Anda di halaman 1dari 25

PRALATAN INDUSTRI PROSES 2

(KRISTALISASI)

AMI JUNIA
(061530400319)

NURUN NISA
(061530400335)

Dosen Pengajar :Ir. Mustain Zamhari, M.Si


3 KB
Crystallization
Apa itu
Kristalisasi
???
Pengertian Kristalisasi

Teknik Pemisahan
Merupakan Kimia Antara Bahan
Proses Padat-cair, Di Mana
Pembentukan Terjadi Perpindahan
Kristal Massa (Mass
Proses Transfer) Dari Suat
Pembentukan Zat Terlarut (Solute)
Bahan Padat Ke Fase Kristal
Dari Padat.
Pengendapan
Larutan, Melt
(Campuran
Leleh).
PRINSIP KRISTALISASI

Kondisi lewat
jenuh untuk
suatu larutan
seperti larutan
gula atau
garam Kondisi lewat
dingin untuk
suatu cairan
atau lelehan
(melt) seperti
air atau lemak.
Mekanisme Kristalisasi

Supersaturasi
(Supersaturated State)

Supersaturasi (Supersaturated State)

Pertumbuhan Kristal
(Growth)
Supersaturasi (Supersaturated State)

Pendinginan
Solubilitas / kelarutan padatan dalam cairan akan
menurun seiring dengan penurunan suhu (pendinginan) untuk
larutan yang dipengaruhi suhu.
Penguapan solven (pelarut)
Konsentrasi larutan menjadi makin pekat
Penambahan larutan lain (non solven)
Menurunkan solubilitas padatan
Ketika suatu cairan atau larutan telah jenuh, terdapat
termodinamika yang mendorong kristalisasi. Molekul-molekul
cenderung membentuk kristal karena pada bentuk kristal,
energi sistem mencapai minimum.
Ketika suatu cairan atau larutan telah jenuh, terdapat
termodinamika yang mendorong kristalisasi. Molekul-molekul
cenderung membentuk kristal karena pada bentuk kristal, energi
sistem mencapai minimum.
Selama nukleasi atau pembentukan inti kristal, molekul dalam
wujud cair mengatur diri kembali dan membentuk klaster
(kumpulan) yg stabil dan mengorganisasikan diri membentuk
matriks kristal.
Adalah banyaknya partikel baru
Nukleasi (Nucleation) yang terbentuk per satuan waktu
per satuan volume. Ada beberapa
pengertian nukleasi :

Nukleasi Primer , yaitu Nukleasi


ialah lahirnya suatu benda yang
sangat kecil, merupakan suatu Nukleasi Geser Fluida, yaitu Bila larutan

fase baru di dalam fase yang telah lewat jenuh bergerak dengan kecepatan

ada, dimana fase yang telah ada agak tinggi melewati permukaan kristal

itu homogen dan lewat jenuh. yang sedang tumbuh, tegangan geser
(shear stress) pada lapisan batas dapat
Nukleasi Sekunder, yaitu
menyebabkan embrio atau inti tersapu dan
Pembentukan inti yang dapat
muncul sebagai kristal baru. Inti tersebut
dikatakan dipengaruhi oleh kristal-
seharusnya menjadi bagian dari kristal
kristal mikroskopik yang sudah ada
yang sedang tumbuh tadi.
dinamakan nukleasi sekunder.

Nukleasi Kontak, yaitu dipengaruhi oleh

intensitas pengadukkan.
Pertumbuhan Kristal (Growth)

Fase ini sangat dipengaruhi oleh


konsentrasi dari larutan, suhu, energi
yang dipakai untuk berada pada tahap
ini (misalnya agitasi) dan tambahan
eksternal.
Perolehan kristal dapat dihitung dari
Kristalisasi dari sebuah larutan dibagi konsentrasi larutan awal dan kelarutan
menjadi dua langkah proses. pada suhu akhir

Langkah pertama adalah pemisahan Laju pembentukan inti ini tergantung


fase atau kelahiran kristal baru. pada derajat lewat jenuh dari larutan.
Kedua adalah pertumbuhan kristal
Semakin tinggi derajat lewat jenuh
kedalam ukuran yang lebih besar. Dua
proses tersebut dikenal sebagai maka semakin besar kemungkinan
nukleasi dan crystal growth. untuk membentuk inti baru sehingga
Pertumbuhan kristal bersama nukleasi akan semakin besar laju pembentukan
dapat mempengaruhi ukuran kristal inti.
yang kita peroleh.

KRISTALLISATOR (KRISTALIZER)

kristallisasi
dilaksanakan untuk
Alat-alat tujuan yang berbeda-
kristalisasi disebut beda (pemisahan
juga kristallisator bahan, pemurnian
bahan, pemberian
bentuk).

alat-alat yang Alat-alat ini


digunakan dalam digunakan dalam
proses kristalisasi proses kristalisasi
sangat beragam terutama dalam
macam skala industri
JENIS - JENIS KRISTALIZER
Jenis Crystallizer dengan Circulating Magma

Forced Circulating Evaporator


Cyrstallizer

Draft Tube Baffle (DTB)


Cyrstallizer

OSLO Surface Cooled


Crystallizer
Forced Circulation Liquid Evaporator
crystallizer

Terlihat bahwa umpan berupa


larutan induk terlebih dahulu
dilewatkan melalui
sebuahHeatExchangersuntuk
dipanaskan. Heatexchangers
tersebut berada di dalam
evaporator. Di dalam evaporator
terjadi flashevaporation yaitu,
terjadi pengurangan jumlah atau
kandungan pelarut dan terjadi
peningkatan konsentrasi zat
terlarut. Dimana pada saat itu
juga, keadaan zat terlarut sudah
lewat jenuh atau supersaturasi.

Gambar 1: Forced Circulating Liquid


Evaporatior crystallizer
Draft Tube Buffle Crystalizer

Dilengkapi buffle untuk


mengukur sirkulasi
magma dan propeler
yang berfungsi
mengatur sirkulasi
kristal magma
sedangkan diluar body
crystalizer ditambah
pompa untuk sistem
sirkulasi di mana pada
pompa dihubungka
heater dan feed inert.

Gambar 2 : Draft Tube Buffle Crystalizer


Oslo Evaporative
Crystalizer
Sebuah penukar panas
dipasang antara pipa
sirkulasi dan ruang
penguapn untuk
mensuplai panas yang
dibutuhkan.
Perpindahn larutan
supersaturasi dai
vaporizer (titik B),
sering menyebabkan
timbulnya kerak dan
pengurang sirkulasi

Gambar 3: Oslo Evaporative


Crystalizer
Jenis Crystallizer Tanpa Circulating Magma

Agitated Batch Crystallizer

Jacketed Pipe Scraped


Crystallizer

Twinned Crystallizer
Agitated Batch Crystallizer

Type yang kuno,


beroperasi secara
batch,
artinya proses
produksi
tidak berlangsung
secara
kontinu karena tidak
ada
aliran keluar,
sebagai pendingin,
dipakai air yang
dialirkan di dalam pipa-
pipa pendingin yang
ada di dalam bejana.

Gambar 1: Agitated Batch Crystallizer


Jacketed Pipe Scraped Crystallizer

Gambar 2: Jacketed Pipe Scraped


Crystallizer

Crystallizer jenis ini berbentuk balok yang panjang yang


didalamnya terdapat piringan yang berlekuk-lekuk yang
dapat berputar karena adanya poros atau pulley pada
ujungnya.Umumnya dibuat dari dengan pipa dalam 6 12
inchi sebagai diameter dan panjangnya sekitar 20 40 feet,
yang disusun seri dalam sambungan dengan 3 buah atau
lebih
Twinned Crystallizer
Jenis crystallizer ini
sebenarnya berbentuk
tangki yang
didalamnya terdapat
dua pengaduk yang
dipisahkan oleh sekat
atau baffle. Pada tiap
pengaduk terdapat
medium pemanas
dimana yang salah
satunya berkerja pada
suhu saturasi,
sedangkan satunya
bekerja pada suhu
supersaturasi atau
lewat jenuh. Namun
bila suhu operasi pada
crystallizer ini sama
pada kedua medium
Gambar 3: Twinned Crystallizer pemanas, umumnya
akan didapatkan
Faktor-faktor yang menjadi dasar pemilihan sebuah
alat kristalisasi

Unjuk kerja kristalisasi yang diingikan


Cara operasi (tak kontinu, kontinu)
Kondisi bahan baku (larutan , lelehan)
Ukuran Kristal yang diinginkan
Bentuk Kristal yang diinginkan
Kemurnian kristalisat yang diinginkan
Kecendrungan produk untuk menbentuk
kerak
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kristalisasi

Kondisi lewat dingin larutan.


Semakin dingin larutan waktu induksi (waktu yg diperlukan sampai inti
kristal terbentuk) akan semakin pendek.

SuhuPenurunan suhu.
akan menginduksi pembentukan kristal secara cepat.

Sumber inti kristal.


Inti yg terbentuk pada pembentukan tipe heterogen memiliki
kecendrungan mempercepat kristalisasi.

Viskositas.
Ketika viskositas meningkat akibat menurunnya suhu dan meningkatnya
konsentrasi larutan, proses pembentukan inti kristal akan terbatasi. Hal ini
disebabkan berkurangnya pergerakan molekul pembentuk inti kristal dan
terhambatnya pindah panas sebagai energi pembetukkan inti kristal.
Kecepatan Pendinginan
Pendingingan yang cepat akan menghasilkan inti kristal yg lebih
banyak dibandingkan pendinginan lambat.

Kecepatan agitasi
Proses agitasi mampu meningkatkan laju pembentukan inti
kristal. Agitasi menyebabkan pindah massa dan pindah panas
berjalan lebih efisien.

Bahan tambahan dan pengotor


Bahan-bahan tambahan dapat berperan untuk membantu atau
menghambat pembentukan inti kristal.

Densitas massa kristal


Jumlah kristal yg terdapat dalam satu unit volume yg terdapat
dalam larutan akan berpengaruh pada tingkat pertumbuhan
setiap kristal.
Any
Questions ?
THANK YOU
FOR YOUR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai