Anda di halaman 1dari 16

Tinitus

Definisi dan Klasifikasi


Adalah suatu persepsi auditori dalam
menghantarkan bunyi tanpa adanya
sumber bunyi yang nyata.
Pada berbagai kepustakaan disebutkan
berbagai macam klasifikasi tinitus.
Secara umum tinitus sering dibedakan
menjadi dua yaitu tinitus subjektif dan
objektif
Tinnitus subjektif jika bunyi hanya bisa
didengar oleh penderita sendiri

Tinitus objektif adalah jika bunyi tersebut


berupa bunyi yang nyata (sumber
bunyinya ada) yang dapat didengar oleh
penderita maupun pemeriksa dan atau
bunyi tersebut dapat berupa bunyi yang
pulsatif.
Tinitus objektif disebut juga
tinitus vibratory atau tinitus
ekstrinsik atau pseudotinitus
dan dapat didengar melalui
auskultasi di daerah telinga dan
pembuluh darah di sekitarnya
Tinitus subjektif disebut juga
idiopatik tinitus.
Tinitus subjektif banyak disebabkan
oleh adanya aktifitas abnormal dari
sel rambut atau disebabkan
terganggunya fungsi dari jalur
perifer nervus auditori
Pada penderita tinitus sangat berat
kerusakan biasanya terjadi pada
sistem saraf pusat.
Semua kondisi tersebut
bermanifestasi sebagai gangguan
dalam mentoleransi batas kekerasan
suatu suara atau bunyi
Derajat kekerasan tinitus
Klockhiff dan Lindblom membagi tinitus menjadi
3 derajat berdasarkan keluhan subjektif
Derajat I bila bunyi tinitus hanya terdengar
pada lingkungan yang sepi
Derajat II bila tinitus terdengar dalam
kondisi lingkungan sehari-hari namun bunyi
tersebut dapat hilang atau dapat diabaikan
dengan bunyi yang ramai dan tidak
mengganggu proses tidur
Derajat III bila tinitus terdengar pada semua
kondisi lingkungan, tidak dapat hilang atau
diabaikan dan mengganggu proses tidur
Prosedur Loudness dan Pitch Matching
Mengidentifikasi tinitus ear stimulus ear
Pastikan pasien mengerti tentang loudness
(kekerasan) dan pitch (frekuensi)
Lakukan pemeriksaan ambang dengar
Mulai pada frekuensi 1000 Hz, 10-20 dBSL
Tanyakan tinitusnya lebih keras atau lebih
lemah (atur kekerasan)
Tanyakan tinitusnya lebih tinggi atau lebih
rendah (pindahkan ke oktaf yang lebih
tinggi atau rendah) 8

Didapat frekuensi yang sesuai


Konfirmasi hasil dengan menghadirkan kembali
hasil pitch match pada oktaf satu tingkat di atas
dan di bawah (tes octave confussion)
Lakukan pemeriksaan loudness match
Mulai pada ambang dengar pada hasil pitch match
5 dB di bawah ambang dengar
Atur kenaikan setiap 1 dB
Tanyakan apakah bunyi yang diberikan sama, lebih
keras atau lebih pelan dari tinitusnya
Bandingkan bunyi tone atau noise (berikan masing-
masing stimulus selama beberapa detik)
tanyakan bunyi stimulus yang mana yang mirip
dengan tinitusnya
Jika pasien memilih tone (pemeriksaan
selesai)
Jika pasien memilih noise (berikan stimulus
narrow band noise atau broadband noise)
Tanyakan stimulus bunyi mana yang mirip
dengan bunyi tinitusnya
Atur kenaikan setiap 1 dB

10
Minimum Masking Levels
(MMLs)
Terbagi menjadi:
Complete masking (bunyi masking yang
menyebabkan tinitus menghilang)
Partial masking (bunyi masking yang dapat
mengurangi bunyi tinitus)

Efek pemberian masking:


Level rendah : perbedaan bunyi tinitus dan
stimulus menjadi jelas
Level sama : tinitus berubah, volume
menjadi lemah, kualitas tinitus berubah
Level tinggi : persepsi tinitus berubah, bunyi
11

tinitus menjadi tidak terdengar


Cara Pengukuran MMLs
Cari ambang dengar dengan stimulus white noise
(broadband noise)
Atur kenaikan setiap 5 dB
Instruksikan pasien untuk menentukan tingkat
terendah dari noise yang dapat menutupi tinitus
Pada tinitus bilateral: stimulus broad noise (BBN)
diberikan pada kedua telinga, atur intensitas tiap 1
dB.
Jika tinitus menghilang, catat dalam dBSL.
Bila tinitus hilang pada satu sisi telinga saja,
naikkan terus intensitas pada sisi kontralateral
sampai dengan tinitus hilang 12
Residual Inhibition (RI)
Untuk merubah persepsi tinitus dalam
intensitas (partial RI) atau tinitus menghilang
(complete RI)
Memberikan stimulus Broad Band Noise pada
minimum masking level selama 1 menit
Pasien mengamati perubahan tinitusnya:
apakah tercapai complete RI atau partial RI
atau bahkan tidak ada perubahan
13
Loudness Discomfort Levels (LDLs)
Diberikan bunyi pada frekuensi 1-8 kHz
Tes dilakukan terpisah pada masing-masing telinga
Instruksi:
Akan diberikan bunyi selama 3 detik, beritahu
apakah kekerasan bunyi tersebut masih dapat
diterima atau tidak
Mulai di frekuensi 1000 Hz pada 60 dBHL (decible
hearing level) dan intensitas bunyi dinaikkan setiap 5
dB dan stimulus diberikan selama 1-2 detik sampai
dengan nilai LDLs tercapai
Ulangi pemeriksaan sekali lagi sehingga didapat hasil
yang berulang
14
Tinnitus Retraining Therapy (TRT)
Tujuan:
Menghilangkan pikiran negatif/rasa takut
akibat persepsi tinitus
Menghilangkan persepsi bunyi tinitus
Cara:
Konseling terpimpin
Terapi akustik (sound therapy)

15
Terapi Akustik
Definisi: Penggunaan suara eksternal untuk
mengurangi keluhan tinitus
Jenis:
Tinitus ringan (malam hari),
menggunakan musik, tabletop, sound
generator
Tinitus ringan-sedang (sepanjang hari)
menggunakan wearable sound generator
Tinitus berat dan gangguan
pendengaran, menggunakan ABD dan 16
sound generator

Anda mungkin juga menyukai