum newton pada elemen fluida yang
tergantung dari gaya eksternal, gaya gesek dan gaya
tekan. Persamaan (2) hanya mengatakan bahwa
fluida tersebut mampat incompressible, artinya fluida
tersebut mempunyai densitas yang sama disetiap
titik meskiput pada kenyataannya tidak ada fluida
yang benar2 mampat tapi untuk memudahkan
perhitungan diasumsikan fluida tersbut mampat.
Persamaan
Bernouli

Hukum Bernoulli menyatakan bahwa tekanan dari


fluida yang bergerak seperti udara berkurang ketika
fluida tersebut bergerak lebih cepat.

Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam


mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu
aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan
menimbulkan penurunan tekanan pada aliran
tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan
penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang
menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di
dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan
jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama.
Persamaan
Bernouli

Suatu fluida yang massa jenisnya dialirkan ke dalam


pipa dengan penampang yang berbeda. Tekanan P1
pada penampang A1 disebabkan oleh gaya F1 dan
tekanan P2 disebabkan oleh gaya F2. Gaya F1
melakukan usaha sebesar w= F1S1 dan F2 melakukan
usaha sebesar w2= -F2S2.
Persamaan
Bernouli

Tanda negatif menyatakan bahwa gaya yang bekerja


kearah kiri, sedangkan perpindahan ke arah kanan.
Secara matematis dapatdinyatakan sebagai berikut :
Wtotal = W1 + W2 = F1S1 + (-F2S2)
= P1A1S1 P2A2S2
= P1V1 P2V2

Berdasarkan persamaan Bernoulli, dapat diturunkan


persamaan untuk fluida bergerak dan tidak bergerak.
Persamaan untuk fluida tidak bergerak (v1= v=2 0)
adalah P1 P2= g(h2-h1 ) . Sedangkan untuk fluida
yang mengalir dalam pipa horizontal (h1 =
h2)persamaannya adalah :
Rugi Gesek Dalam Aliran
Fluida

Rugi rugi aliran adalah berkurangnya masa, volume


dan kecepatan suatu fluida yang melewati suatu
aliran.

1. Rugi gesek karena penampang membesar dengan


tiba-tiba
Yaitu jika penampang saluran tiba-tiba membesar,
arus fluida akan memisah dari dinding dan membesar
keluar sebagi jet (semprotan) ke bagian yang
membesar tersebut. Jet akan mengisi penuh seluruh
penampang saluran yang lebih besar shingga ruang
membesar tersebut akan terisi oleh fluida dalam
gerakan vorteks yang merupakan ciri dari pemisahan
lapisan batas dan gesekan besar akan terjadi.
Rugi Gesek Dalam Aliran
Fluida

Aliran pada penampang yang membesar tiba-tiba


Rugi Gesek Dalam Aliran
Fluida

Rugi gesek yang diakibatkan oleh perluasan


penampang secara tiba-tiba ini sebanding dengan
tinggi tekan kecepatan fluida dalam saluran yang
kecil, dan dapat dituliskan dalam persamaan :

Dimana adalah faktor kesebandingan yang


dinamakan koefisien rugi ekspansi dan adalah
kecepatan rat-rata dalam saluran yang lebih kecil
yang terletak disebelah hulu.

Jika jenis aliran kedua bagian itu tidak sama, kita


harus melakukan koreksi terhadap dan . Umpannya,
jika aliran dalam pipa yang besar bersifat laminar,
dan yang di dalam pipa kecil turbulen, maka harus
dianggap 2 dan ialah 4/3.
Rugi Gesek Dalam Aliran
Fluida
2. Rugi gesek karena penampang menyempit dengan
tiba-tiba
Bila penampang saluran tiba-tiba mengecil, arus
fluida tidak dapat mengikuti perubahan arah di
seputar sudut yang tajam pada penyempitan itu dan
arus memisah dinding pipa. Mula-mula jet akan
mengecil kemudian mengisi ruang-ruang penampang
menyempit.
Rugi Gesek Dalam Aliran
Fluida

Rugi gesek karena kontraksi tiba-tiba itu sebandig


tinggi-tekan kecepatan di dalam saluran yang lebih
kecil dan dapat dihitung dengan persamaan :

Dimana faktor sebanding dengan disebut rugi


kontraksi dan adalah kecepatan rata-rata dalam pipa
hilir yang lebih kecil. Untuk aliran laminar dan
sangat kecil dapat diabaikan. Untuk aliran turbulen
dapat dinyatakan dengan persamaan :

Dimana S, adalah luas penampang pada bagian hulu,


dan luas penampang pada bagian hilir
Rugi Gesek Dalam Aliran
Fluida

3. Pengaruh pipa sambung dan katup


Pipa-pipa sambung (fitting) dan katup (valve) bersifat
menghambat aliran normal dan menyebabkan
gesekan tambahan. Pada pipa yang pendek-pendek
yang mempunyai banyak pipa sambung, rugi gesek
yang disebabkan oleh pipa sambung itu mungkn lebih
besar dari bagian pipa yang lurus. Rugi gesek yang
disebabkan oleh pipa sambung dapat ditentukan
dengan menggunakan rumus :

Dimana :
= faktor rugi pipa sambung
= kecepatan rata-rata dalam pipa yang menuju pipa
sambung
Rugi Gesek Dalam Aliran
Fluida
Faktor didapat dari eksperimen dan berbeda untuk
setiap jenis sambungan.
Tabel : Koefisien rugi untuk sambungan pipa berulir :
Sambungan pipa

Katup bola, terbuka penuh 10,0


Katup sudut, terbuka penuh 5,0
Katup gerbang, terbuka penuh 0,2
Katup gerbang, setengah terbuka 5,6
Bengkolan balik 2,2
Tee 1,8
Siku 0,9
Siku 0,4

Sumber : J.K Venard, dalan V.L. Streeter (ed.),


handbook of Fluid Dynamic, hal. 3-23, McGraw-Hill
Book Company, New York, 1961. Buku OTK jilid 1
SELESAI

POLITEKNIK NEGERI
SRIWIJAYA 15

Anda mungkin juga menyukai