Lingkup Pembahasan :
Penerapan Prinsip Ergonomi dalam
Mendesain Sarana Prasarana dan Ruang
Kerja Rekam Medis
Perhitungan Jumlah Kebutuhan Tenaga
Kerja Rekam Medis
Perhitungan Jumlah Sarana dan Prasaran
Rekam Medis
Penerapan Prinsip Ergonomi dalam
Mendesain Sarana Prasarana dan
Ruang Kerja Rekam Medis
Desain Tempat Pendaftaran
Desain Unit Rekam Medis
Desain Ruang Penyimpanan Dokumen
Rekam Medis
Desain Sarana Prasarana Rekam Medis
- Meja, Kursi, Rak, dll
Perhitungan Jumlah Kebutuhan
Tenaga Kerja Rekam Medis
Perhitungan Jumlah Kebutuhan Tenaga
Kerja Rekam Medis
Metode :
FTE (Full Time Equivalent)
WISN (Work Load Staffing Needs)
Standar Ketenagaan Minimal
Rasio SDM Kes dengan jumlah penduduk
Analisis Beban Kerja Kesehatan
Perhitungan Jumlah Sarana dan
Prasarana Rekam Medis
Perhitungan jumlah kebutuhan loket
pendaftaran dan ruang rekam medis
Perhitungan jumlah kebutuhan rak
dokumen rekam medis
Perhitungan jumlah kebutuhan formulir
rekam medis
Kebutuhan ruang di URM
Loket pendaftaran
Ruang kerja
Ruang penyimpanan RM
Ruang tamu
SANGAT
Ruang rapat
PENTG
PENTING
a. Loket Pendaftaran
Kebutuhan loket = Jumlah pasien (total) x t
Jam kerja loket
t = waktu di loket/pasien
b. Ruang Kerja
Jumlah petugas terbanyak berdasarkan shift (pagi)+peralatan
Shift Kerja: Pagi >>>
Siang >>
Malam >
TOTAL 68 orang
JAWAB:
Lama penyelesaian 1 RM di loket
Pasien RJB = 105
Pasien RJL = 95 +
200/60 = 3,33 per 1 RM = 3/1 RM.
Jumlah RM yang dihasilkan 1 loket per jam = 60/ 3 / 1 RM = 20 RM/jam.
Jumlah RM yang dihasilkan 1 loket per 14 jam= (20 RM/jamx14 jam).
= 280 RM/14 jam.
Jumlah loket yang dibutuhkan = 68 pasien/hari x (1 loket)
280 RM/14 jam
= 0,24 loket = 1 loket.
LOKET BUKA
LUAS LOKET
Diketahui Peralatan yang terdapat di loket.
1. Meja loket (2,4 m x 0,5 m) = 1,2 m2
2. Meja komputer (0,5 m x 0,5 m) = 0, 25 m2
3. Kursi moveable (0,5 m x 0,5 m) = 0,25 m2 +
TOTAL 1,7 m2
Space ruangan (60 % x 1,7 m2 ) = 1,02 m2
Luas loket (1,7 m2 + 1,02 m2) = 2,72 m2 3 m2
60% adalah persentase jarak lalu lalang maupun jarak antara satu alat dengan
alat lainnya yang dibutuhkan dalam suatu ruangan.
LUAS RUANG KERJA
Identifikasi jenis ruang
1. Ruang Manajer
2. Ruang staf (jumlah)
Identifikasi peralatan yang digunakan
1. Meja
2. Kursi
3. Filing Kabinet dll
LUAS RUANG KERJA
1. Ruang Manajer URM.
Peralatan yang dibutuhkan di ruang Manajer URM
a. Meja 1 biro (1,55 m x 0,6 m) = 0,93 m2
b. Filing kabinet (0,4 m x 0,6 m) = 0,24 m2
c. 3 buah kursi movable (0,5 m x 0,5 m) = 0,75 m2
d. 1 unit komputer + meja (1,03 m x 0,6 m) = 0,618 m2 +
2,538 m2
space ruangan (60 % x 2,538 m2) = 1,5228 m2
luas ruang kerja (2,538 m2 + 1,5228 m2) = 4,0608 m2 4 m2
4
Kapasitas 1 unit ROP tebal 1 RM +0,5cm
5 3
2 = {7 x (100/ 0,5)} x 3 = 4.200 RM
1
6
7
KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN (5 TH)
2. KEBUTUHAN ROP
1 unit ROP kapasitas 4.200 RM 25.595/4.200=6,1 maka
dalam 5 tahun butuh 6 unit ROP
KEBUTUHAN LUAS RUANG
PENYIMPANAN
Lingkup Pembahasan :
Analisis Kuantitatif Dokumen Rekam Medis
Analisis Kualitatif Dokumen Rekam Medis
Standar Pelayanan Minimal Rekam Medis
Akreditasi Rumah Sakit dan Puskesmas
Analisis Kuantitatif Dokumen Rekam
Medis
Identifikasi
Pelaporan
Autentifikasi
Pencatatan
KOMPONEN 1.
Identifikasi Pasien
1. Minimal setiap lembar berkas mempunyai Nama
dan No.Rekam Medis pasien.
2. Bila ada lembaran yang tanpa identitas harus di
review untuk menentukan milik siapa lembaran
tersebut. Dalam hal ini secara Concurrent Analysis
lebih baik sebab lebih cepat mengetahui
identitasnya daripada Retrospective Analysis.
Cara pengisian:
Tidak ada penghapusan,
setiap coretan disertai dengan paraf,
penggunaan singkatan dan istilah baku
24
Analisis Kualitatif Dokumen Rekam
Medis
a. Review kelengkapan dan kekonsistensian
diagnosa
b. Review kekonsistensian pencatatan
diagnosa
c. Review pencatatan hal-hal yang dilakukan
saat perawatan dan pengobatan
d. Review adanya informed consent yg
seharusnya ada
e. Review cara/ praktek pencatatan
f. Review hal-hal yang berpotensi
menyebabkan tuntutan ganti rugi
a. Review kelengkapan
dan kekonsistensian diagnosa
Diagnosa saat masuk (admitting diagnosis)
-> alasan masuk rawat
Diagnosa tambahan (additional diagnosis)
Differensial diagnosis
Preoperative diagnosis
Postoperative diagnosis
Phatological diagnosis dari hasil PA
Clinical diagnosis (penyebab sakit etiologi/kel
fungsi)
Diagnosa akhir ( diagnosa klinis) dan prosedur
Diagnosa utama (principal diagnosis)
Diagnosa kedua ( Secondary diagnosis)
b.Review Kekonsistensian Pencatatan
Akreditasi Puskesmas
Akreditasi Rumah Sakit
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)
Joint Commision International (JCI)
TOPIK Terbaru